KELAS XI
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami jenis dan karakteristik motor listrik
4.1 Memilih motor listrik berdasarkan jenis dan karakteristik
Peta Konsep
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor listrik terbagi atas beberapa jenis. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis motor
listrik.
A. Motor Arus Searah (DC)
1. Motor DC dengan Penguat Terpisah
Pada jenis motor DC ini, penguat magnetnya mendapat arus dari sumber
tersendiri dan terpisah dengan sumber arus ke rotor, sehingga arus yang
diberikan untuk jangkar dengan arus yang diberikan untuk penguat magnet
tidak terikat satu sama lain secara kelistrikan. Karakteristik motor dengan
penguat terpisah ditunjukkan pada gambar berikut.
menjalankannya.
Gambar 1.9 Medan Magnet Motor dalam Keadaan Berputar
Sumber: Dokumen Pribadi
Sebagai contoh, sekarang motor sedang berputar. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memutar secara manual (dengan tangan) atau dengan
rangkaian bantu. Konduktor-konduktor rotor akan memotong medan
magnet stator, sehingga timbul gaya gerak listrik pada konduktor-
konduktor tersebut. Hal ini diperlihatkan pada gambar 1.9 yang
menunjukkan rotor sedang berputar searah jarum jam.
Jika fluks rotor seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.9 yang
mengarah ke atas sesuai dengan kaidah tangan kanan Fleming, maka
arah gaya gerak listrik (GGL) rotor akan mengarah ke luar kertas pada
setengah bagian atas rotor dan mengarah ke dalam kertas pada setengah
bagian bawah rotor. Pada setengah periode berikutnya, arah dari gaya
gerak listrik yang dibangkitkan akan terbalik. Gaya gerak listrik yang
diinduksikan ke rotor berbeda dengan arus dan fluks stator. Oleh karena
konduktor-konduktor rotor terbuat dari bahan dengan tahanan rendah
dan induktansi tinggi, maka arus rotor yang dihasilkan akan tertinggal
terhadap gaya gerak listrik rotor mendekati 90o.
1) Motor Split Phase
Motor split phase/motor fasa belah bisa juga disebut sebagai motor
resistansi star/motor star dengan tahanan seperti motor listrik lainnya.
Motor split phase terdiri dari dua bagian, yaitu stator dan rotor.
Rotornya dalam bentuk rotor sangkar, sedangkan statornya terdapat dua
gulungan utama dan gulungan bantu.
Kumparan utama dibuat dari kawat yang lebih besar daripada kawat
kumparan bantunya. Hal itu dilakukan untuk memberikan induktansi
yang tinggi dan tahanan yang rendah. Kumparan bantu dipasang di
atas kumparan utama. Hal itu dilakukan untuk memberikan
induktansi yang rendah dan tahanan yang tinggi, yang berarti arus
dalam kumparan bantu akan mendahului kumparan utama. Adanya
sudut phase menimbulkan medan putar yang tidak sempurna
(tetapi cukup untuk star motor tersebut), sehingga jenis motor ini
mempunyai kopel star yang buruk. Untuk mendapatkan medan putar
yang baik, maka kumparan bantu harus diputus apabila motor sudah
berputar normal. Oleh karena itu, perlu menggunakan sakelar
sentrifugal yang dipasang pada poros rotor. Sakelar sentrifugal akan
bekerja (membuka) karena adanya gaya entrifugal. Kumparan bantu
yang menghubung deret dengan sakelar sentrifugal akan membuka
pada saat putaran sudah mencapai 75% dari putaran penuh.
(a) Kontruksi Motor Split Phase
Struktur motor induksi fasa tunggal sama dengan motor induksi
tiga fasa jenis rotor sangkar, kecuali kumparan statornya yang
hanya terdiri dari satu fasa. Pada motor split phase, lilitan stator
terdiri dari lilitan utama (starting winding) dan lilitan bantu
(running winding) yang berbeda sekitar 900 listrik dengan
tahanan dan reaktansi yang berlainan, sehingga arus yang
mengalir tidak sefasa dan mempunyai sakelar sentrifugal.
Perbedaan arus kumparan utama dan kumparan bantu akan
menyebabkan terjadinya perbedaan fluks medan utama dan
fluks medan bantu pada stator. Akibatnya akan menghasilkan
medan putar yang menimbulkan kopel mula pada motor.
Dengan
adanya kopel mula ini, maka motor akan berputar. Konstruksi motor
split phase ditunjukkan pada gambar berikut ini.