Anda di halaman 1dari 8

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA

LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL


TRANSIENT ANALYSER PROGRAM
(ETAP) VERSI 4.0

Rudi Salman1) Mustamam2) Arwadi Sinuraya3)


mustamam1965@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja (performance) sistem tenaga listrik yaitu aliran
daya aktif maupun reaktif serta profil tegangan setiap bus dalam sistem. Simulasi aliran daya
dilakukan menggunakan perangkat lunak Electrical Transient Analyser Program (ETAP) versi 4.0.
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dengan objek penelitian adalah
Sistem Tenaga Listrik di Sumatera Utara dan Aceh, yang memiliki 107 bus dan terdiri dari 1 bus
referensi (Swing Bus), 12 bus generator (Voltage Regulator Bus) dan sisanya yaitu 94 bus adalah bus
beban (Load Bus). Perhitungan aliran daya menggunakan metode Newton-Raphson.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aliran daya aktif terbesar mengalir dari bus Tebing Tinggi ke bus
Sei Rotan sebesar 133,04 (31,52%) MW dan aliran daya reaktif terbesar mengalir dari bus Belawan
(Swing/Reference bus) ke bus Sei Rotan sebesar 66,80 (25,7%) MVAR. Total aliran daya aktif dan
reaktif dalam sistem adalah 422,019 MW dan 259,93 MVAR. Sedangkan untuk profil tegangan bus,
penurunan tegangan (Voltage drop) tertinggi terjadi pada bus 55 (bus beban Aek Knopan) sebesar
3,035% (19,393 KV) dari tegangan normal (20 KV) dan sebesar 149,773 KV (0,151%) untuk sistem
150 KV .

Kata kunci : Simulasi Aliran Daya, Profil Tegangan, ETAP 4.0, Losses, Newton-Raphson

Pendahuluan (Q) dalam sistem. Parameter atau besaran


Analisis aliran daya merupakan yang di tentukan adalah tegangan (V) dan
analisis yang digunakan untuk mengetahui sudut fasa (δ). Setiap sistem tenaga listrik
kondisi sistem dalam keadaan normal, hanya terdapat 1 bus referensi, yaitu bus
sehingga sangat dibutuhkan dalam yang didalamnya terdapat pembangkit atau
perencanaan sistem untuk masa yang akan generator yang memiliki kapasitas terbesar
datang dan merupakan bahan evaluasi di antara pembangkit yang lain didalam
terhadap sistem yang ada. (Stevenson,1996; sistem.
Saadat,1999 dan Cekmas,2004). Analisis
ini meliputi penentuan besarnya nilai 2. Bus generator (Voltage Control Bus)
tegangan (V), daya aktif (P) dan reaktif (Q) Bus ini merupakan bus yang
dan sudut fasa (δ) setiap bus dalam sistem. tegangannya dapat dikontrol melalui
Selanjutnya menurut Saadat (1999), bus pengaturan daya reaktif agar tegangannnya
dalam sistem tenaga listrik dapat tetap. Parameter atau besaran yang
dikelompokkan 3 jenis, yaitu : diketahui adalah daya aktif (P) dan
tegangan (V). Bus ini dinamakan PV bus.
1. Bus referensi (Swing atau Slack bus)
Bus ini berfungsi untuk mensuplai 3. Bus Beban (Load bus)
kekurangan daya aktif (P) dan daya reaktif
1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 119
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical
Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0

Bus ini adalah bus yang terhubung


dengan beban sistem. Parameter atau Matrik Admitansi dan Impedansi Bus
besaran yang ditentukan adalah daya aktif Untuk menghitung dan menganalisis
(P) dan daya reaktif (Q), maka bus ini di aliran daya, langkah awal yang dilakukan
sebut juga PQ bus. adalah membentuk matrik admitansi bus
Sebelum analisis aliran daya sistem tenaga listrik. Gambar 2.1 berikut ini
dilakukan, komponen sistem yang terdiri merupakan sebuah contoh sistem tenaga
dari pembangkit (generator), transformator, listrik sederhana, dimana impedansinya
saluran transmisi dan beban harus di dinyatakan dalam perunit pada dasar MVA
representasikan atau di modelkan melalui dan resistansi diabaikan untuk
diagram satu garis (oneline diagram) penyederhanaan (Saadat,1999).
dengan menganggap sistem tiga fasa dalam
keadaan seimbang. Diagram ini di
maksudkan untuk memberikan gambaran
secara ringkas suatu sistem tenaga listrik
secara keseluruhan, dalam hal ini sistem
tenaga listrik di Sumatera Utara. Untuk itu
di butuhkan data-data yang terkait dengan
komponen-komponen tersebut. Menurut
Stevenson (1996), data-data yang Gambar 2.1. Diagram Impedansi Pada
dibutuhkan untuk analisis aliran daya Sistem Tenaga Listrik Sederhana
adalah sebagai berikut : Berdasarkan Hukum Arus Kirchoff
a. Data pembangkit (generator), yaitu impedansi-impedansi pada gambar diatas
kapasitas daya aktif (P) dalam satuan dapat diubah ke bentuk admitansi-admitansi
Megawatt (MW) dan reaktif (Q) dalam dengan menggunakan persamaan, berikut :
satuan Megavolt Ampere (MVA) , tegangan
terminal (V) dalam satuan Kilovolt (KV)
dan reaktansi sinkron (X) dalam satuan
Ohm (Ω). ........................ (1)
b. Data Transformator Daya, yaitu
kapasitas tiap trafo dalam satuan Megavolt
Ampere (MVA), tegangan (V) dalam satuan Selanjutnya gambar 2.1 tersebut di ubah
Kilovolt (KV) dan reaktansi bocor (X) menjadi :
dalam satuan Ohm (Ω).
c. Data saluran transmisi, yaitu resistansi
(R) dalam ohm (Ω) dan reaktansi (X)
dalam ohm (Ω).
d. Data beban, yaitu daya aktif (P) dalam
Megawatt (MW) dan daya reaktif (Q)
dalam satuan Megavolt Ampere (MVA).

1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 120
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical
Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0

........ (20)
Gambar 2.2. Diagram Admitansi Pada ........ (21)
Sistem Tenaga Listrik Sederhana
Untuk sistem tenaga listrik dengan
Dari gambar 2.2 dapat diturunkan
jumlah n-bus, persamaan arus simpul dalam
persamaan antara simpul-simpul akan
bentuk matrik dapat ditulis :
menghasilkan persamaan arus :

....... (2)
........ (3)
....... (4)
.................................... (5) (22)

Persamaan tersebut disusun kembali dan atau


akan di peroleh :
Ibus = Ybus Vbus ...................................... (23)
.. (6)
. (7) dengan Ibus adalah vektor arus bus yang
diinjeksikan. Arus positif jika menuju bus
. (8) dan negatif jika meninggalkan bus. Vbus
............................... (9) adalah vektor tegangan bus yang diukur
dari simpul referensi. Ybus adalah matrik
dengan : admitansi bus. Matrik ini di bentuk dari
elemen diagonal masing-masing simpul dan
......................... (10) diagonal antara simpul-simpul. Jika arus
........................ (11) bus diketahui, persamaan (23) dapat
diselesaikan untuk tegangan n-bus, yaitu :
........................ (12)
.......................................... (13) Vbus = Ibus ..................................... (24)
................................ (14)
................................ (15) adalah invers matrik admitansi bus
................................ (16) atau lebih dikenal sebagai matrik impedansi
................................ (17) bus (Zbus).
Persamaan Aliran Daya
Sehingga persamaan arus pada simpul Jaringan sistem tenaga listrik seperti
menjadi : yang ditunjukkan pada gambar 2.3 saluran
transmisinya dapat digambarkan dengan
........ (18) model yang impedansi-impedansinya
sudah di ubah menjadi admitansi-admitansi
........ (19)
perunit dengan dasar MVA. Penggunaan
1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 121
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical
Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0

Hukum Arus Kirchoff pada bus ini daya. Untuk sistem tenaga listrik yang
diberikan dalam persamaan : berskala besar metode Newton-Raphson
lebih efisien dan praktis, dimana jumlah
iterasi yang dibutuhkan untuk perhitungan
(25)
lebih sedikit jika dibandingkan d engan
.............................................................................................................................. 26)
(26) metode yang lainnya. Dalam metode ini
persamaan aliran daya dirumuskan dalam
atau
bentuk polar. Dari gambar 2.3 dapat ditulis
persamaan :
... (27)

Daya aktif dan reaktif pada bus ke-i adalah : ..................................... (31)

................................... (28) Persamaan diatas bila ditulis dalam bentuk


Polar akan diperoleh seperti berikut :
atau

................... (32)
........................................ (29)
berikutnya daya komplek pada bus i dapat
Substitusikan persamaan (29) ke persamaan ditulis :
(27), akan diperoleh :
................................... (33)

Dengan mensubstitusikan persamaan (32)


..... (30)
ke persamaan (33),akan diperoleh
persamaan :

(34)

Bagian riil dan imajiner persamaan (34)


kemudian dipisahkan didapatkan :

Gambar 2.3. Model bus sistem tenaga .... (35)


listrik sederhana

Metode Newton-Raphson untuk Per- ... (36)


hitungan Aliran Daya
Pada dasarnya ada 3 metode yang Persamaan diatas dikembangkan dari deret
sering digunakan untuk perhitungan aliran Taylor seperti persamaan berikut ini :
1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 122
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical
Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0

... (40)

Elemen diagonal dan bukan diagonal untuk


J2 adalah :

...... (37)
(41)

(37)
. (42)
Dalam hal ini dimisalkan bus 1 adalah bus
referensi (Swing bus). Maka matrik Elemen diagonal dan bukan diagonal untuk
Jacobian memberikan perbandingan linier J3 adalah :
antara perubahan pada sudut tegangan
Δ dan besarnya tegangan
... (43)
Δ│ dengan sedikit perubahan pada
daya aktif (Δ ) dan daya reaktif (Δ ) .. (44)
dalam bentuk yang mudah atau singkat
dapat ditulis : Elemen diagonal dan bukan diagonal untuk
J4 adalah :

.................. (38)
(45)
Banyaknya elemen matrik Jacobian
persamaan (38) ditentukan dengan (2n-2-
2m) x (2n-2-2m) dengan n adalah
banyaknya bus pada sistem dan m adalah ... (46)
banyak bus pembangkit atau generator. J1
diperoleh dari (n-1) x (n-1), J2 diperoleh Harga dari Δ dan Δ berbeda antara
dari (n-1) x (n-1-m),J3 dipeoleh dari (n-1- yang terjadwal dengan nilai perhitungan
m)x(n-1-m) dan J4 di peroleh dari (n-1-m) x dan ini disebut sisa daya yang diberikan
(n-1-m). dengan :
Sehingga elemen diagonal dan bukan
diagonal untuk J1 adalah :
............................ (47)

...... (39) ............................. (48)

1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 123
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical
Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0

Perhitungan untuk sudut fasa dan tegangan Penelitian ini akan dilaksanakan
bus yang baru adalah : dalam beberapa tahapan seperti berikut :
1. Pemodelan Sistem sistem tenaga listrik
menggunakan Software ETAP 4.0
.......................... (49)
2. Menginputkan data, yaitu : data
pembangkit, Trafo, Saluran transmisi,
............ (50) dan beban yang diperoleh dari UPB
PT.PLN
Langkah-langkah perhitungan aliran daya 3. Menghitung aliran daya dengan metode
dengan metode Newton-Raphson adalah Newton-Raphson
sebagai berikut : 4. Mengevaluasi aliran daya dan tegangan
bus di setiap bus yang ada dalam sistem.
Berikut adalah diagram alir
1. Pada bus berbeda dimana dan
(flowchart) perhitungan aliran daya
harganya ditentukan. Besarnya tegangan
menggunakan metode Newton-Raphson.
dan sudut fasa disamakan dengan nilai bus
referensi yaitu 1,0 dan 0,0, sehingga
Mulai
│ = 1,0 dan = 0,0. Untuk bus
Pemodelan Sistem Tenaga
pembangkit dimana dan diatur, listrik

sedangkan sudut fasa disamakan dengan Baca Data


Bus,Saluran,Trafo

sudut bus referensi, maka = 0.


Bentuk Matrik Y bus

2. Hitung dan pada bus beban


Baca nilai tegangan bus awal

menggunakan persamaan (35)(36), Δ


Hitung Daya aktif dan Reaktif
dan Δ dihitung dengan persamaan
(49)(50).
3. Hitung dan Δ pada bus Ya
Nilai Pi dan Qi
Selesai
pembangkit dengan persamaan (35)(36). sesuai data?

4. Hitung elemen-elemen matrik Jacobian Tidak


Hitung elemen-elemen Jacobian,
J1, J2, J3 dan J4 dengan persamaan (39) J1,J2,J3 dan J4

sampai persamaan (46). Koreksi nilai Tegangan

5. Hitung nilai Δ dan Δ│


Hitung Tegangan Bus baru
menggunakan persamaan (38).
6. Hitung nilai-nilai baru dari sudut fasa
Iterasi = iterasi +1
dan tegangan, dan │ dengan
persamaan (49) dan (50).
Gambar 3.1. Diagram alir perhitungan
7. Proses ini berlangsung sampai
aliran daya menggunakan metode
:│ Newton-Raphson

Metode Penelitian Hasil Penelitian

1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 124
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical
Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0

Hasil simulasi aliran daya (KV) Teg. Teg.


(KV) (%)
menggunakan software ETAP 4.0 dapat
Aek
dilihat bahwa : Knopan 150 149,773 99,85 0,3 0,151
Aliran daya aktif terbesar mengalir dari bus
Bus 55 20 19,393 96,97 -2 3,035
Tebing Tinggi ke bus Sei Rotan sebesar
133,04 MW dan daya reaktif sebesar 66,8
Tabel 4.2 Tegangan dan Sudut beban saat
MVAR mengalir dari bus Belawan ke bus
keadaan normal
Sei Rotan (Tabel 4.1)

