Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

‘’AKHLAK TASAWUF’’

Dosen Pengampu : Dr. Mas’ud, S,Ag. M.Pd.I

Oleh Kelompok 7:

Khamila Dara Rindang [T20198141]

Selfia Prastika [T20198142]

Aulia Maidatur Rohmah [T20198143]

TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSITITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT sebab karena limpahan rahmat, karunia, taufik serta hidayah dan
anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “TAKHRIJ
HADITS” ini.

Tidak lupa Shalawat dan salam selalu kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua sebagai umatnya, yang mana
beliau menyampaikan Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Studi Hadits dan Hadits
Tarbawi. Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalah lebih baik
untuk selanjutnya.

Jember, 30 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB 1

PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan.................................................................................................................2

C. Manfaat...............................................................................................................2

BAB II

PEMBA6HASAN

A.Pengertian Akhlak Tasawwuf...................................................................................3

B. Sejarah Akhlak Tasawuf.....................................................................4

C. Macam-macam Akhlak TAsawuf...........................................6

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan.......................................................................................................14

Daftar Pustaka..............................................................................................................15

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari akhlak tasawuf?

2. Bagaimana sejarah terbentuknya akhlak tasawuf

3. Apa macam-macam akhlak tasawuf

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari akhlak tasawuf

2. Untuk mengetahui sejarah akhlak tasawuf

3. Untuk mengetahui macam-macam akhlak tasawuf

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Tasawuf


Secara bahasa akhlak berasal dari kata ‫اخلق –خلق –ٌاخالقا‬artinya perangai, kebiasaan,
watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq . Akhlak
merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang bermakna adat kebiasaan, perangai,
tabi’at, watak, adab atau sopan santun dan agama. 1 Di dalam alquran kata khuluq
disebutkan sebanyak satu kali, kata akhlak tidak pernah digunakan dalam Al-quran
kecuali untuk menunjukkan pengertian “budi pekerti”. Ibnu Miskawaih dan imam Al-
Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai sifat tang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.2 Menurut Abdullah al-Makki, akhlak islam adalah sifat dari ketentuan
hidup yang baik dan cara berinteraksi dengan manusia. Akhlak dalam padangan islam
adalah himpunan pinsip-prinip dan kaidah-kaidah yang sistematis yang diterapkan
pada sifat manusia yang digariskan agar diguankan dalam kehidupan manusia serta
untuk mencapai kesempurnaan manusia3. Akhlak juga terbagi menjadi dua macam
yaitu akhlak tepuji dan tercela. Akhlak terpuji dinamakan akhlak al-Karimah (akhlak
mahmudah), sedangkan akhlak tercela dinamakan akhlak as-Sayiah (mazmumah).
Seseorang yang memiliki akhlak terpujidan tercela dipengaruhi ileh hati (al-qalb)
terdapat pada sanubari yang terdalam. Jelasnya, perbuaran terpuji dan tercela dalam
lingkup akhlak bukan didasarkan pada pertimbangan akal, tradisi atau pengalamn,
tetapi karena bisikan hati nurani yang ada pada setiap orang itu sendiri.
Pengertian Tasawuf Secara bahasa tasawuf berarti saf (baris), sufi (suci), sophos
(Yunani: hikmah), suf (kain wol) , sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri,
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana.
Menurut Istilah tasawuf artinya upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan
pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt.

B. Sejarah Akhlak Tasawuf


1. Masa Nabi : Tasawuf merupakan salah satu aspek esoteris/kebatinan Islam, sebagai
perwujudan dari ihsan yang berarti kesadaran adanya komunikasi dan dialog
langsung seorang hamba dengan tuhan-Nya. Pada masa rasulullah belum dikenal
istilah tasawuf, yang dikenal pada waktu itu adalah nabi beruzlah/menyendiri di gua
Hiro, istilah yang muncul zuhud/asketisme.

1
Suwito, Filsafat Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih (Yogyakarta: PT Remaja Rosda Kaya, 2004), hlm. 76

2
Ibn Miskawaih, Tahdib al-Akhlak wa Tathi al-A’raq( Mesir: Al-MAtb’ah al-Misri’ah, 1943)

3
Abdullah al-Makki, Nadrah al-Na’im fi Makarim Akhlak ar-Rasul al-Karim (Jeddah: al-Wasilah lil al-Nashr
wa al-Tauzi’), hlm.66

2
2. Masa para sahabat: Dalam sejarah islam sebelum timbulnya aliran tasawuf, terlebih
dahulu muncul aliran zuhud. Aliran zuhud timbul pada akhir abad I dan permulaan
abad II H. Munculnya istilah tasawuf baru dimulai pada pertengahan abad III H oleh
abu Hasyimal-Kufi (250 H) dengan meletakkan al-Sufi dibelakang namanya. Pada
masa ini al muncul perbedaan pendapat antara Usman dan Ali.
3. Masa Muawiyah muncul pertikaian yang menimbulkan perpecahan pada kubu umat
islam menjadi 3 golongan yaitu khawarij, murjiah dan syiah. Demikian pula
selanjutnya muncul 4 imam mazdab al ; Syafi‟I, Hambali, Hanafi & Maliki pada
masa Umayyah. Dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin canggih pada masa
Abbasiyah sehingga banyak muncul masalah terkait dengan hablu minallah dan hablu
minnas, Abdul Aziz. Perkembangan berikutnya sufisme tumbuh subur sejalan dengan
peradaban semakin lemah.
4. Tasawuf muncul sebagai respon terhadap praktek kehidupan para raja yang penuh
dengan kemewahan.
5. Para sufi memperbanyak zikir, zuhud, tadarus al-Qur‟an, salat sunnah dan
sebagainya.
6. Tasawuf menjadi pengajian yang dipimpin oleh guru sufi.
7. Abad ke 3 H: muncul tasawuf yang menonjolkan pemikiran eksklusif (tasawuf
falsafi) seperti Al-Hallaj dengan konsep hulul.
8. Abad ke 5 H: muncul Al-Ghazali, yang mendasarkan tasawuf hanya pada alQur‟an
dan hadis dan bertujuan asketisme, hidup sederhana, pelurusan jiwa, dan pembinaan
moral.
9. Abd ke 6 H berkembang tarekat-tarekat untuk melatih dan mendidik para murid
seperti yang dilakukan oleh Sayid Ahmad Rifa‟I (w. 570 H), dan Sayid Abdul Qadir
Jaelani (w. 651 M).
10. Sejak abad ke 6 H muncul perpaduan antara tasawuf akhlaki dengan falsafi dengan
tokoh seperti: Suhrawardi Al-Maqtul dan Ibn Arabi.

3. Macam-macam Akhlak Tasawuf

3
1. TASAWUF AKHLAKI

Bagian terpenting tujuan tasawuf adalah memperoleh hubungan langsung denganTuhan


sehingga merasa dan sadar berada dalam hadirat Tuhan. Semua sufi berpendapat bahwa satu
– satunya jalan yang dapat mengantarkan seseorang ke hadirat Allah hanyalah dengan
kesucian jiwa. sejalan dengan tujuan hidup tasawwuf, para sufi berkeyakinan bahwa
kebahagian yang pari purna dari langgeng bersifat spiritual. Para sufi berpendapat bahwa
untuk merehabilitasi sikap mental yang tidak baik diperlukan terapi yang tidak hanya dari
aspek lahiriah. Untuk itu, dalam tasawuf akhlaqi, sistem pembinaan akhlak disusun berikut
ini :

1. Takhalli: adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku atau akhlak tercela.

2. Tahalli: adalah upaya mengisi atau menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan
sikap, prilaku dan akhlak terpuji.

2. TASAWUF SUNNI

Tasawwuf sunni ialah aliran tasaawuf yang berusaha memadukan asapek hakekat dan
syari‟at, yang senantiasa memelihara sifat kezuhudan dan mengkonsentrasikan pendekatan
diri kepada allah, dengan berusaha sungguhsugguh berpegang teguh terhadap ajaran al-
Qur‟an, Sunnah dan Shirah para sahabat. Tasawuf sunni banyak berkembang di dunia Islam,
terutama di negara – negara yang dominan bermazhab Syafi‟i. Tasawuf ini sering
digandrungi orang karena paham atau ajaran – ajarannya tidak terlalu rumit. Ciri – ciri
tasawuf sunni antara lain : 1. Melandaskan diri pada Al-quran dan As-Sunnah. 2. Tidak
menggunakan terminologi – terminology filsafat sebagaimana terdapat pada ungkapan –
ungkapan Syahahat. 3. Lebih bersifat mengajarkan dualisme dalam hubungan antaraTuhan
dan manusia. 4. Kesinambungan antara hakikat dengan syari‟at. 5. Lebih terkonsentrasi pada
pembinaan, pendidikan akhlak, dan pengobatan jiwa dengan cara riyadhah (latihan – latihan)
dan langkah takhalli, tahalli, dan tajalli.

Tokoh Sufisme Sunni, adapun para tokohnya adalah:

1. Hasan al-Basri ;keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang
telah terpengaruh oleh duniawi .Dasar pendiriannya yang paling utama adalah zuhud
terhadap kehidupan duniawi sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan
duniawi. Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja‟. Dengan pengertian
merasa takut kepada siksaAllah karena berbuat dosa dan sering melalakukan
perintahNya.
2. RabiahAl-Adawiyah ; bahwa sejak masa kanak-kanaknya dia telah hafal Al-Quran
dan sangat kuat beribadah serta hidup sederhana. Cinta murni kepadaTuhan adalah
puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada umumnya dituangkan melalui syair-syair
dan kalimatkalimat puitis. Cinta kepadaAllah adalah satu-satunya cinta menurutnya
4
sehingga ia tidak bersedia mambagi cintanya untuk yang lainnya. Seperti kata-katanya
“Cintaku kepadaAllah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”.
3. Dzu Al-Nun Al-Misri ; Sedikit sekali yang dapat diketahui tentang silsilah keturunan
dan riwayat pendidikannya karena masih banyak orang yang belum mengungkapkan
masalah ini. Namun demikian telah disebut-sebut oleh orang banyak sebagai seorang
sufi yang tersohor dan tekemuka diantara sufi-sufi lainnya pada abad 3 Hijriah.
4. Abu Hamid Al-Ghazali; dia diberi gelar Hujjatul Islam, karyanya yang paling penting
adalah Ihya‟ „Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia menguraikan secara terinci
pendapatnya tentang tasawuf, serta menghubungkannya dengan fiqh maupun moral
agama.

3. TASAWUF FALSAFI

Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan
visi rasional.Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya,yang
berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.
Konsep-konsep mereka yang disebut dengan tasawuf falsafi yakni tasawuf yang kaya dengan
pemikiran-pemikiran filsafat. ajaran filsafat yang paling banyak dipergunakan dalam analisis
tasawuf adalah Paham emanasi neo-Plotinus.

Perbedaan tasawuf sunni dan salafi lebih menonjol kepada segi praktis ( ً‫ العمل‬,( sedangkan
tasawuf falsafi menonjol kepada segi teoritis ( ‫( النطري‬sehingga dalam konsep-konsep tasawuf
falsafi lebih mengedepankan asas rasio dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit
diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam, bahkan bisa
dikatakan mustahil. Kaum sufi falsafi menganggap bahwasanya tiada sesuatupun yang wujud
kecuali Allah, sehingga manusia dan alam semesta, semuanya adalahAllah. Mereka tidak
menganggap bahwasanyaAllah itu zat yang Esa, yang bersemayam diatasArsy. Dalam
tasawuf falsafi, tentang bersatunyaTuhan dengan makhluknya,setidaknya terdapat beberapa
term yang telah masyhur beserta para tokohnya yaitu ; hulul,wadah al~wujud, insan kamil,
Wujud Mutlak.

Anda mungkin juga menyukai