Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH STRES

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan inayahnya
kepada kita semua.Sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan ridhonya. Syukur
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana. Makalah ini
bertemakan Stres.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan syafaat kelak di hari
kiamat. Selanjutnya kami mengucapkanbanyak terima kasih kepada Ibu Sri Adi Nurhayati,S.Psi.
S.Pd. MMselaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Mental, yang telah membimbing
kami.Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan didalamnya.Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis umumnya dan khususnya bagi pembaca.
Amiiin...
Tegal, 27 September 2012

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Stres........................................................................................
1. Stres....
2. Manajemen Stres....................................................................................
3. Stres dan Pekerjaan................................................................................
B. Tahapan Stres
C. Tanda-Tanda Stres
D. Dampak Stres
E. Penyebab Stres............................................................................................
F. Tempat-Tempat yang dapat menyebabkan
Stress...................................................................
G. Orang-Orang Yang Dapat Mengalami Stres
H. Waktu Terjadinya Stres
I. Cara Mengendalikan Dan Mengatasi
Stres....................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka..............................................................................................
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sejarah manusia struktur sosial dan ekonomi kehidupan modern sekarang ini telah
menciptakan lebih banyak stress dibanding masa-masa sebelumnya. Pekerjaan, broken home dan
ada beberapa sumber atau penyebab stress secara umum (yang oleh para psikolog disebut
stressor) bisa berupa bencana besar (angin badai, tsunami, gempa bumi) kejadiaan-kejadian di
dalam kehidupan individu (kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai karena
kematian atau putus cinta) kondisi yang tidak menyenangkan (tinggal disuatu daerah yang
berhimpit dan bising) dan masih banyak penyebab-penyebab stress yang lain.

B. Rumusan Masalah
A. Apa itu stress?
B. Mengapa orang mengalami stress?
C. Dimana orang bisa stress?
D. Siapa saja yang dapat mengalami stress?
E. Kapan orang bisa stress?
F. Bagaimana menghindari dan mengatasi stress?

C. Tujuan
Penyusunan makalah mengenai stres ini, bertujuan untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Mental;
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan stres dan bagaimana stres dalam kehidupan.
3. Mengetahui gejala stres.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Stres.
STRES
Stres adalah suatu rangsangan yang menegangkan psikologis dari suatu
organisme,tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang menekan organ tubuh dan atau
dirisendiri,suatu keadaan ketegangan psikologis karena / kecemasan.Kata stres telah
digunakan sejak awal tahun 1900-an untuk menggambarkan situasi yang menimbulkan
perubahan secara fisik dan psikis dalam diri kita.Sulit untuk mengartikannya karena stres muncul
dalam begitu banyak bentuk. Tiap orang memandang stress secara berbeda-berbeda. Stres dapat
menjadi berbahaya atau malahan membantu, tergantung keadaan.Beberapa stres menguntungkan
karena memotivasi kita untuk meningkatkan kinerja dan membuat perubahan-perubahan dalam
hidup kita. Jika kita tidak memiliki stres , kita tidak akan melakukan fungsi apa pun..
Stress adalah tanggapan atau reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya
yang bersifat non spesifik. Namaun disamping itu stress dapat juga merupakan factor pencetus,
penyebab sekaligus akibat dari suatu gangguan atau penyakit.Stres dapat terjadi akibat adanya
pemicu, misalnya sebuah situasi atau peristiwa yang terjadi pada kita.
Peristiwa tersebut dapat bersifat fisik maupun emosional, seperti kecelakaan
mobil,perdebatan di kantor , kehilangan pekerjaaan, atau kehilangan orang yang kita kasihi.Stres
juga bisa timbul akibat respon fisik dan psikis kita terhadap peristiwa tersebut. Itu bisa berupa
respon terhadap ancaman yang kita rasakan atau yang sebenarnya belum terjadi, tapi kita
khawatirkan akan terjadi, seperti tidak mendapatkan promosi di kantor. Dalam beberapa kasus,
persepsi lebih menguasai kita daripada kenyataan. Tak peduli bahwa peristiwa tersebut tidak
akan pernah terjadi ancamannya sendiri sudah cukupuntuk menimbulkan respons dalam bentuk
stress.
Stres bisa timbul akibat tuntutan- tuntutan yang kita letakkan dalam diri kita.Mialnya
berusaha menjadi seorang perfeksionis atau disukai oleh setiap orang.Tak sesuatu pun yang kita
lakukan cukup sempurna sehingga kita dapat terus-menerus mengulangi atau memperbaiki tugas
tertentu untuk dapat dilakukan dengan sangat tepat.Beberapa orang menghabiskan seluruh hidup
mereka dengan berusaha menyenangkan setiap atau mengungguli mereka.Mereka menciptakan
tekanan dan tuntutan yang amat besar terhadap diri mereka sndiri untuk sedapat-dapatnya
mencapai tingkat kesempurnaan dan penerimaan yang memungkinkan.
Stres juga bisa menjadi respons terhadap sebuah situasi positif, seperti pindah kerumah
baru, mendapatkan promosi, menikahkan anak.Dalam beberapa kasus orang menunjukkan
ketakutan dan kecemasan dan beberapa lagi hampir tidak mampu mengatasinya.Stres
menimbulkan lebih banyak tuntutan terhadap tubuh, baik fisik maupun mental. Saya memakai
istilah penyebab stress untuk menunjukan situasi dan peristiwa yang menciptakan sebuah
respons, dan istilah stress sebagai reaksi tubuh terhadap penyebab tersebut.
Jika diamati serangkaian perubahan biokimia dalam sejumlah organisme yang
beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutan lingkungan. Rangkaian perubahan ini dinamakan
general adaptation syndrome yang terdiri dari tiga tahap . Tahap pertama dinamakan
tahapalarm(tanda bahaya). Organisme berorientasi terhadap tuntutan yang diberikan oleh
lingkungannya dan mulai menghayatinya sebagai ancaman.Tahap ini tidak dapat tahan
lama.Organisme mamasuki tahap kedua, tahap resistance (perlawanan).Organisme
memobilisasi sumber-sumbernya supaya mampu menghadapi tuntutan.Jika tuntutan berlangsung
terlalu lama, maka sumber penyesuaian ini mulai habis dan organisme mencapai tahap terakhir,
yaitu tahap exhaustion (kehabisan tenaga).
Jika seseorang untuk pertama kali mengalami situasi penuh stres,maka mekanisme
pertahanan dalaam badan diaktifkan: kelenjar-kelenjar
mengeluarkan/melespakanadrenalin,cortisonedanhormon-hormon lain dalam jumlah yang
besar,dan perubahan-perubahan yang terkoordinasiberlangsungdalam system saraf pusat (tahap
alarm).jika exposure (paparan) terhadap pembangkit stress bersinambung dan badan mampu
menyesuaikan,maka terjadi perlawanan terhadap sakit.reaksi badaniah yang khas terjadi untuk
menahan akibat-akibat daripembangkit stres (tahap resistance).Tetapi jika paparan terhadap
stress berlanjut, maka mekanisme pertahanan badan secara berlahan-lahan menurun sampai
menjadi tidak sesuai,dan satu dari organ-organ gagal untuk berfungsi sepatutnya. Proses
pemunduran ini dapat mengarah ke penyakit dari hampir semua bagian dari badan (tahap
exhaustion).
Menurut Selye jika reaksibadan tidak cukup,berlebihan,atau salah,maka reaksi badan itu
sendiri dapat menimbulkan penyakit. Hal ini dinamakan diseases dapat menimbulkan penyakit.
Hal ini dinamakan diseases of adaptation (penyaakit dari adaptasi),karena penyakit-penyakit
tersebut lebih disebabkan oleh reaksi adaptasi yang kacau dari badan kita dari pada oleh hasil
yang merusak langsung dari penimbul stres. Misalnya gastrosintestianl ulcers
(puru/nanahdariperut),tekanan dari tinggi,penyakit jantung ( cardiac incidents),alergi,dan
berbagai jenis kekacauan/gangguan mental.

Apa itu Stres?


Stres adalah perasaan yang tercipta ketika kita bereaksi terhadap kejadian tertentu. Ini adalah
cara tubuh naik ke sebuah tantangan dan bersiap-siap untuk memenuhi situasi yang sulit dengan
fokus, kekuatan, stamina, dan kewaspadaan tinggi.
Peristiwa yang memprovokasi stres disebut stressor, dan mereka mencakup berbagai macam
situasi - mulai dari bahaya fisik langsung untuk membuat presentasi kelas atau
mengambil bernilai semester subjek Anda terberat.
Tubuh manusia merespon stres dengan mengaktifkan sistem saraf dan hormon tertentu.
Hipotalamus sinyal kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin dan
kortisol dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah. Hormon-hormon ini mempercepat detak
jantung, laju pernapasan, tekanan darah, dan metabolisme. Pembuluh darah terbuka lebih lebar
untuk membiarkan aliran darah lebih untuk kelompok otot besar, menempatkan otot kita
waspada. Murid melebar untuk memperbaiki penglihatan. Hati melepaskan sebagian dari glukosa
yang disimpan untuk meningkatkan energi tubuh. Dan keringat diproduksi untuk mendinginkan
tubuh. Semua perubahan fisik mempersiapkan seseorang untuk bereaksi dengan cepat dan efektif
untuk menangani tekanan saat itu.
Ini reaksi alami dikenal sebagai respons stres. Bekerja dengan baik, respons stres tubuh
meningkatkan kemampuan seseorang untuk tampil baik di bawah tekanan. Tetapi respon stres
juga dapat menyebabkan masalah ketika bereaksi berlebihan atau gagal untuk mematikan dan
me-reset sendiri dengan benar.
Stres Baik dan Stres Buruk
Respon stres (juga disebut fight or flight respon) sangat penting dalam situasi darurat, seperti
ketika seorang pengemudi harus menginjak rem untuk menghindari kecelakaan. Hal ini juga
dapat diaktifkan dalam bentuk yang lebih ringan pada saat tekanan yang ada di tapi tidak ada
bahaya yang sebenarnya - seperti melangkah untuk mengambil tembakan busuk yang bisa
memenangkan pertandingan, bersiap-siap untuk pergi ke pesta dansa besar, atau duduk untuk
akhir ujian. Sedikit stres ini dapat membantu menjaga Anda pada jari-jari kaki, siap untuk naik
ke sebuah tantangan. Dan sistem saraf dengan cepat kembali ke keadaan normal, berdiri untuk
menanggapi lagi bila diperlukan.
Namun stres tidak selalu terjadi dalam menanggapi hal-hal yang langsung atau yang lebih cepat.
Peristiwa yang sedang berlangsung atau jangka panjang, seperti menghadapi perceraian atau
pindah ke lingkungan baru atau sekolah, dapat menyebabkan stres, juga.
Jangka panjang situasi stres dapat menghasilkan, selama rendah tingkat stres yang sulit pada
orang. Indra sistem saraf melanjutkan tekanan dan mungkin tetap agak aktif dan terus memompa
keluar hormon stres ekstra selama periode yang diperpanjang. Hal ini dapat cadangan tubuh,
meninggalkan perasaan seseorang habis atau kewalahan, melemahkan sistem kekebalan tubuh,
dan menyebabkan masalah lain.

MANAJEMEN STRES
Manajemen strees adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi orang-
orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan.Tidak ada seorangpun
yang bisa menghindarkan diri dari stres.Namun stres dapat bisa dikelola sehingga justru dapat
menimbulkan nilai positif bagi seseorang.Stres tidak boleh dihilangkan sama sekali karena dia
membantu kelangsungan hidup dan memberikan kelangsungan hidup (Mudjaddid,Diffy:2005).
Stres di tempat kerja merupakan hal yang hampir setiap hari dialami oleh para pekerja di
kota besar. Masyarakat pekerja di kota-kota besar seperti Jakarta sebagian besar merupakan
urbanis dan industrialis yang selalu disibukkan dengan deadline penyelesaian tugas, tuntutan
peran di tempat kerja yang semakin beragam dan kadang bertentangan satu dengan yang lain,
masalah keluarga, beban kerja yang berlebihan, dan masih banyak tantangan lainnya yang
membuat stres menjadi suatu faktor yang hampir tidak mungkin untuk dihindari. Stres di tempat
kerja menjadi suatu persoalan yang serius bagi perusahaan karena dapat menurunkan kinerja
karyawan dan perusahaan. Sebuah lembaga penelitian terhadap stres di Amerika memperkirakan
bahwa stres di tempat kerja menyebabkan para pengusaha di Amerika terpaksa merugi sekitar
300 juta dollar Amerika setiap tahunnya akibat menurunnya produktivitas, serta meningkatnya
ketidakhadiran, turnover, konsumsi minuman keras dan biaya pengobatan karyawan.
Di Jepang, pemerintah secara berkala memantau tingkat stres yang terjadi di tempat kerja
dan menemukan bahwa jumlah karyawan yang merasakan tingkat stres tinggi dalam menjalani
pekerjaan sehari-hari mengalami peningkatan dari 51% di tahun 1982 menjadi hampir dua
pertiga dari total populasi pekerja yang ada di tahun 2000. Pada tahun yang hampir sama yaitu
sekitar tahun 2000an, lebih dari 6000 perusahaan di Inggris mengeluarkan rata-rata lebih dari 80
ribu dollar Amerika untuk membayar kerusakan yang ditimbulkan akibat stres pada karyawan.
Di Indonesia sendiri, salah satu penelitian yang pernah dilakukan oleh sebuah lembaga
manajemen di Jakarta pada tahun 2002 menemukan bahwa krisis ekonomi yang berkepanjangan,
PHK, pemotongan gaji, dan keterpaksaan untuk bekerja pada bidang kerja yang tidak sesuai
dengan keahlian yang dimiliki merupakan stressor utama pada saat itu.
Konsekuensi Yang Ditimbulkan Stres di Tempat Kerja Pada Individu Pekerja dan
Organisasi.Stres di tempat kerja dapat menimbulkan berbagai konsekuensi pada individu pekerja.
Secara fisiologis, pekerja dengan tingkat stres kerja yang tinggi dapat mengalami ganguan fisik
seperti: sulit tidur, perubahan pada metabolisme, hilang selera makan, perut mual, tekanan darah
dan detak jantung meningkat, gangguan pernapasan, sakit kepala, telapak tangan yang
berkeringat, dan gatal-gatal.
Secara psikologis, timbul ketidakpuasan kerja yang diikuti dengan adanya tekanan pada
emosi seperti cemas, mudah tersinggung atau mudah marah, bad mood, muram, bosan dan sikap
kasar. Stres juga bisa berakibat pada perubahan perilaku pekerja, seperti: menurunnya
produktivitas, tingkat kehadiran dan komitmen terhadap organisasi. Selain itu juga menghasilkan
perilaku seperti merokok atau mengkonsumsi minuman keras secara berlebihan, agresivitas
dalam berbicara atau bertindak, melakukan hal-hal yang mengganggu di tempat kerja, atau sering
ditemukan tidur tempat kerja.
Stres yang dialami secara terus-menerus dan tidak terkendali, bisa menyebabkan
terjadinya burn-out yaitu kombinasi kelelahan secara fisik, psikis dan emosi.Bagi organisasi,
stres di tempat kerja dapat berakibat pada rendahnya kepuasan kerja, kurangnya komitmen
terhadap organisasi, terhambatnya pembentukan emosi positif, pengambilan keputusan yang
buruk, rendahnya kinerja, dan tingginya turnover.Sebagaimana telah dikemukakan di awal
tulisan, stres di tempat kerja pada akhirnya bisa menyebabkan terjadinya kerugian finansial pada
organisasi yang tidak sedikit jumlahnya.
Strategi strategi yang termasuk dalam menagemen stres adalah:
1. Perhatikan lingkungan sekitar anda
Lihatlah, mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi
tersebut.
2. Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristrirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari.
3. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
cobalah untuk memprioritaskan beberapa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya
mengikuti.
4. Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Tetapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda
terhadap hal ini.
5. Hindari reaksi yang berlebihan
Mengapa harus membenci jika sedikit tidak suka sudah cukup?Mengapa harus merasa bingung
jika cukup hanya merasa gugup?Mengapa harus mengamuk jika marah saja sudah cukup?
Mengapa harus depresi ketika cukup dengan merasa sedih?
6. Tidur secukupnya
Tidur merupakan istirahat yang baik untuk tubuh. Kurang istirahat hanya akan memperburuk
stress.
7. Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan stress. Namun tidak dapat membantu
memecahkan masalah .
8. Belajarlah untuk merelaksasikan diri
Meditasi dan latihan pernafasan telah terbukti efektif dalam mengendalikan stres.Senam ringan
selama 5-10 menit juga merupakan salah satu alternatif yang dapat di gunakan untuk mengatasi
stres di tempat kerja. Selain itu berlatihlah untuk menjernihkan pikiran anda dari pikiran-pikiran
yang mengganggu .
9. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup Anda, Anda akan dapat
mengurangi beban yang berlebihan.
10. Jangan membebani diri anda secara berlebihan
Dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda.Tangani setiap tugas sebagai mana
mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
11. Ubahlah cara pandang anda
Belajarlah untuk mengenali stres.Tingkatkan reaksi tubuh anda dan buatlah mengaturan diri
terhadap stres.
12. Lakukan sesuatu untuk orang lain
Untuk melepaskan pikiran dari masalah anda sendiri.
13. Tingkatkan ketahanan diri anda
Yang harus di garis bawahi dari manajemen stres adalah bagaimana anda bertahan dan mencari
solusi yang positif.

