Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TASAWUF
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu: LUTHFATUL QIBTIYAH, S. Hum., M.Pd.I

Disusun Oleh:

Aisyiah Putri Al Giswa (20228302002)

Ilsaniah Aminah Ibrahim (20228301007)

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


DAN BADAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PREDUAN
SUMENEP-MADURA
2022

i
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tidak banyak orang yang pada zaman ini salah faham dalam memahami
tasawuf. Padahal ilmu tasawuf adalah salah satu ilmu yang dapat membantu
terwujudnya manusia yang berkualitas. Dan telah ada suatu pernyataan dalam
suatu hadis bahwa terdapat yang namanya Islam, Iman, Ihsan. Maka kita sebagai
manusia harus bisa mengetahui apa itu tasawuf. Tasawuf merupakan suatu
perwujudan dari salah satu dari ketiga pilar tersebut yakni ihsan. Ihsan yaitu
semua tingkah laku muslim, baik lahir maupun batin dalam ibadah muamalah 1 dan
islam adalah jiwa atau roh dari iman dan islam2.
Tasawuf itu menjadi bagian dari syari’at agama islam. Tasawuf adalah
suatu norma, aturan dan ilmu bagaimana seseorang bisa mendidik jiwanya dan
hatinya agar bisa berakhlakul karimah, beribadah kepada Allah, dan lebih
mendekatkan diri kepada Allah serta mencari ridha Allah SWT. Tasawuf juga
bermakna suatu ilmu yang membahas hal ikhwal kebaikan dan keburukan jiwa
dan cara membersihkannya itu dengan mengisinya dengan akhlak terpuji. Ilmu
yang berasal dari batin itu adalah ilmu tasawuf dan jika ilmu itu dhohir yang
keluar dari lisan dan di amalkan oleh jasad itu namanya ilmu syari’ah. Ketika
orang yang ahli dalam ilmu tasawuf itu disebut dengan sufi. Dan bagi seorang sufi
dia akan selalu berusaha agar lebih dekat lagi dengan Tuhannya.

1
Muh .Gitosanroso, Tasawuf Dan Modernitas( mengikis kesalahpahaman masyarakat awam
terhadap tasawuf) hal.108
2
M. Amin Syukur, Tasawuf Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2004), hal. 3-5

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tasawuf
Secara lughowi tasawuf memiliki banyak definisi pendapat tentang asal
katanya. Diantaranya terdapat pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf berasal
dari kata “suf” (wol), karena ciri khas seorang sufi dengan memakai pakaian
sederhana yang terbuat dari bulu domba. Tetapi tidak semua sufi menggunaan
pakaian dari wol (terbuat dari bulu domba), dan ada juga yang mengatakan bahwa
sufi berasal dari kata “saf” yaitu barisan dalam shalat. pendapat lain ada yang
mengatakan bahwa akar dari sufi adalah safa yang berarti kemurnian.3 Tasawuf
adalah nama lain dari “mistisme dalam Islam”. Dikalangan orientalis barat dikenal
dengan sebutan “sufisme”. Kata “sufisme” merupakan istilah khusus mistisme
islam.4 Ada juga yang memaknakan tasawuf dengan makna “ahlu suffah”
(sekelompok orang yang berdiam diri di serambi-serambi masjid pada zaman
Rasululullah SAW), “shafa” (bersih dan suci) kata kata tersebut itu bisa
dihubungkan dengan tasawuf. Kata teoshofi, pada bahasa yunani yakni ilmu
ketuhanan.5 Para sufi identik dengan kesederhanaan dengan pakaiannya yang
mereka itu menjauhi kemewahan dunia. Perbedaan pendapat ini terjadi karena
berbedanya sudut pandang yang dialami oleh para sufi. Dan terdapat banyak
pendapat lagi yang lainnya yang dapat dihubungkan dengan kata-kata yang lain
yang di kutip dalam buku-buku tasawuf.
Secara istilah tasawuf terdapat beberapa bagian dari definisi-definisi tasawuf
yang diungkapkan oleh para sufi yaitu:
1. Menurut Al-Ghazali di dalam kitabnya al-Munqidz min ad-Dhalal
bahwa para sufi adalah mereka yang menempuh suluk (jalan Allah),
yang berakhlaq tinggi nan bersih, berjiwa cemerlang dan bijaksana.
2. Radim bin Ahmad al-Baghdadi berpendapat bahwa tasawuf memiliki
tiga elemen penting, yaitu faqr(melarat) bagi para sufi ialah
3
MOH.ANSORI, Buku Daras Akhlaq Sosial.( IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA: 2014) hal.32
4
H.A. MUSTOFA., BUKU AKHLAK TASAWUF (Bandung: Pustaka setia,1997) hal.206
5
Aly Mashar, “Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat,” vol. XII (1 June 2015).

2
mengosongkan hati(takhalli), rela berkorban dan meninggalkan
kebatilan(ghurur).
3. Amin al-kurdi berpendapat bahwa tasawuf ialah suatu ilmu yang
mempelajari tentang kebaikan dan keburukan jiwa bagaimana cara
membersihkan sifat-sifat buruk dan menggantinya dengan sifat yang
terpuji agar bisa menuju jalan ridhonya Allah SWT.6
4. Menurut Abu al-Wafa’ at-Taftazani menjelasan bahwa tasawuf adalah
sebuah pandangan filosofis kehidupan yang bertujuan mengembangkan
moralitas jiwa diri manusia.
Adapun ilmu tasawuf itu bermakna ilmu yang mempelajari suatu kehidupan
rohani yang merupakan fitrah manusia yang sudah ada dengan bertujuan menuju
derajat yang tinggi agar bisa dekat yang lebih dekat lagi dengan sang maha
pencipta dengan mensucikan jiwanya dan membersihkannya dari sifat-sifat atau
perbuatan yang tercela atau untuk memerangi hawa nafsu serta mencari jalan
kesucian dengan makrifat kepada Allah dan berpegang teguh kepada janji Allah.
Maka tasawuf dapat dipahami bahwa suatu sikap mental yang menjaga kesucian
diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban dan bersikap yang bijaksana
dalam kehidupan dan menuntun diri yang dapat menuju kepada makrifatulah. Dan
sikap-sikap seperti itu adalah akhak yang mulia.7
B. Ciri Umum Tasawuf
Pada tasawuf memiliki ciri-ciri umum yakni:
1. Peningkatan moral atau memiliki nilai moral maksudnya orang yang
bertasawuf memiliki moralitas dan dapat menjadikan diri berakhlaqul
karimah.8
2. Merasa bahagia dengan apa yang dikaruniai oleh Allah. Karena setiap
orang yang bertasawuf dia akan selalu merasa berada dalam lindungan
Allah dan merasa dalam bimbingan Allah sehingga terjauh dari perbuatan
dosa dan kesalahan, sehingga hidup dalam sebuah kebahagiaan.

6
Abdul Kadir Riyadi Dkk, Akhlak Tasawuf, 8th ed. (UIN Sunan Ampel Press Jl. A Yani No. 117
Surabaya, n.d.).
7
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h.179.
8
Muh. Gitosaroso, Tasawuf Dan Modernitas (n.d.): 110.

3
3. Pemenuhan fana dalam realitas mutlak
Maksudnya orang yang bertasawuf dia akan menfanakan sifat-sifat yang
buruk yang ada dalam dirinya dan membentuk sifat-sifat ketuhanan
sehingga terwujud sikap ihsan dalam hidupnya.
4. Pengetahuan intuitif langsung
Makna dari intiutif adalah kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
nalar yang rasional. Seperti seorang yang bertasawuf mampu
mengendalikan nafsu jelek yang ada pada dirinya dan menuju ke jalan yang
diridhai oleh Allah.
5. Menggunakan simbol-simbol ungkapan yang mengandung makna tersirat
maupun harfiah.9 Bahwa orang yang benar-benar melakukan tasawuf dia
akan melakukan spiritual yang diungkapkan dengan bahasa lisan ataupun
tulisan dengan menggunakan simbol-simbol ungkapan.maka kita harus bisa
memahami bahasa yang diungkapkan. Seperti dia berdzikir khusus dengan
gerakan-gerakan tertentu, berkhalwat dll.
C. Asal-usul tasawuf
Tasawuf memiliki berbagai pendapat tentang asal-usul ajaran tasawuf.
Adanya perbedaan pendapat yang muncul, apakah tasawuf ini berasal dari ajaran
luar atau dari agama islam sendiri. Dan ada terdapat teori tentang asal-usul
tasawuf. Teori tasawuf terdapat dua teori, Teori yang pertama, tasawuf berasal
dari agama islam. Teori yang kedua tasawuf berasal dari luar islam. Dari dua teori
tersebut pasti terdapat sebuah pertanyaan, "Apakah tasawuf itu berasal dari agama
islam sendiri atau berasal dari pengaruh ajaran lain? ", "Jika tasawuf itu
dipengaruhi dari ajaran luar islam, apakah pengaruh ajaran luar islam bisa
mempengaruhi tasawuf dalam sejarah islam?", "Jika tasawuf berasal dari ajaran
luar islam apakah bisa membuat pertentangan dengan islam". Dari pertanyaan
tersebut, terdapat temuan lima teori lagi yang berhubungan dengan asal-usul
tasawuf. Dan setelah teori yang pertama dan kedua tadi. Teori yang ketiga yaitu
tasawuf berasal dari luar islam dan bertentangan dengan islam dan teori yang
keempat yaitu tasawuf berasal dari dalam islam kemudian mendapatkan pengaruh

9
Ibid., 111.

4
dari luar islam dan tetap sesuai dengan ajaran islam, teori yang kelima yaitu
tasawuf berasal dari dalam islam, terus memperoleh pengaruh dari luar islam, dan
bertentangan dengan islam. Dan teori yang keenam yaitu sebagian dari ajaran
tasawuf berasal dari ajaran islam dan sebagian lagi dari ajaran luar islam, dan teori
yang ketujuh yaitu tasawuf berasal dari masa setelah generasi utama islam 10. Dan
itulah macam-macam teori tentang asal-usul tasawuf. Adapun uraian dari teori-
teori diatas sebagai berikut:
 Teori pertama tentang asal-usul tasawuf yakni tasawuf berasal dari dalam
islam. Terdapat pendapat baha teori ini dipertahankan oleh para sufi, para
pakar dan sebagaian orientalis dalam karya-karya pengantar tasawuf. Dan
tasawuf ini menurutnya berasal dari ajaran-ajaran islam sendiri dan
berlandaskan Al-qur’an dan Hadis Nabi. Tokoh utama yang mendukung
pendapat ini ialah R. A. Nicholson, Murtada Mutahhari, dan Harun
Nasution. Sebelumnya Nicholson mendukung teori kedua, akan tetapi sejak
dia menghabiskan waktunya untuk meneliti tasawuf, dan pada penelitian
terakhirnya dia menemukan kesimpulan bahwa tasawuf adalah murni
bersumber dari ajaran islam itu sendiri. Tokoh yang selanjutnya Murtada
Mutahhari dia mendukug teori pertama dan tidak menerima adanya
pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari dalam islam tetapi
yang kemudian mendapat pengaruh dari luar. Menurutnya ajaran agama
islam bisa memberi rangkaian gagasan spiritiual yang lebih mendalam dan
Al-qur’an baginya memperkenalkan tuhan pencipta alam semesta. Dan
menurut Mutahhari dengan mempelajari dan memperhatikan berbagai
sumber yang luas dari islam sendiri, yang ada pada Al-quran, Hadis,
khotbah, doa, dialog polemik dan mempelajari biografi tokoh-tokoh islam. 11
Menurut harun, ia berpendapat bahwa teori yang menyebut bahwa teori
yang di pengaruhi oleh luar sebenarnya sulit untuk dibuktikan, karena ajaran
islam menemukan sejumlah ayat al-qu’an dan hadis yang menggambarkan
betapa dekatnya manusia dengan Tuhan yang itu adalah pelajaran dasar dari
10
Nur Rahmad Yahya dan Wijaya Anwar Rudi, “Asal-Usul Tasawuf: Sebuah Perdebatan,” vol.08
(Sumenep, June 2020), h. 112.
11
Murtadha Muthahhari, “pengantar ilmu-ilmu islam”, 384-389

5
mistisme. Jadi dua sumber jaran islam adalah al-qur’an dan hadis dan sudah
jelas bahwa dua sumber ini adalah sumber utama tasawuf dalam ajaran
islam.
 Teori kedua tentang asal-usul tasawuf yaitu berasal dari luar islam.
Menurutnya bahwa tasawuf bersumber dari luar islam, terdapat beberapa
perbedaan pendapat. Salah satu pendapatnya berpendapat bahwa tasawuf
berasal dari ajaran agama Majusi (Zoroaster). Ada juga yang berpendapat
bahwa tasawuf bersumber dari ajaran agam Kristen. Diantara tokoh yang
mempertahankan pendapat ini adalah Ignaz Goldziher (Orientalis dari
Austria), Asin Palacios (Orientalis Spanyol), Alfred Von Kremer (Orientalis
Jerman). Dan pendapat selanjutnya mengatakan bahwa tasawuf bersumber
dari india. Diantara tokoh yang mempertahankan pendapat ini ialah Max
Horten dan Richard Hartmann(keduanya ialah orientalis jerman). Menurut
Muttahari teori yang secara umum mengatakan bahwa tasawuf berasal dari
luar islam ini dipertahankan oleh sebagian dari orientalis.
 Teori ketiga tentang asal-usul tasawuf yaitu berasal dari luar Islam dan
bertentangan dengan islam. Menurutnya bahwa tidak ada tasawuf yang
berasal dari dalam Islam, tasawuf itu dipengaruhi oleh warisan warisan
budaya asing di luar Islam dan bertentangan dengan ajaran Islam. Dan tokoh
yang memegang teori ini ialah Ibrahim Hilal.
 Teori keempat tentang asal-usul tasawuf yaitu tasawuf berasal dari Islam,
kemudian memperoleh pengaruh dari luar islam tetapi tetap sesuai dengan
ajaran Islam. Walaupun tidak eksplisit, teori ini ditemukan dalam penjelasan
yang diungkapkan oleh Muttahari tentang asal-usul tasawuf. Akan tetapi,
pendapat pada teori ini belum bisa menemukan seorang tokoh yang secara
terang-terangan yang mempertahankan teori ini.
 Teori kelima tentang asal-usul tasawuf yaitu tasawuf berasal dari Islam,
kemudian mendapat pengaruh dari luar Islam. Dan ilmuan yang mendukung
teori ini adalh Fazlur Rahman. Pada ungkapan Rahman dia berkata bahwa
“awal mulanya Sufisme adalah proses moral spiritual terhadap
perkembangan-perkembangan tertentu yang bersifat doktrinal dan politis

6
didalam umat islam”.12 dari teori kelima ini terdapat persamaan dengan teori
keempat yakni sama-sama meyakini secara pasti bahwa tasawuf telah
mengambil sumber asli inspirasinya Islam sediri, dan dari sumber lain.
 Teori keenam tentang asal-usul tasawuf yaitu sebagai ajaran yang berasal
dari dalam dan sebagian lagi berasal dari luar Islam. dan teori ini
disimpulkan dari pendapat Ibn Khaldun dan Simuh, terutama yang
berkenaan dengan beberapa ajaran yang ada di dalam tasawuf. Pada
mulanya Simuh mengambil pendapat Harun Nasution yang berkata bahwa
tasawuf adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog langsung
antara roh manusia dengan Tuhan dengan cara mengasingkan diri dan
berfikir dan kesadaran berada dekat dengan Tuhan. Kemudian Simuh
mengambil pendapat Ibn Kaldun yang berkata bahwa ajaran berfikir untuk
bisa bertemu langsung dengan Tuhan ini bukanlah ajaran Islam. dan dapat
dismipulakan bahwa sebagian ajaran tasawuf bukan bearasal dari Islam, dan
sebagiannyaberasal dari Islam. dengan ini dapat menelaan klasifikasi
tasawuf yang sudah dijelaskan sebelumna dengan ini seolah yang ingin
dikatakan bahwa ajaran tasawuf Sunni berasal dari Islam, dan ajaran
tasawuf filosofis berasal dari luar Islam. Dengan ajaran-ajaran tasawuf yang
tersebut di atas yang memungkinkan bisa berdialog langsung antara manusia
dengan Tuhan, serta itu hanya diajarkan di dalam tasawuf filosofis. Dan
apakah dengan seperti ajaran tasawuf yang bukan ajaran Islam betentangan
dengan Islam tidak ditegaskan dalam teori ini.
 Teori ketujuh tentang asal-usul tasawuf yaitu berasal dari masa setelah
generasi utama Islam. Pendapat pada teori ini ialah sebuah komentar dari
karya Ibn Taimiyyah di kitab Iqtida’ al-Sirat al-Mustaqin ia berkata: “Yang
benar ialah apapun yang berdasarkan Al-qur’an dan Sunnah pada kedua
belah pihak itu maksudnya (ulama’ fiqh dan ulama’ Sufi ) adalah benar. Dan
apapun yang bertentangan dengan Al-qur’an dan Sunnah itu adalah batil.

Kesimpulan yang ditemukan dari teori-teori ini ada lima poin yang dapat
diungkapakan yakni pertama tasawuf yang lurus berasal dari generasi awal,
12
Anwar Rudi, “Asal-Usul Tasawuf: Sebuah Perdebatan", (INKADA Sumenep) 118.

7
tasawuf yang sesat berasal dari generasi seterusnya. Kedua, tetapi tasawuf
yang sebenarnya sebagai sebuah ajaran baru, malah diatur setelah masa
generasi utama. Ketiga, tasawuf muncul pada masa perkembangannya dan
bukan awal kelahirannya. Keempat, tasawuf sebagai ajaran baru yang
mengandung kesesatan dan bertentangan dengan Islam sedikit atau banyak.
Kelima, ajaran Al-qur’an dan Hadis Nabi sudah cukup, dan orang Islam tidak
memerlukan ajaran yang berlebih-lebihan sebagaimana diajarkan di dalam
tasawuf, dan tasawuf Sunni pun tidak diperlukan dan tidak bebas dari
kesesatan.

Ada sebagian yang berpendapat bahwa ajaran tasawuf adalah suatu ajaran
yang sudah berkembang pada masa sebelum Nabi Muhammad menjadi
Rasululah SAW. Dan ada yang berpendapat bahwa tasawuf itu berasal dari
zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam tasawuf, penerapan tersebut
disandarkan oleh kesungguhan untuk menerapkan ajarannya yakni dengan
merendahkan diri kepada Allah. Dan menggunakan pakaian yang sangat
sederhana. Dan ada sumber lain yang mengatakan bahwa pada mulanya ilmu
tasawuf itu merupakan perbuatan zuhud (menjauhi hal duniawi). Dari
perkembangan perbuatan zuhud ini menjadikan adanya tradisi mistisme islam.

D. Landasan Tasawuf
Dalam merumuskan tasawuf terdapat landasan-landasan tentang adanya
tasawuf yang berlandasan naqli. Maksud dari landasan naqli ialah Al-qur’an
dan Hadis.keduanya adalah sumber rujukan pokok yang selalu di pegang umat
islam dan didalamnya terdapat persoalan-persoalan tasawuf.
1). Landasan pada Al-qur’an
Al-qur’an dan Sunnah adalah nash. Jika seorang muslim memiliki
pemahaman terhadap nash apabila tidak mengamalkannya akan terjadi
perbedaan atau kesenjangan. Karena dalam tasawuf pada awalnya
pembentukan akhlak , moral keagamaan diatur oleh Al-qur’an dan Sunnah. Al-
qur’an adalah kitabullah yang didalamnya terkandung ajaran islam baik akidah,
syariah, muamalah. Keadaan yang dilalui sufi itu berlandaskan Al-qur’an.

8
Seperti tawakkal yang terdapat dalam (surah at-Thalaq ayat 3) yang artinya
“Dan barang siapa bertawakal kepada allah, nicaya Allah akan mencukupan
keperluannya”. Tasawuf sudah ada pada zaman rasulullah dan sebagian contoh
dari al-qur’an sebagai landasan tasawuf ialah yang terdapat pada surah Ali-
Imran ayat 31 yang membahas tentang dasar mahabbah(cinta).”Katakanlah:
“jika kamu (benar-benar )mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Cinta yang dimaksuk di sini adalah
adanya cinta yang mendapat timbal balik dari Allah(antara Tuhan dan
Hamba).tidak hanya tentang mahabbah, ajaran tentang dzikir yang menjadi
amaliah para Sufi banyak. Terdapat pada ayat Al-qur’an seperti pada surah al-
Ahzab ayat 41.
2). Landasan pada Hadist
Landasan tasawuf juga terdapat dari Hadis-hadis Rasulullah saw jadi
rasulullah memberikan dasar-dasar terhadap ajaran dan amaliah para Sufi yaitu
dalam sebuah hadis mengatakan“ Barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan
mengenal Tuhannya “Hadist ini juga dipakai sebagai hujjah parah sufi untuk
doktrin “Makrifat”, yakni pengetahuan sejati agar diperoleh langsung dari
sumbernya sendiri (ilmu hudhuri). Kebiasaan Rasulullah terdahulu selalu
berada di dalam Gua Hira dan menjelang pengangkatan beliau menjadi utusan
Allah yang terakhir, jadi padangan para sufi sebagai “ uzlah, tafakkur, dan
khalwat semata- mata hanya kepada Allah swt.
E. Aliran-Aliran Tasawuf
Jarang sekali aliran-aliran tasawuf itu dibahas pada pembahasan tasawuf.
Disini kita akan membahas secara garis besar aliran-aliran tasawuf atau bisa
disebut dengan madzhab-madzhab tasawuf. Dengan berdasarkan
kecenderungan dan karakteristik pada tasawuf itu sendiri. Dan aliran tasawuf
ini terdapat tiga madzhab yaitu tasawuf akhlaqi, tasawuf falsafi dan tasawuf
tasawuf irfani13. Tasawuf akhlaqi mengajarkan tentang perbaikan akhlak dan
tokohnya adalah Al-Ghazali. Tasawuf falsafi mengajarkan tentang wahdatul

13
Fadh Ahmad Arifan, “Mazhab-Mazhab Tasawuf Beserta Tokoh-tokohnya” (STAI al-Yasini
pasuruan). Hal.1

9
wujud, hulul, dan lain-lain dan tokohnya ialah Ibn Arabi, al-Hallaj, dan
Hamzah Fansuri. Tasawuf irfani mengajarkan tentang Makrifat dan tokohnya
ialah Dzun nun al-Misri dan Jalaluddin Rumi. Adapun terdapat pendapat lain
yang mengatakan bahwa tasawuf itu terdapat 4 madzhab/aliran sejak awal
muncul hingga hari ini, diantaranya ialah: Tasawuf Falsafi, Tasawuf Sunni,
Tasawuf Amali(Thariqat), Tasawuf Salafi.
1. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi ialah tasawuf di dalamnya becampuran dengan
ajaran filsafat, menyamakan tema-temanya dengan filsafat dan
maknanya di samakan dengan tasawuf. Mazhab ini juga sering dikenal
dengan aliran Mistisme Islam. tokoh- tokoh aliran tasawuf falsafi ialah
Abu Yazid al- Bustomi, Abu Mansur al-Hallaj, Ibn ‘Arabi, Ibnu Sina
Ibnu Sab’in, Ibnu al- ‘Afif, Ibn al- Faridl, al-Najm al-Israili. Dan
biasanya ajaran-ajaran ini yang sering muncul yaitu wahdat al wujud,
wahdat al adyan, wahdat asyuhud, hulul, fana, liqa’, ittishal, ittihad,
isyraqiyyah, Nur Muhammad dan cinta. Jadi , metode ini digunakan
untuk memperoleh tujuan tersebut. aliran ini juga menggunakan
metode maqamat, ahwal, riyadhah, mujahadah, dzikir, mematikan
syahwat dan lain sebagainya sebagaimana aliran tasawuf sunni.
2. Tasawuf Sunni / Akhlaqi
Tasawuf Akhlaqi ialah tasawuf yang terikat pada al-Qur’an dan
Hadis. Tasawuf sunni awalnya disebut dengan Tasawuf teori karena
belum menjadi tarekat.yang ajaran aliran ini berawal dari Zuhud dan
berakhir kepada Akhlak. Tujuan akhir dari pengamalan tasawuf aliran
ini ialah agar membentuk moralitas yang sempurna dan bisa mencapai
Ma’rifah Allah. Karena dari tujuan inilah aliran ini juga dikenal
dengan tasawuf akhlaqi tetapi dilihat berdasarkan karakteristik
bentuknya madzhab ini dapat pula dikatakan sebagai madzhab moderat
(penengah) antara madzhab tasawuf falsafi yang cenderung bebas dan
madzhab tasawuf salafi yang cenderung kaku. Tokoh aliranl tasawuf
sunni ini ialah Imam al-Ghazali, dan diikuti oleh mayoritas penganut

10
teologi Asy’ari dan Maturidi Inti ajaran ini yaitu keseimbangan antara
syari’ah dan hakikat, ma’rifat, akhlak fana’, maqamat, tauhid, dan
taqarrub Metode yang dicapai diantaranya mujahadah, dzikir,
riyadhah, tafakkur, dan sebagainya.14
3. Tasawuf Amali
Tasawuf amali ialah amal di dalamnya lebih dominan dari pada
teorinya, tetapi tasawuf ini tidak berarti tidak ada teorinya. Ciri-ciriya
ditandai dari janji Baiat antara syekh dan muridnya agar bertaubat,
istiqomah, dan menuju kepada jalan Allah, selalu senantiasa dzikir,
beramal yang sesuai tarekat-tarekat diikuti dan melaksanakan wirid-
wirid(rutin), hizib-hizib Syekh dengan waktu-waktu yang sudah di
tentukan.
4. Tasawuf Salafi
Tasawuf salafi ialah berlandasan pada ajaran-ajaran al-Qur’an dan
Sunnah secara ketat. Tasawuf salafi ini mirip dengan tasawuf sunni
dalam berbagai hal. Tasawuf ini berusaha ingin membersihkan tasawuf
dari bid’ah, khurafat dan tahayul. Tokoh dari tasawuf salafi ini
mayoritas mereka didalam fiqih mengikuti Madzhab Hanbaliyah,
contohnya Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Syeikh
Waliyullah al- Dihlawi dan Muhammad Abduh. Jadi inti ajaran
tasawuf adalah betul-betul memahami ajaran Islam dan menjalankan
apa sudah di ajarkan oleh Nabi Muhammad yaitu shalat sunah, puasa
sunah, dan lain- lain.15

14
Fadh Ahmad Arifan, “Mazhab-Mazhab Tasawuf Beserta Tokoh-tokohnya” (STAI al-Yasini
pasuruan). Hal. 2
15
Abdul Matin Bin Salman, “Al-A’raf Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat,” vol.XII (June 2015), 109.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tasawuf adalah ilmu yang membahas tentang rohani yang mengantarkan kita
menuju makrifatullah. Dengan jalan kesederhanaan dan ketakwaan. Berperilaku
sederhana, beribadah dan bisa membersihkan jiwa dari perbuatan-perbuatan yang
tercela. Serta bersikap bijaksana dalam kehiduannya. Dan memiliki ciri-ciri
bahwa memiliki moral yang meningkat, selalu bahagia dengan apa yang di
karuniai oleh Allah, dll. Serta memilki asal usul yang terdapat banyak pendapat
dari para ilmuan. Memilki empat aliran yakni aliran tasawuf falsafi, tasawuf
sunni, tasawuf salafi, tasawuf amali.

B. Saran
Dari hasil karya makalah yang telah di buat oleh penulis ini semoga para
pendengar dan pembaca bisa memahami karya tulis ini dengan mudah. Dan
sebaiknya para pembaca lebih mempelajari akhlak tasawuf yang telah di pelajari
sebelumnya. Dan bisa mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gitosanroso Muh. Tasawuf dan modernitas. (mengikis kesalahpahaman


masyarakat awam terhadap tasawuf) hal.108
Syukur Amin M. Tasawuf Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2004), hal. 3-5
ANSORI, MOH. (2014). Buku Daras Akhlaq Sosial. (IAIN SUNAN AMPEL:
SURABAYA)
MUSTOFA A. H. (1997). BUKU AKHLAK TASAWUF. (Bandung: Pustaka setia)
Abdul Matin Bin Salman. “Al-A’raf Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat.”
vol.XII (June 2015).
Aly Mashar. “Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat.”.Vol. XII (1 June 2015).
Rudi Anwar Wijaya. Yahya Rahmad Nur. “Asal-Usul Tasawuf: Sebuah
Perdebatan.” vol.08 (June 2020).
dkk, abdul kadir riyadi. Akhlak Tasawuf. 8th ed. UIN Sunan Ampel Press Jl. A
Yani No. 117 Surabaya, n.d.
Gitosaroso Muh. “Tasawuf Dan Modernitas” (n.d.): 110.
Arifan Ahmad Fadh. Mazhab-Mazhab Tasawuf Beserta Tokoh-tokohnya. (STAI
al-Yasini pasuruan).
Arifan Ahmad Fadh. Mazhab-Mazhab Tasawuf Beserta Tokoh-tokohnya (STAI
al-Yasini pasuruan).
Muthahhari Murtadha. Pengantar ilmu-ilmu islam.

Nata Abuddin. (2010). Akhlak Tasawuf. (Jakarta: Rajawali Pers).

13

Anda mungkin juga menyukai