Anda di halaman 1dari 19

HENGGEL DWI PRAYOGA

5220711014​
YANG AKAN KITA BAHAS
MENGENAI MOTOR AC&DC
1. JENIS-JENIS MOTOR AC&DC

2. CONTOH PENGGUNAANYA PADA SETIAP


JENIS

3. JENIS-JENIS PENGATURANYA

2
MOTOR AC
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja
menggunakan tegangan AC (Alternating Current). Motor AC
memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan “rotor”.
Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor
merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC
dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk
mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi
dayanya.

3
JENIS-JENIS MOTOR AC
1. Motor AC Sinkron

"Motor AC di mana pada kondisi stabil, rotasi poros sinkron


dengan frekuensi arus yang diterapkan".
Motor sinkron tidak bergantung pada arus induksi untuk
bekerja. Pada motor-motor ini, tidak seperti motor induksi,
elektromagnet AC multifasa hadir pada stator, yang
menghasilkan medan magnet berputar. Di sini rotor adalah
magnet permanen yang disinkronkan dengan medan magnet
yang berputar dan berputar secara sinkron dengan frekuensi
arus yang diterapkan padanya.

contoh penggunaannya ;
dalam aktuator robot. Pabrik bola, jam, pemutar piringan hitam
pemutar rekaman juga memanfaatkan motor sinkron. Selain itu
motor ini juga digunakan sebagai servo motor dan mesin
timing.

5
2. Motor ac Asinkron

Motor asinkron adalah motor yang kecepatan putar rotornya


tidak sama dengan kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron
sendiri adalah kecepatan yang sebanding dengan frekuensi dari
sumber AC. Perbedaan antara kecepatan sinkron dengan
kecepatan putar rotor itu disebut sebagai “slip”. Slip ini menjadi
bagian penting dalam prinsip kerja motor asinkron. Motor
asinkron juga sering disebut motor induksi karena bekerja
berdasarkan prinsip induksi.

Contoh penggunaanya;
• Pompa sentrifugal
• Blower
• Konveyor
• Kompresor
• Derek tugas berat
• Lift
• Mesin bubut
• Pabrik kertas
6
• Pabrik minyak
• Tekstil
MOTOR DC
Motor DC merupakan jenis motor listrik yang membutuhkan
arus searah (DC) untuk pengoperasiannya. Pada motor DC,
arus searah tersebut akan diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran atau gerakan.
Pada motor DC, terdapat kumparan yang berfungsi untuk
menghasilkan putaran. Jumlah putaran yang dihasilkan oleh
motor ini dinyatakan dalam RPM (Revolutions Per Minute)
atau jumlah revolusi per menit.

7
JENIS-JENIS MOTOR DC
1. Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited
DC Motor)

Pada jenis Motor DC sumber daya terpisah, sumber arus listrik


untuk kumparan medan (field winding) dipisahkan dari sumber
arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada rotor.
Motor DC jenis ini membutuhkan rangkaian tambahan dan
sumber daya tambahan untuk pasokan arus listrik, sehingga
harganya lebih mahal dan jarang digunakan. Motor DC
Separately Excited ini umumnya digunakan di laboratorium
untuk keperluan penelitian dan peralatan khusus.
contoh penerapan;
pada robotika, motor DC yang menggerakkan bagian
tertentu dapat memiliki sumber daya yang terpisah
untuk memastikan bahwa gangguan pada satu sistem
tidak memengaruhi yang lainnya secara langsung. Hal
ini dapat meningkatkan keandalan dan kontrol sistem
secara keseluruhan.
9
2. Motor DC Sumber Daya Sendiri (Self Excited DC Motor)

Pada jenis Motor DC Sumber Daya Sendiri atau Motor DC Self


Excited ini, kumparan medan (field winding) dihubungkan
secara seri, paralel, atau kombinasi seri-paralel dengan
kumparan angker (armature winding). Motor DC Sumber Daya
Sendiri ini terdiri dari 3 jenis utama, yaitu Motor DC Shunt,
Motor DC Series, dan Motor DC Compound.

Contoh penerapan;
motor DC dengan sumber daya sendiri bisa melibatkan
penggunaan panel surya sebagai sumber energi. Misalnya, Anda
dapat membuat proyek sederhana dengan menghubungkan
motor DC ke baterai yang diisi ulang melalui panel surya.
Dengan cara ini, motor dapat beroperasi menggunakan energi
yang dihasilkan secara mandiri dari matahari.

10
3. Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)

Motor DC tipe seri adalah motor DC di mana kumparan


medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan angker.
Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik yang mengalir pada
kumparan medan sama dengan arus listrik yang mengalir pada
kumparan angker.
Kecepatan motor DC tipe seri akan menurun seiring dengan
peningkatan beban yang diberikan pada motor DC tersebut.
Motor DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa beban yang
terpasang karena akan berputar dengan kecepatan tinggi yang
sulit dikendalikan.

11
4. Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)

Motor DC tipe shunt adalah motor DC di mana kumparan


medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan
angker.
Motor DC tipe ini sering digunakan karena memiliki kecepatan
yang hampir konstan meskipun ada perubahan beban.
Kecepatan motor ini akan sedikit berkurang saat mencapai torsi
tertentu.
Karena kumparan medan dan kumparan angker dihubungkan
secara paralel, total arus listrik adalah hasil penjumlahan arus
yang melewati kumparan medan dan kumparan angker.

12
5. Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor)

Motor DC tipe gabungan atau Compound DC motor adalah


motor DC yang menggabungkan karakteristik motor DC jenis
shunt dan motor DC jenis seri.
Pada motor DC tipe gabungan ini, terdapat dua kumparan
medan yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan seri
dengan kumparan angker.

13
JENIS-JENIS
PENGATURAN MOTOR
AC&DC
Pengaturan Motor AC (Arus Bolak-
Balik):

1. Pengaturan Kecepatan:
Pengaturan Tegangan:
1. Motor AC dapat diatur kecepatannya dengan
mengatur tegangan yang diberikan ke gulungan
stator.
2. Sistem kontrol tegangan menggunakan
transformator atau kontrol fase dapat digunakan
untuk mengatur kecepatan motor.
Pengaturan Frekuensi:
•Kecepatan motor AC dapat diatur dengan mengubah frekuensi
pasokan daya listrik.
•Inverter dapat digunakan untuk mengubah frekuensi dan, oleh
karena itu, mengatur kecepatan motor.
15
Pengaturan Slip:
•Slip pada motor induksi dapat diatur untuk mengontrol
kecepatan. Slip adalah perbedaan antara kecepatan sinkron dan
kecepatan rotor.

2.Pengaturan Arah Putaran:


Dapat diatur dengan menukar dua kabel pada salah satu
gulungan stator.

16
Pengaturan Motor DC (Arus Searah):

1.Pengaturan Kecepatan:
Pengaturan Tegangan:
1. Kecepatan motor DC dapat diatur dengan
mengubah tegangan yang diberikan ke armatur.
2. Pengatur kecepatan bisa dilakukan dengan
menggunakan resistor pada sirkuit armatur.

Pengaturan Arus:
Mengubah arus yang mengalir melalui armatur juga
mempengaruhi kecepatan motor DC.

17
Pengaturan PWM (Pulse Width Modulation):
Pengaturan kecepatan motor DC dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik PWM, di mana daya
yang disupply ke motor dikendalikan dengan
memodulasi lebar pulsa sinyal.

2. Pengaturan Arah Putaran:


1. Reversing Switch:
Arah putaran motor DC dapat diubah dengan
menggunakan saklar pembalik arah (reversing switch)
yang mengubah arah aliran arus melalui armatur.
2. Pengaturan Kontrol Mikroprosesor:
Dengan menggunakan kontrol mikroprosesor yang
canggih, arah putaran dan kecepatan motor DC dapat
dikendalikan secara presisi.
18
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai