‘’AKHLAK TASAWUF’’
Oleh Kelompok 7:
TADRIS BIOLOGI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT sebab karena limpahan rahmat, karunia, taufik serta hidayah dan
anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “TAKHRIJ
HADITS” ini.
Tidak lupa Shalawat dan salam selalu kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua sebagai umatnya, yang mana
beliau menyampaikan Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Studi Hadits dan Hadits
Tarbawi. Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalah lebih baik
untuk selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................2
C. Manfaat...............................................................................................................2
BAB II
PEMBA6HASAN
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.......................................................................................................14
Daftar Pustaka..............................................................................................................15
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Suwito, Filsafat Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih (Yogyakarta: PT Remaja Rosda Kaya, 2004), hlm. 76
2
Ibn Miskawaih, Tahdib al-Akhlak wa Tathi al-A’raq( Mesir: Al-MAtb’ah al-Misri’ah, 1943)
3
Abdullah al-Makki, Nadrah al-Na’im fi Makarim Akhlak ar-Rasul al-Karim (Jeddah: al-Wasilah lil al-Nashr
wa al-Tauzi’), hlm.66
2
2. Masa para sahabat: Dalam sejarah islam sebelum timbulnya aliran tasawuf, terlebih
dahulu muncul aliran zuhud. Aliran zuhud timbul pada akhir abad I dan permulaan
abad II H. Munculnya istilah tasawuf baru dimulai pada pertengahan abad III H oleh
abu Hasyimal-Kufi (250 H) dengan meletakkan al-Sufi dibelakang namanya. Pada
masa ini al muncul perbedaan pendapat antara Usman dan Ali.
3. Masa Muawiyah muncul pertikaian yang menimbulkan perpecahan pada kubu umat
islam menjadi 3 golongan yaitu khawarij, murjiah dan syiah. Demikian pula
selanjutnya muncul 4 imam mazdab al ; Syafi‟I, Hambali, Hanafi & Maliki pada
masa Umayyah. Dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin canggih pada masa
Abbasiyah sehingga banyak muncul masalah terkait dengan hablu minallah dan hablu
minnas, Abdul Aziz. Perkembangan berikutnya sufisme tumbuh subur sejalan dengan
peradaban semakin lemah.
4. Tasawuf muncul sebagai respon terhadap praktek kehidupan para raja yang penuh
dengan kemewahan.
5. Para sufi memperbanyak zikir, zuhud, tadarus al-Qur‟an, salat sunnah dan
sebagainya.
6. Tasawuf menjadi pengajian yang dipimpin oleh guru sufi.
7. Abad ke 3 H: muncul tasawuf yang menonjolkan pemikiran eksklusif (tasawuf
falsafi) seperti Al-Hallaj dengan konsep hulul.
8. Abad ke 5 H: muncul Al-Ghazali, yang mendasarkan tasawuf hanya pada alQur‟an
dan hadis dan bertujuan asketisme, hidup sederhana, pelurusan jiwa, dan pembinaan
moral.
9. Abd ke 6 H berkembang tarekat-tarekat untuk melatih dan mendidik para murid
seperti yang dilakukan oleh Sayid Ahmad Rifa‟I (w. 570 H), dan Sayid Abdul Qadir
Jaelani (w. 651 M).
10. Sejak abad ke 6 H muncul perpaduan antara tasawuf akhlaki dengan falsafi dengan
tokoh seperti: Suhrawardi Al-Maqtul dan Ibn Arabi.
3
1. TASAWUF AKHLAKI
1. Takhalli: adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku atau akhlak tercela.
2. Tahalli: adalah upaya mengisi atau menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan
sikap, prilaku dan akhlak terpuji.
2. TASAWUF SUNNI
Tasawwuf sunni ialah aliran tasaawuf yang berusaha memadukan asapek hakekat dan
syari‟at, yang senantiasa memelihara sifat kezuhudan dan mengkonsentrasikan pendekatan
diri kepada allah, dengan berusaha sungguhsugguh berpegang teguh terhadap ajaran al-
Qur‟an, Sunnah dan Shirah para sahabat. Tasawuf sunni banyak berkembang di dunia Islam,
terutama di negara – negara yang dominan bermazhab Syafi‟i. Tasawuf ini sering
digandrungi orang karena paham atau ajaran – ajarannya tidak terlalu rumit. Ciri – ciri
tasawuf sunni antara lain : 1. Melandaskan diri pada Al-quran dan As-Sunnah. 2. Tidak
menggunakan terminologi – terminology filsafat sebagaimana terdapat pada ungkapan –
ungkapan Syahahat. 3. Lebih bersifat mengajarkan dualisme dalam hubungan antaraTuhan
dan manusia. 4. Kesinambungan antara hakikat dengan syari‟at. 5. Lebih terkonsentrasi pada
pembinaan, pendidikan akhlak, dan pengobatan jiwa dengan cara riyadhah (latihan – latihan)
dan langkah takhalli, tahalli, dan tajalli.
1. Hasan al-Basri ;keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang
telah terpengaruh oleh duniawi .Dasar pendiriannya yang paling utama adalah zuhud
terhadap kehidupan duniawi sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan
duniawi. Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja‟. Dengan pengertian
merasa takut kepada siksaAllah karena berbuat dosa dan sering melalakukan
perintahNya.
2. RabiahAl-Adawiyah ; bahwa sejak masa kanak-kanaknya dia telah hafal Al-Quran
dan sangat kuat beribadah serta hidup sederhana. Cinta murni kepadaTuhan adalah
puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada umumnya dituangkan melalui syair-syair
dan kalimatkalimat puitis. Cinta kepadaAllah adalah satu-satunya cinta menurutnya
4
sehingga ia tidak bersedia mambagi cintanya untuk yang lainnya. Seperti kata-katanya
“Cintaku kepadaAllah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”.
3. Dzu Al-Nun Al-Misri ; Sedikit sekali yang dapat diketahui tentang silsilah keturunan
dan riwayat pendidikannya karena masih banyak orang yang belum mengungkapkan
masalah ini. Namun demikian telah disebut-sebut oleh orang banyak sebagai seorang
sufi yang tersohor dan tekemuka diantara sufi-sufi lainnya pada abad 3 Hijriah.
4. Abu Hamid Al-Ghazali; dia diberi gelar Hujjatul Islam, karyanya yang paling penting
adalah Ihya‟ „Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia menguraikan secara terinci
pendapatnya tentang tasawuf, serta menghubungkannya dengan fiqh maupun moral
agama.
3. TASAWUF FALSAFI
Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan
visi rasional.Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya,yang
berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.
Konsep-konsep mereka yang disebut dengan tasawuf falsafi yakni tasawuf yang kaya dengan
pemikiran-pemikiran filsafat. ajaran filsafat yang paling banyak dipergunakan dalam analisis
tasawuf adalah Paham emanasi neo-Plotinus.
Perbedaan tasawuf sunni dan salafi lebih menonjol kepada segi praktis ( ً العمل,( sedangkan
tasawuf falsafi menonjol kepada segi teoritis ( ( النطريsehingga dalam konsep-konsep tasawuf
falsafi lebih mengedepankan asas rasio dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit
diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam, bahkan bisa
dikatakan mustahil. Kaum sufi falsafi menganggap bahwasanya tiada sesuatupun yang wujud
kecuali Allah, sehingga manusia dan alam semesta, semuanya adalahAllah. Mereka tidak
menganggap bahwasanyaAllah itu zat yang Esa, yang bersemayam diatasArsy. Dalam
tasawuf falsafi, tentang bersatunyaTuhan dengan makhluknya,setidaknya terdapat beberapa
term yang telah masyhur beserta para tokohnya yaitu ; hulul,wadah al~wujud, insan kamil,
Wujud Mutlak.