Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTEK

MESIN ARUS SEARAH

Nama : Angga Firmansyah


NIM : 2019-71-036
Kelas :A
Tgl Praktek : 2 April 2021

9 April 2021
16 April 2021
23 April 2021
30 April 2021

Tgl. Presentasi : 29 Mei 2021


Jurusan : D-III Teknologi
Listrik
Asisten : Diky Saputra

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK INSTITUT
TEKNOLOGI PLN JAKARTA
2021
Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

MOTOR DC TIPE SHUNT


Angga Firmansyah (2019-71-036)

Operasi Pembangkit Listrik

angga1971036@itpln.ac.id

ABSTRACT
DC motor or often referred to as direct current electric motor is a device that can convert direct
current (DC) electrical energy into kinetic energy. As the name suggests, a DC motor requires a
direct electric current or a DC current in the field coil to be converted into kinetic energy. This
Field Winding (Field Winding) is a coil or coil that is contained in the immovable part of the DC
motor and is usually called the Stator, while the moving part of the DC motor is called the rotor.
We can find this DC motor in a variety of electrical or electronic equipment in our homes, in
automotive products and also in equipment devoted to industry. These include a fan, a mobile
vibrator and a toy car wheel drive. DC motor or direct current motor is also included in the large
family of transducers.
Keyword: DC motor and its benefits

ABSTRAK
Motor DC atau sering disebut juga dengan Motor listrik arus searah adalah suatu perangkat yang
dapat mengubah energi listrik searah (Direct Current/DC) menjadi energi kinetik. Seperti
namanya, Motor DC membutuhkan arus listrik searah atau arus DC pada kumparan medan untuk
dikonversikan menjadi energi kinetik. Kumparan Medan (Field Winding) ini adalah kumparan
atau gulungan/lilitan yang terdapat pada bagian yang tidak bergerak pada Motor DC dan
biasanya disebut dengan Stator, sedangkan bagian yang bergerak pada Motor DC disebut dengan
Rotor. Kita dapat menemukan Motor DC ini di berbagai peralatan listrik ataupun elektronik di
rumah kita, di produk-produk otomotif dan juga di peralatan yang dikhususkan untuk industri.
Peralatan-peralatan tersebut diantaranya seperti Kipas Angin, Vibrator Ponsel dan penggerak
roda mobil mainan.  Motor DC atau Motor Arus searah ini juga termasuk ke dalam keluarga
besar Transduser.
Kata kunci: Motor DC Serta Manfaatnya

1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Motor Arus Searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC
telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut AC Shunt
Motor. Motor DC telah memunculkan kembali Silicon Controller Rectifier yang digunakan untuk
memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik
apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik menjadi energi
mekanik. Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa,

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

fan atau blower, menggerakan kompresor dan mengangkat bahan. Motor listrik digunakan juga di
rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik terkadang disebut “kuda kerja”
nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini:
1. Praktikan mampu memahami karakeristik dari Motor DC Tipe Shunt.
2. Praktikan mampu memahami prinsip dan cara kerja dari Motor DC Tipe Shunt.
3. Praktikan mampu mengenal alat, komponen beserta fungsinya dalam jenis Motor DC
Shunt.

2. LANDASAN TEORI
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara parallel dengan gulungan
kumparan motor DC Armature atau belitan jangkar seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah.
Jadi kedua belitan motor ini akan terpapar dengan catu daya tegangan yang sama. Oleh karena itu
total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC. Motor ini
mempertahankan kecepatan yang tidak berubah-ubah dengan segala jenis beban. Motor ini
memiliki torsi awal yang rendah dan juga berjalan pada kecepatan konstan.
Karakteristik motor DC shunt meliputi:
1. Motor DC ini bekerja pada kecepatan tetap setelah suplai tegangan diatur.
2. Motor DC ini terbalik oleh putaran di sekitar koneksi motor seperti motor seri.
3. Pada motor DC tipe ini, dengan meningkatnya arus motor, torsi dapat ditingkatkan tanpa
mengurangi kecepatan

.
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
1. Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
2. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada
arus medan (kecepatan bertambah).

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 3


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

Konstruksi motor DC shunt sama dengan semua jenis motor DC. Motor ini dapat dibangun
dengan bagian-bagian dasar seperti belitan medan (stator), komutator dan armature (rotor). Prinsip
kerja Motor Shunt DC adalah, setiap kali motor DC dihidupkan, maka DC mengalir ke seluruh
stator dan juga rotor. Aliran arus ini akan menghasilkan dua bidang yaitu tiang serta angker. Di
celah udara antara armature, ada dua medan magnet, dan mereka akan saling merespons untuk
memutar armature. Komutator membalik arah aliran arus jangkar pada celah biasa. Jadi medan
armature dihalau dengan field pole untuk semua waktu, itu terus memutar armature dalam arah
yang sama.
Karakteristik Motor DC Shunt
Motor DC Shunt memiliki karakteristik pengoperasian yang agak berbeda dengan motor
listrik yang sejenis. Karena medan kumparan parallel terbuat dari kabel yang kecil. Motor ini tidak
dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan putaran seperti pada medan kumparan
seri. Hal ini berarti motor paralel mempunyai torsi awal yang lemah. Ketika voltase diaplikasikan
ke motorlistrik, resistansi yang tinggi pada kumparan paralel menjaga arus mengalir lambat.
Kumparan armature untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan menggunakan
arus untuk memproduksi medan magnetik yang cukup kuat untuk membuat kumparan
armaturmemulai putaran. Seperti halnyamotorseri, ketika armatur mulai berputar, kumparan
tersebut akan memproduksi GGL. GGL lawan akan menyebabkan arus pada kumparan armatur
mulai terkurangi sampai pada level yang sangat rendah. Banyaknya arus pada kumparan armatur
yang dibutuhkan akan secara langsung berhubungan dengan banyaknya beban ketika motor
mencapai kecepatan maksimal. Ketika bebannya sedikit, kumparan armature ini akan
membutuhkan arus yang sedikit pula. Namun, ketika motor mencapai rpm yang penuh,
kecepatannya akan tetap konstan. Rangkaian eksitasi motor shunt terletak paralel dengan jangkar.
Putaran akan turun dengan naiknya momen torsi. Pada kondisi tanpa beban, karakteristik motor
shunt mirip dengan motor penguat terpisah. Aliran arus dan tegangan yang dipasok ke motor dari
suplai diberikan oleh Itotal & E.

Gambar 1.2. Bagan Hubungan Motor DC Tipe Shunt


Kontrol Kecepatan Motor Shunt DC
Ketika motor DC Shunt mencapai kecepatan penuhnya, maka arus jangkar dapat
langsung dihubungkan ke beban motor. Ketika beban sangat rendah dalam motor shunt, maka
arus jangkar juga bisa rendah. Ketika motor DC mencapai kecepatan penuhnya, maka ia tetap
stabil. Kecepatan dapat dipertahankan konstan sampai beban berubah. Setelah beban berubah,

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 4


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

maka jangkar cenderung untuk menunda, yang akan menghasilkan kurang kembali e.m.f.
Dengan demikian, motor DC akan menarik arus ekstra, ini akan berakibat pada peningkatan
torsi untuk mendapatkan kecepatan. Jadi, setiap kali beban meningkat, hasil bersih dari beban
pada kecepatan motor adalah sekitar nol. Demikian pula, begitu beban berkurang, maka
jangkar mencapai kecepatan & menghasilkan emf.
Kecepatan motor shunt DC dapat dikontrol dengan dua cara yaitu:
1. Dengan mengubah jumlah arus yang mengalir melalui belitan shunt
2. Dengan mengubah jumlah arus yang mengalir melalui dynamo

3. METODEs PRAKTEK

Praktikum dilaksanakan pada pukul 15.00 – selesai WIB hari Senin, 29 Maret 2021.
Adapun tempat dilaksanakannya praktikum adalah Laboraturium Distribusi dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik, Institut Teknologi PLN, Jakarta pada simulasi video yang tertera dan dilaksanakan
di masing – masing tempat dengan menggunakan aplikasi teams sebagai prantara praktikan
dikarenakan kondisi.

3.1. Alat dan Perlengkapan Praktek


1. Sumber Tegangan DC
2. Motor DC Tipe Shunt 1 buah
3. Generator AC 3 phase 1 buah
4. Multitester (Tang Ampere) 1 buah
5. SVR DC 2 buah
6. Tachometer 1 buah
7. Lampu (beban) 3 buah
8. Kabel penghubung secukupnya

3.2. Langkah Praktek


1. Siapkan alat dan perlengkapan praktek dan pastikan dalam keadaan baik.
2. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek (sumber listrik arus searah).
3. Siapkan Tang Ampere dan Tachometer sebagai alat ukur dengan batas-ukur sesuai
peralatan listrik yang akan diukur.
4. Rangkailah percobaan dengan melakukan pengawatan seperti pada gambar 1.3, namun
jangan hubungkan dengan sumber tegangan listrik. Lakukan pemeriksaan pengawatan
untuk memastikan rangkaian percobaan telah benar.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 5


