Disusun oleh:
2. Esti [2140022094]
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi Robbil Alamiin Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Yang telah
mengajarkan (manusia) dengan perantara pena; Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. Dan atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pokok Pokok Ajaran Sufi ” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Daliman, S.Pd., M.Pd pada mata kuliah Materi PAI II Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pokok pokok ajaran sufi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Daliman selaku dosen mata kuliah Materi
PAI II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Tasawuf ……………………………………………………. 3
B. Pokok Ajaran Sufi …..……………………………………. 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Tasawuf
2. Apa saja pokok Ajaran sufi
1
C. Tujuan
1. Maengetahui definisi dari Tasawuf
2. Mengetahui pokok Ajaran sufi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tasawuf
Secara bahasa tasawuf berasal dari kata shuf, shifa, dan shufah. Kata shuf
mempunyai makna bulu domba, yaitu sebagai lambang kehidupan yang sederhana
pada masanya. Sedangkan kata shifa artinya suci atau bersih, kata ini mempunyai
makna bahwa orang-orang sufi selalu identik dengan kehidupan suci. Kemudian kata
shufa mempunyai makna golongan sahabat Nabi yang mengasingkan diri dari suatu
tempat terpencil di samping masjid Nabi Muhammad SAW.
Bila dilihat dari sudut pandang kaidah bahasa Arab, kata tasawuf berasal dari fi’il
madhi, yaitu tashawwafa- yatashawwafu- tashawwuf, bermakna bahwa sifat
karakteristik membutuhkan kesungguhan hati, penuh kesabaran, dan keteguhan.
Ada juga yang mengatakan, bahwa kata tasawuf berasal dari kata shufanah
mempunyai makna semacam pohon kayu yang tumbuh di padang pasir Arab. Bahkan,
kata tasawuf berasal dari kata shaf bermakna barisan jamaah ketika hendak
menunaikan shalat berjamaah.
Hal ini ditunjukkan sebagai lambang, bahwa orang-orang sufi adalah kelompok
orang yang selalu masuk ke dalam barisan yang senantiasa dekat dengan Tuhannya1.
Tasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan jiwa
sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran-Nya
senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan2.
Tasawuf Akhlaki
3
Menurut pandangan kaum sufi manusia cenderung mengikuti hawa nafsu
yang mendorongnya tuk menguasai dunia dan segala isinya, sehingga ia lupa
dengan tujuan seorang hamba tuk menggapai ridha Allah. Akan tetapi, ia justru
menjadikan kenikmatan hidup dunia sebagai tujuan utamanya3.
Kesinambungan antara hakikat dan syariat, dalam pengertian lebih khusus yaitu
hubungan antara tasawuf (sebagai aspek batiniah) dengan fiqih (sebagai aspek
lahiriah)
Lebih terkonsentrasi pada soal pembinaan, pendidikan akhlak, dan pengobatan jiwa
dengan cara latihan mental4.
Takhalli berarti mengosongkan diri dari perangai yang tercela. Seperti menjaga diri
dari perbuatan maksiat.
Tajalli berarti mengalami kenyataan ketuhanan.Pada tahap ini seorang sufi telah
mencapai derajat ma‘rifah sehingga semua perbuatannya (amalan-amalan) yang
ia dilakukan semata-mata karena rasa cintanya pada sang kholik, tanpa
mengharap pamrih berupa apapun seperti halnya surga.
4
Yang mana ajaran-ajaran tasawuf tersebut telah dipraktekkan dalam kehidupan
Rasulullah dan di lanjutkan oleh para sahabat beliau, misalnya seperti Abu
BakarAsh-Shiddiq yang terkenal dengan tawakkal dan sabar, Umar bin Khattab
dikenal dengan keadilan dan kebijaksanaannya.Konsep penyucian jiwa ini banyak
tertuang dalam Al-Qur‘an seperti dalam QS. Al-a‘la: 14-15 dan sebagainya5.
Tasawuf Amali
Tasawuf Falsafi
5
Sholihin, Ilmu Akhlaq danTasawwuf, 109.
6
Sunanto, Sejarah Peradaban, 214.
7
AnnemarieSchimmel, Mystical Dimensions of Islam(Jakarta Selatan: Mizan, 2013); W.T. Stace, Mysticism
and Philosophy(Textbook Publishers, 2003).
5
BAB III
PENUTUP
6
7
8
9
10
11
12
13