DALAM PERSPEKTIF
ULAMA ASWAJA
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Studi Aswaja dan Tasawuf
Dosen Pengampu : Dr. H. Munasir, MM.
Disusun Oleh
NUR SALIM : 212610000839
SITI SUWAIBAH : 212610000885
AFIVATUN NADLIYAH : 212610000848
Latar Belakang
Salah satu ilmu yang dapat membantu terwujudnya manusia yang berkualitas adalah
ilmu Tasawuf. Ilmu tersebut satu mata rantai dengan ilmu-ilmu lainnya dengan pada sisi luar
yang dhahir yang tak ubahnya jasad dan ruh yang tak dapat terpisah keduanya
Bahwa ilmu bathin yang keluar dari qalbu itu adalah tasawuf, yang dikerjakan dan
diamalkan oleh qalbu atau hati, dan ilmu dhahir yang keluar dari lidah adalah ilmu yang
diucapkan oleh lidah dan diamalkan oleh jasad yang disebut juga ilmu syari’ah.
Ilmu tersebut tidak dapat terpisah keduanya karena ilmu dhahir diucapkan dan digerakkan
oleh tubuh/jasad dan ilmu bathin diamalkan oleh qalbu dan serentak pengamalannya
bersamaan keduanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan
keduanya bahkan makin dalam ilmu Tasawuf seseorang itu semakin mendalam pula
pengamalan syari’at-nya. Seorang Sufi sangat menjaga syari’at-nya dan bathin-nya, bahkan
keluar masuk nafasnya dan khatar(kata hatinya) itu, juga dipeliharanya
Rumusan Masalah
Tasawuf Amali
Tasawuf Falsafi
TOKOH PANUTAN
DALAM BIDANG TASAWUF
Tasawuf yang bertujuan ma’rifatullah