Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
tugas makalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Etik UMB”. Makalah ini
Kami susun agar pembaca dapat lebih mememahami tentang apakah itu
Manajemen Stress yang disajikan berdasarkan studi dari berbagai sumber. Tak
lupa Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak serta sumber yang telah
memberi dukungan maupun informasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi diri
Kami sendiri, para mahasiswa dan semua yang membaca makalah ini, dan
mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini.

Terimakasih.

Makassar, Mei 2022


Penyusun,

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................2
C. Tujuan.................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................3

A. Pengertian Stress, Stressor dan Manajemen Stress...........3


B. Indikasi atau gejala-gejala Stress........................................3
C. Dampak Stress terhadap individu......................................4
D. Faktor-faktor penyebab Stress...........................................6
E. Solusi dalam upaya menghindari dan mengatasi Stress....7

BAB III PENUTUP...........................................................................16

A. Kesimpulan.........................................................................16
B. Saran...................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang berbicara tentang stres. Kita mendengar topik ini sebagai bahan
pembicaraan sehari-hari, baik di radio, televisi, surat kabar dan diberbagai konferensi maupun
di kalangan Universitas. Sayangnya hanya sedikit saja orang yang mengerti konsep stres yang
benar. Manager menganggap stres sebagai frustasi atau ketegangan emosi; pengatur lalu lintas
pesawat berpendapat sebagai problem konsentrasi; seorang remaja yang kandas cita-citanya
dan para atlit yang gagal berprestai karena ketegangan otot. Secara umum pengertian stres
adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh. Kalau ketegangan
itu berlebihan sehingga menggangu fungsi alat-alat tubuh tadi, maka keadaan demikian disebut
dengan istilah distres. Stres dalam kehidupan tidak dapat dihindarkan. Masalahnya adalah
bagaimana manusia hidup dengan stres tanpa harus mengalami distres.

Teknologi dan industrialisasi yang pesat juga mencipta-kan suatu perubahan yang
penting dalam sifat ancaman dan stres itu sendiri. Bagi manusia yang hidup dijaman yang masih
primitif, ketegangan itu suatu keadaan yang masih mudah ditentukan sebab musababnya dan
dapat dengan jelas dikenali, walaupun mengancam langsung kehidupan tetapi sekurang-
kurangnya gamblang untuk dihadapi. Manusia jaman dulu dapat menanggapi ketegangan
dengan tindakan yang konkrit berupa perilaku fisik yang relevan dengan ancaman fisik yang
dihadapinya, sehingga dampak lanjutan dari ketegangan tersebut dapat dihindari. Manusia
jaman sekarang masih terbuka terhadap stres atau ketegangan seperti yang telah dikemukakan
diatas. Tetapi seringkali manusia modern kurang intensif dalam menghadapi ketegangan atau
stres yang dihayatinya karena ketegangan tersebut sulit dihadapi secara pribadi berdasarkan
sifatnya yang samar dan sulit ditentukan sebab-sebabnya secara gamblang. Sumber-sumber
ketegangan (stres) bagi manusia modern tidak banyak lagi yang berupa ancaman fisik,
melainkan lebih bersifat psikologis seperti perselisihan, persaingan, rasa malu, jenuh, rasa
bersalah, perasaan dipelakukan tidak adil, ataupun cemas mengenai kenaikan pangkat atatu
gaji. Akibatnya, orang tersebut tetap tegang dan senantiasa siap tempur tetapi tidak pernah
menghadapi musuh yang sesung-guhnya.

Seorang yang menderita stres, selain terwujud dalam berbagai macam penyakit, dapat
pula terungkap melalui ketidak mampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
sehingga menderita gangguan kecemasan, depresi dan gangguan psikosomatik. Penderitaan
fisik dan/atau psikik menyebabkan orang tak dapat berfungsi secara wajar, tak mampu
berprestasi tinggi dan sering menjadi masalah bagi lingkungannya (di rumah, di tempat kerja
atau lingkungan sosial lain), merupakan akibat dari stres yang berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Stress, Stressor dan Manajemen Stress?
2. Apa saja indikasi atau gejala Stress?
3. Apa saja dampak Stress terhadap individu?
4. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan Stress?
5. Kiat-kiat apa saja untuk menghindari dan mengatasi Stress?

C. Tujuan
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Etik UMB.
2. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan stres dan bagaimana stres
dalam kehidupan.
3. Agar pembaca dapat menghindari dan mengatasi gejala Stress yang seringkali
berdampak negatif bagi seseorang.

D. Manfaat
1. Pembaca dapat menghindari dan mengatasi Stress dengan baik berdasarkan gejala dan
faktor-faktor penyebab Stress.
2. Pembaca dapat memiliki kehidupan yang lebih tenang dan berkualitas karena dapat
melakukan Manajemen Stress dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian dari Stress, Stressor dan Manajemen Stress
Stres adalah suatu rangsangan yang menegangkan psikologis dari suatu
organisme,tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang menekan organ tubuh dan atau
dirisendiri,suatu keadaan ketegangan psikologis karen/kecemasan. Selain itu, Stres juga
diartikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan
kondisi seseorang (Handoko, 1997:200). Stres yang terlalu besar dapat mengancam
kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Adapun menurut Robbins
(2001:563) Stres juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis
seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut
terdapat batasan atau penghalang.

Stresor adalah pengalaman atau situasi yang penuh dengan tekanan. Selain itu, Stresor
(stressor) diartikan juga sebagai sebuah stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respon stres
pada organisme.

Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara


efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena
tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki
kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.

b. Indikasi atau gejala-gejala Stress


Cary Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala stress dapat berupa tanda-tanda berikut
ini:

1. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, rnerasa panas,
otot-otot tegang, pencemaan terganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala,
salah urat dan gelisah.

2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, saiah paham, tidak berdaya, tidak
mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, sulit konsentrasi,
sulit berfikir jemih, sulit membuat kcputusan, hilangnya kreatifitas, hilangnya gairah dalam
penampilan dan hilangnya minat terhadap orang lain.

3. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan, cemas menjadi
lekas panik, kurang percaya diri menjadi rawan, penjengkel menjadi meledak-ledak.
Menurut Braham, gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini:

1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya
gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada
bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi
atau serangan jantung, kehilangan energi.

2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitif, gelisah dan cemas,
suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis dan depresi, gugup, agresif
terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta mudah menyerang, dan kelesuan mental.

3. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk
berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja.

4. Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain
menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau
menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang
lain.

c. Dampak Stress terhadap individu


1. Dampak Fisiologik

Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti : mudah
masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), mengalami kegemukan atau menjadi
kurus yang tidak dapat dijelaskan, juga bisa menderita penyakit yang lebih serius seperti
cardiovasculer, hypertensi, dst.

2. Dampak Psikologik

Adapun dampak psikologik antara lain :

a. Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda pertama dan punya peran sentral
bagi terjadinya ‘burn – out’

b. Terjadi ‘depersonalisasi’ ; Dalam keadaan stress berkepanjangan, seiring dengan


kewalahan /keletihan emosi, kita dapat melihat ada kecenderungan yang bersangkutan
memperlakuan orang lain sebagai ‘sesuatu’ ketimbang ‘sesorang’

c. Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat pula menurunnya rasa
kompeten & rasa sukses
3. Dampak Perilaku

Dampak perilaku seperti :

a. Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku
yang tidak berterima oleh masyarakat

b. Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada kemampuan mengingat informasi,
mengambil keputusan, mengambil langkah tepat.

c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Faktor-faktor penyebab Stress


Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya
Stres yaitu :

1. Faktor Lingkungan

Ketidakpastian Ekonomi, misalnya orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaan


mereka.

Ketidakpastian Politik, misalnya adanya peperangan akibat perebutan kekuasaan.

Perubahan Teknologi, misalnya dengan adanya alat-alat eletronik dll, munculnya bom dimana-
mana.

2. Faktor Organisasional

Tuntutan Tugas, misalnya desain pekerjaan individual, kondisi pekerjaan, dan tata letak fisik
pekerjaan.

Tuntutan Peran, misalnya ada peran beban yang berlebihan dalam organisasi.

Tuntutan Antarpersonal, misalnya tidak adanya dukungan dari pihak tertentu atau terjain
hungan yang buruk.
3. Faktor Personal.

Persoalan Keluarga, misalnya kesulitan dalam mencari nafkah dan retaknya hubungan keluarga.

Persoalan Ekonomi, misalnya apa yang dimilikinya tidak memenuhi apa yang didambakan.

Berasal dari kepribadiannya sendiri.

e. Solusi dalam upaya menghindari dan mengatasi Stress


Beberapa cara menghindari Stress :
1. Saat di rumah :

· Mencari waktu santai di rumah.

Begitu sampai di rumah mungkin sudah di sambut oleh masalah-masalah keluarga dan tugas-
tugas rutin yang harus dilakukan. Sering kali itu semua menambah stress yang sudah di bawa
dari tempat kerja. Begitu sampai di rumah ambilah waktu untuk bersantai sejenak.Biarkan
keluarga tahu bahwa kita membutuhkan waktu istirahat dengan berada sendirian. Pilihlah salah
satu dari banyak cara yang telah kita bahas sebelumnya dan gunakan cara tersebut untuk
menurunkan stress dan mengisi ulang tenaga. Maka kita akan mampu untuk mengatasi
masalah rumah tangga dengan baik. Luangkan waktu kedua untuk meredakan stress persis
sebelum hendak tidur.

· Tidur yang Cukup

Hampir semua penelitian menunjukkan bahwa kita butuh tujuh sampai delapan jam tidur di
malam hari agar bisa berfungsi secara prima. Tidur membuat kita santai dan mendapatkan
tenaga kembali, serta membantu perlawanan terhadap stress.Jika kita hendak tidur dengan
nyenyak. Makan besar harus di lakukan paling tidak tiga jam sebelum kita tidur jika kita ingin
bisa tidur sepanjang malam. Menyantap banyak makanan di larut malam akan membuat stress
system pencernaan. Hindari tidur di siang hari kecuali dalam waktu yang amat singkat. Tidur
disiang hari hanya akan membuat kita sulit untuk tidur dimalam harinya. Jika harus tidur siang,
lebih dari 30 menit dapat memberikan dampak negatif terhadap siklus tidur. Hindari juga
latihan fisik yang dilakukan larut malam yang terlalu berat karena aliran oksigen kedalam sel-sel
tubuh akan membuat kita bersemangat kembali dalam menjadikan kita terjaga lebih lama.

Tubuh kita perlu istirahat yang cukup untuk bisa pulih dari aktivitas-aktivitas yang
padat.Istirahat, baik itu dalam bentuk tidur siang singkat maupun tidur malam yang cukup
sangatlah memberikan efek yang signifikan untuk meredakan stress yang mudah muncul.
Sebaliknya, apabila istirahat dirasakan kurang maka akan dengan mudah menjadi moody, cepat
marah dan stress. Akibatnya sudah bisa ditebak: produktivitas dan kualitas kerja yang tidak
optimal, sehingga mempengaruhi karir, cita-cita, dan hubungan dengan orang lain.

· Pelajari dan Kuasai Tehnik Mengatur Waktu

Stress seringkali terjadi karena kita selalu dikejar oleh waktu, hasilnya adalah rasa panik dan
cenderung tidak sabar. Dengan belajar mengatur waktu, maka kita akan dengan mudah
meredakan potensi munculnya stress, karena pikiran kita lebih tenang dalam menghadapi
tugas-tugas. Hasil dari tugas yang dikerjakan pun menjadi lebih optimal.Milikilah agenda, atau
setidaknya gunakanlah diary atau organizer yang ada dalam HP.

· Berolahragalah Secara Teratur

Aktivitas olahraga adalah salah satu pereda stress paling ampuh. Pada dasarnya stress
terbentuk karena ketidakberdayaan kita dalam menghadapi, menguasai maupun memecahkan
masalah yang ada. Aktivitas olahraga seperti latihan aerobik, latihan beban maupun aktivitas
olahraga lainnya, adalah cara terbaik untuk memutarbalikkan ketidakberdayaan tersebut
menjadi perasaan memegang kendali penuh atas tubuh dan pikiran kita.

