Disusun Oleh:
SEMESTER III-B
TEBINGTINGGI DELI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
akhlak tasawuf, yang berjudul dalil tentang tasawuf dan akhlak.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan menjadi amal jariyah bagi saya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan Antara Tasawuf dan Akhlak...................................................................2
B. Contoh-Contoh Akhlak dalam Praktik Tasawuf......................................................3
C. Dalil Tentang Tasawuf dan Akhlak.........................................................................4
D. Prinsip-Prinsip Tasawuf dalam Pembentukan Akhlak.............................................5
E. Manfaat Mengamalkan Tasawuf dan Akhlak..........................................................6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara tasawuf dan akhlak.
2. Untuk mengetahui contoh-contoh akhlak dalam praktik tasawuf.
3. Untuk mengetahui dalil tentang tasawuf dan akhlak.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip tasawuf dalam pembentukan akhlak.
5. Untuk mengetahui manfaat mengamalkan tasawuf dan akhlak.
BAB II
1
Dr. H. A. Musthofa Bisri. (2010). Tasawuf dan Akhlak Mulia. Pustaka Firdaus.
Hlm 30-45.
1
PEMBAHASAN
2
Dalam Islam, akhlak dan tasawuf memiliki beragam pendapat dan
hubungan yang saling melengkapi. Tasawuf bukanlah ajaran yang baku dalam
Islam dan disepakati oleh berbagai kalangan ulama, sehingga terdapat
berbagai pandangan dan pemikiran yang memberikan sumbangsih pada
tasawuf. Namun, kesimpulannya, akhlak dan tasawuf saling berkaitan dan
memperkuat satu sama lain dalam mencapai tujuan ketaatan kepada Allah dan
mulianya diri.2
2
Dr. H. Ahmad Rifai. 2016. Tasawuf dan Akhlak: Hubungan dan
Implementasinya dalam Kehidupan Sehari-hari. Pustaka Ikhlas. Hlm 45-60.
3
Ketulusan: Ketulusan adalah akhlak yang berarti melakukan segala sesuatu
dengan tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dalam
tasawuf, ketulusan merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan spiritual
dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ketabahan: Ketabahan adalah akhlak yang berarti tidak mudah menyerah
dalam menghadapi berbagai rintangan hidup. Dalam tasawuf, ketabahan
merupakan kunci untuk mengatasi berbagai rintangan dalam mencapai
tujuan spiritual.
Ketidak-egoisan: Ketidak-egoisan adalah akhlak yang berarti tidak egois
dan selalu memikirkan kepentingan orang lain. Dalam tasawuf, ketidak-
egoisan merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan spiritual dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam praktik tasawuf, akhlak yang baik sangat ditekankan karena akhlak
yang baik akan membantu seseorang dalam mencapai tujuan spiritualnya.
Akhlak yang baik juga akan membantu seseorang dalam berinteraksi dengan
sesama manusia dengan baik dan menghindari perbuatan-perbuatan yang
merugikan orang lain.3
٦٩ َو ٱَّلِذ يَن َجٰـَهُد و۟ا ِفيَنا َلَنْهِدَيَّنُهْم ُس ُبَلَناۚ َو ِإَّن ٱَهَّلل َلَم َع ٱْلُم ْح ِسِنيَن
"Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang berbuat baik." (Q.S Al-‘Ankabut [29] : 69)
4
D. Prinsip-Prinsip Tasawuf dalam Pembentukan Akhlak
Prinsip-prinsip tasawuf dapat membantu dalam pembentukan akhlak
yang baik. Berikut adalah beberapa prinsip tasawuf dalam pembentukan
akhlak:
Tawakal: Tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT
dan mengandalkan-Nya dalam segala urusan. Dalam tasawuf, tawakal
merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan spiritual dan mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Dalam pembentukan akhlak, tawakal dapat
membantu seseorang untuk mengatasi kecemasan dan kekhawatiran yang
dapat mempengaruhi perilaku dan tindakan.
Ikhlas: Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu hanya karena Allah SWT,
tanpa mengharapkan imbalan apapun dari manusia. Dalam tasawuf, ikhlas
merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan spiritual dan mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Dalam pembentukan akhlak, ikhlas dapat
membantu seseorang untuk melakukan perbuatan baik tanpa
mengharapkan imbalan atau pujian dari orang lain.
Sabar: Sabar berarti menerima segala sesuatu dengan lapang dada dan
tidak mudah putus asa dalam menghadapi cobaan hidup. Dalam tasawuf,
sabar merupakan kunci untuk mengatasi berbagai rintangan dalam
mencapai tujuan spiritual. Dalam pembentukan akhlak, sabar dapat
membantu seseorang untuk menghadapi berbagai situasi hidup dengan
tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif.
Zikir: Zikir adalah proses pemurnian hati dan pembersihan jiwa dari segala
macam kekotoran. Dalam tasawuf, zikir merupakan salah satu cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam pembentukan akhlak, zikir
dapat membantu seseorang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan
kesadaran spiritual.
Kesederhanaan: Kesederhanaan berarti hidup dengan sederhana dan tidak
terlalu memikirkan kekayaan duniawi. Dalam tasawuf, kesederhanaan
merupakan kunci untuk menghindari godaan dunia dan mencapai
kebahagiaan spiritual. Dalam pembentukan akhlak, kesederhanaan dapat
5
membantu seseorang untuk tidak terlalu tergila-gila dengan kekayaan dan
materi.
Ketulusan: Ketulusan berarti melakukan segala sesuatu dengan tulus dan
ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dalam tasawuf, ketulusan
merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan spiritual dan mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Dalam pembentukan akhlak, ketulusan dapat
membantu seseorang untuk melakukan perbuatan baik dengan niat yang
tulus dan ikhlas.4
4
Dr. H. Yusuf Mansur, (2016) Prinsip-Prinsip Tasawuf dalam Membangun
Akhlak Terpuji. Penerbit Insan Kamil. Hlm 40-55.
6
berbagai godaan dunia dan menghindari perilaku yang merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Meningkatkan kebahagiaan: Mengamalkan tasawuf dan akhlak dapat
membantu seseorang untuk mencapai kebahagiaan yang lebih tinggi.
Dengan mengamalkan akhlak yang baik, seseorang dapat merasakan
kebahagiaan dalam hubungan dengan sesama manusia dan menciptakan
lingkungan yang lebih harmonis. Dengan mengamalkan tasawuf,
seseorang dapat mencapai kebahagiaan spiritual yang lebih tinggi dan
merasakan kedamaian dalam hatinya.
Meningkatkan kualitas ibadah: Mengamalkan tasawuf dan akhlak dapat
membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Dengan
mengamalkan akhlak yang baik, seseorang dapat melakukan perbuatan
baik dengan niat yang tulus dan ikhlas. Dengan mengamalkan tasawuf,
seseorang dapat memperdalam pemahaman tentang agama dan
meningkatkan kualitas ibadahnya.5
5
Dr. A. Qodri Azizy. (2015). Manfaat Tasawuf dalam Kehidupan Sehari-hari.
Penerbit Buku Pintar. Hlm 88-105.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tasawuf dan akhlak saling terkait dan saling mempengaruhi. Tasawuf
membantu individu untuk mengembangkan akhlak yang baik, seperti
kesabaran, kejujuran, dan kasih sayang. Sebaliknya, akhlak yang baik juga
membantu individu untuk mencapai tujuan spiritual dalam tasawuf.
Contoh-contoh akhlak dalam praktik tasawuf meliputi kesederhanaan,
kejujuran, kasih sayang, kesabaran, dan keikhlasan.
Dalil tentang tasawuf dan akhlak dapat ditemukan dalam ajaran Islam,
seperti dalam hadis Rasulullah SAW dan Al-Quran.
Prinsip-prinsip tasawuf dalam pembentukan akhlak meliputi sakha (sifat
yang menunjukkan kebaikan), tindakan meninggalkan keinginan karena
mengutamakan keinginan Allah SWT, dan pengetahuan tentang Allah SWT.
Manfaat mengamalkan tasawuf dan akhlak adalah mencapai
kesempurnaan dalam hubungan individu dengan Allah SWT dan dengan
sesama manusia, sehingga dapat membantu individu untuk mencapai
kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bisri, Dr. H. A. Musthofa. (2010). Tasawuf dan Akhlak Mulia. Pustaka Firdaus.
Zaini, Prof. Dr. H. A. Helmy Faishal. (2017). Contoh-contoh Akhlak Mulia dalam
Praktik Tasawuf. Pustaka Ikhlas.