Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKHLAK TASAWUF
“PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKHLAK TASWUF”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas

Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Dr. Deden Sumpena, M.Ag

Disusun Oleh

Kelompok 1

 Asep Saepul Rohman


 Candra Permana

PROGRAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH


GARUT-CIKELET

TAHUN AKADEMIK 2017-2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat dan Hidayah-Nya berupa kesehatan sehingga makalah
yang berjudul “Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Akhlak Tasawuf.
Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan. Namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun segi penyususan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati
demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Pengertian dan


Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf dan bermanfaat bagi para pembacanya.
Atas perhatian dan kesempatan yang diberi untuk membuat makalah ini
kami ucapkan terima kasih.
Daftar isi..........................................................................................................i

Bab I : Pendahuluan.....................................................................................1

1.1 Latar belakang...................................................................................1

1.2 Rumusan masalah............................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................2

Bab II : pembahasan.....................................................................................3

1.4 Pengertian Akhlak Tasawuf...........................................................3

1.5 Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf...................................................3

Bab III:
Penutup...........................................................................................................4

Kesimpulan.....................................................................................................4

Saran...............................................................................................................4

Daptar pustaka..............................................................................................5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Tasawuf sebagai ilmu keislaman adalah hasil kebudayaan islam sebagaimana


ilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti fiqih dan ilmu tauhid. Pada masa Rasulullah,
belum dikenal istilah tasawuf, yang dikenal pada waktu itu hanyalah sebutan
sahabat Nabi. Sesudah beliau wafat, pengikut yang tidak menjumpai beliau
disebut tabi’in (generasi setelah sahabat).

Tasawuf merupakan bagian integral dari sistem ajaran islam. Islam tanpa tasawuf
bukanlah islam kaffah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah. Islam kaffah
adalah islam yang didalamnya terpadu aspek akidah, syariat dan hakikat.

Tasawuf sebagai perwujudan dari ikhsan, yang berarti beribadah kepada Allah
seakan-akan melihat-Nya, apabila tidak mampu demikian, maka harus disadari
bahwa Dia melihat diri kita, adalah kualitas penghayatan seseorang terhadap
agamanya. Dengan demikian, tasawuf bertujuan membangun dorongan untuk
merealisasikan diri secara menyeluruh sebagai makhluk, yang secaara hakiki
adalah bersifat kerohanian dan kekal.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah dari makalah ini adalah

1. Apa Pengertian Akhlak Tasawuf ?


2. Apa saja Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf ?
3. Apa Tujuan mempelajari Akhlak Tasawuf ?

1.3 Tujuan penulisan

Untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang pengertian akhlak

Tasawuf dan Ruang Lingkupnya


BAB II

PEMBAHASAN

1.4 Pengertian akhlak tasawuf

Pengertian Akhlak

Menurut bahasa

Secara bahasa akhlak berasal dari kata ‫ا‬00‫ق – اخالق‬00‫ق – يخل‬00‫ اخل‬artinya perangai,
kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata
khuluq.[1] Dasarnya adalah :

Al-Qalam : 4 : 2

‫وانك لعلى خلق عظيم‬

Asy-Syu’ara : 137 : 3

‫ان هذا اال خلق االولين‬

Hadis

‫انما بعثت التمم مكارم االخالق‬

Menurut istilah

Menurut Ibnu Miskawaih Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabiat.[2]

Menurut Imam Ghazali Akhlak adalah yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.[3]
Pengertian tasawuf

Menurut bahasa

Tasawuf menurut bahasa berarti (baris), sufi (suci), sophos (Yunani: hikmah), suf
(kain wol).[4]

Tasawuf menurut bahasa juga diartikan sebagai sikap mental yang selalu
memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk
kebaikan dan bersikap bijaksana.

Menurut istilah

Tasawuf adalah upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh


kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt.

Tasawuf adalah kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar
selalu dekat dengan Tuhan.

Tasawuf adalah moralitas-moralitas yang berasaskan islam. Artinya, bahwa pada


prinsipnya tasawuf bermakna moral dan semangat islam, karena seluruh ajaran
islam dari berbagai aspeknya adalah prinsip moral.[5]

Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur


hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan
komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari
pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.

Ruang Lingkup Akhlak Tasawuf

Ruang lingkup akhlak

Obyek Pembahasan ilmu akhlak adalah perbuatan manusia untuk selanjutnya


diberikan penilaian tentang baik buruk.[6] cirinya adalah dilakukan atas kehendak
dan kemauan dan telah dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi tradisi
dalam kehidupanya.
Dr.Abdullah dalam buku Dustur al-Khalaq fi al-islam, membagi akhlaq dalam 5
aspek kehidupan, yaitu :

Akhlak perorangan : Semua hal yang diperintahkan, Segala yang dilarang, Hal-hal
yang diperbolehkan dan Akhlak dalam keadaan darurat.

Akhlak keluarga : Kewajiban timbal balik orang tua dan anak, Kewajiban suami
dan istri, dan Kewajiban terhadap kerabat dekat.

Akhlak bermasyarakat : Hal-hal yang dilarang, hal-hal yang diperintahkan, kaidah


kaidah adab

Akhlak bernegara, akhlak ini meliputi : Hubungan antara pemimpin dan rakyat,
Hubungan luar negeri.

Akhlak beragama : meliputi kewajiban terhadap Allah

1.5 Ruang lingkup Akhlak tasawuf

Tasawuf bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari


Tuhan. Hubungan yang dimaksud mempunyai makna dengan penuh kesadaran,
bahwa manusia sedang berada di hadirat Tuhan. Kesadaran tersebut akan menuju
kontak komunikasi dan dialog antara ruh manusia dengan Tuhan. Hal ini melalui
cara bahwa manusia perlu mengasingkan diri. Keberadaannya yang dekat dengan
Tuhan akan berbentuk “Ijtihad” (bersatu) dengan Tuhan. Demikian ini menjadi
inti persoalan “Sofisme” baik pada agama islam maupun di luarnya.

Dengan pemikiran di atas, dapat dipahami bahwa “tasawuf/mistisisme islam”


adalah suatu ilmu yang mempelajari suatu cara, bagaimana seseorang dapat
mudah berada di hadirat Allah SWT (Tuhan). Maka gerakan “kejiwaan” penuh
dirasakan guna memikirkan betul suatu hakikat kontak hubung yang mampu
menelaah informasi dari Tuhannya.

Tasawuf atau mistisisme dalam islam beresensi pada hidup dan berkembang mulai
dari bentuk hidup “kezuhudan” (menjauhi kemewahan duniawi). Tujuan tasawuf
untuk bisa berhubungan langsung dengan Tuhan. Dengan maksud ada perasaan
benar-benar berada di hadirat Tuhan. Para sufi beranggapan bahwa ibadah yang
diselenggarakan dengan cara formal belum dianggap memuaskan karena belum
memenuhi kebutuhan spiritual kaum sufi.

Dengan demikian, maka tampaklah jelas bahwa ruang lingkup ilmu tasawuf itu
adalah hal-hal yang berkenaan dengan upaya-upaya atau cara-cara untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan yang bertujuan untuk memperoleh suatu
hubungan khusus secara langsung dari Tuhan.

Kawasan pembahasan ilmu akhlak adalah seluruh aspek kehidupan manusia baik
sebagai individu perorangan atau kelompok.[7]

Tujuan Mempelajari Akhlak Tasawuf

Secara umum, tujuan terpenting dari sufi adalah agar berada sedekat mungkin
dengan Allah. Akan tetapi apabila diperhatikan karakteristik tasawuf secara umum
yaitu :

Untuk pembinaan aspek moral. Aspek ini meliputi mewujudkan kestabilan jiwa
yang berkesinambungan, penguasaan dan pengendalian hawa nafsu sehingga
manusia konsisten dan komitmen hanya kepada keluhuran moral. Tasawuf yang
bertujuan moralitas ini, pada umumnya bersifat praktis.

Untuk makrifatullah melalui penyingkapan langsung atau metode al-kasyf al-


hijab. Tasawuf jenis ini sudah bersifat teoritis dengan seperangkat ketentuan
khusus yang diformulasikan secara sistematis analisis.

Untuk membahas bagaimana system pengenalan dan pendekatan diri kepada


Allah secara mistis filosofis, pengkajian garis hubungan antara Tuhan dengan
makhluk, terutama hubungan manusia dengan Tuhan yaitu dekat dalam arti
melihat dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hati, dekat dalam arti berjumpa
dengan Tuhan sehingga terjadi dialog antara manusia dengan Tuhan dan makna
dekat yang ketiga adalah penyatuan manusia dengan Tuhan sehingga yang terjadi
adalah monolog antara manusia yang telah menyatu dalam iradat Tuhan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur


hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan
komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari
pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.

Ruang lingkup ilmu tasawuf itu adalah hal-hal yang berkenaan dengan upaya-
upaya/cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang bertujuan untuk
memperoleh suatu hubungan khusus secara langsung dari Tuhan.

Akhlak Tasawuf memiliki beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut :

Untuk pembinaan aspek moral.

Untuk makrifatullah melalui penyingkapan langsung atau metode al-kasyf al-


hijab.

Untuk membahas bagaimana system pengenalan dan pendekatan diri kepada


Allah secara mistis filosofis.

B. Saran

Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu dalam penyusunan makalah
ini penulis mohon kritikan dan saran dari bapak Dosen dan para pembaca agar
makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad, Etika (ilmu akhlak),(terj.)Farid Ma’ruf,dari judul asli al-akhlaq,


(Jakarta: Bulan Bintang,1983,),cet.III.

Alba, Cecep.2012.Tasawuf dan Tarekat.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset.

Ghazali,al,imam,ihya,ulum al-Din, juz III (Beirut: daral fikr,t.t)

Miskawaih,ibn,tahzhib al-akhlaq wa tathhir al-a’raq, (Mesir: hukuk al


thabi’I,t.t),cet.1.

Shaliba, jamil, al-Mu’jam al falasafy,jilid I & II, (Beirut: Dar al-kitab,1978).

Syukur, Amin.1999.Menggugat Tasawuf.Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset.

Anda mungkin juga menyukai