Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada Bidang Studi Manajemen Mata Kuliah Organizational Behavior.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
manajemen stress bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................
2.1 Pengertian dan Gejala Stress.....................................................................2
2.2 Proses Individu Mengalami Stress dalam Organisasi...............................3
2.3 Pentingnya Manajemen Stres atau Mengelola Stress................................3
2.4 Contoh Kasus............................................................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Gejala Stress
Stress menurut (Terry Looker dan Olga Gregson,2005) mendefinisikan stres
sebagai suatu keadaan yang individu alami ketika ada sebuah ketidaksesuaian
antara tuntutan-tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya. Stres
adalah keseimbangan antara bagaimana individu memandang tuntutan-tuntutan
dan bagaimana berpikir bahwa individu dapat mengatasi semua tuntutan yang
menentukan apakah tidak merasakan stres, merasakan distres atau eustres.
Lebih lanjut Peter Tyler (dalam Lubis, 2009) mengemukakan bahwa stres
adalah perasaan tidak enak yang disebabkan oleh persoalan-persoalan di luar
kendali, atau reaksi jiwa dan raga terhadap perubahan.
Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa stres merupakan suatu
ketidakstabilan antara tuntutan dan kemampuan individu, di mana tuntutan yang
diterima lebih besar dari kemampuannya. Stres tersebut sering dikaitkan dengan
stabilitas mental atau psikis individu dalam menangani suatu problematika
kehidupan. Oleh sebab itu apabila individu mengalami stres yang berkepanjangan
akan mempengaruhi stabilitas diri dan produktivitas kerjanya.
2
Secara umum orang yang mengalami stress merasakan perasaan khawatir,
tertekan, letih, ketakutan, gembira, depresi, cemas dan marah. Gejala fisik yang
dialami seseorang yang stress ditandai dengan denyut jantung yang tinggi dan
tangan berkeringat, sakit kepala, sesak napas, mual atau sakit perut, konstipasi,
sakit punggung atau bahu, kesinggungan, bekerja lama-lama, tidak ada kontak
dengan rekan, fatique, gangguan tidur dan perubahan berat badan yang drastis.
Menurut David dan Nelson (dalam Muhayaroh, 2020) indikasi stres dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Tahapan Stress
Terjadi pada tanda pertama stres. Apabila mulai mengalami kejadian yang
menyebabkan stress. Pengalaman dan persepsi ini menganggu keseimbangan
badan dan tubuh merespon stressor (hal-hal yang menimbulkan stres) dengan
3
segera dan seefektif mungkin. Hal yang dapat terjadi akibat stress ini
contohnya adalah: Selama tahap awal ini, detak jantung dan pernapasan
meningkat, kadar gula darah meningkat, otot tegang, pupil membesar, dan
pencernaan melambat. Pada tahap ini, tubuh pada dasarnya bersiap untuk
respons "melawan atau lari". Artinya, tubuh bersiap untuk menjauh dari
ancaman atau melawannya.
Tahap Resistensi
Pada tahap ini tubuh mencoba untuk menyesuaikan dengan stressor, dengan
memulai proses dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh stressor
agar kembali ke kondisi stabil dan seimbang. Jika berhasil, tanda-tanda stres
fisik akan hilang. Namun, jika stres berlanjut cukup lama, kemampuan tubuh
untuk beradaptasi menjadi habis. Indikator perilaku dari tahap ini adalah
kurang perhatian terhadap keluarga, sekolah, kehidupan, penarikan diri,
perubahan kebiasaan makan, insomnia, hiperinsomnia, kemarahan dan
kelelahan.
Tahap Exhaustion
Selama tahap ini strsor tidak di atur dengan efektif, tubuh dan pikiran tidak
mampu untuk memperbaiki kerusakan. pertahanan melemah, dan individu
mengalami berbagai penyakit yang berhubungan dengan stres, termasuk sakit
kepala, tekanan darah naik, insomnia, masalah pencernaan, dan tekanan darah
tinggi. Tahap ketiga ini adalah yang paling parah dan menghadirkan ancaman
terbesar baik bagi individu maupun organisasi.
Penyebab Stress
Adapun hal-hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya stress secara umum
adalah sebagai berikut :
a. Faktor Lingkungan
4
- Ketidakpastian politik, misalnya adanya peperangan akibat perebutan
kekuasaan.
b. Faktor Organisasional
- Tuntutan peran, misalnya ada peran beban yang berlebihan dalam organisasi.
c. Faktor Personal
Dari berbagai masalah yang telah disebutkan tadi baik dari masalah yang
dihadapi secara personal, organisasi, dan lingkungan. Hal semacam itu yang
sangat tidak diharapkan setiap orang dalam segala kondisi apapun, terutama dalam
pekerjaan. Organisasi pun sangat tidak menginginkan setiap anggotanya
mengalami masalah tersebut. Oleh karena itu peran sebagai pemimpin atau
manajer sangat berperan supaya bisa menyelesaikan masalah tersebut agar tidak
mengganggu organisasi.
