Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PENDIDIKAN PANCASILA

RINGKASAN BAB 5
DAN MENJAWAB PERTANYAAN
(KAMIS/26 MARET 2020)

OLEH:

MUH AGUNG RIZKY


062.019.013

DOSEN :

Teguh Budi Rahardjo

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
BAB V
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A. Pengertian filsafat, objek filsafat


1) Pendapat Prof. Soediman Kartohadiprojo
“filsafat itu adalah suatu pemikiran yang bulat, suatu pemikiran yang terdiri
dari rangkaian pikiran-pikiran dan kalua pikiran-pikiran ini dilukiskan dalam
beberapa inti,maka inti satu dan lainnya itu terdapat suatu hubungan yang
kait-mengait, apa yang dikemukakan oleh Ir.Soekarno itu hanya merupakan
inti-intinya dari filsafat yang diminta oleh ketua; dasar filsafat negara (staats
filosofie)”

2) Pendapat Prof. Dr. Notonagoro


Kedudukan Pancasila dalam negara republik Indonesia sebagai dasar negara,
dalam pengertian filsafat. Maka dasar filsafat ialah rasio dari kehidupan
negara dan bangsa kita, sedangkan maksud pengertian “ideologi” negara
adalah pertama, cita-cita negara atau system kenegaraan; kedua ilmu
pengetahuan tentang cita-cita negara.

3) Pendapat Prof. Muhammkad Yamin


Ajaran Pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu system falsafah.
Hakikat filsafatnya ialah suatu sintesis pikiran yang lahir daripada antithesis
pikiran. Dari pertentangan pikiran lahirlah perpaduan pendapat yang
harmonis dan ini adalah tepat.

4) Pancasila ditinjau dari cabang-cabang filsafat tertentu


 Metafisika
Secara etimologis berasal dari kata meta to fisika artinya ialah sesuatu
yang adanya setelah fisika.

 Ontologi
Inti esensi setiap sila Pancasila:
Ketuhan inti esensinya adalah kata tuhan
Kemanusiaan inti esensinya adalah kata manusia
Persatuan inti esensinya adalah kata satu
Kerakyatan inti esensinya adalah kata rakyat
Keadilan inti esensinya dalah kata adil.
HAKIKAT :

Hakikat dan sifat – sifat tuhan


Ialah yang pertama, jadi selama lamanya ada dan abadi, hanya ada
satu, asal mula pertama daripada segala sesuatu, daripadanya
tergantung, jadi sempurna dan kuasa. Oleh karena itu, wajib ditaklimi
dan ditaati.

Hakikat manusia
 Aliran monoisme (hakikat manusia berasal dari satu asas)
 Aliran dualisme (berasal dari dua asas yaitu jiwa dan raga)
 Aliran pluralisme (berasal dari banyak asas seperti atanai,air,
angin dan api)
 Aliran evolusionisme (berasal dari suatu hasil evolusi)

Hakikat Satu
Bahwa sifat-sifatnya dan keadaan-keadaan didalam negara kita
sesuai dengan hakikat darpada satu: ialah mutlak tidak dapat
terbagi dan mutlak terpisah dari segala sesuatu hal lainnya.

Hakikat rakyat
Istilah hakikat rakyat menunjukkan yang penting adalah
keseluruhan.

Hakikat adil
Adalah dipenuhinya segala wajib segala apa yang telah menjadi
hak tiap orang dalam pergaulan hidup, dimana wajib didahulukan
daripada hak.

 Pancasila ialah suatu substansi


Substansi berarti segala sesuatu yang ada, yang mandiri, yang unsur-
unsurnya berasal dari dirinya sendiri.

 Pancasila suatu realita


Pancasila benar-benar merupakan kenyataan hidup bangsa Indonesia,
maka kenyataan hidup ini harus kita buktikan.

 Kosmologi
Membicarakan Pancasila dari sudut pandang kosmologi meliputi
tinjauan menurut : ruang, waktu dan Gerakan.

5) Tinjauan menurut ruang


Dalam ruang lingkup Indonesia walau demikian esensi setiap sila Pancasila
bersifat universal tidak menutup kemungkinan Pancasila dapat dipakai dasar
negara lain diseluruh dunia.
 Tinjauan menurut waktu
Mengkaji Pancasila dari sudut pandang waktu, erat hubungannya
dengan sejarah (Indonesia). Menurut sejarah, unsur-unsur Pancasila
berasal dari religi-religi, budaya – budaya, adat-istiadat bangsa
Indonesia.

 Tinjauan menurut Gerakan


Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah bersifat tetap. Dengan
demikian kalua dapat diubah-ubah tidak dapat dijadikan filsafat
negara(Indonesia).

 Pancasila adalah bersifat dinamis


Terbawa oleh fungsinya sebgai ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Sebagai ideologi di dalamnya terkandung cita-cita, keinginan, gagasan
dalam hidup berbangsa dan bernegara.

 Aksiologi – masalah nilai


Sejumlah makna ‘nilai’ secara singkat dapat dikatakan perkataan nilai
kiranya mempunyai macam makna seperti yang tampak dalam contoh
berikut:
 Mengandung nilai (artinya berguna)
 Merupakan nilai (artinya ‘baik’ atau ‘benar’ atau ‘indah’)
 Mempunyai nilai (artinya merupakan objek keinginan,
mempunyai kualitas yang dapat menyebabkan orang
mengambil sikap ‘menyetujui’ atau mempunyai sifat tertentu)
 Memberi nilai (artinya menanggapi sesuatu sebagai hal yang
diinginkan atau sebagai hal yang menggambarkan nilai
tertentu).

 Epistemologi
Dilihat dari susunan pengetahuan manusia maka Pancasila itu dapat
kita pahami dari keadaannya yang paling konkret sampai dengan
keadaannya yang paling abstrak.
 Hakikat konkret Pancasila
Ialah dasar filsafat, asas kerohanian, ideologi bangsa dan
negara republik Indonesia.
 Hakikat abstrak Pancasila
Ialah unsur-unsur inti mutalk yang harus ada bagi halnya atau
barangnya.

6) Etika dan Pancasila sebagai etika politik


Etika merupakan cabang aksiologi yang pada pokoknya membicarakan
masalah-masalah predikat-predikat ‘betul’ dan ‘salah’ dalam arti ‘susila’ dan
‘tidak susila’.
 Pancasila sebagai etika politik
Partai politik adalah partai yang kegiatan-kegiatannya melakukan
serangkaian usaha, daya upaya, ikhtiar untuk secara menimal
mempengaruhi jalannya kekuasaan negara dan secara maksimal
dapat memperoleh kekuasaan negara atau memegang kekuasaan
pemerintahan.

7) Moral dan pacasila adalah asas moral


Moral adalah ajaran yang sudah menjadi kebiasaan umum tentang sikap,
kata-kata, perbuatan/tingkah laku, akhlak, budi pekerti, dan kesusilaan.

 Pancasila adalah asas moral


Pancasila merupakan suatu kesatuan asas-asas moral.

 Pancasila adalah moral bangsa Indonesia


Moral Pancasila itu merupakan pedoman/petunjuk hidup
pribadi manusia Indonesia, bangsa Indonesia maupun negara;
moral Pancasila sebagai moral negara merupakan asas dari
segala kegiatan negara dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan umum.

 Pancasila sebagai moral perorangan


Sila pertama mewajibkan kita untuk mengakui dan
memuliakan tuhan yang maha esa sebagai pencipta dan tujuan
kita baik dalam pikiran dan kata-kata (sembahyang) maupun
dalam tingkah laku sehari-hari (hidup Susila).
Sila kedua mewajibkan kita untuk mengakui dan
memperlakukan semua dan setiap orang tanpa membedakan
bangsa, keturunan, warna kulit ienis kelamin dan agama,
sebagai sesama manusia vang memiliki martabat mulia dan
hak-hak dan kewajiban asasi. Kita wajib bertindak secara adil
beradab terhadapnya.
Sila ketiga mewajibkan kita untuk menjunjung tinggi dan
mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, juga ikut
memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan
mengambil sikap yang solider serta loyal terhadap semua
warga negara kita. Sila keempat mewajibkan kita untuk ikut
serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara,
paling tidak secara tidak langsung bersama dengan semua
warga negara atas dasar persamaan tanggung jawab dan hak
atas hasilnya.
Sila kelima mewajibkan untuk memberikan sumbangan kita
kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum atau
kesejahteraan lahir batin selengkap mungkin bagi seluruh
rakyat. Sila ini melarang atau mengingkari sumbangan kita dan
menyerobot suatu bagian di luar proporsi dari kekayaan hasil
usaha bersama, dan di lain pihak mewajibkan kita untuk
melaksanakan hukum negara dan ikut memperjuangkan agar
semua warga khususnya yang lemah, mendapat bagian wajar
dari kesejahteraan umum untuk mewujudkan kesejahteraan
pribadi dan keluarga tanggungan mereka masing-masing.

 Pancasila sebgai moral negara


Dengan ditetapkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara,
berarti moral Pancasila menjadi moral negara Moral Pancasila
mengikat negara. Moral Pancasila menjadi penuntun,
pembimbing, petunjuk arah dari semua usaha negara untuk
mewujudkan kesejahteraan umum yang berkeadilan sosial.
Negara waiih mengamalkannya dan mendorong untuk
meningkatkan pengamalannya oleh rakyat.
Menjawab Soal :

Kerjakan soal-soal di bawah ini ! Setelah selesai serahkan pada dosen anda dengan dilampiri
soal-soal yang asli.
1. Jelaskan pengertian filsafat menurut arti katanya !
 Kata filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari kata "Philein" yang artinya cinta dan Sophus yang artinya kebijaksanaan.
Cinta artinya hasrat yang berkobar kobar atau yang menyala-nyala atau
keinginan yang sungguh sungguh akan kebenaran sejati,

2. Apakah pengertian umum filsafat ?


 Pengertian Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu
pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh
kebenaran. Dalam hal ini filsafat suatu pengetahuan tentang hakikat. ilmu
pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa hakikat atau sari atau inti
atau esensi segala sesuatu.

3. Apakah pengertian filsafat menurut Rene Descartes ?


 Menurut Rene Descartes 15961650 filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
alam semesta (konkret) yang menjadikan bagaimana hakikat yang
sebenarnya terjadi.

4. Apakah pengertian filsafat menurut Notonagoro?


 Menurut Notonagoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang
menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam yang
tetap dan yang tidak berubah yang disebut “hakikat”.
5. Sebutkan dan jelaskan tentang objek filsafat !
 Objek formal filsafat merupakan sudut pandang atau cara pandang terhadap
objek material termasuk prinsip-prinsip yang digunakan. Dalam hal ini berarti
hakikat, esensi (aspek keumuman, keuniversalan) dari objek materialnya
merupakan objek formal filsafat.

6. A. Apakah objek material filsafat Pancasila?


 objek material dalam kaitannya dengan filsafat Pancasila yaitu menyelidiki
tentang hakikat atau intisari yang sifatnya mutlak yang berupa nilai-nilai luhur
Pancasila, yang dikristalisasikan dari religi-religi, budaya-budaya dan adat-
istiadat - adat istiadat yang tersebar di seluruh Indonesia.
B. Apakah objek formal filsafat Pancasila?
 Objek formal Pancasila adalah cara menyelidiki Pancasila dari beberapa atau
seluruh cabang filsafat.
7. Pancasila sebagai filsafat. Bagaimanakah pendapat
a. Prof. Soediman Kartohadiprodjo ?
 “filsafat itu adalah suatu pemikiran yang bulat, suatu pemikiran yang terdiri
dari rangkaian pikiran-pikiran dan kalua pikiran-pikiran ini dilukiskan dalam
beberapa inti,maka inti satu dan lainnya itu terdapat suatu hubungan yang
kait-mengait, apa yang dikemukakan oleh Ir.Soekarno itu hanya merupakan
inti-intinya dari filsafat yang diminta oleh ketua; dasar filsafat negara (staats
filosofie)”
b. Prof. Notonegoro ?
 Kedudukan Pancasila dalam negara republik Indonesia sebagai dasar negara,
dalam pengertian filsafat. Maka dasar filsafat ialah rasio dari kehidupan
negara dan bangsa kita, sedangkan maksud pengertian “ideologi” negara
adalah pertama, cita-cita negara atau system kenegaraan; kedua ilmu
pengetahuan tentang cita-cita negara.
c. Prof. Mohammad Yamin?
 Ajaran Pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu system falsafah.
Hakikat filsafatnya ialah suatu sintesis pikiran yang lahir daripada antithesis
pikiran. Dari pertentangan pikiran lahirlah perpaduan pendapat yang
harmonis dan ini adalah tepat.

8. a. Apakah yang menentukan bahwa Pancasila itu dasar filsafat menurut Notonagoro?
 . .tentang sifat-sifat hakikat daripada Tuhan sebagai sebab yang pertama itu,
ialah yang pertama, jadi selama-lamanya ada dan abadi, hanya ada satu, asal
mula pertama daripada segala sesuatu, daripadanya tergantung, jadi
sempurna dan kuasa. Oleh karena itu wajib ditaklimi dan ditaati (Notonagoro:
1968 : 76).
b. Apakah sifat kefilsafatan Pancasila menurut Notonegoro ?
 Adalah sifat kefisafatan Tuhan.

9. Apa arti metafisika secara etimologis?


 Secara etimologis berasal dari kata meta to fisika artinya ialah sesuatu yang
adanya setelah fisika.

10. Sebutkan cabang-cabang dari metafisika ?


 A) Penelitian mengenai adanya sendiri (Ontologi)
b) Penelitian mengenai sumber segala sesuatu yang ada, Tuhan (Filsafat
ketuhanan)
c) Penelitian mengenai makhluk-makhluk yang ada dalam keseluruhannya,
filsafat tentang alam raya, kosmologi.
d) Hubungan dengan bentuk ada yang istimewa, manusia : filsafat.

Anda mungkin juga menyukai