Aktivitas olahraga juga menimbulkan rasa puas atas keberhasilan kita mengalahkan diri
kita sendiri.Rasa puas ini adalah hasil dari produksi hormon endorfin sesudah latihan. Hormon
tersebut adalah hormon yang sama yang diproduksi oleh tubuh apabila merasakan sensasi
kenikmatan / kepuasan yang sangat tinggi. Efek langsungnya adalah perasaan terhadap diri
sendiri yang lebih baik (greater sense of well-being) dan relaksasi dari otot-otot dan syaraf
tubuh yang tegang.

· Banyak tersenyum

Semakin sering kita tersenyum semakin berbahagia. Sebuah senyuman juga membuat orang
lain kembali tersenyum. Usahakan tersenyum ketika kita sedang marahwalaupun terdengar
tidak masuk akal tetapi tersenyum akan mengendorkan otot-otot wajah.

· Menata rumah

Salah satu unsur yang menyebabkan bertambahnya stress dalam hidup kita adalah
menumpuknya tugas rumah tangga.Jangan menunda-nunda dan mulailah menata
rumah.Buatlah komitmen waktu untuk membenahi lemari dan laci-laci serta menyingkirkan
barang-barang lama dan sudah tidak terpakai lagi atau menyumbangkannya. Kerjakan mulai
dari yang paling berantakan.
2. Saat di Tempat Kerja :

· Mencari waktu santai di tempat kerja

Jika menghabiskan tiap menit dari hari kita dengan bekerja tanpa pernah mengambil waktu
istirahat, pada akhirnya akan merasa kecapaian dan keletihan mental. Pastikan bahwa kita
memanfaatkan semua waktu istirahat yang disediakan.Bangunlah dari tempat duduk, jalan
berkeliling dan biarkan darah mengalir.Yang paling baik jangan menyantap makan siang sambil
tetap melakukan pekerjaan.Regangkanlah otot-otot dengan pergantian suasana dapat
menciptakan keajaiban dengan menemukan sesuatu yang menggembirakan atau lucu untuk
dibicarakan.

· Menghindari Politik Kantor

Manusia adalah makhluk berpolitik dan tempat kerja adalah arena politik. Pilih-pilih teman dan
pengelompokan terjadi dan konflik sering kali timbul akibat keberpihakan yang berbeda satu
sama lain. Persaingan dan perebutan posisi serta kekuasaan adalah hal yang wajar dan hal
tersebut dapat menimbulkan sisi terburuk dalam diri seseorang.Ketidaksetujuan dan
perselisihan kecil sering kali dapat meningkatkan menjadi konflik besar.Jauhilah sedapat
mungkin pergumulan semacam itu. Hal ini tidaklah sebanding dengan stress yang
diakibatkannya. Ketahuilah kapan saatnya untuk diam saja atau mengambil tindakan yang akan
melindungi pekerjaan kita. Jika kita tidak dapat menghindari situasi-situasi seperti ini
gunakanlah cara-cara berpolitik yang positif, bertindaklah dengan berani tapi disertai
kebijaksanaan dan budi pekerti.

· Menghindari gosip kantor

Setiap tempat kerja memiliki bentuk komunikasi terselubung yang dapat menyebarkan
informasi, gossip, dan sindiran.Kadang-kadang informasinya benar tapi masalahnya terletak
pada kenyataan bahwa kita sering kali tidak tahu apakah itu realitas atau sekedar cerita. Ketika
komunikasi yang resmi tidak ada, penyebaran informasi dari mulut ke mulutlah yang akan
mengisi kekosongan tersebut, sering kali dengan informasi yang tidak benar atau negatif.
Orang-orang akan menambah informasi, terutama jika mereka mimiliki kepentingan sendiri.
Berita miring cenderung menyebar lebih cepat dan sering kali menjadi lebih buruk daripada
kenyataan sebenarnya, menimbulkan rasa takut,marah, dan stress.

· Menjadi Anggota Perkumpulan

Berada di tengah-tengah orang lain benar-benar dapat mengalihkan pikiran dari kesusahaan diri
sendiri. Memberi waktu untuk memusatkan perhatian pada orang lain dan sekaligus
menurunkan stress kita. Jika tidak terlibat dalam perkumpulan mana pun , temukan yang cocok
dengan kita.

· Bangunlah Sikap dan Pola Pikir Yang Positif

Bersikap positif dan optimis akan sangat membantu kita dalam mengusir rasa was-was yang
sebenarnya tidak kita perlukan. Pola pikir yang positif juga akan lebih mudah membuat kita
berinteraksi dengan banyak orang. Pancaran energi positif dari dalam diri kita juga sebenarnya
pasti akan dirasakan oleh orang lain. Dengan menjadi orang yang berpikiran, bertutur-kata, dan
berperilaku positif, tentunya kita akan menerima hal-hal positif pula.

· Tidak membawa pulang kerjaan

Di rumah adalah waktunya anda menjalankan hidup sosial, sehingga anda wajib menghindari
lembur di rumah membawa pekerjaan, apalagi melibatkan anggota keluarga untuk membantu
menyelesaikan tugas-tugas dari kantor. Hal ini bisa berujung pada masalah hubungan sosial
dengan isteri/suami, anak, orangtua, tetangga, dan lain sebagainya.

· Akrab dengan rekan, atasan dan bawahan kekeluargaan

Jika teman-teman dan atasan di kantor sudah anda anggap seperti keluarga sendiri, maka anda
bekerja bisa jadi nyaman serta akan saling membantu dan mendukung jika mengalami kendala-
kendala dalam bekerja. Usahakan hubungan anda dengan bos atau atasan anda akrab dan tidak
saling jaim (jaga image) seperti teman atau orang tua, namun anda tetap hormat kepadanya
dan menghormati ketika dia marah.

· Bekerja untuk ibadah bukan uang semata

Jangan lupa menjalankan ibadah anda selama menjalankan berbagai tugas kantor seperti solat
wajib, salat sunat, puasa wajib, puasa sunah, dan lain-lain. Jika anda bekerja ikhlas demi Allah
dan tidak banyak mengharap imbalan yang besar, maka anda bekerja akan tenang, nyaman,
damai, tentram dan tanpa beban.

· Selalu cari cara untuk mempermudah pekerjaan

Selalu pikirkan cara dan metode baru yang dapat membuat pekerjaan yang tadinya butuh
waktu lama jadi sebentar. Coba pelajari teknologi-teknologi baru, fitur/rumus office baru, ikut
seminar, coba-coba trial eror, tanya ke senior atau pakar, dan lain-lain.

· Mencari peluang kerja lebih enak

Mungkin bisa saja posisi anda saat ini di kantor tidak sesuai dengan yang anda inginkan secara
horisontal. Misalnya anda suka kerja di lapangan namun anda ditempatkan perusahaan di balik
layar komputer terus-menerus sepanjang hari.Cobalah utarakan unek-unek anda masalah
penempatan dengan bagian hrd, mungkin mereka bisa membantu.Bisa juga tunjukkan saja
kemampuan dan dedikasi anda pada perusahaan karena bisa jadi jika ada posisi kosong, anda
bisa dipertimbangkan perusahaan untuk naik mengisi jabatan itu.

· Tidak menggantungkan hidup pada pekerjaan

Jika kondisi perusahaan sedang gonjang-ganjing, maka anda bisa ikut sport jantung karena
berhubungan dengan kelangsungan hidup anda dan keluarga anda. Tetapi jika anda punya
bisnis lain maka anda bisa tenang walaupun kantor anda mau pailit dan bubar jalan. Di saat
senggang pikirkanlah kira-kira peluang dan usaha apa yang bisa anda jalankan sesuai dengan
modal yang anda miliki. Jangan takut untuk mencoba jika usaha sampingan yang anda jalani
belum berhasil alias gagal.

· Isi waktu istirahat/luang dengan yang berguna/bermanfaat

Pada saat jam istirahat jangan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak penting seperti main game
sendirian, nongkrong di warteg, kerja terus, aktivitas pemerah tenaga, dan lain-lain. Isi waktu
senggang di kantor dengan hal-hal yang bisa mendukung pekerjaan anda seperti tidur siang
sebentar, makan-makan dengan teman sekerja, nbobrol dengan banyak teman, cuci mata,
jalan-jalan, merintis bisnis sampingan, dan masih banyak aktivitas berguna lainnya.

