Anda di halaman 1dari 5

Selamat sore, perkenalkan, saya akan menjelaskan proposal dari tugas akhir saya yang berjudul dynamic

economic dispatch sistem pembangkit di Sulawesi utara mempertimbangkan cascaded hydropower


dengan dosen pembimbing yakni

Untuk latar belakang, pertama adanya peningkatan jumlah pembangkit energi terbarukan, hal ini
dilakukan untuk mengurangi masalah pemanasan global akibat pencemaran udara oleh pembangkit
konvensional. Poin selanjutnya yakni yakni (sebut poin 2), sumber energi terbarukan jumlahnya tidak
menentu sehingga daya yang dihasilkan oleh pembangkit terbarukan juga tidak menentu, seperti plta
yang dipengaruhi oleh besar kecilnya intensitas aliran air, plts yang dipengaruhi oleh intensitas cahaya
matahari sehingga masih perlu terkoneksi dengan pembangkit konvensional untuk memenuhi kebutuhan
beban. Salah satu contoh dari penerapan poin 2 ada pada poin 3 yakni (sebut poin 3), Pada plta di Sulawesi
utara, terdapat sistem cascaded hydropower yakni sistem plta bertingkat pada satu aliran yang sama yang
akan dijelaskan di bab 2.

Untuk rumusan masalah yakni bagaimana dynamic economic dispatch menytelesaikan masalah nilai biaya
pembangkitan minimum dan optimal dengan metode Mixed Integer inear Programming pada sistem
pembangkit terkait, yakni sistem pembangkit di Sulawesi utara

Untuk batasan masalah yakni Menggunakan metode Mixed Integer Linear Programming untuk
menyelesaikan pembebanan lebih dari satu interval waktu menggunakan software MATLAB R2020b dan
Plant menggunakan sistem pembangkit di wilayah Sulawesi Utara. Metode mixed integer linear
programming dipilih karena Kelebihan dari Mixed-Integer Linear Programming ialah dapat menghasilkan
penyelesaian yang optimum secara fleksibel dan dapat dikontrol. Selain itu persamaan yang digunakan
pada penelitian ini nanti bersifat linear. Variabel pada Mixed-Integer Linear Programming (MILP)
bervariasi dari bilangan diskrit, bilangan kontinu, atau campuran keduanya. Cara kerja dari metode MILP
ialah menyederhanakan fungsi objektif dan mendapatkan nilai variabel optimasi x yang memenuhi
batasan persamaan dan pertidaksamaan.

Tujuan dari penelitian ini yakni Mengetahui hasil dari dynamic economic dispatch dengan metode mixed
integer linear programming dalam menentukan biaya pembangkitan yang minimum dan optimal pada
sistem koneksi pembangkit konvensional dan energi terbarukan.

Manfaat dari penelitian ini yakni Diharapkan dapat menjadi referensi biaya pembangkitan dalam
inplementasi energi terbarukan dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang terkait.

Untuk bab 2 terdiri dari….

Hasil penelitian terdahulu (baca deskripsi), seperti pada tugas akhir… oleh…, lalu jurnal…., kemudian sub
bab selanjutnya yakni dasar teori, pertama ada sistem tenaga listrik (baca deskripsi) (dipertengahan baca
listrik dihasilkan dari pembangkit ditingkatkan tegangannya untuk disalurkan oleh saluran transmisi
menuju saluran distribusi untuk diturunkan tegangannya sesuai dengan kebutuhan beban yang akan
disuplai).

Selanjutnya ada pembangkit listrik (baca deskripsi tambah contoh pembangkitnya). Selanjutnya ada
dynamic economic dispatch, merupakan pengambangan dari economic dispatch yakni melakukan
perhitungan pembagian pembebanan pada beberapa pembangkit yang terdapat dalam suatu sistem
secara optimal dan efisien serta biaya pembangkitan yang minimum dalam range waktu yang ditentukan.
Persamaannya ialah fungsi objektif pada waktu t dari daya aktif pembangkitan pada pembangkit i pada
waktu t = a dikali daya aktif pembangkitan pada pembangkit pada waktu t kuadrat ditambah b dikali daya
aktif pembangkitan pada pembangkit pada waktu t di tambah c dengan a,b,c adalah koefisien cost
generation dengan batasan daya aktif pembangkitan pada waktu t berada diantara nilai ramprate
minimum dan maksimum

Pada dynamic economic dispatch untuk penelitian ini, dilakukan dengan memperhatikan cascaded
hydropower. Cascaded hydropower seperti terlihat pada gambar ini merupakan sistem plta bertingkat
pada satu aliran yang sama. Pada gambar ini dicontohkan pada suatu aliran air terdapat 2 reservoir / plta
dan tersembung dengan pembangkit uap. Untuk permasalahan cascaded hydropower sesuai contoh
gambar disamping, fungsi objektifnya ialah volume reservoir 1/atas pada periode j sama dengan volume
reservoir 1/atas pada periode sebelumnya ditambah inflow reservoir 1 pada periode j dikurangi
hydroplant discharge reservoir 1 pada periode j. untuk volume reservoir 2/bawah pada periode j sama
dengan volume reservoir 2/bawah ditambah hydroplant discharge reservoir 1 pada periode j dikurangi
dengan inflow reservoir 1 pada periode j. untuk persamaan elektrikalnya ialah daya output reservoir 1
dari hydroplant discharge reservoir 1 ditambah daya output reservoir 2 dari hydroplant discharge
reservoir 2 ditambah daya output pembangkit uap dikurangi level beban sama dengan 0

Pada penelitian ini, digunakan 4 persamaan untuk permasalahan dynamic programing pada cascaded
hydroplant, pertama ada waterflow constraint dengan rumus input aliran air pada waktu t sama dengan
sigma output aliran air reservoir atas pada waktu t dikurangi waktu delay aliran air ditambah dengan
output dari aliran air natural pada waktu t. lalu output aliran air pada waktu t sama dengan aliran air pada
pembangkit pada waktu t ditambah aliran air yang terbuang pada waktu dengan batasan nilai output
aliran air pada waktu t diantara nilai output aliran air nminimum dan maksimum dan nilai output aliranj
air pada pembangkit serta aliran air yang terbuang lebih dari sama dengan 0.

Persamaan kedua yakni reservoir constraint dengan rumus level penyimpanan reservoir saat ini pada
waktu t sama dengan level penyimpanan reservoir sebelumnya ditambah hasil kali dari selisih antara input
aliran air dan output aliran air dengan selisih waktu dengan batasan diantara nilai minimum dan
maksimum level reservoir air. Kemudian nilai level reservoir air sama dengan fungsi dari level upstream
air pada waktu t yang mana persamaan fungsi ini merupakan persamaan nonlinier sehingga perlu dirubah
menjadi persamaan linier menggunakan piecewise linear approximation.

Persamaan ketiga yakni persamaan water dan daya terkopel dengan rumus output daya plta pada waktu
t sama dengan hasil kali antara efisiensi dengan ketinggian permukaan air pada waktu t dan aliran air pada
pembangkit pada waktu t. persamaan ketinggian permukaan air pada waktu t yakni nilainya sama dengan
hasil jumlah dari level air upstream pada waktu t dan pada waktu t+1 dibagi 2 kemudian dikurangi oleh
level downstream air dan loss dari ketinggian permukaan air/water head. Persamaan nilai output daya
plta pada waktu t juga bersifat non linier sehingga perlu diubah menjadi persamaan linier.

Persamaan keempat yakni batasan output plta, yakni nilai output daya plta duabtara nilai output
minimum dan maksimum plta dan juga nilai ramp up dan downnya, lalu waktu minimum on yang lebih
kecil sama dengan jumlah variable biner senilai 1 jika plta bekerja pada waktu t dan waktu minimum off
yang lebih kecil sama dengan jumlah 1 dikurangi variable biner senilai 1 jika plta bekerja pada waktu t

Untuk sub bab selanjutya yakni koordinasi cascaded hydroplant dengan pltu. Pltd, pltp dan plts yang
bersikan 4 persamaan, pertama ada fungsi objektif sama dengan maksimum jumlah hasil kali biaya listrik
dengan total daya pembangktan dan selisih waktu pada total periode penjadwalan. Lalu batasan output
pv dengan batasan output daya pv lebih dari sama dengan 0 dan kurang dari sama dengan output
maksimum daya pv dan nilai daya output pv yang dibatasi sama dengn output maksimum pv dikurangi
output pv. Kemudian persamaan aliran daya dc, digunakan persamaan aliran daya dc karena sesuai
dengan biaya pembangkitan generator yang berdasarkan keluaran daya aktif dengan persamaan daya
saluran i-k sama dengan 1 diabgi reaktansi saluran i-k dikali dengan selisih sudut tegangan i-k dan nilai
daya saluran I sama dengan jumlah nilai daya pada bus yang terhubung ke saluran i. kemudian persamaan
batasan operasi cascaded hydropower dengan nilai volume awal reservoir sama dengan volume akhir
reservoir dan batasan yakni persamaan dari input aliran air pada waterflow constraint hingga waktu
minimum off pada batasan output hydropower.

Selanjutnya ada piecewise linear approximation (baca deskripsi), rumusnya adalah persdamaan yang akan
dilinierkan sama dengan jumlah dari persamaan dari tiap titik potong pada interval a0 sampai am dikali tk
dengan nilai x sama dengan jumlah titik potong pada interval 0 sampai m dikali koordinat sampling dan
jumlah koordinat sampling dari interval 0 sampai m adalah 1 dengan koordinat sampling diatas sama
dengan 0

1. 𝒙 merupakan variabel yang dioptimasi dan dinyatakan dalam bentuk matriks kolom.

2. 𝒇 merupakan koefisien fungsi objektif yang direpresentasikan melalui matriks baris

dengan jumlah kolom matriks 𝑓 sama dengan jumlah variabel yang dioptimasi.

3. 𝑨𝒆𝒒 merupakan koefisien persamaan linier yang direpresentasikan melalui matriks

berukuran p x q dengan p merupakan jumlah persamaan dan q merupakan jumlah

variabel yang dioptimasi.

4. 𝒃𝒆𝒒 merupakan konstanta persamaan linier yang direpresentasikan melalui matriks

kolom p.

5. 𝑨 merupakan koefisien pertidaksamaan linier yang dinyatakan melalui matriks

berukuran r x s dengan r merupakan jumlah pertidaksamaan dan s merupakan jumlah

variabel yang dioptimasi.

6. 𝒃 merupakan konstanta pertidaksamaan linier yang dinyatakan dalam matriks kolom r.

7. 𝒍𝒃 dan 𝒖𝒃 merupakan konstanta batasan bawah dan batasan atas dari variabel 𝑥 yang

dinyatakan dalam bentuk matriks kolom.

8. 𝒊𝒏𝒕𝒄𝒐𝒏 merupakan batasan integer dari variabel 𝑥 yang dinyatakan dalam bentuk

matriks baris
Metode pemrograman matematis linier (MILP) atau Mixed-Integer Linear Programming
adalah sebuah pendekatan dalam pemrograman matematis yang memungkinkan
variabel keputusan untuk mengambil nilai-nilai bilangan bulat. Berikut adalah beberapa
kelebihan dari penggunaan MILP:
1. Fleksibilitas dalam Modelisasi:
• MILP memberikan fleksibilitas tambahan dalam modelisasi permasalahan
optimasi dengan memperbolehkan variabel keputusan untuk memiliki nilai
bilangan bulat atau diskrit. Ini memungkinkan representasi yang lebih
akurat dari kondisi di dunia nyata.
2. Penanganan Ketidakpastian:
• Dalam beberapa kasus, model matematis yang menggunakan variabel
bilangan bulat dapat membantu menangani ketidakpastian atau variasi
diskrit dalam masalah. Ini dapat berguna dalam situasi di mana keputusan
hanya dapat diambil dalam bentuk diskrit atau ketika solusi yang hanya
menerima nilai bulat memiliki makna praktis.
3. Solusi yang Efisien untuk Permasalahan Kombinatorial:
• MILP umumnya efektif dalam menangani permasalahan kombinatorial
yang melibatkan banyak kombinasi kemungkinan. Dengan membatasi
variabel keputusan menjadi bilangan bulat, MILP dapat membantu
mengurangi jumlah solusi yang perlu dijelajahi, sehingga mempercepat
proses pencarian solusi optimal.
4. Aplikasi pada Permasalahan Optimalisasi Diskrit:
• MILP sangat efektif untuk permasalahan yang memiliki aspek diskrit,
seperti penjadwalan, alokasi sumber daya, dan rute optimal. Model
bilangan bulat memungkinkan solusi yang memenuhi batasan diskrit yang
mungkin ada dalam permasalahan tersebut.
5. Kemampuan untuk Menangani Keputusan Binari:
• Dalam beberapa permasalahan, keputusan dapat direpresentasikan
sebagai pilihan biner (0 atau 1). Contoh aplikasi umum melibatkan
pengambilan keputusan yes/no, pengaktifan/deaktivasi, atau pilihan
alternatif eksklusif. MILP dapat dengan efisien menangani variabel biner
dalam modelnya.
6. Integrasi dengan Algoritma Optimasi:
• Terdapat sejumlah besar solver (perangkat lunak optimasi) yang dirancang
khusus untuk menangani permasalahan MILP. Solver ini menggunakan
berbagai teknik dan algoritma untuk menemukan solusi optimal atau
mendekati solusi optimal dengan cepat.

Meskipun memiliki kelebihan, MILP juga memiliki beberapa kelemahan, seperti


kerumitan komputasional yang dapat meningkat dengan meningkatnya ukuran
masalah. Keputusan untuk menggunakan MILP harus mempertimbangkan sifat dan
struktur spesifik dari permasalahan yang dihadapi

Anda mungkin juga menyukai