Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum wr. Wb.

Disusun oleh:
1. Fatimatus Sa,adah
2. Sinta Dewi Mulyani
3. Rifatul Arozah
Akhlak dan Tasawuf
A. Pengertian Akhlak
Secara etimologi, istilah akhlak berasal dari
bahasa Arab “Khuluk” yang artinya perilaku, baik itu
perilaku terpuji maupun perilaku tercela. Dalam hal
ini, akhlak seseorang tercermin dari perilakunya
sehari-hari tanpa banyak berpikir/ pertimbangan
dan tidak ada unsur paksaan dari luar.
Pengertian Akhlak Menurut para ahli
1. Abu Hamid Al Ghazali
akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam
jiwa yang ada sejak lahir yang mana lahir
perbuatan-perbuatan mudah tanpa
memikirkannya.
2. Muhammad Ali Asy Al Jurjani
akhlak adalah suatu sifat yang terdiri dari sifat
baik serta buruk yang ada sejak lahir dalam diri
seseorang.
3. Ahmad bin Musthafa
arti akhlak adalah suatu ilmu yang dapat
mengetahui keutamaan dan mengendalikan
kekuatan dalam diri manusia, yaitu kekuatan
berfikir, kekuatan syahwat, dan kekuatan marah.
4. Ibnu Maskawaih
pengertian akhlak adalah suatu sifat yang sudah
tertanam dalam jiwa yang mampu mendorong
untuk melakukan segala perbuatan tanpa perlu
memerlukan pemikiran serta pertimbangan.
5. F. Gabriele
akhlak adalah moral di dalam diri manusia yang
sering kita sebut dengan adab, berasal dati
terminologi arab yang berarti adat istiadat,
kebiasaan, etika atau sopan santun. Inilah tatanan
yang seringkali digunakan manusia dalam
berinteraksi dengan sesama manusia.
Peggolongan Akhlak
1. Akhlak Terpuji
- Sikap Jujur
- Perilaku Baik
- Rasa Malu
- Rendah Hati
- Murah Hati
- Sabar
2.Aklak Tercela
. Suka mencuri
. Pemarah
. Pembohong
. Fitnah
Ruang Lingkup Akhlak
a. Aklak Pribadi
yaitu perilaku pribadi seseorang dalam
menyikapi segala hal yang menyangkut dengan
dirinya sendiri. Misalnya motivasi, etika,
kreativitas, emosi, dan lain sebagainya.
b. Akhlak Berkeluarga
yaitu perilaku seseorang dalam menyikapi
hubungan dengan keluarganya, meliputi kewajiban
orang tua, anak, dan kerabat. Misalnya etika
kepada orang tua, tanggungjawab orang tua
terhadap anak-anaknya, dan lain-lain.
c. Akhlak Bermasyarakat
yaitu perilaku seseorang dalam menyikapi
hubungannya dengan anggota masyarakat yang
ada di sekitarnya. Misalnya kehidupan masyarakat
yang saling membantu, saling menghargai antar
tetangga di sekitarnya, dll.
d. Akhlak Bernegara
yaitu tingkah laku dan tindakan seseorang
dalam menyikapi hubungannya dengan negara dan
bangsanya. Misalnya membayar pajak demi
pembangunan, menjaga kerukunan dan keutuhan
bangsa, dll.
e. Akhlak Beragama
yaitu tingkah laku dan tindakan seseorang
dalam melaksakanan kewajibannya terhadap
kepercayaannya, baik itu kepada Tuhan
maupun kepada sesama manusia.
B. Pengertian Tasawuf
Secara etimologi, tasawuf berasal dari kata
‘berada’ atau suffa. Dan pelakunya disebut
dengan ahlial-suffa,mereka dianggap sebagai
penanam benih paham tasawuf yang berasal
dari pengetahuan Nabi Muhammad SAW
Pengertian Menurut Para Ahli
1. Ma’ruf al-Karakhi mengatakan
tasawuf ialah mengambil hakikat dan putus asa
asa terhadap apa yang ada ditangan mahluk, maka
barang siapa yang tidak benar-benar fakir, dia juga
tidak benar-benar bertasawuf.
2. Abu Turab al-Nakhsabi
berpendapat;sufi ialah orang yang tidak ada
sesuatupun yang mengotori jiwa dan dapat
membersihkan segala sesuatu.
3. Zun Nun al Misri
mengatakan; sufi ialah orang yang tidak suka
meminta-minta dan tidak merasa susah karena
ketiadaan.
4. Sahl bin Abdullah al-Tusturi
menjelaskan; Sufi ialah orang yang bersih dari
kekeruhan dan penuh dengan cara fikir yang terpusat
kepada Tuhan dan memutuskan hubungan dengan
manusia dan baginya antara emas dan perak itu sama.
5. Abu al Husain al-Nuri
berpendapat; tasawuf bukanlah wawasan atau
ilmu, tetapi akhlak. Karena jika seandainya tasawuf itu
wawasan, maka ia dapat diperoleh atau dicapai hanya
dengan kesungguhan dan jika ia hanya ilmu, ia akan
dapat diperoleh melalui belajar. Akan tetapi tasawuf
hanya dapat dicapai dengan akhlak Allah dan
seseorang tidak akan bisa menerima akhlak ketuhanan
kalau hanya dengan wawasan dan ilmu.
6. Al Jurairi
Memasuki segala budi atau akhlak yang bersifat sunni dan
keluar dari akhlak yang rendah.
7. Abu Muhammad Ruwaim
menyebutkan; tasawuf ialah membiarkan diri dengan Allah
menurut kehendak-Nya.
8. Amir binUsman al-Makki
menegaskan; tasawuf adalah seorang hamba yang setiap
waktunya mengambil waktu yang utama.
9. Abu Bakr al-Syibli
mengatakan; sufi ialah anak-anak kecil dalam pangkuan
Tuhan.
10. Junaidi al-Baghdadi
berpendapat; tasawuf ialah keluar dari akhlak tercela dan
masuk kepada akhlak terpuji. (Takhalli-Tahalli dan tajalli).
Penggolongan Tasawuf
a. Tasawuf Akhlaqi
Tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang
berkonstrasi pada teori-teori perilaku, akhlaq atau
budi pekerti atau perbaikan akhlaq. Dengan
metode-metode tertentu yang telah dirumuskan,
tasawuf seperti ini berupaya untuk menghindari
akhlaq mazmunah dan mewujudkan akhlaq
mahmudah.
tasawuf akhlaqi mempunyai tahap sistem pembinaan
akhlak disusun sebagai berikut:
1. Takhalli
2. Tahalli
3. Tajalli

b. Tasawuf Falsafi
Tasawuf Falsafi adalah tasawuf yang didasarkan
kepada gabungan teori-teori tasawuf dan filsafat atau
yang bermakana mistik metafisis, karakter umum dari
tasawuf ini sebagaimana yang telah dikemukakan oleh
Al-Taftazani bahwa tasawuf seperti ini: tidak dapat
dikatagorikan sebagai tasawuf dalam arti
sesungguhnya, karena teori-teorinya selalu
dikemukakan dalam bahasa filsafat, juga tidak dapat
dikatakan sebagai filsafat dalam artian yang sebenarnya
karena teori-teorinya juga didasarkan pada rasa.
c. Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri
dengan jalan membiasakan diri dengan sikap, perilaku,
dan akhlak terpuji. Tahapan tahalli dilakukan kaum sufi
setelah mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela.
d. Tajalli
Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar
hasil yang telah diperoleh jiwa dan organ-organ tubuh
–yang tel ah terisi dengan butir-butir mutiara akhlak
dan sudah terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan
yang luhur- tidak berkurang, maka, maka rasa
ketuhanan perlu dihayati lebih lanjut. Kebiasaan yang
dilakukan dengan kesadaran optimum dan rasa
kecintaan yang mendalam dengan sendirinya akan
menumbuhkan rasa rindu kepada-Nya.
Ruang Lingkup Tasawuf
1. Metafisika
2. Etika
3. Psikologi
4. Estetika
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai