Anda di halaman 1dari 4

AGAMA

Disusun oleh :

Khoirul alwi N (5160211509)

S1 Manajemen

FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2016/2017
AKHLAK

Pengertian Akhlak : “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” berarti tabeat,
perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang
tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang
dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi
pekerti atau kelakuan. Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan
secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya
sewaktu-waktu saja.Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya
didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran
apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan
untuk berbuat.

Ada empat carajika seorang akan di katakan berakhlak

1. Perbuatan yang baik atau buruk.

2. Kemampuan melakukan perbuatan.

3. Kesadaran akan perbuatan.

4. Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk.
Tasawuf

Pengertian Tasawuf : Secara bahasa tasawuf diartikan sebagai Sufisme, ilmu untuk
mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, Tasawuf adalah upaya melatih jiwa dengan
berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia,
sehingga tercermin ahlak yang mulia dan dekat dengan Allah Swt. Inilah esensi atau hakikat
tasawuf itu sendiri.

Tasawuf bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari Tuhan.
Hubungan yang dimaksud mempunyai makna dengan penuh kesadaran. Bahwa manusia
sedang berada di hadirat Tuhan. Kesadaran tersebut akan menuju kontek komunikasi dan
dialog antara ruh manusia dengan Tuhan. Hal ini melalui cara bahwa manusia perlu
mengasingkan diri. Keberadaannya yang dekat dengan Tuhan akan berbentuk “Ijtihad”
(bersatu dengan Tuhan) demikian menjadi inti persoalan “sufisme” baik pda agama Islam
maupun diluarnya.

Dan tentang kehidupan nabi sendir juga terdapat petunjuk yang menggambarkan nya
sebagai seorang sufi, nabi Muhammad telah melakukan pengasingan dir ke gua hira’
menjelang datangnya wahyu, dia menjauhi pola hidup kebendaan dimana waktu itu orang
arab terbenam di dalamnya, seperti praktek perdagangan yang menggunakan segala cara
yang menghalalkan. Selama di gua hira’, yang ia kerjakan hanyalah tafakkur, beribadah dan
hidup sebagai seorang yang zahid, beliau hidup sederhana, terkadang mengenakan pakaian
tambalan, tidak memakan makanan / minuman kecuali halal dan setiap malam senantiasa
beribadah kepada Allah Swt. Sehingga siti aisyah istri beliau bertanya “mengapa engkau
berbuat begini ya rasulullah, sedangkan Allah senantiasa mengampuni dosamu, nabi
menjawab,” apakah engkau tidak ingin agar aku menjadi hamba yang bersukur kepada
Allah.

Tasawuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri Irak. Dan karena suka mengenakan
pakaian yang terbuat dari bulu domba (Shuuf), maka mereka disebut dengan "Sufi". Soal
hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan bukan
pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu. Menurut Asy Syaikh Ihsan Ilahi
Zhahir rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir,
dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di
dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al
Qur’an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam
sejarah pemimpin umat manusia Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam, dan juga dalam
sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam
semesta ini.
Contoh perilaku orang yang mengamalkan Tasawuf

1. Menyesali kesalahan yang di perbuatnya, bertobat dengan sungguh-sungguh

2. Mulai menjauhkan diri dari materi dan dunia ramai. Tidak pernah meninggalkan
ibadahnya kepada allah seperti Shalat, puasa dan membaca al-quran serta dzikir.

3. Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan syubhat dan tidak memakan makanan atau
minuman yang tidak jelas kedudukan halal-haramnya

4. Menjalani hidup Kefakiran.

5 .Memiliki sifat sabar yang luar biasa .

6. Menyerahkan diri sebulat-bulatnya kepada kehendak allah.

7. Tidak menentang cobaan dari allah.

Anda mungkin juga menyukai