Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKHLAK TASAWUF

“ ALIRAN- ALIRAN TASAWUF ”

Di susun oleh:

Nopia Eka Lestari (222.86230.010)

Tukarno Dwi Kusuma (222. 86230. 029)

Dosen Pengampu:

Juliansyah, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH ALWASI’ KAUR

TAHUN AKADEMIK 2023


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana telah melimpahkan berbagai
rahmat, nikmat serta inayah yang sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan
baik jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ ALIRAN- ALIRAN TASAWUF ” dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak luput kita haturkan kepada junjungan kita baginda
Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa‟atnya di yaumil akhir
nanti. Aammiin

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari bapak Dosen Juiansyah,
M.Pd.I Program Studi Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang materi aliran- aliran Taswuf bagi para
pembaca dan penulis. Saya menyadari akan kemampuan dan pengetahuan saya
yang masih terbatas, sehingga tentu masih banyak kekeliruan dalam penulisan
makalah ini.untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
saya harapkan guna menjadi evaluasi kedepannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tanjung iman,20 oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A.LATAR BELAKANG ....................................................................................4

B.RUMUSAN MASALAH ................................................................................5

C.TUJUAN MASALAH.....................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

A. DEFINISI TASAWUF.................................................................................7
B. ALIRAN- ALIRAN TASAWUF.................................................................10
C. TOKOH- TOKOH ALIRAN TASAWUF................................................... 11

BAB III PENUTUP ..........................................................................................14


A.KESIMPULAN ...........................................................................................14
B.SARAN .........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perjalanan tasawuf dari awal kemunculannya hingga hari ini telah


mengalami berbagai fase. Hal ini menunjukkan bahwa tasawuf bukanlah sesuatu
yang usang, karena ia mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
zamannya tanpa menghilangkan makna esensialnya. Makalah ini membahas
aliran-aliran yang ada di dalamnya.

Sejak lahir, Islam telah dihadapkan pada musuh-musuh yang gencar


menentangnya. Mereka berusaha meruntuhkan pondasi Islam dan meng
hancurkan bangunannya dengan beragam cara dan sarana Dan saat ini, kita
dihadapkan pada gelombang ateisme dan arus liberalisme yang datang dari segala
penjuru. Paham-paham tersebut telah menyesatkan pemuda muslim, merusak
generasi Islam, mengancam masa depan pemikiran dan akidah kita, serta
menjerumuskan umat ke dalam kemunduran dan kemerosotan.

Tidak ada cara bagi kita untuk menghadapi gelombang perang pemikiran
tersebut selain bersatu dalam ikatan tali Allah yang kokoh, membuang segala
perbedaan dalam persoalan cabang dan mengikat hati kita dengan Allah, agar kita
dapat memperoleh kekuatan, ketenteraman, kemuliaan dan kehormatan. Jika misi
para dai Islam yang senantiasa ikhlas adalah mengembalikan Islam kepada rohnya
dan membuka tabir gelap yang menutupi hati, maka misi para sufi di setiap masa
adalah mengembalikan kaum muslimin ke bawah naungan cinta kasih Allah.
kenikmatan bermunajat kepada-Nya dan kebahagiaan bertakarub dengan-Nya
dengan cara membangkitkan kembali spiritualitas Islam

4
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan


dibahas dalam makalah tentang Aliaran- aliran Tasawuf ini adalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian Tasawuf ?

2. Apa saja aliran-aliran yang terdapat pada Tasawuf ini ?

3. Siapa saja tokoh- tokoh dalam Tasawuf ?

C.TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Aliran- aliran Tasawuf


ini adalah sebagai berikut:

1.Untuk Mengetahui pengertian Tasawuf.

2. Untuk mengetahui apa saja aliran yang terdapat pada Tasawuf itu
sendiri.

3. Untuk mengetahui siapa saja tokoh yang ada dalam Tasawuf ini.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Tasawuf
Zakaria al-Anshari berkata, "Tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui
tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahir dan
batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. "Ahmad Zaruq berkata,
"Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki hati dan
memfokuskannya hanya untuk Allah semata. Fikih adalah ilmu yang bertujuan
untuk memperbaiki amal, memelihara aturan dan menampakkan hikmah dari
setiap hukum. Sedangkan ilmu tauhid adalah ilmu yang bertujuan untuk
mewujudkan dalil-dalil dan menghiasi iman dengan keyakinan, sebagaimana ilmu
kedokteran untuk memelihara badan dan ilmu nahwu untuk memelihara lisan.
Imam Junaid berkata, "Tasawuf adalah berakhlak luhur dan meninggalkan semua
akhlak tercela" Di antara ulama ada yang mengatakan bahwa tasawuf secara
keseluruhan adalah akhlak. Barangsiapa memberimu bekal dengan akhlak, maka
dia telah memberimu bekal dengan tasawuf. Abu Hasan asy-Syadzili berkata,
"Tasawuf adalah melatih jiwa untuk tekun beribadah dan mengembalikannya
kepada hukum-hukum ketuhanan”. Ibnu Ujaibah berkata, "Tasawuf adalah ilmu
yang dengannya diketahui cara untuk mencapai Allah membersihkan batin dari
semua akhlak tercela dan menghiasinya dengan beragam akhlak terpuji. Awal dari
tasawuf adalah ilmu, tengahnya adalah amal dan akhimya adalah karunia".1

Syekh Abdul Qadir al-Jailani Tasawuf merupakan mensucikan hati dan


melepaskan nafsu dari pangkalnya dengan khalwat, riya-dloh, taubah, dan ikhlas.
Al-Junaid Tasawuf memiliki makna kegiatan membersihkan hati dari yang
mengganggu perasaan manusia, serta memadamkan kelemahan, menjauhi
keinginan serta hawa nafsu, mendekati hal-hal yang di ridai Allah, serta
bergantung pada ilmu-ilmu hakikat. Selain itu juga memberikan nasihat kepada
semua orang, dengan memegang dengan erat janji dengan Allah dalam hal hakikat

1
Abdul qadir isa, hakekat Tasawuf,(Jakarta: Qisthi Press, 2005), hal. 6

6
serta mengikuti contoh Rasulullah SAW dalam hal syariat. Syaikh Ibnu Ajibah
Ilmu tasawuf menurut syaikh adalah ilmu yang akan membawa seseorang agar
dapat dekat bersama dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyucian rohani
serta mempermanisnya dengan amal-amal saleh. Jalan tasawuf yang pertama
dengan ilmu, yang kedua amal serta yang terakhir adalah karunia Illahi. H. M.
Amin Syukur Tasawuf sebagai suatu latihan dengan kesungguhan (riya-dloh,
mujahadah) untuk kemudian dapat membersihkan hati, mempertinggi iman serta
memperdalam aspek kerohanian seseorang. Hal Ini sendiri dilakukan dalam
rangka mendekatkan diri manusia kepada Allah sehingga perhatian yang ia miliki
kemudian tertuju kepada Allah.

Terlepas dari banyaknya pengertian tasawuf oleh para ahli, beberapa


pandangan mengenai tasawuf dapat diartikan sebagai salah satu upaya yang
dilakukan oleh seseorang untuk menyucikan diri. Hal ini dilakukan dengan
menjauhkan pengaruh kehidupan yang bersifat kesenangan duniawi serta dengan
memusatkan seluruh perhatiannya kepada Allah SWT. Jadi, dengan lebih
menekankan pada aspek kerohanian dibanding aspek jasmani yang ia miliki.2

B. Aliran-aliran Tasawuf

1. Tasawuf Akhlaki

Kata tasawuf berasal dari bahasa Arab, tashowwafa yang artinya bisa
membersihkan atau saling membersihkan. Kemudian kata akhlak merupakan
bentuk jamak dari khuluqun yang bermakna perangai, budi, tabiat, adab, atau
tingkah laku.

Secara istilah tasawuf akhlaki adalah ajaran tasawuf yang membahas tentang
kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan pada pengaturan sikap
mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna mencapai kebahagiaan
yang optimal.