· Mengatasi konflik dengan kepala dingin serta musyawarah

Konflik di kantor adalah hal yang biasa baik terjadi antara karyawan dengan karyawan maupun
antara karyawan dengan perusahaan. Untuk itulah jika anda sedang berada dalam konflik, anda
harus sesegera mungkin menyelesaikannya dengan win win solution tanpa kekerasan secara
musyawarah. Jika ada masalah selesaikanlah dengan tenang tanpa emosi agar penyelesaian
berjalan tanpa memunculkan masalah baru.

· Bawa barang-barang yang anda sukai atau menghibur

Tidak ada salahnya anda membawa bingkai foto keluarga, boneka kesayangan, pajangan-
pajangan unik, aksesoris lucu-lucu, atk yang unik-unik, majalah hobi, makanan ringan kesukaan
anda, dan lain-lain. Buat senyaman mungkin dengan menyeting tempat kerja atau ruang kerja
anda sesuai dengan apa yang anda mau, tetapi tetap wajar tidak nyeleneh.

Jika segala macam upaya telah anda lakukan namun ternyata tidak ada perubahan yang berarti
di saat anda tertekan, maka ada baiknya untuk mulai melirik pekerjaan lain yang sesuai dengan
bakat dan minat anda. Siapa tahu dengan pindah kerja di tempat yang baru bisa membuat anda
bahagia lahir dan batin.
Beberapa cara mengatasi Stress :
a. Psikoterapi.

Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa mengatasi
persoalannya. Pada dasrnya metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka perorangan,
tetapi dalam praktik banyak variasi teknik psikoterapi teragntung pada teori yang mendasarinya
dan jenis masalah yang sering dihadapi klien. Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan
keadaan kejiwaan klien yang terganggu (mulai dari masalah ringan sampai gangguan mental
berat) agar bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien tersebut merasa bisa merasa
dirinya lebih sehat mental.

Berdasarkan teori dan teknik yang diterapkan ada beberapa jenis psikoterapi:

1. Psikoanalisis.

Teknik ini diperkenalkan oleh Sigmund Freud.Sesuai dengan teorinya, Freud mencoba
menjelajahi alam ketidaksadaran pasiennya melalui wawancara yang dinamakannya asosiasi
bebas sampai pasien menemukan sumber masalahnya yang biasanya terdapat dalam alam
ketidaksadaran itu.Pasien harus berbaring di sofa dan psikoterapis duduk di belakangnya sambil
member pertanyaan – pertanyaan dan mencatat.Gunanya adalah agar pasien bisa bebas
berasosiasi tidak terhambat oleh kehadiran terapis.Tahap penting dari teknik ini adalah jika
terjadi katarsis yaitu pasien bisa meluapkan emosinya sehingga menimbulkan perasaan lega.
Kelemahan teknik ini adalah bahwa proses penyembuhan bisa berlangsung bertahun-tahun.

2. Hpnoterapy.

Sebelum teknik psikoanalisis diperkenalkan psikeater menggunakan teknik hipnotis


untuk menurunkan ambang kesadaran dan mensugesti pasien untuk sembuh. Teknik ini bisa
langsung menghilangkan gejala, tetapi hanya berlangsung sesaat dan akan kambuh lagi jika
pengaruh sugesti sudah hilang. Oleh karena itu sekarang dikembangkan teknik hypnoterai baru
sehingga pasien / klien bisa mensugesti dirinya sendiri dan bisa sembuh total tanpa tergantung
pada psikoterapis lagi.
3. Terapi Humanistik

Disebut juga terapi client centered. Teknik yang dianjurkan oleh Carl Rogers ini
beranggapan bahwa semua orang punya aspek positif dalam dirinya. Psikoterapis bertugas
untuk membantu klien menelusuri semua potensi positif dalam dirinya, agar dia bisa
mengembangkan dirinya secara positif dan meninggalkan gejala-gejala gangguan mentalnya.

