Anda di halaman 1dari 9

RASIONALITAS DAN AKTUALITAS

PANCASILA

Dosen Pembimbing : Rezki satris,S.P ,MA.

Kelompok 1 :
1. Nur Aini (5160211520)
2. Hima Filatifah (5160211535)
3. Harun Fajar Azhari (5160211508)
4. Widya Wirattami YM (5160211606)
5. Tutut Purwanti (5160211505)
6. Khoirul Alwi (5160211509)

Universitas Teknologi Yogyakarta


2016/2017
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak disahkan secara konstitusional pada 18 Agustus 1945, Pancasila dapat dikatakan
sebagai dasar (falsafah) negara, pandangan hidup, ideologi nasional, dan ligatur
(pemersatu) dalam peri kehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia.

Belakangan ini pancasila banyak dijadikan topik diskusi. Koran, televisi, kampus dan
ormas ramai-ramai menggelar diskusi mengenai pancasila.

Mengapa pancasila sebagai topik utama? Hal ini disebabkan karena ada anggapan bahwa
beragam konflik yang terjadi di tanah air, semuanya disebabkan karena telah hilangnya
nilai-nilai pancasila di tengah-tengah masyarakat.

Dengan demikian, Negara Indonesia memiliki landasan moralitas dan haluan kebangsaan
yang jelas dan visioner.
A. RUMUSAN MASALAH

1. Apa sesungguhnya pengertian dan pemahaman dari pancasila tersebut?


2. Apa ciri-ciri rumusan kesatuan pancasila ?
3. Apa yang dimaksud susunan sila-sila pancasila yang bersifat organis?
A. LANDASAN TEORI

Pancasila adalah satu Weltanschauung, satu dasar falsafah, pancasila adalah satu
alat pemersatu bangsa. Yang di yakini masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke
dapat bersatu padu diatas dasar pancasila. Dan bukan saja alat mempersatu untuk di
atasnya kita letakkan Negara Republik Indonesia, tetapi juga pada hakekatnya satu alat
mempersatu dalam perjuangan kita melenyapkan Imperialisme.
Sebagai basis moralitas dan haluan kebangsaan/kenegaraan, pancasila memiliki
landasan entologis, epistemologis, dan aksiologis yang kuat. Setiap sila memiliki
justifikasi historisitas, rasionalitas, dan aktualitas yang jika dipahami, dihayati, dipercayai,
dan diamalkan secara konsisten dapat menopang pencapaian-pencapaian peradaban
bangsa.
Jika diletakkan dalam perspektif teoretis-komparatif, gagasan keadilan sosial
menurut pancasila merekonsiliasikan prinsip-prinsip etik dalam keadilan ekonomi baik
yang bersumber dari hukum alam, hukum Tuhan, dan sifat-sifat sosial manusia, yang
dikonseptualisasikan sejak pemikiran para filsuf Yunani, pemikiran-pemikiran keagamaan,
teori-teori ekonomi merkantilis, ekonomi liberalisme klasik dan neo-klasik
A. PEMBAHASAN
Secara etimologi pancasila berasal dari bahasa india yaitu bahasa sansekerta. Panca
berarti “lima” syila berarti “alas/dasar”, pancasila berarti lima dasar.
Pancasila adalah filsafat oleh karena itu pancasila sebagai ratio di kehidupan
Negara dan bangsa dan merupakan sumber kekuasaan jiwa bagi peningkatan martabat
kehidupan Negara dan bangsa.
Sejak disahkan secara konstitusional pada 18 Agustus 1945, pancasila dapat
dikatakan sebagai dasar (falsafah) negara, pandangan hidup, ideologi nasional, dan
pemersatu dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan indonesia.
 Pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan menurut pancasila :
1. Nilai-nilai ketuhanan (religiositas) sebagai sumber etika dan
spiritualitas (yang bersifat vertikal-transendental).
2. Nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum
tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial manusia (yang bersifat
horizontal) dianggap penting sebagai etika politik kehidupan
bernegara.
3. Aktualisasi nilai-nilai etis kemanusiaan itu terlebih dahulu harus
mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang
lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih
jauh.
4. Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu
dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam
semangat permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
5. Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cinta kebangsaan, serta
dewmokrasi permusyawaratan itu memperoleh kepenuhan artinya sejauh
dapat mewujudkan keadilan sosial

A. Pancasila secara Ilmiah


Pancasila secara Ilmiah harus memenuhi syarat-syarat yang dikemukakan oleh I.R
Poedjowijatno dalam buku “Tahu dan Pengetahuan”. Syaratnya sebagai berikut :
1. Berobjek, Yaitu bahwa semua ilmu pengetahuan harus memiliki objek yang
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
 Objek formal : pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan
pancasila, atau
dari sudut pandang apa pancasila itu dibahas
 Objek material : pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan
dan pengkajian
pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris.
2. Bermetode, Yaitu pengetahuan ilmiah harus memiliki metode seperangkat cara atau
sistem yang bersifat objektif.
Macam-macam metode, yaitu : Analitico Syntetic, Hermeneutika, Analitika bahasa,
Pemahaman, Penafsiran dan Interpretasi.
3. Bersistem, Yaitu Pancasila secara ilmiah harus merupakan suatu kesatuan dan keutuhan,
bahkan pancasila itu sendiri dalam dirinya sendiri merupakan majemuk tunggal.
4. Bersifat Universal, Yaitu kebenaaranya tidak terbatas waktu, ruang, keadaan, situasi,
kondisi maupun jumlah tertentu.
B. Pengaktualisasian pancasila dalam kehidupan
 Aktualisasi pancasila dibedakan atas :
1. Aktualisasi obyektif : aktualisasi pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain legislative, eksekutif dan
yudikatif.
2. Aktualisasi subjektif : aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek
moral dalam kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat.

C. Rumusan Kesatuan Sila Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem


Pengartian sistem adalah suatu kesatuan bagian bagian saling berhubungan, saling bekerja
sama untuk suatu tujuan.

Ciri ciri dari rumusan kesatuan pancasila :

1. Suatu kesatuan bagian bagian.

2. Bagian bagian tersebut mempunya fungsi sendiri sendiri.

3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan.

4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks ( Shore dan Voicb; 1974 ).

D. Susunan Kesatuan Sila Sila Pancasila Yang

Bersifat Organis

Isi sila sila pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan dasar filsafat negara
Indonesia. Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri sendiri. Terlepas dari sila
sila lainnya serta diantara sila ke satu dan lainnya tidak saling bertentangan. Kesatuan sila
sila pancasila yang bersifat organis pada hakikatnya secara filosofi bersumber pada hakikat
dasar antologis manusia.

KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Di
dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang merupakan satu kesatuan
dasar filsafat negara Indonesia.
Dan kesatuan sila-sila pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang
bersifat formal,logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar antologi.

Sebagaimana yang sudah tercantum dalam sila ke-3 yang berbunyi persatuan Indonesia yang bisa
diartikan bawasanya tidak ada yang membeda-bedakan antara umat satu dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Latif.Yudi.2011.Negara paripurna. Historisitas.Rasionalitas.dan Aktualitas


pancasila.Jakarta:Gramedia

Anda mungkin juga menyukai