Disusun Oleh :
NIM : 0101.20.0027
FAKULTAS TARBIYAH
2021 M / 1443 H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah nya
terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah Metodologi Studi Islam yang berjudul ”model penelitian tasawuf”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Metodologi Studi Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Wiwid Hadi Sumitro. M.Pd,
selaku dosen mata kuliah Metodologi Studi Islam yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahun dan wawasan saya. Saya juga berterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah
ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan yang penuh dengan teknologi berkembang saat ini, manusia
semakin mengetahui sesuatu hal yang belum diketahui oleh para pendahulunya
melalui teknologi yang diciptakannya. Seperti hal nya tentang perkembangan
tasawuf.
Tasawuf mulai mendapatkan perhatian dan dituntut peranannya untuk terlibat
secara aktif dalam mengatasi masalah-masalh keduniawian. Hal ini terlihat bahwa
tuntutan zaman yang semakin membara membuat sebagian masyarakat cenderung
mengarah kepada degradasi moral dan keterpurukan akhlak. Manusia cenderung
melakukan sesuatu atas dasar kebebasan. Sehingga ia semena-mena dan acuh tak
acuh terhadap akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.
Tasawuf memiliki potensi dan otoritas yang tinggi dalam menangani masalah
ini. Tasawuf secara intensif memberikan pendekatan-pendakatan agar manusia selalu
merasakan kehadiran tuhan dalam kesehariannya. Selain itu,tasawuf dapat
menjadikan agama lebih dihayati serta dijadikan sebagai suatu kebutuhan bahkan
suatu kenikmatan. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang
model-model penilitian tasawuf.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1
1.3 Tujuan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, tasawuf berasal dari kata bahasa arab, yaitu : tashawwafa-
yathasawwafu. Tetapi, terdapat beberapa pendapat tentang asal kata tasawuf ini,
Harun Nasution mengatakan bahwa ada lima istilah yang berhubungan dengan
a) Shuf yang artinya bulu domba, maksudnya adalah penganut tasawuf ini
hidupnya sederhana dan memakai pakaian yang bahan dasar nya kain dari
bulu domba yang berbulu kasar atau yang disebut kain wol kasar. Yang mana
pada waktu itu memakai kain wol kasar adalah symbol dari kesederhanaan.1
b) Shaff yang artinya barisan, maksudnya adalah penganut tasawuf ini yang
c) Shufi yang artinya bersih, suci, atau jernih, maksudnya adalah penganut
tasawuf memiliki hati yang bersih atau suci. Mereka menyucikan dirinya
dirinya untuk menjauhi segala sifat yang kotor sehingga mencapai kebersihan
d) Sophos berasal dari bahasa yunani yang artinya hikmah atau bijaksana ,
3
memelihara kesucian diri serta selalu bersikap bijaksana, dan selalu
e) Ahl al-suffah yang artinya orang yang ikut pindah dengan nabi dari mekkah ke
madinah, maksudnya adalah penganut tasawuf ikut serta ketika nabi pindah ke
madinah.
Pendapat lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari yunani kuno yang telah
diarabkan, theo safie artinya ilmu ketuhanan, kemudian diarabkan dan diucapkan
meningkatkan akhlak, berlaku zuhud, terhadap apa yang diburu oleh orang
3
Endang Saifuddin Anshar, Kuliah Islam, Yogyakarta : Rajawali press, 1986, hlm.156
4
Nurhasanah Bakhtiar Marwan,Metodologi Studi Islam, Pekanbaru : Cahaya Firdaus, 2016,
hlm.150
5
Ibid.
4
c. Ibrahim Hilal dalam bukunya “Tasawuf Antara Agama dan Filsafat”, bahwa
dan melakukan berbagai jenis wirid sampai fisik atau dimensi jasmani
seseorang menjadi lemah dan dimensi jiwa atau ruhani menjadi kuat. (Ibrahim
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah ilmu
membangun zhahir dan bathin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Dari
definisi tentang tasawuf diatas dapat dipahami secara utuh bahwa tasawuf bukan
upaya penyucian diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan
6
Ibid.,hlm.151
7
Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat, Dimensi Esoteris Ajaran Islam,Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2012, hlm. 11
5
memusatkan perhatian hanya kepada Allah. Kedua, sudut pandang manusia sebagai
makhluk yang harus berjuang, manusia harus berupaya memperindah diri dengan
akhlak yang bersumber pada ajaran agama, dalam rangka mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Ketiga, sudut pandang manusia sebagai makhluk bertuhan, sebagai fitrah
yang memiliki kesadaran akan adanya tuhan, harus bisa mengarahkan jiwanya serta
Jika ketiga definisi tasawuf tersebut satu sama lainnya dihubungkan, maka
segera nampak bahwa tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan
berbagai kegiatan yang dapat membebaskan diri manusia dari pengaruh kehidupan
duniawi, selalu dekat dengan Allah, sehingga jiwanya bersih dan memancarkan
akhlak mulia.8
beberapa ahli dan juga beberapa sudut pandang yang berkaitan dengan tasawuf ,
tasawuf juga dapat diartikan sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh seseorang
untuk mensucikan diri dengan cara menjauhi pengaruh kehidupan yang bersifat
kesenangan duniawi dan akan memusatkan seluruh perhatiannya kepada Allah SWT.9
dikalangan para ahli telah timbul upaya untuk melakukan penelitian tasawuf.
8
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998, hlm.240
9
Pemadi , Pengantar Ilmu Tasawuf,Jakarta : Rineka Cipta, 2004, hlm.34
6
1. Model Sayyed Husein Nasr
Sayyed Husein Nasr merupakan ilmuan muslim yang amat terkenal dan
yang berjudul “Tasawuf Dulu dan Sekarang” diterjemahkan oleh Abdul Hadi
WM dan diterbitkan oleh pustaka firdaus, Jakarta tahun 1985. Didalam buku
mendasari bahwa pada studi kritis terhadap ajaran tasawuf yang pernah
sarana untuk menjalin hubungan yang intens dengan Tuhan dalam upaya
dari berbagai literature yang ditulis oleh para ulama terdahulu serta dengan
7
menentramkan batin. Ia juga menjelaskan tentang bagaimana hakikat tasawuf,
Arabi yaitu Wahdat al-Wujud dan telah diterbitkan oleh parmadian, Jakarta
ulama, karena paham tersebut dinilai membawa paham reinkamsi, atau paham
banyak tuhan, tetapi sebenarnya mereka berpendapat bahwa Tuhan dalam arti
ini yaitu zatnya tetap satu atau Allah itu tetap satu, yang banyak adalah sifat
Tuhan.
Harun Nasution merupakan guru besar bidang teologi dan filsafat Islam
dan juga menaruh perhatian terhadap penelitian dan bidang tasawuf. Dalam
bukunya “Falsafat dan Mistisme dalam Islam”, yang diterbitkan oleh bulan
8
dekat dengan Tuhan. Pendekatan tematik dinilai lebih menarik karena dinilai
lain.
5. Model A.J.Arberry
nabi, para zahid, para sufi, para ahli teori tasawuf, struktur teori dan amalan
BAB III
PENUTUP
10
Nurhasanah Bakhtiar Marwan,op.cit.,hlm.158
9
3.1 Kesimpulan
berikut:
barisan. Sufi,artinya bersih dan suci. Sophos, dari bahasa yunani yang artinya
hikmah. Al-suffah, artinya orang yang ikut pindah nabi dari mekka ke
madinah.
e. Model A. J. Arberry
DAFTAR PUSTAKA
10
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, Jakarta : Amzah, 2012.
Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat, Dimensi Esoteris Ajaran Islam,Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2012.
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998.
11