Tingkatan Stress
Eustress adalah stres positif yang terjadi ketika tingkat stres cukup tinggi
untuk memotivasi agar bertindak untuk mencapai sesuatu. Eustress adalah stres
yang baik yang menguntungkan kesehatan seperti latihan fisik atau mencapai
promosi.
5
1. Meningkatkan motivasi. Stres bisa membuat lebih bersemangat untuk
menyelesaikan tugas atau tantangan yang dihadapi. Stres juga bisa membuat lebih
fokus dan produktif dalam bekerja.
Distress atau stress negative terjadi ketika tingkat stress terlalu tinggi atau
terlalu rendah dan tubuh dan pikiran mulai menanggapi stressor dengan negative.
Distress di pihak lain merupak stress yang menganggu kesehatan dan sering
menyebabkan kericuhan antara tuntutan stress dan kemampuan untuk memenuhi
tuntutan . Dengan demikian penanganan stress dapat meningkatkan motivasi dan
stimulus. Apabila kita memiliki kemampuan untuk memenuhi tuntutan
lingkungan , kita dapat menggunkan stres dengan cara yang efektif.
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
6
kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang
dikatakan bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya
secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan
positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu
akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali
emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.
1. Strategi Individu
Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang untuk membantu menghilangkan
tingkat stres yang dialami atau, paling tidak, untuk membantu mengatasi stres
tinggi yang berkelanjutan. Pertimbangkan hal berikut:
Tubuh memerlukan istirahat yang cukup. Tidur adalah salah satu cara untuk
melakukan manajemen stres. Karena itu, untuk melakukannya harus
memperbaiki durasi dan kualitas tidurmu. Apabila kekurangan tidur atau saat
7
badanmu tak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat, tingkat stres akan ikut
meningkat.
Berkonsentrasi
2. Strategi Organisasi
8
Program harus spesifik topik dan harus dilaksanakan secara bertahap. Jika
semua aspek program diimplementasikan pada satu waktu dan bagian dari
program gagal, karyawan akan kehilangan kepercayaan pada program dan stres
bagi karyawan. Manajemen stres. Ini akan menjadi penyebab lain kecemasan
dan teknik meditasi, mengembangkan sistem pendukung yang baik, melakukan
hobi di luar. program manajemen rambut mungkin termasuk belajar relaksasi
belajar untuk menetapkan tujuan yang realistis, mengembangkan keterampilan
manajemen waktu.
Konflik dalam sebuah organisasi mungkin adalah hal yang wajar dan
mungkin sering juga terjadi. Konflik apapun yang terjedi tentunya akan
menimbulkan ketidak jelasan peran suatu organisasi tersebut. Mengidentifikasi
konflik penyebab stres itu sangat diperlukan guna mengurangi atau mencegah
stres itu sendiri. Setiap bagian yang dikerjakan membutuhkan kejelasan atas
setiap konflik sehingga ambisi itu tidak akan terjadi. Peran organisasi itu yang
bisa mengklarifikasikan suatu konflik yang terjadi sehingga terjadilah suatu
kejelasan dan bisa menegosiasikan konflik.
Stres yang terjadi ketika bekerja itu kemungkinan terjadi karena faktor
kerjaan yang sangat berat dan menumpuk. Cara menyikapi dan mengatur
program kerja yang baik adalah membuat teknik cara pengerjaannya. Terkadang
setiap orang mengerjakan pekerjaan yang sulit terlebih dahulu dari pada yang
mudah. Seseorang akan terasa malas dan enggan untuk mengerjakan
pekerjaannya ketika melihat tugas yang sudah menumpuk maka akan timbul
stres. Strategi yang dilakukan adalah melakukan penyusunan pekerjaan yang
mudah terlebih dahulu atau pekerjaan yang dapat dikerjakan terlebih dahulu.
Sedikit demi sedikit pekerjaan yang menumpuk pun akan terselesaikan. Dengan
kata lain stres pun bisa dihindari dan bisa dikurangi.
9
Bimbingan konseling ini bisa dirasakan cukup dalam mengatasi stres.
Konseling yang dilakukan kepada psikolog yang lebih kompeten dalam masalah
kejiwaan seseorang. Psikologis seseorang terganggu sekali ketika stres itu
menimpa. Rasa yang tidak tahan dan ingin keluar dari tekanan-tekanan yang
dirasakan tentunya akan menambah rasa stres yang dihadapinya. Konseling
dengan psikolog sedikitnya mungking bisa membantu keluar dari tekanan stres.
