Makalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Pada Mata Kuliah
“Akhlaq Tasawuf”
Dosen Pengampu:
Hakin Najili, S.H.I, M.Pd
Disusun Oleh:
Nama : Engkus
NIM : 12519.6303
Engkus
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................8
B. Saran.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tasawuf merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan umat islam.
Ia merupakan unsur spiritual dari ajaran islam yang menyebabkan kehidupan lebih
bermakna. Tasawuf memang belum terdefinisikan secara tegas dimasa awal
ke;ahiran islam. Namun, indikasi adanya tasawuf sudah dirasakan sejak zaman
Nabi. Tasawuf berkembang setelah islam tersebar keberbagai pelosok dunia,
bahkan kemudian menjadi unsur yang dominan dalam islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian tasawuf secara lughawi?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui apa itu dasar-dasar tasawuf dalam al quran dan hadis?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kata shuf tesebut tersebut juga diartikan dengan selembar bulu yang
maksudnya para Sufi dihadapan Allah merasa dirinya hanya bagaikan selembar
bulu yang terpisah dari kesatuannya yang tidak memiliki arti apa-apa.
2. Kata tasauwf juga berasal dari kata Shaff yang berarti barisan, makna kata
shaff ini diartikan kepada para jamaah yang selalu berada pada barisan terdepan
ketika shalat, sebagaimana shalat yang berada pada barisan terdepan maka akan
mendapa kemuliaan dan pahala. Maka dari itu, orang yang ketika shalat berada di
barisan terdepan akan mendapatkan kemuliaan serta pahala dari Allah SWT.
3. Tasawuf juga berasal dari kata shafa yang berarti jernih, bersih, atau suci,
makna tersebut sebagai nama dari mereka yang memiliki hati yang bersih atau
suci, maksudnya adalah bahwa mereka menyucikan dirinya dihadapan Allah SWT
melalui latihan kerohanian yang amat dalam yaitu dengan melatih dirinya untuk
menjauhi segala sifat yang kotor sehingga mencapai kebersihan dan kesucian pada
hatinya.
4. Adapun yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata Shuffah yaitu
serambi masjid nabawi yang ditempati sebagian sahabat Rasulullah. Maknanya
tersebut dilatar belakangi oleh sekelompok sahabat yang hidup zuhud dan
konsentrasi beribadah hanya kepada Allah SWT serta menimba ilmu bersama
Rasulullah yang menghuni masjid Nabawi. Sekelompok sahabat tersebut adalah
2
3
mereka yang ikut berpindah bersama Rasulullah dari Mekah ke Madinah dengan
keadaan mereka kehilangan harta dan dalam keadaan miskin.
Pengertian tasawuf menurut terminologi dari para ahli sufi juga terdapat
varian-varian yang berbeda. Hal ini dapat dijelaskan dari berbagai pandangan sufi
berikut:
`Menurut seorang sufi yang berasal dari Baghdad dan bernama Imam
Junaid, Tasawuf memiliki definisi sebagai mengambil sifat mulia dan
meninggalkan setiap sifat rendah.
Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili adalah seorang syekh yang berasal dari
Afrika Utara. Sebagai seorang sufi ia mendefinisikan tasawuf sebagai proses
praktek dan latihan diri melalui cinta yang mendalam untuk ibadah dan
mengembailikan diri ke jalan Tuhan.
3. Sahal Al-Tustury
Menurut Syeikh Ahmaz Zorruq yang berasal dari Maroko, Tasawuf adalah
ilmu yang dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata untuk Allah
dengan menggunakan pengetahuan yang ada tentang jalan islam. Pengetahuan ini
dikhususkan pada pengetahuan fiqh dan yang memiliki kaitan untuk mempebaiki
amalan dan menjaganya sesuai dengan batasan syariah islam. Hal ini ditujukan
agar kebikjasanaan menjadi hal yang nyata.
4
Secara Umum
Dari pengertian tasawuf secara etimologi dan terminologi dapat diambil
kesimpulan bahwa Tasawuf adalah pelatihan dengan kesungguhan untuk dapat
membersihkan, memperdalam, mensucikan jiwa atau rohani manusia. Hal ini
dilakukan untuk melakukan pendekatan atau taqarub kepada Allah dan dengannya
segala hidup dan fokus yang dilakukan hanya untuk Allah semata.
Tafsir jalalaen :
5
Hai orang-orang yang beriman! Siapa yang murtad) yartadda pakai idgam
atau tidak; artinya murtad atau berbalik (di antara kamu dari agamanya) artinya
berbalik kafir; ini merupakan pemberitahuan dari Allah swt. tentang berita gaib
yang akan terjadi yang telah terlebih dahulu diketahui-Nya. Buktinya setelah Nabi
Muhammad saw. wafat segolongan umat keluar dari agama Islam (maka Allah
akan mendatangkan) sebagai ganti mereka (suatu kaum yang dicintai oleh Allah
dan mereka pun mencintai-Nya) sabda Nabi saw., "Mereka itu ialah kaum orang
ini," sambil menunjuk kepada Abu Musa Al-Asyari; riwayat Hakim dalam
sahihnya (bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap
keras) atau tegas (terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan
tidak takut akan celaan orang yang suka mencela) dalam hal itu sebagaimana
takutnya orang-orang munafik akan celaan orang-orang kafir. (Demikian itu)
yakni sifat-sifat yang disebutkan tadi (adalah karunia Allah yang diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas) karunia-Nya (lagi
Maha Mengetahui) akan yang patut menerimanya. Ayat ini turun ketika Ibnu
Salam mengadu kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah! Kaum kami telah
mengucilkan kami!"
Kalau kita teliti lebih mendalam semua tingkatan dan keadaan yang dilalui
para sufi (yang ada pada dasarnya merupakan objek tasawuf), kita banyak
menemukan landasannya dalam Al-Qur’an. Berikut ini akan kami kemukakan
ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi landasan sebagian tingkatan dan keadaan para
sufi.
Sementara tingkatan takwa berlandaskan pada firman Allah pada surat Al-
Hujurat ayat 13 yang artinya:
6
“Maka bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan
mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu
pada waktu petang dan pagi”.
2. Landasan Hadis
Dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Juga terdapat petunjuk yang
menggambarkan bahwa beliau adalah sebagai seorang sufi. Nabi Muhammad
7
A. Kesimpulan
Tasawuf adalah pelatihan dengan kesungguhan untuk dapat
membersihkan, memperdalam, mensucikan jiwa atau rohani manusia. Hal ini
dilakukan untuk melakukan pendekatan atau taqarub kepada Allah dan dengannya
segala hidup dan fokus yang dilakukan hanya untuk Allah semata.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan
dan masukan yang bersifat membangun.
8
DAFTAR PUSTAKA