Aliran
Daya
Kesimpulan
Dari Ke Arus
Faktor Beberapa kesimpulan yang dapat
Daya
Bus Bus Daya Daya (A)
(%)
diambil dari simulasi aliran daya pada
Aktif Reaktif
(MW) (MVAR) Sistem Tenaga Listrik di Sumatera Utara
dan Aceh menggunakan perangkat lunak
Bnje -23.53 24.05 129 -69.9 ETAP 4.0 sebagai berikut :
Lbhn 13.60 8.64 62 84.4 1. Daya Aktif terbesar mengalir dari bus
P.Pasir -35.74 20.41 158 -86.8 Tebing Tinggi ke bus Sei Rotan sebesar
133,04 MW.
Blwn SRtan -104.35 66.80 476 -84.2
2. Daya Reaktif terbesar mengalir dari bus
Prbngan 71.42 -28.38 296 -92.9 Belawan ke bus Sei Rotan sebesar 66,80
G.Para -23.51 8.82 96 -93.6 MVAR.
3. Penurunan tegangan (Voltage Drop)
Tebing
terbesar terjadi pada bus Aek Knopan
K.Tnjng -50.87 18.70 208 -93.9
Tinggi yaitu sebesar 3,035% dari tegangan
SRtan 133.04 -62.91 567 -90.4
normal 20 KV (19,393 KV) untuk sistem
P.Sntar -57.59 10.66 225 -98.3
20 KV.
Bus46 35.98 23.75 166 83.5 4. Sementara untuk sistem 150 KV,
penurunan tegangan (Voltage Drop)
Tabel 4.1 Aliran Daya Aktif dan Reaktif sebesar 0,151% (149,773KV) terjadi
pada bus yang sama.
Sedangkan penurunan tegangan (voltage
drop) terbesar terjadi pada bus Aek Knopan Saran
yaitu sebesar 3,035 % (0,61 KV) dari 1. Untuk mendapatkan aliran daya yang
tegangan normal 20 KV menjadi 19,393 optimal maka hal yang perlu di
KV, untuk sistem 150 KV terjadi pada bus perhatikan adalah profil tegangan setiap
yang sama yaitu sebesar 0,151 % (0,23 KV) bus dalam sistem harus tetap berada
sehingga tegangan menjadi 149,773 KV. dalam batas yang diizinkan yaitu dengan
(Tabel 4.2). mengalokasikan sumber-sumber daya
reaktif yang sesuai. Sumber-sumber daya
Nama Teg. Hasil Sudut Vd
reaktif misalnya : Generator dan
Bus Bus Perhitungan Beban (%)
transformator.
1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 125
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical
Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0

2. Hasil simulasi aliran daya ini dapat [3] Cekmas,C, 2004, Sistem Tenaga
dikembangkan untuk simulasi dan Listrik, contoh soal dan
analisis yang lain, seperti : penyelesaiannya menggunakan
a. Analisa hubung singkat (Short Circuit MATLAB, Penerbit Andi Yogyakarta
Analysis) [5] Hartoyo, 2006, Perbaikan keandalan
b. Analisa Harmonisa (Harmonic (N-1) Sistem tenaga Listrik PLN Jawa
Analysis) Tengah dan DIY, FT Universitas
c. Analisa Stabilitas Peralihan Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
(Transient-Stability Analysis) [6] Hosea,E dan Tanoto,Y., 2004,
d. Analisa Aliran Daya Optimal Perbandingan Analisa aliran daya
(Optimal Load Flow Analysis) dengan menggunakan metode
e. dan lain-lain Algoritma Genetik dan Metode
Newton-Raphson, Jurnal Teknik
Ucapan Terima Kasih Elektro, Vol.4,No.2, hal. 63-69
Ucapan terima kasih kami [7] Saadat,H.,1999, Power System
sampaikan kepada pihak pengelola PHKI Analysis, WCB McGraw-Hill Series In
Batch IV yang telah memberikan dukungan Electrical and Computer
dalam bentuk dana hibah, sehingga Engineering,Milwaukee School of
terlaksananya penelitian ini. Engineering, New-york
[8] Stagg, G.W. and El-Abiad, A.H., 1968,
Daftar Pustaka Computer Methods in Power System
Analysis, Mc.Graw-Hill, New-york
[1] Amin,N., 2011, Perbandingan metode [9] Stevenson,Jr.,W.D., 1996, Analisis
Gauss-Seidel dan metode Newton- sistem tenaga listrik, edisi ke-4.
Raphson dalam solusi Aliran Daya, Terjemahan Kamal Idris, Penerbit
Jurnal SMARTek, Vol.9, No.3, hal. Erlangga, Jakarta
212-222, Univ. Tadulako,Palu [10] Syamsurijal, 2008, Aplikasi Power
[2] Amirullah,2009, Analisis kontingensi World Simulator pada Analisis
tegangan bus dan daya saluran pada kontingensi Sistem Tenaga Listrik,
sistem Jamali 500 KV menggunakan Media Elektrik, Vol.3,No.2.
metode Performansi Indeks, Prosiding
SENTIA, Malang

1)
Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 126
2)
Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed
3)
Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

Anda mungkin juga menyukai