Disusun Oleh
Candra Permana
NIM : 1718.1.1.05.04
GARUT-CIKELET
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat dan Hidayah-Nya berupa kesehatan sehingga makalah yang
berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Stres” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 11
C. Tujuan................................................................................................. 11
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuatu hal dapat terjadi pada setiap orang, baik hal yang buruk ataupun
baik, seperti kondisi stress atau peningkatan kesehatan. Pemahaman tentang stress
dan akibatnya sangatlah penting bagi upaya pengobatan dan pencegahan stress itu
sendiri. Setiap orang mengalami sesuatu yang disebut stress sepanjang
kehidupannya. Masalah stress sering dihubungkan dengan kehidupan modern dan
sepertinya kehidupan modern merupakan sumber bermacam gangguan stress.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu strategi coping ?
2. Stres yang disebabkan kecemasan !
3. Dinamika kelompok pengaruh stres !
4. Partisipasi dalam pengambilan keputusan
5. Pengararuh kepuasan kerja terhadap stres tidaknya seseorang !
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa itu strategi coping ?
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi stres
?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Coping
- Apa itu coping skill?
Dikutip dari Medical Dictionary, coping skill adalah suatu pola karakter
atau perilaku yang dapat meningkatkan kemampuan adaptasi seseorang. Hal
tersebut termasuk kemampuan dalam memegang teguh nilai atau kepercayaan,
kemampuan mengatasi masalah, bersosialisasi, menjaga kesehatan, dan juga
kemampuan dalam menjaga komitmen. Coping skill juga dapat dipandang sebagai
suatu kemampuan menghadapi stres untuk mendorong diri agar tetap terus maju
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
coping skill merupakan sesuatu karakter yang dapat dipelajari dan diterapkan
untuk menjaga kesehatan mental.
Banyak masalah mental yang dipicu stress juga pada akhirnya berdampak
pada kesehatan fisik dan sosial. Dengan demikian, memiliki kemampuan
mengatasi masalah (coping skill) juga sangat bermanfaat untuk mencegah
komplikasi kesehatan yang mungkin nanti ditimbulkan.
1. Emotion-focused coping
Strategi ini juga justru berbahaya ketika masalah yang dihadapi sesungguhnya
memerlukan penanganan segera, seperti pengobatan dini penyakit kronis dan
masalah finansial.
2. Problem-focused coping
B. Kecemasan
Rasa cemas yang normal biasanya akan mereda sendiri ketika faktor
pemicu kecemasannya hilang. Misalnya seseorang yang merasa cemas saat
menghadapi ujian akan merasa tenang kembali setelah ujiannya selesai.
Namun, berbeda dengan rasa cemas yang normal, orang yang mengalami
kecemasan berlebihan biasanya akan terus merasa cemas tanpa sebab yang jelas.
Munculnya rasa cemas berlebihan ini sering kali disebabkan oleh gangguan
kecemasan.
Selain rasa cemas berlebihan, orang yang menderita gangguan kecemasan umum
dapat merasakan gejala lain, seperti:
Susah tidur
Sulit berkonsentrasi
Khawatir berlebihan terhadap hal-hal kecil
Dada berdebar-debar
Keringat dingin
Mudah lelah
Otot terasa kaku dan tegang
2) Gangguan panik
3) Fobia
dialami bahkan bisa sampai membuat penderitanya menghindari objek atau situasi
tersebut.
Orang yang menderita fobia akan merasa sangat ketakutan atau panik
ketika berhadapan dengan hal yang menyebabkan fobianya atau bahkan sekadar
memikirkan tentang hal tersebut.
Gangguan yang sering juga disebut sebagai fobia sosial ini ditandai oleh
rasa cemas yang berlebihan terhadap kondisi sosial sehari-hari, seperti berbicara
di depan orang banyak atau menyapa orang lain.
1) Faktor genetik
Berbeda dengan rasa cemas yang normal dan dapat mereda sendiri,
kecemasan berlebihan akibat gangguan cemas tidak akan menghilang tanpa
penanganan dari psikolog atau psikiater.
Oleh karena itu, jika Anda merasakan kecemasan berlebihan yang tidak
kunjung menghilang, Anda sebaiknya berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Untuk membantu menenangkan perasaan Anda dan meredakan kecemasan
berlebihan yang Anda rasakan, psikolog atau psikiater akan memberikan
penanganan berupa:
3) Psikoterapi
4) Pemberian obat-obatan
Selain dengan penanganan medis oleh psikolog atau psikiater, Anda juga
bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk mengendalikan atau mengatasi
kecemasan berlebihan:
C. Dinamika Kelompok
- Pengertian dinamika kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara
bersama. Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang
menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika
kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
E. Kepuasan Kerja
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah jelaskan dapat disimpulkan bahwa
yang mempengaruhi stres ada lima, yaitu :
a. Strategi coping
b. Kecemasan
c. Dinamika Kelompok
d. Partisipasi dalam pengambilan keputusan
e. Kepuasan Kerja
Daftar Pustaka
www.slideshare.net/suherlambang/stresskesehatan-dan-coping.