4. Terapi Perilaku.

Dasar teorinya adalah teori belajar dari J.B. Watson yang menyatakan bahwa perilaku
bisa ditimbulkan atau dihambat dengan memberinya reinforcement (ganjaran) yang positif
(untuk mendorong) atau negative (menghambat). Teknik ini digunakan untuk mengatasi
phobia.Caranya adalah mendekatkan benda yang ditakuti itu dengan hal-hal yang
menyenangkan klien sehingga timbul asumsi positif antara benda yang ditakuti dengan hal yang
menyenangkan dan lama kelamaan fobia bisa hilang. Kelemahan teknik ini adalah sewaktu-
waktu bisa timbul kembali kalau ada trauma (peristiwa yang tidak dikehendaki) baru atau jika
persoalan intinya belum terpecahkan bisa muncul dalam gejala / keluhan lain.

b. Berpikir Positif

Optimisme dapat menangkal dampak negatif stres, ketegangan dan kecemasan telah di
sistem kekebalan tubuh Anda dan kesejahteraan.Sangat penting untuk mengelilingi diri dengan
orang-orang positif.Getaran negatif dari teman-teman dan rekan kerja dapat menyebar,
sehingga sulit bagi Anda untuk bersantai.Lihatlah situasi tertentu berbeda. Mungkin cara Anda
mencari mungkin menyebabkan tekanan yang banyak.

c. Tidur

Aktivitas ini bisa dibilang efektif.Mendapatkan tidur nyenyak yang cukup memiliki
dampak besar pada tingkat stres Anda.Fungsi kekebalan dan ketahanan terhadap penyakit pun
bangkit.

Tidur tidak hanya mengurangi tingkat pemulihan Anda.Tapi ingat, ini bsia juga meningkatkan
tingkat stres dalam tubuh Anda jika kadarnya berlebih. Jadi, jangan kesiangan karena ini akan
membuat Anda bertambah lesu.

d. Tertawa

Tawa luka stres dan mempromosikan relaksasi.Itu, pada gilirannya, membantu sel-sel
kekebalan tubuh berfungsi lebih baik.Temukan humor dalam hal-hal dan terlibat dalam
aktivitas yang membuat Anda tertawa untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan
ketahanan terhadap penyakit.

e. Olahraga

Latihan akan merevitalisasi tubuh dan pikiran Anda dan Anda akan siap untuk
menghadapi apa pun. Olahraga teratur dan aktivitas fisik tidak hanya memperkuat sistem
kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, jantung, otot dan tulang, tetapi juga membantu dalam
manajemen stres dengan menyediakan gangguan dari situasi stres dan meningkatkan endorfin
(merasa-baik tubuh kimia).Penelitian menunjukkan bahwa 20 menit setiap hari adalah semua
yang diperlukan untuk pengalaman manfaat.Jadi mendapatkan beberapa memompa darah dan
melepaskan beberapa endorfin.

f. Meditasi

Meditasi sangat bagus tidak hanya untuk menghilangkan stres, tetapi juga untuk
relaksasi otot.Penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu dalam
menurunkan tekanan darah.

Cobalah mulai sekarang renungkan untuk memanggil energi positif.Caranya mudah,


cukup hanya mengambil nafas panjang dan mengosongkan pikiran Anda.Lakukan meditasi10
menit saja dan reguk manfaatnya.

g. Dengarkan Musik

Apakah Anda terjebak dalam kemacetan lalu lintas atau bersiap untuk hari yang berat di
tempat kerja, mendengarkan musik favorit Anda merupakan metode yang bagus untuk
mengurangi stres dan menghilangkan kecemasan.

Musik yang menenangkan dapat memiliki efek relaksasi pada gelisah, tegang pikiran.Hal ini juga
dapat menurunkan tekanan darah, memperlambat pernapasan dan detak jantung. Cari tahu
apa jenis musik yang bisa membantu Anda bekerja yang terbaik dan kemudian membuat
koleksi musik untuk membantu Anda rileks dan merasa baik.

h. Minum teh hijau

Teh hijau mengandung asam amino, Theanine, yang membantu dalam produksi dan
pelepasan bahan kimia yang disebut Dopamin. Kedua Dopamin dan Theanine merangsang
perasaan kesejahteraan di dalam tubuh. Namun, kafein dapat memperburuk respon stres, jadi
hindari minuman berkafein.

i. Pijat
Pijat seluruh tubuh membantu untuk melepaskan ketegangan dan rasa sakit dari stres
otot tegang.

Selain kiat-kiat di atas, untuk menghadapi stres dengan cara sehat atau harmonis, tentu banyak
hal yang dapat dikaji. Dalam menghadapi stres, dapat dilakukan dengan tiga strategi yaitu :

(a) memperkecil dan mengendalikan sumber-sumber stress

(b) menetralkan dampak yang ditimbulkan oleh stres, dan

(c) meningkatkan daya tahan pribadi.

Dalam strategi pertama, perlu dilakukan penilaian terhadap situasi sumber-sumber stres,
mengembangkan - alternatif tindakan, mengambil tindakan yang dipandang paling tepat,
mengambil tindakan yang lebih positif, memaniaatkan umpan balik dan sebagainya.

Strategi kedua, dilakukan dengan mengendalikan berbagai reaksi baik jasmaniah, emosional,
maupun bentuk-bentuk mekanisme pertahanan diri. Dalam membentuk mekanisme
pertahanan diri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya menangis, menceritakan
masalah kepada orang lain, humor (melucu), istirahat dan sebagainya. Sedangkan dalam
menghadapi reaksi emosional, adalah dengan mengendalikan emosi secara sadar, dan
mcndapatkan dukungan sosial dari lingkungan.

Strategi ketiga, dilakukan dengan memperkuat diri sendiri, yaitu dengan lebih memahami diri,
memahami orang lain, mengembangkan ketrampilan pribadi, berolahraga secara teratur,
beribadah, polapola kerja yang teralur dan disiplin, mengembangkan tujuan dan nilai-nilai yang
lebih realistik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa terdapat berbagai faktor
yang dapat memicu seseorang mengalami Stress yang berasal dari faktor internal dan juga
eksternal seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Faktor-faktor tersebut juga memiliki
dampak yang cenderung negatif bagi individu yang mengalami Stress, mulai dari perubahan
yang terjadi pada fisiologi, psikologi serta perilaku seseorang. Namun, terdapat juga kiat-kiat
untuk dapat mengatasi Stress tersebut yang dikenal sebagai Manajemen Stress. Tujuan dari
Manajemen Stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi
lebih baik.

B. Saran
Jadi, saran Kami alangkah baiknya untuk kita mengetahui apa saja yang dapat
menghindari dan juga mengatasi Stress tersebut mulai dari hal-hal kecil yang tentunya bersifat
positif bagi diri kita, yaitu seperti pola tidur dan olahraga yang teratur, berbanyaklah tersenyum
kepada orang lain, mengatur waktu sebaik mungkin untuk mencegah pekerjaan yang
menumpuk, bersantailah dengan waktu yang tersedia, dan sebagainya. Selain itu, lakukanlah
segala sesuatunya dengan pikiran yang positif pula untuk dapat meminimalisir timbulnya Stress.
Hal-hal tersebut bertujuan untuk dapat menciptakan kehidupan yang lebih tenang, bahagia dan
juga berkualitas bagi setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_stres

http://www.psychologymania.com/2012/12/faktor-faktor-penyebab-stres-kerja.html

http://andishimawan.blogspot.co.id/2013/05/makalah-stre.html

http://andhy-brenjenk.blogspot.co.id/2011/04/manajemen-stres-makalah.html

http://fitribk05unsri.blogspot.co.id/2009/07/makalah-manajemen-stres.html

http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-manajemen-stress-menurut-
ahli.html
MANAJEMEN STRESS

DI SUSUN OLEH:
1. MUTHMAINNA FATIRA RAMADHANI (2115017)
2. NURUL HANISAH (2115027)
3. NIDA MAULIDYA (2115020)
4. MUHAMMAD FAHMI DHARIAT (2115123)
5. HASNIAR (2115010)
6. RISKA (2115033)

AKADEMI PERAWATAN MAPPA OUD


ANG MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai