A.Mesin Sinkron
1. Motor sinkron
Motor sinkron adalah motor AC tiga-fasa yang dijalankan pada kecepatan sinkron,tanpa slip.
Motor sinkron merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang penggunaanya tidak seluas motor sinkron.
Secara umum penggunaan motor sinkron difungsikan sebagi generator, akan tetapi motor sinkron tetap
digunakan oleh industri yang membutuhkan ketelitian putaran dan putaran konstan.
Motor sinkron memiliki kekurangan didalam melakukan start dengan sendirinya. Karena tidak
memiliki torsi start awal, oleh karena itu motor itu motor sinkron memerlukan beberapa alat bantu untuk
membantu didalam start awal sehingga masuk didalam kondisi sinkron.
Motor sinkron adalah motor AC yang memiliki kecepatan konstan, namun kecepatan dapat
diatur karena kecepatannya berbanding lurus dengan frekuensi. Motor sinkron secara khusus sangat baik
digunakan untuk kecepatan rendah. Kelebihan dari motor sinkron ini antara lain, dapat dioperasikan pada
faktor daya lagging maupun leading, tidak ada slip yang dapat mengakibatkan adanya rugi-rugi daya
sehingga motor ini memiliki efisiensi tinggi. Sedangkan kelemahan dari motor sinkron adalah tidak
mempunyai torka mula, sehingga untuk starting diperlukan cara-cara tertentu. Bila metode starting telah
dapat dikembangkan kemudian hari, maka motor ini akan lebih unggul dibandingkan motor listrik yang
lain.
Motor sinkron juga memilki dua bagian penting yaitu bagian stator yang merupakan bagian
komponen diam, dan bagian yang berfungsi sebagi komponen berputar , stator terdiri dari inti besi dari
bahan ferromagnet yang dibeliti dengan lilitan 3 fasa, lilitan 3 fasa ini sama dengan lilitan 3 fasa pada
rotor induksi.
Motor sinkron seruoa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai belitan stator yang
menghsilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber
tegangan DC di luar mesin dan karenanya membutuhkan slip ring dan sikat ( brush ) untuk memberikan
arus kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan kecepatan
sinkron.
Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan medan
putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor sinkron bukanlah self-starting motor karena
torque hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor memerlukan
peralatan untuk membawanya kepada kecepatan sinkron
Motor sinkron memiliki kecepatan atau karakterisik torsi yang cocok untuk penggerak
langsung dari mesin bertenaga kuda yang besar, beban RPM rendah seperti kompresor majumundur.
Motor sinkron beroperasi pada faktor daya yang ditingkatkan, dengan demikian dapat
meningkatkan faktor daya sistem secara keseluruhan dan menghilangkan atau mengurangi
utilitas faktor daya. Peningkatan faktor daya juga menggurangi dropnya tegangan sistem dan
dropnya tegangan pada terminal motor.
2.
Generator Sinkron
Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak
mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor generator, sedangkan energi listrik diperoleh
dari proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator.
Mesin listrik arus bolak-balik ini disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau
berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
Generator sinkron secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk rotornya,
yaitu generator turboatau cylindrical-rotor generator dan salient pole generator. Generator
yang digunakan pada pembangkit lisrik yang besar biasanya merupakan jenis generator turbo
yang beroperasi pada kecepatan tinggi dan dikopel dengan turbin gas atau uap. Sedangkan
generator salient-pole biasanya digunakan untuk pembangkit listrik kecil dan menengah.
a) Salient-pole Rotor
b) Cylindrical Rotor
Generator sinkron secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk rotornya,
yaitu generator turboatau cylindrical-rotor generator dan salient pole generator. Generator
yang digunakan pada pembangkit lisrik yang besar biasanya merupakan jenis generator turbo
yang beroperasi pada kecepatan tinggi dan dikopel dengan turbin gas atau uap. Sedangkan
generator salient-pole biasanya digunakan untuk pembangkit listrik kecil dan menengah.
bagian dari generator sinkron yang bergerak dan dialiri arus searah pada
kumparannya.
Rangka stator
Inti stator
Slot
Kumparan stator
A.Mesin Asinkron
1.Motor Asinkron
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan
motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak
digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi 1-fase
dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan banyak digunakan terutama untuk peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor
induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.
M1 dilihat kedalam
Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.
Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator
yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada
kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang
berputar. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf
(ggl) atau tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang
tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang
dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga
kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulka torsi yang cenderung
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut berputar
mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.
Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara
medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi. Bila beban motor
bertambah, putaran rotor cenderung menurun.