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

9. Masukkan sumber listrik arus searah untuk motor DC (shunt) dan pastikan posisi
pengatur tegangan adalah “nol“.
10. Masukkan sumber listrik arus searah untuk excitasi generator sinkron dan pastikan posisi
pengatur tegangan adalah “nol“.
11. Naikkan sumber tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
12. Naikkan sumber listrik untuk penguatan excitasi secara bertahap (sesuai intruksi).
13. Masukkan beban secara bertahap (sesuai intruksi).
14. Amati dan catat hasil penunjukan alat ukur:
• Arus motor penggerak

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada table dibawah ini dapat di jelaskan pada table 1.1 semakin besar tegangan sumber
yang
diberikan maka arus yang di berikan akan semakin besar dan keccepatan pada motor listrik
sinkron akan semakin besar juga begitu sebaliknya sedangkan pada table 1.2yang membedakan
pada table 1.1 adalah pada table 1.2 menggunakan sumber tegangan yang sama sebesar
220sedangkan pada dan menggunakan 2 buah nmesin sinkron yaitu motor listrik dan generator dan
terdapat arus eksitasi pada generator jika semakin besar arus eksitasi yang di berikan maka
tegangan dan arus akan semakin besar juga sedangkan pada kecepatan putarnya akan semakin
lambat.
4.1. DATA
4.1.1 Tabel 1.1. Pengukuran Percobaan Motor DC Tipe Shunt Tanpa Beban
Motor Penggerak (Motor Shunt)
No Putaran (RPM)
Tegangan (V) Arus (I)
1. 100 V 0,07 A 1996
2. 150 V 0,14 A 2655
3. 200 V 0,24 A 2854

4.1.2 Tabel 1.2. Pengukuran Percobaan Motor DC Tipe Shunt Berbeban


Motor DC Tipe Shunt Beban Motor (Generator Keterangan
Putaran
No Sinkron) Nyala
(RPM) Lampu

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 6


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

Tegangan Arus Eksitasi Teganga Arus


(V) (A) (V) n (A)
(V)
1. 220 25 6,3 0,13 3001 Mati

2. 220 50 38,7 0,30 2905 Nyala


Redup
3. 220 75 77,2 0,44 2743 Nyala
Terang

4.2. ANALISA
Pada praktikum modul pertama ini membahas tentang motor dc tipe shunt agar dapat
memahami karakteristik, prinsip dan cara kerja dari motor dc shunt itu sendiri serta memahami alat
atupun komponen pada motor dc shunt. Pada motor shunt, gulungan medan disambungkan secara
parallel detpgan gulungan kumparan motor dc armature atau belitan jangkar seperti diperlihatkan
dalam gambar dibawah. jadi kedua belitan motor ini akan terpapar dengan catu daya tegangan yang
sama. oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus
kumparan motor dc. motor ini mempertahankan kecepatan yang tidak berubah-ubah dengan segala
jenis beban. motor ini memiliki torsi awal yang rendah dan juga berjalan pada kecepatan konstan.
motor dc ini kecepatan tetap tegangan diatur. bekerja pada setelah suplay motor dc ini terbalik oleh
putaran disekitar koneksi motor seperti motor seri. pada motor dc tipe ini. dengan meningkatnya
ari-is motor, torsi dapat ditingkatkan tanpa mengurangi kecepatan. motor dc shunt memiliki
karakteristik pengoperasian yang agak berbeda dengan motor listrik yang sejenis. karena medan
kumparan parallel terbuat dari kabel yang kecil. motor ini tidak dapat memproduksi arus yang
besar ketika mulai melakukan putaran seperti pada medan kumparan seri. hal ini berarti motor
paralel mempunyai torsi awal yang lemah. ketika voltase diaplikasikan ke motorlistrik, resistansi
yang tinggi pada kumparan paralel menjaga arus mengalir lambat. kumparan armature untuk motor
shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan menggunakan arus untuk memproduksi medan
magnetik yang cukup kuat untuk membuat kumparan armature memulai putaran. seperti halnya
motor seri, ketika armatur mulai berputar, kumparan tersebut akan memproduksi ggl.ggl berlawan
akan menyebabkan arus pada kumparan armatur mulai terkurangi sampai pada level yang sangat
rendah. banyaknya arus pada kumparan armatur yang dibutuhkan akan secara langsung
berhubungan dengan banyaknya beban ketika motor mencapai kecepatan maksimal. ketika
bebannya sedikit, kumparan armature ini akan membutuhkan arus yang sedikit pula. namun, ketika
motor mencapai rpm yang penuh, kecepatannya akan tetap konstan. rangkaian eksitasi motor shunt
terletak paralel dengan jangkar. putaran akan turun dengan naiknya momen torsi. pada kondisi
tanpa beban, karakteristik motor shunt mirip dengan motor penguat terpisah.konstruksi motor dc
shunt sama dengan semua jenis motor dc. motor ini dapat dibangun dengan bagian-bagian dasar
seperti belitan medan stator, komutator dan aimature rotor. prinsip kerja motor shunt dc adalah,
setiap kali motor dc dihidupkan, maka dc mengalir ke seluruh stator dan juga rotor. aliran arus ini
akan menghasilkan dua bidang yaitu tiang serta angker. di celah udara antara armature, ada dua
medan magnet, dan mereka akan saling merespons untuk memutar armature. komutator membalik
arah aliran arus jangkar pada celah biasa. jadi medan armature dihalau dengan field pole untuk
semua waktu, itu terusmemutar armature dalam arah yang sama. Ketika motor DC Shunt mencapai
kecepatan penuhnya, maka arus jangkar dapat langsung dihubungkan ke beban motor. Ketika
beban sangat rendah dalam motor shunt, maka arus jangkar juga bisa rendah. Ketika motor DC
mencapai kecepatan penuhnya, maka ia tetap stabil. Kecepatan dapat dipertahankan konstan

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 7


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

sampai beban berubah. Setelah beban berubah, maka jangkar cenderung untuk menunda, yang akan
menghasilkan kurang kembali e.m.f. Dengan demikian, motor DC akan menarik arus ekstra, ini
akan berakibat pada peningkatan torsi untuk mendapatkan kecepatan. Jadi, setiap kali beban
meningkat, hasil bersih dari beban pada kecepatan motor adalah sekitar nol. Demikian pula, begitu
beban berkurang, maka jangkar mencapai kecepatan & menghasilkan emf. Pada percobaan motor
dc tanpa beban data yang didapat pada percobaan dilakukan 3 kali percobaan dengan sumber
tegangan 100 V, arus 0,07 A dan putaran yang dihasilkan 1996. Data ke 2 dengan sumber
tegangan 150 V, arus 0,14 A dan putaran yang dihasilkan 2655. Data ke 3 dengan sumber tegangan
200 V, arus 0,24 A dan putaran yang dihasilkan 2854. Dan pada percobaan ke 2 data yang
dihasilkkan dengan sumber yang sama sebesar 220 V dengan pengaturan eksitasi awal dari 25 V
dengan pertambahan 25 untuk percobaan selanjutnya jadi dalam percobaan ini terdapat 3 data yaitu
25/50/70 V arus eksitasi dengan tegangan yang dihasilkan 6,3/38,7/77,2 dan arus 0,13/0,3/0,44 jadi
tegangan dan arus keluaran yang dihasilkan akan semakin besar tetapi pada putaran motor yang
dihasilkan 3001/2905/2743 yangg semakin melemah dan keterangan beban mati/nyala redup/nyala
teran yang dipengaruhi arus yang dihasilkan jika semakin besar maka lampu akan semakin terang
begitu pula sebaliknya.

4.3. TUGAS AKHIR


1. Bagaimana prinsip kerja dan karakteristik motor DC shunt!
Jawab;
prinsip kerja motor shunt dc adalah, setiap kali motor dc dihidupkan, maka dc mengalir ke seluruh
stator dan juga rotor. aliran arus ini akan menghasilkan dua bidang yaitu tiang serta angker. di celah
udara antara armature, ada dua medan magnet, dan mereka akan saling merespons untuk memutar
armature. komutator membalik arah aliran arus jangkar pada celah biasa. jadi medan armature
dihalau dengan field pole untuk semua waktu, itu terus memutar armature dalam arah yang sama.
sedangkan motor dc shunt memiliki karakteristik pengoperasian yang agak berbeda dengan motor
listrik yang sejenis. karena medan kumparan parallel terbuat dari kabel yang kecil. motor ini tidak
dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan putaran seperti pada medan kumparan
seri. hal ini berarti motor paralel mempunyai torsi awal yang lemah. ketika voltase diaplikasikan ke
motorlistrik, resistansi yang tinggi pada kumparan paralel menjaga arus mengalir lambat. kumparan
armature untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan menggunakan arus untuk
memproduksi medan magnetik yang cukup kuat untuk membuat kumparan armature memulai
putaran.
2. Gambarkan grafik pengaruh beban terhadap putaran motor!
Jawab;
Grafik pengaruh beban terhadap putaran motor

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 8


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

PENGARUH BEBAN TERHADAP PUTARAN MOTOR


3050
3000
2950
2900
2850
2800
2750
2700
2650
2600
20 30 40 50 60 70 80

3. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan putaran motor DC shunt!


Jawab;
Eksitasi, tegangan, arus, flux magnet, dan arus armature.
4. Jelaskan bagaimana karakteristik motor DC shunt tanpa beban dan berbeban!
Jawab;
Karakteristik motor dc shunt tanpa beban dimana semakin besar tegangan yang diberikan maka
akan semakin besar pula arus serta kecepatan putar motor. Sementara, karakteristik motor dc
berbeban dimana disupply oleh eksitasi yang semakin besar menyebabkan putaran motor semakin
kecil, ini disebabkan oleh arus eksitasi yang berfungsi membangkitkan medan magnet membuat
medan magnet semakin banyak sehingga kerja rotor semakin berat sehingga perputaran motor
menjadi semakin sedikit.
5. Jelaskan karakteristik kecepatan putaran motor terhadap torsi pada motor DC tipe shunt!
Jelaskan berdasarkan grafik!
Jawab;
Ketika pada kecepatan motor belum terlalu cepat maka pada torsinya masih stabil dan ketika pada
motor kecepatannya tinggi, torsinya akan stabil atau melemah, torsi sendiri merupakan kekuatan
yang dimiliki motor ketika adanya beban generator, ketika torsinya besar maka generator akan
berputar cepat, dan ketika motor di copel dengan generator maka torsinya akan melemah.
6. Jelaskan contoh pengaplikasian motor DC shunt!
Jawab;
Kerena motor dc shunt jenis ini akan meghasilkan kecepatan yang konstan, maka penggunaan
motor dc shunt umumnya merupakan peralatan yang membutuhkan kecepatan yang konstan.
Bebrapa peralatan yang menggunakan motor dc ialah Lift, Mesin bubut, alat bor, pompa sentifugal
dan blower.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Praktikan dapat memahami prinsip kerja dari generator sinkron tipe shunt dimana generator tipe
shunt adalah alat listrik untuk mengubah energy mekanik menjadi listrik dengan kumparan
medannya dihubungkan secara parallel dengan kumparan angker atau armaturenya. Yang di sebut
sinkrondikarenakan pada arusnya terbagi di kumparan tetapi tegangan yang dihasilkan adalah
sama. Dan bekerja dengan bantuan prime mover pada praktikum dengam motor listrik dan arus

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 9


Nama : Angga Firmansyah NIM : 2019-71-036

eksitasi yang di beri pada generator sinkron dc shunt di stator untuk menghasilkan medan magnet
yang akan di potong oleh rotor menjadi fluks sehinggal menimbulkan gaya gerak listrik.
dapat di jelaskan pada table 1.1 semakin besar tegangan sumber yang diberikan maka arus yang di
berikan akan semakin besar dan keccepatan pada motor listrik sinkron akan semakin besar juga
begitu sebaliknya sedangkan pada table 1.2yang membedakan pada table 1.1 adalah pada table 1.2
menggunakan sumber tegangan yang sama sebesar 220sedangkan pada dan menggunakan 2 buah
nmesin sinkron yaitu motor listrik dan generator dan terdapat arus eksitasi pada generator jika
semakin besar arus eksitasi yang di berikan maka tegangan dan arus akan semakin besar juga
sedangkan pada kecepatan putarnya akan semakin lambat.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 10


Nama : ALIP HAPIDIN NIM : 2019-71-038

UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya ucapkan terimakasih kepada :
1. Asisten laboratorium distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik ,yang telah
membimbing dalam praktikum Dasar Konversi Tenaga listrik.
2. laboratorium distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik yang telah
mengizinkan saya mengikuti praktikum Mesin ABB
3. Bapak Christiono, S.T., M.T. sebagai pengajar atau pembimbing dari
praktikum Mesin ABB
4. Serta Abang Gerald Andika Septian Sitorus sebagai pembimbing dari
kelompok praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Laboratoium Distribusi dan Pemanfaatan Tenaga Listrik, 2021. (Modul Praktikum Mesin
Arus Searah.) Jakarta.
[2] https://blog.ub.ac.id/noyonoy/2014/06/08/motor-dc-shunt/
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_searah
[4] https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-motor-dc-motor-arus-searah/

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK |11

Anda mungkin juga menyukai