Anda di halaman 1dari 9

MESIN

SINKRON & ASINKRON

Disusun oleh: Vicky Setiawan (112016098)


Angga Nurjamil (112016082)
Teknik Elektro
Kelas C

A.Mesin Sinkron

Mesin sinkron terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Motor sinkron

Motor sinkron adalah motor AC tiga-fasa yang dijalankan pada kecepatan sinkron,tanpa slip.
Motor sinkron merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang penggunaanya tidak seluas motor sinkron.
Secara umum penggunaan motor sinkron difungsikan sebagi generator, akan tetapi motor sinkron tetap
digunakan oleh industri yang membutuhkan ketelitian putaran dan putaran konstan.
Motor sinkron memiliki kekurangan didalam melakukan start dengan sendirinya. Karena tidak
memiliki torsi start awal, oleh karena itu motor itu motor sinkron memerlukan beberapa alat bantu untuk
membantu didalam start awal sehingga masuk didalam kondisi sinkron.
Motor sinkron adalah motor AC yang memiliki kecepatan konstan, namun kecepatan dapat
diatur karena kecepatannya berbanding lurus dengan frekuensi. Motor sinkron secara khusus sangat baik
digunakan untuk kecepatan rendah. Kelebihan dari motor sinkron ini antara lain, dapat dioperasikan pada
faktor daya lagging maupun leading, tidak ada slip yang dapat mengakibatkan adanya rugi-rugi daya
sehingga motor ini memiliki efisiensi tinggi. Sedangkan kelemahan dari motor sinkron adalah tidak
mempunyai torka mula, sehingga untuk starting diperlukan cara-cara tertentu. Bila metode starting telah
dapat dikembangkan kemudian hari, maka motor ini akan lebih unggul dibandingkan motor listrik yang
lain.
Motor sinkron juga memilki dua bagian penting yaitu bagian stator yang merupakan bagian
komponen diam, dan bagian yang berfungsi sebagi komponen berputar , stator terdiri dari inti besi dari
bahan ferromagnet yang dibeliti dengan lilitan 3 fasa, lilitan 3 fasa ini sama dengan lilitan 3 fasa pada
rotor induksi.

Prinsip Kerja Motor Sikron:

Motor sinkron seruoa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai belitan stator yang
menghsilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber
tegangan DC di luar mesin dan karenanya membutuhkan slip ring dan sikat ( brush ) untuk memberikan
arus kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan kecepatan
sinkron.
Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan medan
putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor sinkron bukanlah self-starting motor karena
torque hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor memerlukan
peralatan untuk membawanya kepada kecepatan sinkron

Keutungan dari Motor Sinkron:


Biaya awal dari sebuah motor sinkron lebih besar dibandingkan motor induksi AC biasa,
kerena ada biaya untuk kerusakan rotor dan sinkronisasi sirkuit. Biaya ini biasanya karena faktofaktor berikut:
Pengaturan ketepatan kecepatan membuat motor sinkron sebagi pilihan ideal untuk proses
industri tertentu dan sebagai pennggerak utama generator.

Motor sinkron memiliki kecepatan atau karakterisik torsi yang cocok untuk penggerak
langsung dari mesin bertenaga kuda yang besar, beban RPM rendah seperti kompresor majumundur.

Motor sinkron beroperasi pada faktor daya yang ditingkatkan, dengan demikian dapat
meningkatkan faktor daya sistem secara keseluruhan dan menghilangkan atau mengurangi
utilitas faktor daya. Peningkatan faktor daya juga menggurangi dropnya tegangan sistem dan
dropnya tegangan pada terminal motor.

2.

Generator Sinkron

Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak
mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor generator, sedangkan energi listrik diperoleh
dari proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator.
Mesin listrik arus bolak-balik ini disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau
berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
Generator sinkron secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk rotornya,
yaitu generator turboatau cylindrical-rotor generator dan salient pole generator. Generator
yang digunakan pada pembangkit lisrik yang besar biasanya merupakan jenis generator turbo
yang beroperasi pada kecepatan tinggi dan dikopel dengan turbin gas atau uap. Sedangkan
generator salient-pole biasanya digunakan untuk pembangkit listrik kecil dan menengah.

a) Salient-pole Rotor
b) Cylindrical Rotor
Generator sinkron secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk rotornya,
yaitu generator turboatau cylindrical-rotor generator dan salient pole generator. Generator
yang digunakan pada pembangkit lisrik yang besar biasanya merupakan jenis generator turbo
yang beroperasi pada kecepatan tinggi dan dikopel dengan turbin gas atau uap. Sedangkan
generator salient-pole biasanya digunakan untuk pembangkit listrik kecil dan menengah.

Komponen Generator Sinkron:


Secara umum ada dua komponen utama penyusun generator sinkron yaitu
stator dan rotor. Stator merupakan bagian dari generator sinkron yang diam,
tempat dimana tegangan induksi dibangkitkan. Sedangkan rotor merupakan

bagian dari generator sinkron yang bergerak dan dialiri arus searah pada
kumparannya.

Pada stator, terdapat beberapa komponen utama, yaitu:

Rangka stator
Inti stator
Slot
Kumparan stator

Pada bagian rotor terdapat tiga bagian utama, yaitu:


-

Collector ring atau slip ring


Kumparan rotor
Poros

A.Mesin Asinkron

Mesin Asinkron terbagi menjadi 2 yaitu:

1.Motor Asinkron
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan
motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak
digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi 1-fase
dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan banyak digunakan terutama untuk peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor
induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.

M1 dilihat kedalam

Konstruksi Motor Induksi


Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut :

Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.

Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.

Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator
yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

Gambar rotor lilitan

Gambar Rotor & stator sangkar

Gambar rotor sangkar

Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada
kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang
berputar. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf
(ggl) atau tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang
tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang
dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga
kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulka torsi yang cenderung
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.

Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut berputar
mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.
Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara
medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi. Bila beban motor
bertambah, putaran rotor cenderung menurun.

2.Generator Induksi (Asinkron)


Generator induksi adalah mesin induksi yang bekerja sebagai generator,oleh karena itu
mesin induksi mempunyai persamaan dan konstruksi yang sama untuk generator maupun untuk
motor. Generator ini mendapat eksitasi dari luar,syarat utama tegangan dapat timbul untuk
generator induksi adalah jika Nr>Ns dengan Nr = kecepatan rotor dan Ns = kecepatan sinkron.
Misal radiator diputus oleh penggerak luar,diatas Ns maka slip akan bernilai negative lalu mesin
akan mensuplay daya dan menghasilkan tegangan, Selain itu membangkitkan tenaga juga
memerluka daya remanasi magnet pada rotor .
Generator induksi merupakan salah satujenis generator AC yang menerapkan prinsip
motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi dioperasikan dengan menggerakkan
rotornya secara mekanis lebih cepat daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip
negatif. Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan sebagai sebuah generator tanpa ada
modifikasi internal. Generator induksi sangat berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit
listrik mikrohidro, turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke tekanan
rendah, karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang relatif sederhana.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik
dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran rendah serta tidak tetap
kecepatannya, sehingga generator induksi banyak digunakan pada pembangkit listrik dengan
daya yang rendah seperti pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik
tenaga baru.
Generator induksi merupakan jenis pembangkit listrik alternatif yang cocok untuk skala
kecil atau beban rumah tangga (450 Va). Hal ini disebabkan karena harga generator induksi
relatif lebih murah dibanding dengan generator sinkron. Kelemahan generator induksi adalah
kinerjanya sangat dipengaruhi oleh beban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan storage terhadap kinerja generator induksi. Parameter motor induksi yang
digunakan sebagai generator induksi adalah jenis rotor sangkar, 3 fase, dan 2 HP.

Keuntungan dari Generator Asinkron:


Keuntungan dari penggunaan generator induksi dibandingkan dengan generator biasa
diantaranya adalah ukuran dan harga yang lebih murah, tidak memerlukan sumber AC, adanya
proteksi terhadap bahaya kelebihan beban dan hubung singkat, dan lain-lain. Oleh karena itu,
generator induksi banyak digunakan pada system tenaga listrik yang terisolir. Pada system
tenaga listrik yang terisolir, generator induksi menggunakan penguat yang dihasilkan sendiri
sehingga sering disebut generator induksi berpenguat sendiri.

Anda mungkin juga menyukai