Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUBUNGAN ILMU AKHLAK DENGAN ILMU LAINNYA

Mata kuliah: Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu: Dr. Abd. Wahib, M.Pd.I

Disusun oleh:

Moh.Sayli Irwanto Putra - 211101060008

PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Akhlak Tasawuf yang berjudul
“Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Lainnya” dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada baginda agung
yaitu Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafa’atnya di akhirat kelak.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Abd. Wahib, M.Pd.I
selaku dosen pengampu yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia dan ikut
serta dalam pembuatan makalah ini.
Selanjutnya mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui, kami mohon saran dan kritik dari dosen dan teman-teman. Demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Jember, 27 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan...................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1

Bab II Pembahasan..................................................................................................2

A. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf..............................................2


B. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tauhid................................................3
C. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Jiwa....................................................4
D. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Pendidikan..........................................5
E. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Falsafat...............................................6

Bab III Penutup........................................................................................................8

A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................9

Daftar Pustaka..........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu akhlak merupakan sebuah disiplin ilmu yang memiliki keterkaitan
dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Seiring dengan perkembangan ilmu
keilmuan dan peradaban, hubungan antara ilmu akhlak dengan ilmu lainnya
semakin kompleks. Ilmu akhlak dapat memiliki keterikatan dengan ilmu-ilmu
lainnya untuk membantu memahami bagaimana perilaku manusia yang baik
sesuai dengan tuntunan keilmuan dan agama.
Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang keterkaitan antara ilmu
akhlak dengan ilmu lainnya, seperti ilmu tasawuf, ilmu tauhid, ilmu jiwa, ilmu
Pendidikan, dan ilmu falsafat. Melalui pemahaman yang lebih mendalam
tentang hubungan ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman
tentang ilmu akhlak dan memudahkan pembaca untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari..
B. Rumusan Masalah
1. Apa hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf?
2. Apa hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tauhid?
3. Apa hubungan ilmu akhlak dengan ilmu jiwa?
4. Apa hubungan ilmu akhlak dengan ilmu pendidikan?
5. Apa hubungan ilmu akhlak dengan falsafat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf
2. Untuk mengetahui hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tauhid
3. Untuk mengetahui hubungan ilmu akhlak dengan ilmu jiwa
4. Untuk mengetahui hubungan ilmu akhlak dengan ilmu Pendidikan
5. Untuk mengetahui hubungan ilmu akhlak dengan falsafat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf


Ilmu akhlak dan ilmu tasawuf adalah dua bidang studi yang saling
terkait dan berkaitan erat dalam Islam. Ilmu akhlak, atau yang sering
disebut dengan ilmu akhlak Islami, adalah studi tentang nilai-nilai dan
prinsip-prinsip moral dalam Islam yang membentuk perilaku dan karakter
manusia. Sementara itu, ilmu tasawuf adalah bidang studi yang
mempelajari tentang aspek spiritualitas dalam Islam, yang bertujuan
untuk mengarahkan seseorang pada kehidupan yang lebih bermakna dan
menyatukan diri dengan Allah SWT.
Dalam Islam, akhlak dan tasawuf adalah dua sisi dari satu mata uang.
Ilmu akhlak membantu individu untuk menjaga akhlaknya dan
memperoleh kualitas spiritual yang positif, sementara ilmu tasawuf
membantu individu untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat
dengan Allah SWT. Oleh karena itu, banyak ulama dan ahli agama yang
memandang ilmu akhlak dan ilmu tasawuf sebagai satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
Akhlak dapat dijadikan sebagai dasar tasawuf. Dalam ajaran tasawuf,
penekanan diberikan pada penguasaan diri dan pengendalian nafsu,
karena hal ini merupakan kunci untuk memperoleh kedekatan dengan
Allah SWT. Prinsip-prinsip moral dan etika dalam ilmu akhlak menjadi
dasar bagi praktik tasawuf. Seorang sufi yang ingin mencapai
kesempurnaan spiritual harus memiliki karakter dan perilaku yang baik
sesuai dengan ajaran akhlak Islami.1
Disamping itu tasawuf dapat dijadikan sebagai tujuan akhlak. Ilmu
akhlak bertujuan untuk membentuk perilaku dan karakter manusia sesuai
1
Muh Hikamudin Suyuti, Buku Ajar Ilmu Akhlak Tasawuf, hlm 13

2
dengan ajaran Islam. Namun, tujuan akhir dari ilmu akhlak adalah untuk
mencapai kesempurnaan spiritual. Dalam hal ini, ilmu tasawuf menjadi
tujuan akhir dari ilmu akhlak, karena tujuan akhir tasawuf adalah untuk
mencapai kesempurnaan spiritual.2
Selain itu, tasawuf dapat dijadikan sebagai metode peningkatan
akhlak. Praktik tasawuf, seperti dzikir, meditasi, dan mengenal diri
sendiri, dapat membantu seseorang untuk mengendalikan emosi dan
memperoleh kualitas moral yang lebih baik. Oleh karena itu, ilmu tasawuf
dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan kualitas akhlak
seseorang.

B. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tauhid


Ilmu Akhlak dan Ilmu Tauhid adalah dua disiplin ilmu yang saling
terkait dalam Islam. Keduanya memainkan peran penting dalam
membentuk karakter dan perilaku seorang Muslim.
Kedua disiplin ilmu ini saling terkait dan saling mempengaruhi. Ilmu
Akhlak membantu seorang Muslim untuk memahami nilai-nilai moral
yang benar dan prinsip-prinsip etis yang harus dipegang teguh dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, Ilmu Tauhid memainkan peran
penting dalam membentuk karakter dan perilaku seorang Muslim. Karena
keyakinan dalam keesaan Allah dan kebesaran-Nya akan mempengaruhi
perilaku seorang Muslim dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
Oleh karena itu, ilmu Tauhid merupakan dasar bagi pembentukan nilai-
nilai moral dan etika dalam Islam.
Selain itu, ilmu Tauhid juga memberikan pandangan yang jelas
tentang tujuan hidup manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah dan
memperbaiki perilaku. Dalam hal ini, ilmu Akhlak memberikan pedoman

2
Edi Kurniawan Farid, Akhlak Tasawuf sebagai Kajian Keilmuan, hlm 93

3
bagi manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah dengan
cara yang terbaik.3
Dalam Al-Quran, seringkali terdapat keterkaitan antara Ilmu Akhlak
dan Ilmu Tauhid. Sebagai contoh, dalam Surah Al-An'am ayat 151
disebutkan "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas
kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu
dengan Dia, dan berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa…."
Dalam ayat tersebut, disebutkan larangan mempersekutukan Tuhan dan
perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, yang menunjukkan
hubungan antara keyakinan dalam keesaan Allah dan nilai-nilai moral
dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antara tauhid dan akhlak
tercermin pula dalam hadits Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah yang berbunyi “Orang mukmin yang sempurna imannya ialah
yang terbaik budi pekerti/akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

C. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Jiwa


Hubungan antara Ilmu Akhlak dan Ilmu Jiwa dalam Islam sangat erat
karena keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Ilmu Akhlak
mempelajari tentang perilaku manusia yang baik dan buruk, sedangkan
Ilmu Jiwa mempelajari tentang aspek psikologis manusia.
Dalam Islam, Ilmu Akhlak dan Ilmu Jiwa memiliki tujuan yang sama,
yaitu untuk memperbaiki perilaku manusia agar menjadi lebih baik dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keduanya juga berkontribusi dalam
membentuk kepribadian seseorang yang baik dan bermanfaat.
Dalam pandangan Islam, hubungan antara Ilmu Akhlak dan Ilmu Jiwa
sangat penting karena perilaku manusia yang baik dan buruk dipengaruhi
oleh faktor internal, yaitu faktor psikologis. Oleh karena itu, Ilmu Jiwa

3
Al-Faruqi, I. R., Tawhid: Its Implications for Thought and Life. The Islamic Foundation.

4
dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah
psikologis yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
Disamping itu, Ilmu jiwa dapat membantu dalam memperbaiki
kondisi psikologis manusia, seperti kecenderungan untuk merasa iri,
dengki, atau marah yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Dengan
memperbaiki psikologis manusia dengan ilmu jiwa, maka manusia juga
akan lebih mudah melakukan perilaku yang sesuai dengan ajaran ilmu
akhlak.4

D. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Pendidikan


Dalam Islam, pendidikan dan pembentukan akhlak yang baik adalah
dua hal yang tak dapat dipisahkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran
Surat Al-Ahzab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu contoh yang baik (bagi
kamu) yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. Dalam ayat ini, Allah SWT
menyatakan bahwa Rasulullah SAW adalah contoh akhlak yang baik bagi
umat Islam untuk diikuti. Oleh karena itu, pendidikan dan pembentukan
akhlak yang baik merupakan salah satu tujuan utama pendidikan dalam
Islam.
Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya pembentukan akhlak
yang baik dalam diri manusia. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad). Dalam hadits
ini, Rasulullah SAW menegaskan bahwa pembentukan akhlak yang baik
adalah salah satu tujuan utama ajaran Islam.
Oleh karena itu, Ilmu Akhlak dan Ilmu Pendidikan saling berkaitan
erat dalam Islam. Pembentukan akhlak yang baik tidak dapat terwujud
tanpa pendidikan yang baik pula. Sementara itu, pendidikan yang baik
4
Muh Hikamudin Suyuti, Buku Ajar Ilmu Akhlak Tasawuf, hlm 14-15

5
tidak dapat terwujud tanpa pembentukan akhlak yang baik pula. Keduanya
saling melengkapi dan membantu dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan.5
Dalam hal ini, Ilmu Akhlak sangat penting untuk dikaitkan dengan
Ilmu Pendidikan. Sebagai contoh, dalam proses pembelajaran, guru harus
memberikan contoh akhlak yang baik pada siswa untuk membentuk
akhlak yang mulia pada diri siswa. Selain itu, guru juga harus
memperhatikan aspek akhlak siswa dalam proses pembelajaran, seperti
kesabaran, kejujuran, dan tanggung jawab.6

E. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Falsafat


Hubungan antara Ilmu Akhlak dan Falsafat dalam Islam sangat erat.
Keduanya saling terkait dan melengkapi satu sama lain. Ilmu Akhlak
membahas tentang perilaku manusia, sedangkan Falsafat membahas
tentang kebenaran dan hakikat kehidupan manusia. Keduanya membahas
tentang kebaikan dan kebenaran, yang mana dalam Islam dikenal sebagai
ma’ruf.
Dalam pandangan Islam, Ilmu Akhlak dan Falsafat memiliki tujuan
yang sama, yaitu untuk memandu manusia menuju kebaikan dan
kebenaran. Tujuan akhir dari keduanya adalah untuk mencapai
kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat. Keduanya juga berbicara tentang
nilai-nilai yang sama, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang,
kesederhanaan, dan lain sebagainya.
Ilmu Akhlak dan Falsafat juga saling melengkapi satu sama lain
dalam memberikan pemahaman tentang konsep-konsep moral dan etika.
Ilmu Akhlak memberikan pandangan praktis tentang bagaimana manusia
harus bertindak dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan Falsafat
5
Munawwir, A. S. (2016). Pendidikan karakter dan akhlak mulia dalam perspektif Islam
6
Aziz, S. A. (2018). Integrasi Ilmu Akhlak dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam.

6
memberikan pemahaman teoretis tentang konsep-konsep tersebut. Oleh
karena itu, keduanya saling melengkapi dalam memberikan pemahaman
yang komprehensif tentang moral dan etika dalam Islam.
Dalam konteks Islam, ilmu akhlak dan falsafat dipelajari secara
bersama-sama untuk membentuk pemahaman yang menyeluruh tentang
kehidupan manusia dan tugasnya di dunia. Hal ini ditegaskan oleh
sejumlah ulama dan filosof Muslim, seperti Al-Ghazali, Ibnu Khaldun,
dan Al-Farabi, yang memandang ilmu akhlak dan falsafat sebagai dua
ilmu yang saling melengkapi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari hubungan ilmu akhlak
dengan ilmu lainnya,antara lain:

7
1. Ilmu akhlak dan ilmu tasawuf bagaikan dua sisi pada mata uang yang
tidak dapat dipisahkan. Ilmu akhlak dapat menjadi dasar dalam penerapan
tasawuf, ilmu tasawuf dapat menjadi tujuan dari pembelajaran akhlak, dan
juga ilmu tasawuf dapat menjadi sarana peningkat akhlak kita.
2. Ilmu Tauhid dapat memberikan pandangan yang jelas mengenai tujuan
hidup manusia, yakni mengesakan Allah dan memperbaiki akhlak. Dalam
Al-Qur’an ilmu tauhid dan akhlak bahkan sampai dikaitkan sebagai dua
hal yang harus ada pada diri seorang muslim
3. Ilmu jiwa dan ilmu akhlak memiliki tujuan yang sama dalam membentuk
kepribadian muslim yang baik. Ilmu jiwa dapat menjadi faktor dalam
mempengaruhi perbuatan apa yang akan dilakukan oleh seseorang.
4. Ilmu Pendidikan dan ilmu akhlak dalam Islam sangatlah berkaitan erat.
Perbaikan akhlak merupakan salah satu tujuan Pendidikan yang ada dalam
Islam. Pembentukan akhlak yang baik tidak dapat terwujud tanpa
pendidikan yang baik pula. Sementara itu, pendidikan yang baik tidak
dapat terwujud tanpa pembentukan akhlak yang baik pula.
5. Ilmu falsafat dan ilmu akhlak memiliki beberapa pembahasan yang sama
dalam konteks kebaikan dan kebenaran yang dalam Islam dikenal sebagai
ma’ruf. Dalam konteks Islam, ilmu akhlak dan falsafat dipelajari secara
bersama-sama untuk membentuk pemahaman yang menyeluruh tentang
kehidupan manusia dan tugasnya di dunia.

B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, diharapkan baik penyusun maupun
pembaca dapat memahami hubungan antara ilmu akhlak dengan ilmu-ilmu
lainnya, meliputi ilmu tasawuf, ilmu tauhid, ilmu jiwa, ilmu pendidikan.dan
ilmu falsafat. Hal ini diharapkan dapat membuat penyusun dan pembaca
menjadi lebih bersemangat untuk menerapkan akhlak-akhlak sesuai dengan
8
ajaran islam dalam kehidupan sehari. Dibutuhkan pula saran/kritikan dari
pembaca agar bisa menjadi motivasi untuk perkembangan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Suyuti Hikamudin. 2019. Buku Ajar Ilmu Akhlak Tasawuf. Klaten: Penerbit
Lakeisha

9
Farid Kurniawan Edi. 2017. Akhlak Tasawuf sebagai Kajian Keilmuan.
INZAH Online Journal Vol. 3, No. 1, 2017
Al-Faruqi, I. R., Tawhid: Its Implications for Thought and Life. The Islamic
Foundation.
A. S. Munawwir. 2016. Pendidikan karakter dan akhlak mulia dalam
perspektif Islam
S. A. Aziz. 2018. Integrasi Ilmu Akhlak dalam Kurikulum Pendidikan Agama
Islam.

10

Anda mungkin juga menyukai