Terlihat seorang wakil pembicara dan karyawan yang berkumpul di STaT pabrik
Foxconn di Shenzhen, Provinsi Guangdong Cina selatan pada sebuah dokumen
foto yang diambil tanggal 24 Februari 2010. "Perusahaan hanya mementingkan
kepentingan bisnisnya dengan memeras tenaga karyawan, sementara upah
pekerjanya sendiri mash sangat rendah, ironisnya karyawan tidak berdaya akan
kebijakan ini" Pemogokan di Perusahaan Honda Motor dan serentetan bunuh diri
karyawan di Eorcon Technolov (produsen raksasa elektronik untuk industri
sepertiApple, Dell dan Hewlett-Packarid membuat Pemerintah Cina harus
melakukan pertemuan denganperwakilan Management Perusahaan.
Surat kabar Mine Pao di Hong Kong, melaporkan bahwa salah satu kerabat dekat
Insinyur mengklaim kematian rekan kerjanya itu dikarenakan "stres kerja", setelah
bekerja 34 jam tanpa istirahat. Dampak dari laporan surat kabar yang terbit
langsung direspon positif oleh Perusahaan dengan mengumumkan pemberian 30%
bonus pada karyawannya untuk meningkatkan dan membantu terciptanya
10
lingkungan kerja yang lebih baik selain itu kerja lembur karyawan akan dikurangi
sehingga bisa lebih banyak waktu untuk beristirahat. Aktivis ketenagakerjaan
menuduh perusahaan memiliki gaya manajemen yang kaku, dan karyawannya
dipaksakan untuk bekerja terlalu keras, namun Forconn menyangkal tuduhan ini.
Dalam setahun diFoxconn Company "Sepuluh pekerjanya telah bunuh diri dan
tiga lainnya melakukan percobaan bunuh diri, rata-rata mereka tewas karena
terjun dari atas bangunan.
2. Cara Penanganan
Kasus ini menerangkan mengenai aksi protes para pekerja Foxconn di China yang
mengatakan bahwasanya pihak perusahaan tidak memikirkan hak para pekerja.
Upah yang diberikan tidak setimpal dengan apa yang dikerjakan. Hal tersebut
terbukti dengan tewasnya salah satu karyawan PT.Foxconn yang mati dirumahnya
akibat stres kerja. Stres yang dialami pekerja tersebut dikarenakan perusahaan
menuntut untuk bekerja keras tapa istirahat.
Berdasarkan kasus diatas para pekerja telah mengalami dampak psikologis yang
cukup membahayakan karena sampai melakukan bunuh diri hanya karena stres
dengan pekerjannya. Stres yang dialami oleh pekerja tersebut ialah sesuai dengan
pengertian menurut Widyastuti (2003) yang menyatakan bahwa stres kerja
merupakan ketegangan yang dengan mudah muncul akibat kejenuhan yang timbul
dari beban kerja yang berlebihan, tuntutan tugas yang mendukung terjadinya hal
tersebut. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor penunjang lainnya seperti
halnya bertambahnya tanggung jawab tapa adanya penambahan upah. Sehingga
membuat para pekerja tidak dapat memenuhi kebutuhan hierarkinya berdasarkan
tori Masslow. Diataranya mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan biologis
mereka seperti halya pangan sandang dan papan. Hal tersebut dikarenakan upah
yang mereka terima tidak setimpal atau tidak mencukupi.
4. Kesimpulan
Solusi yang tepat adalah dengan merubah sistem kerja yang ada diperusahaan agar
dapat memberi kenyamanan kepada para pekerjanya. Selain itu juga
11
menyesuaikan upah setiap pekerja berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan,
dengan begitu akan tumbuh motivasi mereka dalam bekerja. Sehingga para
pekerja dapat bekerja dengan semangat yang nantinya akan berdampak baik bagi
perusahaan. Berdasarkan pengertian motivasi yaitu suatu kekuatan potensial yang
ada didalam diri manusia yang dapat dikembangkannya sendiri atau dapat
dikembangkan dari sejumlah kekuatan dari luar yang ada berkisaran sekitar
imbalan materi dan non materi yang dapat mempengaruhi hasil kerjanya.
12
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan.
Manajemen stres adalah suatu program untuk melakukan
pengontrolan atau pengaturan stres dimana bertujuan untuk mengenal
penyebab stres dan mengetahui teknik-teknik mengelola stres, sehingga
orang lebih baik dalam menangani stress dalam kehidupan. Manajemen
stress juga penting untuk Meminimalisir tekanan yang menjadi penyebab
banyaknya gangguan kesehatan sehingga menyebabkan orang Anda
terpaksa tidak masuk kerja serta meningkatkan produktivitas kerja.
Karyawan yang merasa nyaman dan bahagia di tempat kerja akan lebih
produktif
3. 2 Saran
Stress dapat terjadi jika individu tidak mampu mengelola respon
tubuh terhadap situasi lingkungan. Untuk menghindarinya, kita perlu
mengenali indikasi stress dan melakukan manajemen stress untuk menjaga
kesehatan mental.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, Siti, and Firmiana. (2021) ‘Manajemen stress dan menjaga kesehatan
mental di masa pandemi COVID-19’, Universitas Al Azhar Indonesia,
Jakarta
14