AKHLAK TASAWUF
Di susun oleh:
Dosen Pengampu:
Juliansyah, M.Pd.I
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana telah melimpahkan berbagai
rahmat, nikmat serta inayah yang sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan
baik jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ ALIRAN- ALIRAN TASAWUF ” dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak luput kita haturkan kepada junjungan kita baginda
Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa‟atnya di yaumil akhir
nanti. Aammiin
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari bapak Dosen Juiansyah,
M.Pd.I Program Studi Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang materi aliran- aliran Taswuf bagi para
pembaca dan penulis. Saya menyadari akan kemampuan dan pengetahuan saya
yang masih terbatas, sehingga tentu masih banyak kekeliruan dalam penulisan
makalah ini.untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
saya harapkan guna menjadi evaluasi kedepannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
C.TUJUAN MASALAH.....................................................................................5
A. DEFINISI TASAWUF.................................................................................7
B. ALIRAN- ALIRAN TASAWUF.................................................................10
C. TOKOH- TOKOH ALIRAN TASAWUF................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak ada cara bagi kita untuk menghadapi gelombang perang pemikiran
tersebut selain bersatu dalam ikatan tali Allah yang kokoh, membuang segala
perbedaan dalam persoalan cabang dan mengikat hati kita dengan Allah, agar kita
dapat memperoleh kekuatan, ketenteraman, kemuliaan dan kehormatan. Jika misi
para dai Islam yang senantiasa ikhlas adalah mengembalikan Islam kepada rohnya
dan membuka tabir gelap yang menutupi hati, maka misi para sufi di setiap masa
adalah mengembalikan kaum muslimin ke bawah naungan cinta kasih Allah.
kenikmatan bermunajat kepada-Nya dan kebahagiaan bertakarub dengan-Nya
dengan cara membangkitkan kembali spiritualitas Islam
4
B. RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN MASALAH
2. Untuk mengetahui apa saja aliran yang terdapat pada Tasawuf itu
sendiri.
3. Untuk mengetahui siapa saja tokoh yang ada dalam Tasawuf ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tasawuf
Zakaria al-Anshari berkata, "Tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui
tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahir dan
batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. "Ahmad Zaruq berkata,
"Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki hati dan
memfokuskannya hanya untuk Allah semata. Fikih adalah ilmu yang bertujuan
untuk memperbaiki amal, memelihara aturan dan menampakkan hikmah dari
setiap hukum. Sedangkan ilmu tauhid adalah ilmu yang bertujuan untuk
mewujudkan dalil-dalil dan menghiasi iman dengan keyakinan, sebagaimana ilmu
kedokteran untuk memelihara badan dan ilmu nahwu untuk memelihara lisan.
Imam Junaid berkata, "Tasawuf adalah berakhlak luhur dan meninggalkan semua
akhlak tercela" Di antara ulama ada yang mengatakan bahwa tasawuf secara
keseluruhan adalah akhlak. Barangsiapa memberimu bekal dengan akhlak, maka
dia telah memberimu bekal dengan tasawuf. Abu Hasan asy-Syadzili berkata,
"Tasawuf adalah melatih jiwa untuk tekun beribadah dan mengembalikannya
kepada hukum-hukum ketuhanan”. Ibnu Ujaibah berkata, "Tasawuf adalah ilmu
yang dengannya diketahui cara untuk mencapai Allah membersihkan batin dari
semua akhlak tercela dan menghiasinya dengan beragam akhlak terpuji. Awal dari
tasawuf adalah ilmu, tengahnya adalah amal dan akhimya adalah karunia".1
1
Abdul qadir isa, hakekat Tasawuf,(Jakarta: Qisthi Press, 2005), hal. 6
6
serta mengikuti contoh Rasulullah SAW dalam hal syariat. Syaikh Ibnu Ajibah
Ilmu tasawuf menurut syaikh adalah ilmu yang akan membawa seseorang agar
dapat dekat bersama dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyucian rohani
serta mempermanisnya dengan amal-amal saleh. Jalan tasawuf yang pertama
dengan ilmu, yang kedua amal serta yang terakhir adalah karunia Illahi. H. M.
Amin Syukur Tasawuf sebagai suatu latihan dengan kesungguhan (riya-dloh,
mujahadah) untuk kemudian dapat membersihkan hati, mempertinggi iman serta
memperdalam aspek kerohanian seseorang. Hal Ini sendiri dilakukan dalam
rangka mendekatkan diri manusia kepada Allah sehingga perhatian yang ia miliki
kemudian tertuju kepada Allah.
B. Aliran-aliran Tasawuf
1. Tasawuf Akhlaki
Kata tasawuf berasal dari bahasa Arab, tashowwafa yang artinya bisa
membersihkan atau saling membersihkan. Kemudian kata akhlak merupakan
bentuk jamak dari khuluqun yang bermakna perangai, budi, tabiat, adab, atau
tingkah laku.
Secara istilah tasawuf akhlaki adalah ajaran tasawuf yang membahas tentang
kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan pada pengaturan sikap
mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna mencapai kebahagiaan
yang optimal.
2
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-tasawuf/ diakses pada 24 oktober 2023 pukul 08.27
7
Manusia harus lebih dahulu mengidentifikasikan eksisitensi dirinya melalui
penyucian jiwa raga yang bermula dari pembentukan pribadi yang bermoral, dan
berakhlak mulia, yang dalam ilmu tasawuf dikenali dengan takhalli, tahalli,
tajalli.
a. Takhalli
Takhalli berarti membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, sifat-sifat kotor dan
penyakit hati yang merusak. Langkah pertama yang harus ditempuh adalah
mengetahui dan menyadari betapa buruknya sifat-sifat tercela tersebut, sehingga
muncul kesadaran untuk menghindarinya. Apabila hal ini dilakukan dengan
sukses maka seseorang akan memperoleh kebahagiaan. Allah berfirman:
b. Tahalli
Tahalli adalah menghias diri dengan jalan membiasakan dengan sifat dan sikap
serta perbuatan yang baik. Berusaha agar dalam setiap gerak dan perilakunya
selalu berjalan diatas ketentuan agama. Langkahnya ialah membina pribadi agar
memiliki akhlak karimah, dan senantiasa konsisten dengan langkah yang
dilakukannya.
c. Tajalli
Setelah seseorang melalui dua tahap teersebut maka tahap ketiga yakni tajalli,
seseorang hatinya terbebaskan dari tabir (hijab), yaitu sifat-sifat kemanusiaan atau
memperoleh Nur yang selama ini tersembunyi (ghaib) atau fana‟ segala selain
Allah ketika Nampak (tajalli) wajah-Nya.
8
2. Tasawuf Irfani
Sebagai ilmu praktis, „irfan merupakan sebuah suluk atau perjalanan rohani,
yakni bagaimana seorang penempuh-rohani (salik) yang ingin mencapai tujuan
puncak kemanusian, yakni tauhid. Dalam mempraktikkan tasawuf „irfani
seseorang calon sufi harus mengawali perjalanan dengan melewati tahapan-
tahapan (maqamat) secara berurutan, dan keadaan jiwa (hal) yang akan dirasakan
oleh calon sufi ketika mencapai maqamat itu.
3. Tasawuf Amali
4. Tasawuf Falsafi
Menurut At-Taftazani ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya yang samar-
samar karena sering menggunakan ungkapan yang samar-samar yang
mengakibatkan kesalahpahaman pihak luar.
9
C. Tokoh-tokoh dalam Aliran Tasawuf
1. Tasawuf Akhlaki
a. Hasan al-Bashri
Nama lengkapnya adalah Abu Sa‟id Al-Hasan bin Yasar. Ia adalah seorang
zahid yang amat masyhur dikalangan tabi‟in. ia lahir di Madinah tahun 21H dan
wafat tahun 110H. Dasar pendirian beliau adalah zuhud terhadap dunia, menolak
kemegahan semata-mata menuju Allah, tawakal, khauf (takut), dan raja‟
(pengharapan). Pandangan tasawufnya ialah anjuran pada tiap orang untuk
senantiasa bersedih hati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan perintah
Allah dan larangan-Nya.
b. Al-Muhasibi
c. Al-Ghazali
10
2. Tasawuf Irfani
a. Rabi’ah al Adawiyah
Dzun Nun al-Mishri memiliki nama lengkap Abu al-Faid Tsauban bin Ibrahim.
Dilahirkan di salah satu kawasan di Mesir bernama Ekhmim pada tahun 180 H
(798). Dan wafat pada tahun 246 H(856M). Julukan Dzu al-Nun diberikan
kepadanya berhubungan dengan berbagai kelebihan yang diberikan Allah
kepadanya. Posisi Al-Mushri dalam tasawuf dilihat penting karena dia lah
orang pertama di Mesir yang membicarakan masalah ahwal dan maqamat
para wali. Dia juga dipandang sebagai bapak faham ma’rifah.
11
3. Tasawuf Amali
Syekh Abdul Qadir Jailani dilahirkan tahun 470H dan wafat tahun 561H.
Beliau adalah pendiri tarekat Qadariyah, ia berpengaruh dihati masyarakat yang
dituturkan lewat bacaan manaqib pada acara-acara tertentu. Manaqib ini dibaca
dengan tujuan agar mendapat berkah.
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Ali bin Abbas, wafat tahun 578H. Ciri
tarekat ini adalah penggunaan tabuhan rebana dalam wiridnya yang diikuti
dengan tarian dan permainan debus.
4. Tasawuf Falsafi
a. Abu Yazid al-Busthami
Nama kecilnya ialah At-Taifur dan wafat pada tahun 261H.[10] Ajaran tasawuf
yang terpenting darinya adalah fana‟ dan baqa‟. Fana‟ adalah hilangnya semua
keinginan hawa nafsu seseorang , sedangkan baqa‟ adalah mendirikan sikap-sikap
terpuji pada Allah. Ketika seseorang telah berada dalam fana‟ maka ia terbawa
kedalam perenungan terhadap realitas mutlak. Tahap akhirnya ialah lenyapnya
diri secara penuh yang merupakan permulaan diri dari baqa‟. Ketika seseorang
telah memiliki keduanya maka seorang sufi telah mencapai puncak yang
diinginkannya, yakni ma‟rifat.
b. Al-Hallaj
12
Menurutnya dalam diri manusia terdapat dua unsur yaitu Nasut dan unsu
Lahut. Teori ini dikembangkan lagi oleh Ibn „Arabi dengan teori Wahdatul
Wujud, dalam teori ini Ibn „Arabi merubah Nasut menjadi al-Khalq dan Lahut
menjadi al-Haq.3
3
https://mynida stainidaeladabi ac id/asset/file_pertemuan/ b0cc4-aliran-aliran-tasawuf docx diakses pada 24
Oktober 2023 pukul 09.01
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aliran-aliran dalam tasawuf terbagi menjadi empat, yakni aliran tasawuf
akhlaki, irfani, amali dan falsafi. Tasawuf akhlaki adalah adalah ajaran tasawuf
yang membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan
pada pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna
mencapai kebahagiaan yang optimal. Tasawuf irfani adalah tasawuf yang
berusaha menyingkap hakikat kebenaran (ma‟rifat) diperoleh dengan tidak
melalui logika atau pemikiran tetapi melalui pemberian Tuhan. Tasawuf amali
yaitu tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan
antara visi intuitif dan rasional.
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-tasawuf/
Isa, abdul qadir, 2005, Hakekat Tasawuf,( jakarta: Qisthi Press)
15