Dosen Pengampu :
Abdul Karim Lubis, M.A.
Disusun oleh :
Soimam (12105046)
KELAS II B
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim.
Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatnya sehinga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini tidak
bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Abdul Karim Lubis,M.A. yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.Ada banyak hal yang bisa kami pelajari melalui
penelitian dalam makalah ini.
Makalah berjudul “Memahami Dalil Tentang Tasawuf” disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Akhlak Tasawuf. Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan ntuk
menambah wawasan serta pengetahuan tentang mata kuliah yang saat ini sedang dipelajari.
Akan tetapi, penulis sadar bahwa pasti masih ada kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Akhir kata, semoga makalah
ini bisa bermanfaat, baik bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu keislaman yang lebih menekankan
pada dimensi atau aspek spiritual dalam Islam. Tasawuf adalah ilmu yang mulia
karena berkaitan dengan ma`rifah kepada Allah Ta`ala dan mahabbah kepada-Nya.
Dan tasawuf adalah ilmu yang paling utama secara mutlak. Lahirnya tasawuf
bersamaan dengan timbulnya agama Islam itu sendiri, maka dari itu ilmu tasawuf
tidak lepas dari pengaruh Al-Qur`an dan hadits. Inti untuk mencapai tasawuf adalah
beriman kepada Allah, menyerahkan diri kepada-Nya, mengamalkan amalan yang
sholeh dan menjauhi serta meninggalkan semua larangan-larangan Allah.
Kajian Tasawuf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kajian Islam di
Indonesia. Sejak masuknya Islam di Indonesia telah tampak unsur tasawuf mewarnai
kehidupan keagamaan masyarakat, bahkan hingga saat ini nuansa tasawuf masih
kelihatan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengamalan keagamaan sebagian
kaum muslimin Indonesia, terbukti dengan semakin meraknya kajian Islam dan juga
melalui gerakan Tarekat Muktabarah yang masih berpengaruh dimasyarakat. Oleh
sebab itu, bukanlah suatu hal yang mengherankan, jika hingga sekarang, warna dan
nuansa tasawuf masih tetap merupakan warna yang dominan di dalam corak Islam
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
“Timur dan Barat adalah kepunyaan Tuhan, kemana saja kamu berpaling disitu ada
wajah tuhan.”
Kemana saja manusia berpaling, demikain ayat ini, manusia akan berjumpa
dengan Tuhan. Demikianlah dekatnya manusia kepada Tuhan. Ayat berikut dengan
lebih tegas mengatakan betapa dekatnya manusia kepada tuhan.
Bukan ayat-ayat Al-qur’an saja tetapi hadits juga ada yang mengabarkan
dekatnya hubungan dan tuhan.
“Orang yang mengetahui dirinya, itu lah orang yang mengetahui Tuhan”
Hadits ini jugad mengandung arti bahwa manusia dengan Tuhan adalah satu.
Untuk Tuhan orang tak perlu pergi jauh-jauh. Cukup ia masuk ke dalam dirinya dan
mencoba mengetahui dirinya. Dengan kenal dengan dirinya sendiri ia akan kenal
dengan Tuhan.
“Aku pada mulanya adalah harta yang tersembunyi, kemudian aku ingin dikenal,
maka kuciptakanlah makhluk dan melalui aku mereka kenal pada-ku.”
Hadits ini mengatakan bahwa Tuhan ingin dikenal dan untuk dikenal itu
Tuhan menciptakan makhluk. Ini mengandung arti bahwa Tuhan dengan makhluk
adalah satu, karena melalui makhluk Tuhan dikenal.
Jadi terlepas dari kemungkinan adanya atau tidak adanya pengaruh dari luar,
ayat-ayat serta Hadits–hadits seperti tersebut di atas dapat membawa kepada
timbulnya aliran sufi dalam Islam, yaitu kalau yang dimaksud dengan sufisme ialah
ajaran-ajaran tentang berada sedekat mungkin dengan Tuhan.