2
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-tasawuf/ diakses pada 24 oktober 2023 pukul 08.27

7
Manusia harus lebih dahulu mengidentifikasikan eksisitensi dirinya melalui
penyucian jiwa raga yang bermula dari pembentukan pribadi yang bermoral, dan
berakhlak mulia, yang dalam ilmu tasawuf dikenali dengan takhalli, tahalli,
tajalli.

a. Takhalli

Takhalli berarti membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, sifat-sifat kotor dan
penyakit hati yang merusak. Langkah pertama yang harus ditempuh adalah
mengetahui dan menyadari betapa buruknya sifat-sifat tercela tersebut, sehingga
muncul kesadaran untuk menghindarinya. Apabila hal ini dilakukan dengan
sukses maka seseorang akan memperoleh kebahagiaan. Allah berfirman:

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya dan


merugilah orang yang mengotorinya.” QS. As-Syams:9-10.

b. Tahalli

Tahalli adalah menghias diri dengan jalan membiasakan dengan sifat dan sikap
serta perbuatan yang baik. Berusaha agar dalam setiap gerak dan perilakunya
selalu berjalan diatas ketentuan agama. Langkahnya ialah membina pribadi agar
memiliki akhlak karimah, dan senantiasa konsisten dengan langkah yang
dilakukannya.

c. Tajalli

Setelah seseorang melalui dua tahap teersebut maka tahap ketiga yakni tajalli,
seseorang hatinya terbebaskan dari tabir (hijab), yaitu sifat-sifat kemanusiaan atau
memperoleh Nur yang selama ini tersembunyi (ghaib) atau fana‟ segala selain
Allah ketika Nampak (tajalli) wajah-Nya.

Pencapaian tajalli tersebut melalui pendapatan rasa dengan alat al-qalb.


Apabila seseorang telah mencapai tajalli maka dia akan memperoleh ma‟rifat.
Ma‟rifat adalah mengetahui rahasia-rahasia ketuhanan dan peraturan-peraturan-
Nya tentang segala yang ada.

8
2. Tasawuf Irfani

Sebagai ilmu praktis, „irfan merupakan sebuah suluk atau perjalanan rohani,
yakni bagaimana seorang penempuh-rohani (salik) yang ingin mencapai tujuan
puncak kemanusian, yakni tauhid. Dalam mempraktikkan tasawuf „irfani
seseorang calon sufi harus mengawali perjalanan dengan melewati tahapan-
tahapan (maqamat) secara berurutan, dan keadaan jiwa (hal) yang akan dirasakan
oleh calon sufi ketika mencapai maqamat itu.

3. Tasawuf Amali

Tasawuf amali yaitu tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara


mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam pengertian ini tasawuf amali
berkonotasikan tarekat. Tarekat merupakan jalan yang bersifat spiritual bagi
seorang sufi yang didalamnya berisi amalan ibadah yang bertemakan menyebut
nama Allah dan sifat-sifat-Nya disertai penghayatan yang mendalam. Dalam
tarekat ada tiga unsur yakni: guru (Mursyid), murid dan ajaran. Guru adalah orang
yang mempunyai otoritas dan legalitas kesufian, yang berhak mengawasi
muridnya dalam setiap langkah sesuai dfengan ajaran islam. Dalam buku Tanwir
al-Qulub fi Mu‟amalati „Allami al-Ghuyub sebagaimana yang dinukil oleh Abu
Bakar Aceh bahwa seorang Mursyid adalah orang yang telah sempurna suluk dan
mendapat ijazah untuk mengajarkan suluk kepada orang lain.

4. Tasawuf Falsafi

Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi


intuitif dan rasional. Tasawuf falsafi tidak dapat dipandang sebagai filsafat, karena
ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzauq), dan tidak bisa dikategorikan
pada tasawuf yang murni karena sering diungkapkan dengan bahasa filsafat.

Menurut At-Taftazani ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya yang samar-
samar karena sering menggunakan ungkapan yang samar-samar yang
mengakibatkan kesalahpahaman pihak luar.

9
C. Tokoh-tokoh dalam Aliran Tasawuf
1. Tasawuf Akhlaki
a. Hasan al-Bashri

Nama lengkapnya adalah Abu Sa‟id Al-Hasan bin Yasar. Ia adalah seorang
zahid yang amat masyhur dikalangan tabi‟in. ia lahir di Madinah tahun 21H dan
wafat tahun 110H. Dasar pendirian beliau adalah zuhud terhadap dunia, menolak
kemegahan semata-mata menuju Allah, tawakal, khauf (takut), dan raja‟
(pengharapan). Pandangan tasawufnya ialah anjuran pada tiap orang untuk
senantiasa bersedih hati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan perintah
Allah dan larangan-Nya.

b. Al-Muhasibi

Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi.


Dilahirkan di Basrah, Irak tahun 165H dan wafat tahun 243H. Al-Muhasibi adalah
sufi dan ulama‟ besar yang menguasai beberapa bidang ilmu seperti tasawuf,
hadits, fiqih. Ia seorang figur sufi yang selalu menjaga diri terhadap perbuatan
dosa. Pandangannya tentang khauf dan raja‟ menempati posisi penting dalam
memebersihkan jiawa. Menurutnya khauf dan raja‟ dapat dilakukan dengan
sempurna hanya berpegang teguh pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

c. Al-Ghazali

Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin


Muhammad bin Ta‟us at-Thusi as-Syafi‟I al-Ghazali, dan mendapatkan gelar
hujjah al- Islam. Ia lahir di Ira n tahun 450H. menurut al-Ghazali jalan menuju
tasawuf dapat dicapai dengan mematahkan hambatan-hambatan jiwa dan
membersihkan diri dari moral yang tercela. Ia menolak paham hulul dan ittihad.
Untuk itu ia menyodorkan paham baru tentang ma‟rifat, yaiyu pendekatan diri
kepada Allah SWT (taqarrub ila Allah) tanpa diikuti penyatuan dengan-Nya.

10
2. Tasawuf Irfani
a. Rabi’ah al Adawiyah

Nama lengkap Rabiah adalah rabiah bin Ismail Al Adawiyah Al Bashriyah Al


Qaisiyah. Ia diperkirakan lahir pada tahun 95 H / 713 M disuatu perkampungan
dekat kota Bashrah (Irak) dan wafat di kota itu pada tahun 185/801 M. Ia
dilahirkan sebagai putri keempat, orang tuanya menamakan Rabiah. Kedua orang
tuannya meninggal ketika ia masih kecil. Dikarenakan orang tuanya sudah
meninggal maka Rabiah dijadikan sebagai seorang budak yang kemudian dia
dimerdekakan oleh tuannya itu. Setelah dimerdekakan, Rabiah kemudian
kehidupannnya dengan menempuh jalan sufi. Ia menghabiskan waktunya hanya
untuk beribadah kepada Allah SWT.

Rabiah al-Adawiyah telah membuktikkan bahwa meskipun seorang wanita dia


mampu mencapai maqamat tertinggi dalam tasawuf. Jadi Jenis kelamin tidak
membatasi orang untuk bisa beribadah secara total kepada Allah, oleh karena itu
Allah tidak pernah melihat hambanya dari aspek apapun kecuali dari tingkat
ketaqwaanya. Dan itulah yang telah dibuktikan oleh Rabiah al- Adawiyah.

Rabiah merupakan tokoh tasawuf pertama yang dianggap sebaga pelopor


dotrin cinta tanpa pamrih (kepada Allah). Di dalam sejarah perkembangan
tasawuf, hal ini merupakan konsepsi baru di kalangan sufi kala itu. Karena itulah
ia disebut “The Mother of The Grand Master atau Ibu dari para sufi besar.

b. Dzun Nun Al- Mishri

Dzun Nun al-Mishri memiliki nama lengkap Abu al-Faid Tsauban bin Ibrahim.
Dilahirkan di salah satu kawasan di Mesir bernama Ekhmim pada tahun 180 H
(798). Dan wafat pada tahun 246 H(856M). Julukan Dzu al-Nun diberikan
kepadanya berhubungan dengan berbagai kelebihan yang diberikan Allah
kepadanya. Posisi Al-Mushri dalam tasawuf dilihat penting karena dia lah
orang pertama di Mesir yang membicarakan masalah ahwal dan maqamat
para wali. Dia juga dipandang sebagai bapak faham ma’rifah.

11
3. Tasawuf Amali

a. Syekh Abdul Qadir Jailani

Syekh Abdul Qadir Jailani dilahirkan tahun 470H dan wafat tahun 561H.
Beliau adalah pendiri tarekat Qadariyah, ia berpengaruh dihati masyarakat yang
dituturkan lewat bacaan manaqib pada acara-acara tertentu. Manaqib ini dibaca
dengan tujuan agar mendapat berkah.

b. Ahmad Abu Hasan ar-Rifa’i

Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Ali bin Abbas, wafat tahun 578H. Ciri
tarekat ini adalah penggunaan tabuhan rebana dalam wiridnya yang diikuti
dengan tarian dan permainan debus.

4. Tasawuf Falsafi
a. Abu Yazid al-Busthami

Nama kecilnya ialah At-Taifur dan wafat pada tahun 261H.[10] Ajaran tasawuf
yang terpenting darinya adalah fana‟ dan baqa‟. Fana‟ adalah hilangnya semua
keinginan hawa nafsu seseorang , sedangkan baqa‟ adalah mendirikan sikap-sikap
terpuji pada Allah. Ketika seseorang telah berada dalam fana‟ maka ia terbawa
kedalam perenungan terhadap realitas mutlak. Tahap akhirnya ialah lenyapnya
diri secara penuh yang merupakan permulaan diri dari baqa‟. Ketika seseorang
telah memiliki keduanya maka seorang sufi telah mencapai puncak yang
diinginkannya, yakni ma‟rifat.

b. Al-Hallaj

Nama lengkapnya Husain bin Mansyur bin Muhammad al-Hallaj. Lahir di


Persia tahun 244H. Ajarannya yang paling terkenal adalah al-hulul yaitu suatu
paham yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu dan
mengambil tempat (hulul) didalamnya setelah sifat-sifat kemanusiaan yang ada
didalam tubuh itu dilenyapkan.

12
Menurutnya dalam diri manusia terdapat dua unsur yaitu Nasut dan unsu
Lahut. Teori ini dikembangkan lagi oleh Ibn „Arabi dengan teori Wahdatul
Wujud, dalam teori ini Ibn „Arabi merubah Nasut menjadi al-Khalq dan Lahut
menjadi al-Haq.3

3
https://mynida stainidaeladabi ac id/asset/file_pertemuan/ b0cc4-aliran-aliran-tasawuf docx diakses pada 24
Oktober 2023 pukul 09.01

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aliran-aliran dalam tasawuf terbagi menjadi empat, yakni aliran tasawuf
akhlaki, irfani, amali dan falsafi. Tasawuf akhlaki adalah adalah ajaran tasawuf
yang membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan
pada pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna
mencapai kebahagiaan yang optimal. Tasawuf irfani adalah tasawuf yang
berusaha menyingkap hakikat kebenaran (ma‟rifat) diperoleh dengan tidak
melalui logika atau pemikiran tetapi melalui pemberian Tuhan. Tasawuf amali
yaitu tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan
antara visi intuitif dan rasional.

B. SARAN

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini. Tentunya terhadap penulis dan pembaca selanjutnya
di harapkan dapat meneruskan makalah ini dengan melakukan perbaikan susunan
makalah tentang ALIRAN- ALIRAN TASAWUF dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kriktik yang bisa membangun dari para
pembaca. Agar supaya nantinya Makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://mynida stainidaeladabi ac id/asset/file_pertemuan/ b0cc4-aliran-aliran-


tasawuf

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-tasawuf/
Isa, abdul qadir, 2005, Hakekat Tasawuf,( jakarta: Qisthi Press)

15

Anda mungkin juga menyukai