Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan

DOSEN PENGAMPU:

WARDATUS SHOLEHA, M.Si

Disusun oleh:

1. Annisa Firdaous (T20198145)


2. Raudatul Aniah (T20198147)
3. Wahyu Lukita Mubarokah (T20198156)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI JEMBER
2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kami haturkan kepada Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu, serta sholawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada kekasih kita baginda Nabi
Muhammad S.A.W sebagai rahmat bagi seluruh alam. Tak luput pula kami
sampaikan kepada :

1. Dr. Hj. Mukni’ah, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

2. Wardatus Sholeha, M.Si. selaku dosen mata kuliah Fisiologi Hewan.

Makalah ini ditujukan dalam hal pemenuhan tugas dalam mata kuliah
Fisiologi hewan. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis mengharapkan saran serta kritik dari pembaca untuk dijadikan
referensi dalam perbaikan kedepannya. Penulis berharap makalah ini bisa menambah
wawasan baru bagi pembaca serta membawa manfaat lain yang dampaknya lebih
luas.

Jember, 1 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I.............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................... 2
C. TUJUAN............................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................................................ 3
A. Pengertian Sel....................................................................................................................... 3
B. Struktur Sel Hewan dan Fungsinya.......................................................................................4
C. Fungsi Sel............................................................................................................................. 8
BAB III.......................................................................................................................................... 10
PENUTUP..................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam
kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah
kita mempelajari biologi khususnya mengenai sel. Hal ini dikarenakan sel merupakan
dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk suatu kesatuan untuk
membentuk kehidupan. Kita bisa melihat bahwa alam semesta ini begitu luas, namun 
apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan
lebih sederhana dari yang kita bayangkan.

Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan mengenai sel dimulai
dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang
pun masih dilakukan penelitian yang bahkan sudah mencapai pada tahap genetik.

Berangkat dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di segala


bidang aspek keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori
baru yang dihasilkan, dan mampu menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori
sebelumnya. Ini menunjukkan sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan
perubahan-perubahannya. Ilmu pengetahuan zaman era global ini sudah semakin
canggih, dengan penemuan-penemuan baru yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menutupi hal-hal kecil dalam diri manusia. Meski demikian, dengan semakin
merambatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang ini, ternyata masih
belum bisa menyaingi apa yang ada dalam tubuh kita.

Semua tubuh organisme terusun atas sel-sel. Mulai dari sayap kupu-kupu
hingga mahkkota bunga yang berwarna-warni. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil
dan tak bisa dilihat dengan kasat mata. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat
luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan

1
terus berlangsung. Sebagai suatu pabrik kehidupan, sel memiliki karakteristik yang
dapat membedakan dimana ia tumbuh dan berkembang. Dengan mengetahui
komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan itu sendiri.

Dalam makalah ini, pembahasan mengenai sel hanya akan lebih menekankan
pada struktur dan fungsi sel hewan. Seperti yang telah diketahui, susunan sel hewan
merupakan susunan sel yang dimiliki oleh manusia, sehingga pembahasan tersebut
akan dapat mengaacu pada diri kita sendiri dan sekitarnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari sel ?
2. Apa struktur dan fungsi masing-masing struktur dari sel hewan?
3. Apa saja fungsi dari sel hewan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengettahui pengertian dari sel.
2. Untuk mengetahui seperti apa struktur dan fungsi masing-masing struktur
sel hewan.
3. Untuk mengetahui fungsi sel hewan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel
Sel hewan merupakan nama umum dari sel eukariotik yang menyusun
jaringan hewan. Sel hewan berbeda dengan sel eukariotik lainnya, seperti sel
tumbuhan karena tidak mempunyai dinding sel dan kloroplas.

Sel hewan memiliki bentuk yang bervariasi karena tidak memiliki dinding sel
yang keras. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis dan tidak kuat. Ada
beberapa sel hewan (khususnya hewan bersel satu) yang terlindungi oleh cangkok
keras dan kuat. Cangkok ini umumnya tersusun dari zat kersik dan partikel serta
banyak terdapat pada Euglena dan Radiolaria.

Pada umumnya, sel hewan tidak mempunyai vakuola. Jika terdapat vakuola,
ukurannya pun sangat kecil. Amoeba dan Paramecium adalah beberapa jenis hewan
bersel satu yang memiliki vakuola. Vakuola terbagi menjadi 2 macam, yaitu vakuola
kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola nonkontraktil (penyimpanan makanan).
Sementara itu, bagian terbesar pada sel hewan adalah nukleus.

Di dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol tersebut ada
dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Pada saat terjadi pembelahan sel, setiap
sentriol memisahkan diri menuju kutub berlawanan dan memancarkan benang-
benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.1

1
Campbell Neil A. dan Reece Jane B., 2008, Biologi EdisiKedelapanJilid 1, Jakarta: Erlangga, 222-223

3
B. Struktur Sel Hewan dan Fungsinya
Pemahaman mengenai struktur sel hewan sangat penting untuk di pelajari.
Mengingat bahwa fungsi tubuh hewan dapat terjadi pada tingkatan organ, jaringan,
atau sel. Sel ialah bangunan bermembran yang merupakan bagian terkecil penyusun
tubuh hewan.

Bagian sel yang terbesar ialah sitoplasma atau cairan sel. Sitoplasma
diselubungi oleh selaput tipis yang disebut membran sitoplasma. Dalam sitoplasma
tersuspensi berbagai organel sel seperti retikulum endoplasma (RE), aparatus golgi,
lisosom, mitokondria, membran inti, sentriol, fagosom, dan vesikula pinositik.
Macam organel yang terdapat dalam sel bervariasi tergantung pada fungsi masing-
masing. Misalnya sel pankreas banyak memiliki retikulum endoplasma (RE),
sedangkan sel magrofag kaya akan lisosom. Kebanyakan organel mempunyai satu
unit membran, namun mitokondria dan inti (nukleus) mempunyai dua unit membran
struktur ideal. Sebuah sel hewan ideal di tunjukkan oleh gambar di bawah ini :

4
Membran sel membantu pengaturan lalu lintas berbagai zat melalui proses
transpor pasif dan aktif. Transpor aktif adalah proses transpor yang memerlukan
penggunaan energi dari ATP. selain itu, membran sel berfungsi sebagai tempat
melekat bagi berbagai enzim.

Bangunan yang paling menonjol dalam sitoplasma adalah inti sel (nukleus).
Pada umumnya sel mempunyai sebuah inti. Akan tetapi, beberapa jenis sel
mempunyai lebih dari satu inti, contohnya sel otot lurik. Cairan dalam nukleus
disebut nukleuplasma atau karioplasma, diselubungi oleh dua unit membran nukleus
yaitu membrandalam (membran nukleoplasma) dan membran luar (membran sitosol).
Kedua membran ini di pisahkan oleh celah sempit yang disebut perinukleus.
Membran nukleus yang bersifat tidak permeable terhadap sebagian besar molekul
membuat nukleus membutuhkan porinukleus. Pori nukleus tampak eperti terowongan
yang menghubungkan antara nukleoplasma dengan sitosol, agar molekul dapat keluar
masuk nukleus-sitosol melalui membran nukleus. Dalam nukleus terdapat anak inti
atau nukleolus, yang merupakan partikel dan sangat menyerap zat pewarna.
Kandungan terpenting dari nukleoplasm aadalah kromatin.

Kromotin sebenarnya berbentuk butiran, tetapi selama pembelahan sel,


keomatin berubah bentuk menjadi pita panjang yang disebut kromosom. Kromosom
kemudian terkondensasi dan menjadi sangat menggulung sehingga tampa ktebal dan
pendek, disebut kromatid.

Retikulum endoplasma (RE) merupakan bangunan berbentuk saluran berkelok


yang yang dibatasi membran. Saluran berkelok itu dinamakan sisterna. RE
merupakan perluasan dari membran plasma kearah dalam menuju membran inti.
Membran RE bersifat kontinu. Ini yang membedakan struktur siterna RE dengan
siterna aparatus golgi karena aparatus golgi tidak bersifat kontinu atau putus-putus.

5
RE dibedakan menjadi dua yaitu halus dan kasar. RE kasa rmemiliki banyak
butiran atau granula halus yang menempel pada membrannya, sedangkan RE halus
tidak memiliki grananula halus yang menempel. Butiran atau granula halus tersebut
adalah ribosom, yang berperan penting dalam sintesis protein. Oleh karenaitu, RE
kasar mampu menyelenggarakan proses sintesis protein, sedangkan RE halus tidak.
RE halus berfungsi dalam sintesis zat bukan protein. RE mempunyai hubungan
struktural dan fungsional yang erat dengan aparatus golgi dan membran inti. RE juga
berperan memasok nutrien ke berbagai organel lain dalam sitoplasma dan
mengangkut hasil sintesis serta membuang zat sisa dari organel tersebut. Membran
RE serupa dengan membran plasma. RE dapat dijumpai pada semua sel eueukariotik.

Aparatus golgi, RE, Vesikel, dan lisosom secara keseluruhan menyusun sistem
bermembran yang terdapat dalam sitoplasma sel. Aparatus golgi bekerja sebagai
bagian dari sistem transport dalam sel, juga berkaitan denganp embentukan dan

6
pengemasan bahan yang akan dikeluarkan dari sel. Lisosom dapat ditemukan dalam
sel sebagai bangunan berbentuk kantong kecil bermembran tunggal, yang berisi
enzim hidrolitik dan memiliki PH rendah. Enzim dalam lisosom bekerja untuk
menghancurkan bagian sel yang sudah tua dan tidak diperlukan lagi, serta berbagai
zat lain yang masuk ke dalamsel, baik nutrien maupun benda asing seperti bakteri dan
virus. Organel ini disebut lisosom karena mampu menyelenggarakan atau melakukan
fungsi autolisis (menghancurkan).

Mitokondria merupakan organel yang memiliki 2 unit membran, yaitu


membran luar dan dalam. Matrik mitokondria merupakan gel atau cairan kental berisi
enzim dan koenzim yang penting untuk metabolisme selular. Membran dalam
mitokondria membentuk invaginasi atau perluasan kearah dalam matrik, membentuk
struktur yang disebut krista. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil ATP, yaitu
senyawa kimia berenergi tinggi. Dalam mitokondria juga berlangsung reaksi untuk
biogenesis mitokondria.

Selain organel yang telah disebutkan, dalam sel hewan juga dijumpai sentriol
dan sitoskeleton. Sentriol merupakan bangunan berbentuk tabung kecil dan memiliki

7
peran penting selama pembelahan sel, yakni dalam pembentukan benang spindel.
Sentriol terdiri atas sembilan berkas mikrotubuli memanjang. setiap berkasnya terdiri
atas tiga buah mikrotubuli tersusun yang rapat. Sitoskelon atau rangka sel dapat
ditemukan di setiap sel. Sitoskeleton dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediate. Organel ini sangat penting,
antara lain untuk mempertahankan struktu rsel agar tidak mudah berubah, contohnya
sitoskeleton jenis mikrotubulus yang terdapat pada akson sel saraf. Sitoskeleton juga
penting untuk membantu pergerakansel, contohnya aktin dan miosin pada selotot.
Struktur mikrotubulus juga ditemukan pada sentriol dan sitoskeleton.2

C. Fungsi Sel
Sel mempunyai fungsi diantaranya, yaitu:

1. Metabolisme

Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan


aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di
dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu
perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan
bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan
komponen-komponen sel. Salah satu proses katabolik yang meroombak molekul
2
WiwiIsnaeni.2019.FisiologiHewan(edisirevisi).Yogyakarta.PT KANISUS Anggota IKAPI(IkatanPenerbit
Indonesia).Hal 42-48.

8
makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang
sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota
dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein
yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.
2. Komunikasi Sel

Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan


‘sinyal’ dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler
serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler. Misalnya,
bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing (pengindraan
kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum membentuk
biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi
proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Komunikasi sel3 terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk
molekul (misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel
target ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat
terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi),
penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel
yang jauh melalui saluran misalnya pembuluh darah), atau perambatan sinyal listrik
ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya, molekul sinyal
menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal protein, atau melekat pada
reseptor berupa protein transmembran pada permukaan sel target dan memicu
transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat
yang disebut pembawa pesan kedua (second messenger) yang konsentrasinya
meningkat setelah pelekatan molekul sinyal pada reseptor dan yang nantinya
meregulasi aktivitas protein lain di dalam sel. Selain itu, transduksi sinyal juga dapat
dilakukan oleh sejumlah jenis protein yang pada akhirnya dapat memengaruhi
metabolisme, fungsi atau perkembangan sel.

3
Made Subagiarta, “Sel struktur, Fungsi, dan Regulasi”, 2018, hal. 21.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat di simpulkan bahwa:

1. Sel hewan merupakan nama umum dari sel eukariotik yang menyusun jaringan
hewan. Sel hewan berbeda dengan sel eukariotik lainnya, seperti sel tumbuhan karena
tidak mempunyai dinding sel dan kloroplas.

2. Struktur penyusun sel hewan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu membran sel
(membran plasma), inti sel (nukleus), dan sitoplasma. Setiap bagian-bagian sel
tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang saling melengkapi antara
satu dengan yang lainnya.

3. Sel mempunyai fungsi diantaranya, yaitu: metabolisme dan komunikasi sel

B. Saran
Perlu adanya pembelajaran lebih lanjut akan pemahaman tentang struktur dan
fungsi sel hewan terhadap mahasiswa sebagai salah satu cara memaksimalkan potensi
genarasi dalam pembelajaran Fisiologi Hewan untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Campbell Neil A. dan Reece Jane B., 2008, Biologi EdisiKedelapanJilid 1, Jakarta:


Erlangga, 222-223

Made Subagiarta, “Sel struktur, Fungsi, dan Regulasi”, 2018, hal. 21.

WiwiIsnaeni.2019.FisiologiHewan(edisirevisi).Yogyakarta.PT KANISUS Anggota


IKAPI(IkatanPenerbit Indonesia).Hal 42-48.

11

Anda mungkin juga menyukai