Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KE NU AN

TASAWUF DAN AKHLAK ASWAJA

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah: Ke NU an

Dosen pengampuh: Minhajul Abidah, S. HI, M. HI

Disusun oleh:

Indy Kamaliyah (2144030600)

FAKULTAS SYARI’AH
PROGRAM STUDI AHWAL AL- SYAKHSHIYYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH AS-SUNNIYYAH
KENCONG- JEMBER
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah nya, sehingga kami menyelesaikan makalah mata kuliah “Ke NU an” dengan
tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa peddoman hidup yakni Al-Quran dan As-Sunnah untuk keselamatan
kita di dunia dan akhirat.

Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Minhajul Abidah selaku


dosen pengampu mata kuliah ke NU an. Serta ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah memberikan bimbingan maupun pendapat dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan makakah
ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat
melakukan perbaikan pada penulisan makalah-makalah yang akan datang.

Jember, 15 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2

DAFTAR IS.............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................5
C. Tujuan penelitian.........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

1. Bidang Akhlak.........................................................................................................6
2. Bidang Tasawuf...................................................................................................... 6
3. Ajaran Aswaja Dibidang Akhlak.............................................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................................9

1. Kesimpulan...............................................................................................................9
2. Saran.........................................................................................................................9

Daftar pustaka..........................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adapun tentang Ahlussunnah wal jamaah sendiri terdapat hadis shohih yang
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa
umat islam kelak akan terpecah menjadi 73 golongan. Satu diantaranya ada yang
selamat. Saat ditanyakan kepada beliau, siapakah golongan yang selamat itu? Beliau
menjawab, “ Mereka adalah kelompok yang setia mengamalkan apa yang aku perbuat
saat ini dan para sahabatku, “ Dari hadist tersebut sudah jelas bahwa umat islam akan
mengalami perpecahan, dimana satu golongan yang selamat adalah Ahlussunnah wal
Jamaah.1

Ahlussunnah wal Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli
fikih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan
sunnah khulafaurrasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang selamat.
Sedangkan Aswaja sendiri mempunyai beberapa bidang ajaran pokok antara lain
adalah Bidang akidah/ tauhid, bidang syari’ah /fikih, serta bidang Tasawuf / akhlak.

Adapun ke tiga ajaran tersebut disebut juga Iman, Islam, Ihsan. Iman, Islam
dan ihsan merupakan tiga pilar yang harus diyakini dan diamalkan seorang muslim
secara universal. Ketiganya harus dijalankan secara seimbang dan menyeluruh agar
tidak terjadi ketimpangan.

Objek ajaran iman adalah penataan hati. Esensi Islam diartikan sebagai
penataan aspek lahiriah, sedangkan ihsan menata aspek rohaniah. Menengok
sejarahnya muncul pula berbagai disiplin ilmu yang serius membahas tiap-tiap aspek
ajaran tersebut. Demensi iman dipelajari dalam ilmu akidah (tauhid), Islam diteliti
dalam ilmu syari’at (fiqih), sedang ihsan dibahas dalam ilmu akhlak (tasawuf). 2

Pentingnya mempelajari ketiga pilar tersebut karena ketiga pilar itu


merupakan sesuatu yang harus kita pahami sebagai umat islam penganut Ahlussunnah
wal Jamaah, karena Manusia diciptakan Allah semata-mata untuk beribadah, tetapi

1
Buku panduan Aswaja kelas VI, diterbitkan oleh CV. PRIMA PUTRA PRATAMA, Ngasem kediri.
2
Massyhudi Muchtar, Aswaja An Nahdliyah, (Surabaya: Khalista, 2007), h. 47.

4
bukan berarti meninggalkan urusan dunia sepenuhnya. Akhirat memang wajib
diutamakan ketimbang kepentingan dunia, namun kehidupan dunia juga tidak boleh
disepelekan, Dalam memenuhi urusan dunia dan akhirat mesti seimbang dan
proporsional.3

B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang di maksud dengan Bidang Akhlak dalam aswaja?
b. Apakah yang dimaksud dengan Bidang Tasawuf dalam aswaja?
c. Ada berapakah ajaran aswaja dalam bidang akhlak?

C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui maksud bidang akhlak dalam aswaja
b. Untuk memahami maksud bidang Tasawuf dalam aswaja
c. Untuk mengetahui jumlah ajaran aswaja dibidang akhlak

3
Tinjauan sekilas mengenai tasawuf aswaja, oleh munawar AM, 2018

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bidang Akhlak
1) Pengertian Akhlak
Secara istilah Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah
suatu sifat baik yang biasanya akan memiliki akhlak yang baik juga dan
sebaliknya jika seseorang yang memiliki sifat tidak baik cenderung
memiliki akhlak yang tercela. Akhlak syariah adalah perilaku ideal
berdasarkan tuntunan Al-Quran dan Sunnah sebagaimana dijelaskan
maksudnya oleh para ulama mujtahid generasi salaf (mazhab empat).
2) Dasar Akhlak Aswaja
Akhlak bagi umat Islam adalah masalah yang pokok dalam agama,
sebab menjadi standar umat Islam dalam bertindak, baik kepada Allah swt
ataupun kepada sesama manusia bahkan lingkungan sekitarnya. Agama
Islam telah menjelaskan konsep yang utuh tentang akhlak itu melalui al-
Qur’an dan Hadis Muhammad saw serta pemahaman yang benar dari para
ulama ahlussunnah waljama’ah. Adalah kewajiban bagi umat meneladani
yang benar yang bersumber dari ajaran Islam. Dan Ahlusunnah wal
jama’ah sebagai faham keagamaan yang inklusif dan adaptif dalam
berbagai hal termasuk dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat, karena itu diperlukan formulasi konsep yang utuh baik dalam
bidang akidah, syariah, akhlak hingga integrasi keilmuan dalam semua
bidang keilmuan.
3) Imam Akhlak Aswaja
Dalam Akhlak Tasawuf mengikuti madzhab imam Junaid al
Baghdadi,imam Al Ghazali, dan imam-imam tasawuf lainnya yang
muktabar.

2. Bidang Tasawuf
1) Pengertian Tasawuf

6
Sejumlah ahli tasawuf menjelaskan bahwa makna tasawuf secara
bahasa berasal dari kata al-shuffah atau orang yang ikut pindah dengan
Nabi dari Makkah ke Madinah.4
Selanjutnya bisa dimaknai pula sebagai suf (barisan), suf (kain
wol), hingga ke bahasa Yunani sophos (hikmat). Kata al-suffah misalnya,
menggambarkan keadaan orang yang rela mencurahkan jiwa-raga, harta-
benda, dan lainnya hanya untuk Allah SWT. Setia mengikuti dakwah
Rasulullah selagi susah. Namun demikian, dari sisi linguistik tasawuf
dapat dipahami sebagai sikap mental. Yakni sikap mental yang senantiasa
memelihara kesucian diri, ibadah, menjalani kehidupan dengan sederhana,
hingga sikap rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bijaksana.
Dari sisi istilah, pengertian tasawuf, manusia yang memiliki
keterbatasan berupaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh
kehidupan dunia. Kemudian mereka memusatkan perhatian hanya kepada
Allah SWT. Sehingga disimpulkan dalam buku tersebut bahwa, tasawuf
pada intinya adalah upaya untuk melatih jiwa dengan berbagai kegiatan
yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia. Hal itu
dilakukan guna tercermin akhlak yang mulia dan senantiasa pelakunya
dekat dengan Allah SWT.
2) Dasar Tasawuf Aswaja
Dasar utama Tasawuf Aswaja tidak lain adalah al-Qur’an dan as
Sunnah. Oleh karena itu, jika ada orang yang mengaku telah mencapai
derajat Ma’rifat namun meninggalkan al-Qur’an dan sunnah, maka ia
bukan termasuk golongan Aswaja. Meski Aswaja mengakui tingkatan
tingkatan kehidupan rohani para sufi, tetapi Aswaja menentang jalan
rohani yang bertentangan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.
3) Imam Tasawuf Aswaja
Dalam hal tasawuf, para penganut paham Islam Ahlussunnah Wal
Jamaah, mengikuti Tasawuf Aswaja yang diajarkan oleh Imam Junaid,
Imam Ghazali, Imam Qusyairi dan Imam Imam Tasawuf lain yang
Mu’tabar; terutama Imam Ghazali. Pada intinya, konsep tasawuf Aswaja
yang dihadirkan para sufi sunni ini berusaha menyampaikan bahwa ilmu

4
Dalam buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata

7
tidak akan dinamakan tasawuf apabila ia tidak dibingkai dalam ajaran
syariat Islam.5

3. Ajaran Aswaja di bidang Akhlak


Akhlak merupakan bagian terpenting dalam ajaran Islam, karena
dengan akhlak kehidupan manusia akan teratur, sesuai dengan ketentuan
agama Islam. Dalam bidang akhlak/tasawul, polongan Ahlussunnah wal
Jama'ah mengikuti ajaran yang dirumuskan oleh Imam Junaid al-Baghdad,
Imam Al-Ghazali, dan para ulama tasawuf lainnya yang ajarannya memiliki
persamaan dengan kedua tokoh tersebut Tasawuf yang diajarkan oleh kedua
ulama tersebut dianggap mu'tabar, yakni diakui kebenarannya, karena ajaran-
ajaran beliau tidak menyimpang dari dasar-dasar syariah. Di antara pokok-
pokok ajaran akhlak/tasawuf sebagai berikut.
a. Selalu bertaubat, yaitu menyadan kesalahan dan dosa yang telah
dilakukan dan berusaha untuk tidak menghalangi perbuatan tersebut.
b. Bersikap zuhut, yaitu tidak terpaut dengan harta meskipun memiliki
harta banyak.
c. Bersikap wara, yaitu menahan atau mengendalikan diri dari segala
yang halal atau haramnya tidak jelas (subhat).
d. Bersikap tawaduk, yaitu berlaku sopan terhadap sesama manusia,
terutama kepada Allah.
e. Menjauhi semua sikap yang mengakibatkan dosa, seperti sombong,
serakah, dan iri hati.
f. Meninggalkan perkataan yang merugikan diri sendiri maupun orang
lain, seperti bohong. fitnah, dan adu domba.
g. Muraqabah, yaitu menyadari bahwa manusia selalu dalam pengawasan
Allah.
h. Memperbanyak zikir.
i. Istiqamah dalam melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan
larangan-Nya.

5
NU cilacap online, Tinjauan sekilas Tasawuf aswaja, oleh munawar AM, 2018

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Akhlak syariah adalah perilaku ideal berdasarkan tuntunan Al-Quran dan
Sunnah sebagaimana dijelaskan maksudnya oleh para ulama mujtahid generasi salaf
(mazhab empat).
Secara istilah Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah suatu sifat
baik yang biasanya akan memiliki akhlak yang baik juga dan sebaliknya jika
seseorang yang memiliki sifat tidak baik cenderung memiliki akhlak yang tercela.
Adapun antara tasawuf dan akhlak keduanya berhubungan,
Ilmu tasawuf adalah ilmu tentang bagaimana kita membersihkan hati agar
selalu berdzikir/ingat kepada Allah, dan tidak tergiur oleh duniawi. Sedangkan akhlaq
itu sendiri adalah refleksi dari penerapan ilmu tasawuf sehingga tingkah laku dan
perbuatan kita sama dengan perilakunya Rasulullah SAW.
Akhlak sendiri menjadi hal yang penting dalam ilmu tasawuf. Dapat
disimpulkan bahwa dalam pelaksanaannya, akhlak menjadi pengatur hubungan antara
sesama manusia, sedangan tasawuf menjadi pengatur hubungan antara manusia dan
Tuhan. Tasawuf dan akhlak merupakan istilah yang tidak lepas dari ajaran Islam.
Kemudian untuk dasar tasawuf sendiri bagi keduanya adalah Al-Quran dan
As-Sunnah, Untuk ajaran tasawuf Ahlussunnah Wal Jamaah sendiri mengikuti Imam
Abul Qosim Junaidi Al Baghdadi dan Imam Al Ghazali. Junaidi Al Baghdadi
merupakan salah satu ulama Sufi yang terkenal dengan sebutan penghulu ulama
akhirat, Kemudian mengenai ajaran aswaja dibidang akhlak yaitu antara lain, bersikap
wara', tawadhu, istiqomah, zuhud, dan memiliki rasa ingin selalu bertaubat.

SARAN

9
Sebagai umat Nabi Muhammad yang menganut paham Aswaja, kita harus
memahami mengenai 3 pilar pokok ajaran Aswaja, yaitu iman, islam dan ihsan yang
mana masing-masing memiliki kesinambungan dalam segi arti dan perlakuan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami mengenai konsep
ketiga pilar tersebut khususnya pada bidang tasawuf dan fiqih, karena keduanya sama-
sama dibutuhkan dan dalam memahaminya kita membutuhkan keseimbangan dari
keduanya.
Daftar Pustaka

2017, Modul pembelajaran Aswaja, Kediri, CV. PRIMA PUTRA PRATAMA

Baca artikel detiknews, “Pengertian Akhlak dan Pandangannya dalam Islam”


selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5205206/pengertian-akhlak-dan-
pandangannya-dalam-islam.

Rep:Damayanti Imas Red: Nashrullah Nashih


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ilmu tasawuf kerap diidentikkan dengan
sufi atau orang yang bertasawuf.
http://trekearth.com

Dasar Tasawuf aswaja


https://pcnucilacap-com.cdn.ampproject.org/v/s/pcnucilacap.com/tasawuf-
aswaja-ahlussunnah-wal-jamaah/amp/?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=From%20%251%24s&aoh=16528428790975&referrer=https
%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F
%2Fpcnucilacap.com%2Ftasawuf-aswaja-ahlussunnah-wal-jamaah%2F

10
11

Anda mungkin juga menyukai