Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

Nama : Nanang Andreas


NIM : 2281131903
Asal Daerah : Jepara Jawa Tengah
No WA : 081228787123
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen pengampu : Muthoharoh, M.Pd.I

1. Deskripsikan perbedaan anatara Tasawuf Akhlaki, Amali, dan Falsafi.

A. Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang sangat menekankan nilai-nilai etis (moral) atau
taswuf yang berkonsentrasi pada perbaikan akhlak. Ajaran tasawuf akhlaki membahas
tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang di formulasikan pada pengaturan sikap
mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat, guna mencapai kebahagiaan yang optimal.
Dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan,tasawuf bentuk ini berkonsentrasi
pada upaya-upaya menghindarkan diri dari akhlak yang tercela (Mazmumah) sekaligus
mewujudkan akhlak yang terpuji (Mahmudah) didalam diri para sufi.

Tasawuf akhlaqi mempunyai tahap sistem pembinaan akhlak disusun sebagai berikut:

➢ Takhalli
Takhalli adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku dan akhlak tercela. Salah satu
dari akhlak tercela yang paling banyak menyebabkan akhlak jelek antara lain adalah
kecintaan yang berlebihan kepada urusan duniawi.
➢ Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri
dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji. Tahapan tahalli dilakukan kaum suϐi setelah
mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela. Dengan menjalankan ketentuan agama baik
yang bersifat eksternal (luar) seperti sholat, puasa, haji, maupun internal (dalam) seperti
keimanan, ketaatan dan kecintaan kepada Allah Swt.
➢ Tajalli
Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang telah diperoleh jiwa
yang telah membiasakan melakukan perbuatan-perbuatan yang luhur, maka rasa keTuhanan
perlu dihayati lebih lanjut. Kebiasaan yang dilakukan dengan kesadaran optimum dan rasa
kecintaan yang mendalam dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa rindu kepada-Nya

B. Tasawuf amali adalah tasawuf yang lebih mengutamakan kebiasaan beribadah, tujuannya
agar diperoleh penghayatan spiritual dalam setiap melakukan ibadah. Keseluruhan rangkaian
amalan lahiriah dan latihan olah batiniah dalam usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah
Swt, yaitu dengan melakukan macam-macam amalan yang terbaik serta cara-cara
beramal yang paling sempurna. Tasawuf Amali berkonotasi dengan tarekat. Tokoh
tasawuf ini antara lain, Rabiah Al Adawiyah dan Dzun Nun Al Misri.
Pengalaman tasawuf amali dibagi kedalam empat bidang sebagai berikut:

➢ Syari’at
Syari’at adalah hukum-hukum formal yang dijadikan sandaran amalan lahir yang ditetapkan
dalam ajaran agama melalui Al-Qur’an dan Sunnah. Sehingga seorang pengamal sufi tidak
mungkin memperoleh ilmu batin tanpa mengamalkan secara sempurna amalan lahiriahnya.
➢ Thariqot
Kalangan sufi mengartikan thariqat sebagai seperangkat serial moral yang menjadi
pegangan pengikut tasawuf dan dijadikan metode pengarahan jiwa dan moral
➢ Hakikat
Dalam dunia sufi hakikat diartikan sebagai aspek batin yang paling dalam dari setiap amal
atau inti dan rahasia dari syariat yang merupakan tujuan perjalanan menuju Allah Swt.
➢ Ma’rifat
Berarti pengetahuan atau pengalaman. Dalam istilah tasawuf,diartikan sebagai pengenalan
langsung tentang Tuhan yang diperoleh melalui hati sanubari sebagai hikmah langsung dari
ilmu hakikat.

C. Tasawuf Falsafi yaitu tasawuf yang menekankan pada masalah-masalah pemikiran


mendalam/metafisik. Dalam upaya mengungkapkan penglaman rohaninya, para para sufi
falsafi sering menggunakan ungkapan-ungkapan yang samar-samar yang dikenal dengan
syathahat yaitu suatu ungkapan yang sulit di pahami, yang sering mengakibatkan
kesalahpahaman. Tokoh tasawuf ini antara lain, Abu Yazid Al Bustami, Al Hallaj, Ibnu
Arabi, Suhrawardi. Dalam tasawuf falsafi, tentang bersatunya Tuhan dengan
makhluknya,setidaknya terdapat beberapa term yang telah masyhur beserta para tokohnya
yaitu ; hulul,wadah al-wujud, insan kamil, Wujud Mutlak.

➢ Hulul
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya
kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hulul ini disusun oleh Al-hallaj Kata hulul
berimplikasi kepada bahwa Tuhan akan menempati dan memilih tubuh manusia untuk
ditempati, bila manusia dapat menghilangkan sifat nasut (kemanusiaannya) dengan cara
fana (menghilangkan sifat-sifat tercela melalui meniadakan alam duniawi menuju kesadaran
keTuhanan).
➢ Wahdah Al-Wujud
Istilah wahdah Al-wujud adalah paham yang mengatakan bahwa manusia dapat bersatu
padu dengan Tuhan, akan tetapi Tuhan disini bukanlah tapi yang dimkasud tuahn bersatu
padu disini bukanalh Dzat yang Tuhan yang sesungguhnya, melainkan sifat-sifat Tuhan
yang memancar pada manusia ketika manusia sudah melakukan proses fana’
➢ Ittihad
Pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-busthami. Menurutnya manusia adalah
pancaran Nur Ilahi,oleh karena itu manusia hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka
padadasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahiatau dengan
kata lain ia menyatu dengan Tuhan.
2. Berilah contoh amalan tasawuf Akhlaki, Aamali, dan Falsafi.
➢ Amalan tasawuf akhlaki
Munajat, memperbanyak dzikir dan wirid, mengingat mati, dan tafakkur. membersihkan
(melepaskan) diri dari perilaku buruk, seperti berbuat maksiat, kecintaan kepada dunia yang
berlebihan, berprasangka su’udzon, ujub, hasad, riya, ghadab, dan sejenisnya.
Membiasakan diri dengan akhlak-akhlak terpuji sabar, ikhlas, ridha, taubat, dan
sebagainya. Selain itu, juga menjalankan ketentuan syariat agama, seperti sholat, puasa,
zakat, membaca Al-Quran, dan berhaji bila mampu.
Bermunajat kepada Allah SWT, yaitu memuja dan memuji keagungan Allah SWT.
Kemudian bermusahabah (merenungi dosa-dosa yang telah diperbuat), muraqabah (merasa
jiwa selalu diawasi oleh Allah SWT), Tafakkur (merenungi kekuasaan Allah dalam
menciptakan alam semesta), serta memperbanyak amalan dizikir.
➢ Amalan tasawuf Amali
Melakukan hubungan dengan Allah melalui dhikir atau wirid yang terstruktur dengan
harapan memperoleh ridla Allah Swt.
➢ Amalan tasawuf falsafi
❖ Konsep pemahaman tasawuf falsafi adalah gabungan pemikiran rasional- filosofis dengan
perasaan (dhauq). Kendatipun demikian tasawuf jenis ini sering mendasarkan
pemikirannya dengan dalil naqliyah, namun diungkapkan dengan kata-kata yang samar
sehingga sulit dipahami oleh orang lain.
Kalaupun bisa diinterpretasikan orang lain, cenderung kurang tepat dan sering
bersifat subyektif,
❖ Terdapat latihan-latihan rohaniah (riyadhoh) sebagai peningkata moral
untuk mencapai kebahagiaan,
❖ Tasawuf falsafi memandang illuminasi sebagai metode untuk mengetahui hakekat sesuatu,
yang menurut penganutnya dapat dicapai dengan fana’.
❖ Menyamarkan ungkapan-ungkapan dengan berbagai simbol dan terminologi

Anda mungkin juga menyukai