DOSEN PENGAMPU
MUSYAFA’,S.H.I.,M. Ag.
DISUSUN OLEH :
MANAJEMEN R2
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah Swt, yang Maha Kuasa atas diberikannya kemampuan untuk
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami tujukan untuk memenuhi tugas Aqidah Akhlak
yang diberikan oleh Bpk. Musyafa’,S.H.I., M.Ag. kepada mahasiswa/i Manajemen kelas MG.
semoga makalah kami bermanfaat kedepannya. Amin.
Penyusun.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 2
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8
3.2 Saran............................................................................................... 8
Daftar Pustaka.....................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ilmu akhlak bisa juga diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan tentang baik
dan buruk, mempelajari tentang sifat-sifat terpuji dan cara-cara untuk memilikinya,
serta meempelajari tentang sifat-sifat tercela dan cara-cara untuk menghindarinya.
Dalam bahasa Indonesia selain menerima perkataan akhlak, etika dan moral
yang masing-masing berasal dari bahasa arab, yunani, dan latin, juga dipergunakan
beberapa perkataan yang makna dan tujuannya sama atau hampir sama dengan
perkataan akhlak ialah, susila, kesusilaan, tata susila, budi pekerti, kesopanan, sopan
santun, adab, perangai, tingkah laku, perilaku dan kelakuan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa etika termasuk salah satu komponen dalam
filsafat. Banyak ilmu-ilmu yang pada mulanya merupakan bagian filsafat karena ilmu
tersebut kian meluas dan berkembang dan akhir membentuk rumah tangganya sediri
dan terlepas dari filsafat. Demikian juga dalam etika dalam proses perkembangannya,
sekalipun masih diakui sebagai bagian dalam pembahasan filsafat, kini telah
merupakan ilmu yang mempunyai identitas sendiri.
Etika dianggap sebagai bagian dari filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran dan pandangan moral. Di dalamnya etika mau mengerti mengapa kita
harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat mengambil sikap
3
yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Melalui filsafat
ini, etika berusaha untuk mengerti mengapa, atau dasar apa kita harus hidup menurut
norma-norma tertentu.
4
mengatakan bahwa: “Kita dapat berkata bahwa secara nyata terlihat dan sekaligus kita
akui bahwa terdapat manusia yang berkelakuan baik, dan juga sebaliknya.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu jiwa dan ilmu akhlak bertemu karena pada
dasarnya sasaran keduanya adalah manusia. Ilmu akhlak melihat dari apa yang
sepatutnya dikerjakan manusia, sedangkan ilmu jiwa (psikologi) melihat tentang apa
yang menyebabkan terjadinya suatu perilaku.
5
Manusia dalam hidupnya tidak akan mungkin bisa melepaskan diri dari
kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, dalam membahas akhlak tentang kehidupan
individu, perlu menelusuri dan membahas kehidupan dalam bermasyarakat juga.
Manusia adalah makhluk bersyarikat dan bermasyarakat, saling membutuhkan
diantara sesamanya.
Hal ini jelas sekali bila kita perhatikan firman Allah surat Al-Hujurat ayat : 13 :
Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Sehingga, ilmu pendidikan Islam berjalan searah dengan ilmu akhlak. Hal ini
karena keduanya sama-sama bertujuan membentuk pribadi sebagai insan kamil, yang
menjalankan ajaran islam sesuai dengan tuntunan yang di ajarkan Rasulullah.
6
D.Marimba mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah identik dengan tujuan hidup
seorang muslim, yaitu menjadi hamba Allah yang mengandung implikasi kepercayaan
dan penyerahan diri kepada-Nya. Pendidikan dalam pelaksanaanya memerlukan
dukungan orang tua dirumah, guru di sekolah serta pimpinan tokoh masyarakat di
lingkungan. Semua lingkungan ini merupakan bagian integral dari pelaksanaan
pendidikan, yang berarti pula tempat dilaksanakannya pendidikan akhlak untuk
meciptakan akhlak yang baik bagi generasi bangsa
Ilmu pendidikan sering dijumpai dalam berbagai literatur dan banyak
berbicara mengenai berbagai aspek yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan dalam pandangan Islam banyak berhubungan dengan
kualitas manusia yang berakhlak. Sementara itu, Muhammad Athiyah al-abrasyi
mengatakan bahwa pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan
Islam telah menyimpilkan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah tujuan
sebenarnya dari pendidikan.
Hakikat pendidikan adalah menyiapkan dan mendapingi seseorang agar
memperoleh kemajuan dalam menjalani kesempurnaan. Kebutuhan manusia terhadap
pendidikan beragama seiring dengan beragamnya kebutuhan manusia. Ia
membutuhkan pendidikan fisik untuk menjaga keseharan fisiknya, ia membutuhkan
pendidikan akal agar jalan pikirnya sehat, ia membutuhkan pendidikan sosial agar
membawanya mampu bersosialisasi, ia membutuhkan pendidikan agama untuk
membimbing rohnya menuju Allah, ia membutuhkan pula pendidikan akhlak agar
perilakunya seirama dengan akhlak yang baik.
Pendidikan akhlak merupakan benang perekat yang merajut semua jenis
pendidikan di atas dengan kata lain, semua jenis pendidikan di atas harus tunduk pada
kaidah-kaidah akhlak.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa ilmu
akhlak adalah suatu ilmu yang sangat penting dimiliki manusia karena dengan
ilmu akhlak jiwa kita lebih tenang damai, dan menjadi manusia yang lebih baik.
Hubungan ilmu ahlak dengan ilmu tasawuf, tauhid, psikologi, sosiologi,
pendidikan, filsafat dan hukum adalah untuk mengetahui apakah keadaaan rohani
dan jasmani baik individu ataupun masyarakat tertentu baik atau buruk.
3.2 Saran
Demikian makalah ini penulis tulus, untuk memenuhi tugas mata kuliah
Aqidah Akhlak tentang hubungan ilmu akhlak denga ilmu-ilmu lainnya. penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari harapan dan sempurna. Karena itu, saran
dan masukan dari pembaca sangat Penulis harapkan dalam penyempuranaan
makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA