Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR MATA KULIAH

ANALISIS SISTEM TENAGA LISTRIK

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA (LOAD FLOW ANALYSIS)


PADA IEEE 9 BUS TEST SYSTEM MENGGUNAKAN DIGSILENT

Disusun oleh:

Aldian Nugroho (20/467315/PTK/13376)


Izzuddin Fathin Azhar (20/467325/PTK/13386)
Mario Norman Syah (20/467328/PTK/13889)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ELEKTRO


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA (LOAD FLOW ANALYSIS) PADA
IEEE 9 BUS TEST SYSTEM MENGGUNAKAN DIGSILENT

Aldian Nugroho1, Izzuddin Fathin Azhar 2, Mario Norman Syah3


1, 2, 3,)
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada

Abstrak
Studi analisis aliran beban dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai aliran daya atau
tegangan pada suatu jaringan sistem tenaga listrik. Informasi ini sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi
unjuk kerja sistem tenaga. Permasalahan aliran daya mencakup perhitungan aliran dan tegangan sistem
pada terminal atau bus tertentu. Manfaat studi aliran daya ini yaitu, untuk mengetahui tegangan pada setiap
simpul yang ada pada sistem, untuk mengetahui semua peralatan apakah memenuhi batas– batas yang
ditentukan untuk meyalurkan daya yang diinginkan, dan untuk memperoleh kondisi mula pada
perencanaan sistem yang baru. Studi analisis aliran beban ini mengambil contoh pada implementasi IEEE
9 Bus Test System. Analisis aliran daya diawali menghitung tegangan pada setiap simpul (bus) terpasang,
pembebanan pada transformator, pembebanan pada saluran atau penghantar, nilai rugi daya, jatuh tegangan
sistem, dan aliran daya pada jaringan sistem tenaga listrik terpasang. Dari hasil perhitungan aliran daya
dengan menggunakan program DIgSILENT Power Factory yang mana hasilnya divalidasi menggunakan
MATLAB dapat diambil kesimpulan bahwa kedua software menunjukkan perbedaan hasil voltage
magnitude dan voltage angle dari setiap bus. Perbedaan hasil analisis dari kedua sofware paling besar
untuk voltage magnitude adalah 0,49% dan untuk voltage angle adalah 0,34%.
Kata Kunci: Analisis, Beban, Tenaga Listrik.

1. LATAR BELAKANG
Dalam sistem tenaga, daya mengalir dari stasiun pembangkit ke beban melalui
jaringan transmisi. Aliran daya aktif dan reaktif ini dikenal sebagai aliran daya. Analisis
aliran daya adalah alat penting yang digunakan oleh engineers untuk merencanakan dan
menentukan operasi keadaan tunak dari sistem tenaga. Studi aliran daya memberikan
pendekatan matematis yang sistematis untuk menentukan berbagai tegangan bus, sudut fasa,
aliran daya aktif dan reaktif yang melalui berbagai cabang, generator, transformator, dan
beban dalam kondisi tunak. Sistem tenaga dimodelkan dengan suatu rangkaian listrik yang
terdiri dari generator, jaringan transmisi dan jaringan distribusi [1].
Informasi utama yang diperoleh dari analisis aliran daya adalah besaran dan sudut
fasa dari tegangan bus beban, daya reaktif dan sudut fasa tegangan pada bus generator, aliran
daya nyata dan reaktif pada saluran transmisi dibandingkan dengan daya pada bus referensi
serta variabel lain yang telah ditentukan [2] [3]. Persamaan aliran daya adalah persamaan
non-linier dan harus diselesaikan dengan teknik iteratif menggunakan metode numerik.
Metode numerik adalah teknik dimana suatu masalah yang dirumuskan kedalam bentuk
matematika sehingga dapat diselesaikan dengan operasi aritmatika dan biasanya hanya
memberikan solusi perkiraan.
Selama tiga dekade terakhir, berbagai metode analisis numerik telah diterapkan
dalam memecahkan masalah analisis aliran daya. Metode iteratif yang paling umum
digunakan adalah metode Gauss-Seidel, Newton-Raphson dan Fast Decoupled [4].
Meningkatnya kebutuhan listrik di masyarakat mengakibatkan peningkatan pada sistem
tenaga listrik sehingga membuat dimensi persamaan aliran daya semakin membesar. Dengan
peningkatan seperti itu, metode matematika numerik apa pun tidak dapat konvergen ke solusi
yang benar. Jadi seorang engineer harus mencari metode yang lebih dapat diandalkan.
Masalah yang dihadapi industri tenaga listrik adalah bagaimana menentukan metode yang
paling cocok untuk analisis sistem tenaga listrik. Dalam analisis aliran daya, akurasi tingkat
tinggi dan waktu penyelesaian yang lebih cepat diperlukan untuk menentukan metode mana
yang lebih baik untuk digunakan.
Untuk meningkatkan keakuratan dari analisis aliran daya, dibutuhkan suatu program
komputer. Penggunaan komputer untuk menghitung aliran daya dimulai dari pertengahan
1950-an. Ada berbagai metode yang digunakan untuk perhitungan aliran daya.
Pengembangan metode ini diakibatkan oleh kebutuhan dasar perhitungan aliran daya seperti
sifat konvergensi, efisiensi komputasi, kebutuhan memori, kenyamanan dan fleksibilitas
implementasi [5] – [9]. Dengan bantuan komputer, semua jenis studi sistem tenaga listrik,
termasuk aliran daya, kini dapat dilakukan dengan mudah [10]. Saat ini banyak sekali tools
analisis sistem tenaga listrik, untuk itu perlu ditentukan tools mana yang mampu memberikan
solusi terbaik. Penelitian ini membandingkan seberapa besar deviasi metode numerik
Newton-Raphson yang dihasilkan oleh aplikasi DigSilent dan MATLAB yang digunakan
untuk analisis aliran daya pada IEEE 9 Bus Test System.

2. KLASIFIKASI DATA BUS


Bus adalah titik atau simpul di mana satu atau banyak saluran transmisi, beban, dan
generator terhubung. Dalam studi sistem tenaga, setiap bus dikaitkan dengan 4 besaran,
seperti besarnya tegangan (|V|), sudut fasa tegangan (δ), daya aktif (P) dan daya reaktif (Q)
[2] [3] [11] [12]. Dua dari jumlah bus ini ditentukan dan dua sisanya harus ditentukan melalui
solusi persamaan [13] . Bus diklasifikasikan tergantung pada dua besaran yang diketahui
yang telah ditentukan. Bus dibagi menjadi tiga kategori seperti yang ditunjukkan pada Tabel
1.
Tabel 1. Klasifikasi Data Bus.
Variable
No Tipe Bus
P Q |V| δ
1 Slack Bus Tidak diketahui Tidak diketahui Diketahui Diketahui
2 Generator Bus (PV) Diketahui Tidak diketahui Diketahui Tidak diketahui
3 Load Bus (PQ) Diketahui Diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui

2.1 Slack Bus


Bus ini digunakan sebagai bus referensi untuk memenuhi kondisi keseimbangan
daya. Slack bus biasanya merupakan unit pembangkit yang dapat disesuaikan untuk
mensupply apa pun yang diperlukan untuk memastikan keseimbangan daya [12] . Generator
yang efektif pada bus ini mensuplai rugi-rugi ke jaringan, hal ini diperlukan karena besarnya
rugi-rugi tidak akan diketahui sampai perhitungan arus selesai. Slack bus biasanya
diidentifikasi sebagai bus 1. Variabel yang diketahui pada bus ini adalah |V| dan δ sedangkan
yang tidak diketahui adalah P dan Q.
2.2 Generator Bus (PV)
Bus ini adalah bus yang digunakan untuk mengontrol tegangan. Bus ini terhubung
ke unit generator di mana daya output yang dihasilkan oleh bus ini dapat dikontrol dengan
mengatur prime mover sedangkan tegangan output dikontrol dengan mengatur eksitasi
generator. Seringkali, batasan diberikan pada nilai daya reaktif tergantung pada karakteristik
masing-masing mesin. Variabel yang diketahui dalam bus ini adalah P dan |V| sedangkan
yang tidak diketahui adalah Q dan δ [8] [12].

2.3 Load Bus (PQ)


Bus ini adalah bus non – generator yang dapat diperoleh dari catatan data historis,
pengukuran atau perkiraan. Catu daya nyata dan reaktif yang disupplu ke sistem tenaga
didefinisikan positif, sedangkan daya yang dikonsumsi dalam sistem tenaga didefinisikan
negatif. Variabel yang diketahui untuk bus ini adalah P dan Q sedangkan variabel yang tidak
diketahui adalah |V| dan δ [8] [12] .

3. METODE ANALISIS ALIRAN DAYA


Analisis numerik yang melibatkan solusi persamaan simultan aljabar membentuk
dasar untuk solusi persamaan kinerja dalam analisis sistem tenaga listrik dengan bantuan
komputer, misalnya untuk analisis aliran beban [4]. Langkah pertama dalam melakukan
analisis aliran beban adalah membentuk matriks Y – bus menggunakan jalur transmisi dan
data masukan trafo. Persamaan titik simpul untuk jaringan sistem tenaga yang menggunakan
Y – bus dapat ditulis sebagai berikut:
(1)
Persamaan titik simpul dalam bentuk umum untuk sistem n bus dapat ditulis sebagai berikut:
(2)
Persamaan daya yang dikirim ke bus i adalah:
(3)

(4)

Subtitusi Ii dalam persamaan Pi dan Qi, sehingga persamaannya menjadi:

(5)

Persamaan di atas menggunakan teknik iteratif untuk menyelesaikan masalah aliran beban.
Oleh karena itu, perlu untuk meninjau bentuk umum dari solusi metode Newton – Raphson.
3.1 Metode Newton – Raphson
Metode ini dinamai oleh Isaac Newton dan Joseph Raphson. Asal usul dan
formulasi metode Newton – Raphson dimulai pada akhir 1960-an [7]. Metode ini adalah
metode iteratif yang mendekati satu set persamaan simultan nonlinier ke satu set persamaan
linear menggunakan ekspansi deret Taylor. Metode ini adalah metode yang paling banyak
digunakan untuk aliran daya karena karakteristik konvergensinya relatif lebih kuat
dibandingkan dengan proses alternatif lainnya dan keandalan pendekatan Newton – Raphson
relatif baik karena dapat menyelesaikan kasus yang mengarah pada divergensi dengan proses
populer lainnya [15]. Jika nilai asumsi mendekati solusi, maka hasil yang diperoleh sangat
cepat, tetapi jika nilai asumsi lebih jauh dari solusi maka metode mungkin membutuhkan
waktu lebih lama untuk konvergen [12]. Metode ini adalah metode aliran daya yang banyak
digunakan untuk menyelesaikan persamaan nonlinier. Sehingga persamaan (2) dinyatakan
dalam bentuk polar, di mana j termasuk kedalam bus i:

(6)
Daya nyata dan reaktif pada bus i adalah:

(7)
Subtitusi Ii pada persamaan (6) kedalam persamaan (7):
(8)
Bagian nyata dan imajiner yang dipisahkan:

(9)

(10)

Persamaan (9) dan (10) di atas merupakan himpunan persamaan aljabar nonlinier dalam
bentuk |V| dalam per satuan dan δ dalam radian. Persamaan (9) dan (10) diperluas dalam
deret Taylor tentang taksiran awal dan mengabaikan semua suku orde tinggi, sehingga
diperoleh himpunan persamaan linier sebagai berikut:

Pada persamaan di atas, elemen |V| dan δ pada slack bus dihilangkan karena sudah diketahui.
Sedangkan elemen matriks Jacobian diperoleh dengan menurunkan secara parsial Persamaan
(9) dan (10) sehingga memberikan hubungan linier antara perubahan kecil dalam besaran
tegangan dan sudut tegangan. Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai:

(11)

J1, J2, J3, J4 adalah elemen dari matriks Jacobian.

Perbedaan antara nilai schedule dan nilai yang dihitung dikenal sebagai power residuals
(k) (k)
∆ Pi dan ∆ Qi yang direpresentasikan:

(12)

(13)
Perkiraan nilai elemen baru untuk |V| dan δ adalah:

(14)

(15)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. SIMPULAN

6. SARAN

7. REFERENSI
[1] Mageshvaran, R., Raglend, I.J., Yuvaraj, V., Rizwankhan, P.G., Vijayakumar, T. and
Sudheera (2008) Implementation of Non-Traditional Optimization Techniques (PSO,
CPSO, HDE) for the Optimal Load Flow Solution. TENCON2008-2008 IEEE Region
10 Conference, 19-21 November 2008.

[2] Elgerd, O.L. (2012) Electric Energy Systems Theory: An Introduction. 2nd Edition,
Mc-Graw-Hill.

[3] Kothari, I.J. and Nagrath, D.P. (2007) Modern Power System Analysis. 3rd Edition,
New York.

[4] Keyhani, A., Abur, A. and Hao, S. (1989) Evaluation of Power Flow Techniques for
Personal Computers. IEEE Transactions on Power Systems, 4, 817-826.

[5] Hale, H.W. and Goodrich, R.W. (1959) Digital Computation or Power Flow—Some
New Aspects. Power Apparatus and Systems, Part III. Transactions of the American
Institute of Electrical Engineers, 78, 919-923.

[6] Sato, N. and Tinney, W.F. (1963) Techniques for Exploiting the Sparsity or the
Network Admittance Matrix. IEEE Transactions on Power Apparatus and Systems, 82,
944-950.

[7] Aroop, B., Satyajit, B. and Sanjib, H. (2014) Power Flow Analysis on IEEE 57 bus
System Using Mathlab. International Journal of Engineering Research & Technology
(IJERT), 3.

[8] Milano, F. (2009) Continuous Newton’s Method for Power Flow Analysis. IEEE
Transactions on Power Systems, 24, 50-57.

[9] Grainger, J.J. and Stevenson, W.D. (1994) Power System Analysis. McGraw-Hill, New
York.

[10] Tinney, W.F. and Hart, C.E. (1967) Power Flow Solution by Newton’s Method. IEEE
Transactions on Power Apparatus and Systems, PAS-86, 1449-1460.

[11] Bhakti, N. and Rajani, N. (2014) Steady State Analysis of IEEE-6 Bus System Using
PSAT Power Tool Box. International Journal of Engineering Science and Innovation
Technology (IJESIT), 3.

[12] Hadi, S. (2010) Power System Analysis. 3rd Edition, PSA Publishing, North York.
[13] Kabisama, H.W. Electrical Power Engineering. McGraw-Hill, New York.

[14] Gilbert, G.M., Bouchard, D.E. and Chikhani, A.Y. (1998) A Comparison of Load Flow
Analysis Using Dist Flow, Gauss-Seidel, and Optimal Load Flow Algorithms.
Proceedings of the IEEE Canadian Conference on Electrical and Computer
Engineering, Waterloo, Ontario, 24-28 May 1998, 850-853.

[15] Glover, J.D. and Sarma, M.S. (2002) Power System Analysis and Design. 3rd Edition,
Brooks/Cole, Pacific Grove. [Citation Time(s):2]

[16] Stott, B. and Alsac, O. (1974) Fast Decoupled Load Flow. IEEE Transactions on Power
Apparatus and Systems, PAS-93, 859-869.

[17] Stott, B. (1974) Review of Load-Flow Calculation Methods. Proceedings of the IEEE,
62, 916-929.

[18] Adejumobi, I.A., et al. (2014) Numerical Methods in Load Flow Analysis: An
Application to Nigeria Grid System. International Journal of Electrical and Electronics
Engineering (IJEEE), 3.

Anda mungkin juga menyukai