15. Mencoba berfikir positif


Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik dari
pada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi? Stress sebenarnya dapat
membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu komplek. Stres dapat
menyebabkan meningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada
neuron.Hal ini sebaiknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan.Hadapilah
setiap masalah yang datang dengan tetap berfikiran positif.Berusaha untuk mencari jalan keluar
adalah kunci keberhasilan menghadapi masalah tersebut.
16. Biasakan hidup sehat makan dengan gizi seimbang
Berusahalah mempertahankan aktifitas yang reatif seperti olahraga dan rekreasi, hindari
rokok dan minuman keras, cukup istirahat dan tidur.
17. Tetaplah memelihara hubungan persahabatan dan sosial dengan orang-orang di luar
lingkungan kerja atau belajar.
Misalnya; tetangga, kerabat dekat,serta melibatkan diri dalam aktifitas yang berguna
seperti kegiatan sosial dan keagamaan.

Keuntungan manajemen stress


Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, daya ingat dan daya pikir, kualitas tidur, kualitas
hubungan sosial, kualitas cinta kasih dalam keluarga, produktivitas, lingkungan kerja atau belajar
yang sehat dan dinamis, sangat memberi kontribusi menekan efek samping sterss kecakapan
mengelola stress juga ditenagarai dapat mengurangi resiko terkena seperti jantung dan stroke.

Stres dan Pekerjaan


Bagi setiap orang, pekerjaan merupakan hal yang penting.Bukan hanya sebagai sumber
penghasilan untuk keperluan hidup, tetapi juga menjadi bagian dari identitas diri. Apapun
pekerjaannya ia akan merasa lebih percaya diri ketika ditanya orang apa pekerjaannya.
Sebaliknya ia akan merasa malu ketika terpaksa harus menjawab belum punya pekerjaan. Aspek
psikologis dari suatu pekerjaan itulah yang jarang dipikirkan oleh pemerintah.Maka solusi yang
dipilih ketika melihat rakyat miskin bukannya memberikan pekerjaan (dan penghasilan), tetapi
hanya diberi bantuan langsung tunai.
Orang yang tidak punya pekerjaan jelas mengalami stres. Apalagi jika ia juga mempunyai
tanggungan yang menggantungkan nasib kepadanya. Tetapi orang yang mempunyai pekerjaan
juga tidak terlepas dari stres.Unsur-unsur yang berpengaruh terhadap stres di tempat kerja
tersebut antara lain rasa aman atas pekerjaannnya (job security), dukungan sosial, sifat pekerjaan
yang monoton, upaya fisik yang diperlukan, tingkat kebutuhan fisiologik, tingkat kesertaan
dalam mengambil keputusan untuk jenis pekerjaan, suasana tempat kerja, kebersihan udara
tempat kerja.
Stres di tempat kerja juga dipengaruhi oleh faktor individu, seperti tingkat pendidikan,
umur, jenis kelamin, latar belakang budaya (termasuk etnisitas) dan gaya hidup (merokok,
minum alkohol, dan yang lain). Selanjutnya, derajat stres di tempat kerja sudah tentu akan
memengaruhi produktivitas, loyalitas terhadap perusahaan, tingkat kesehatan individu termasuk
beban biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan baik langsung maupun tidak langsung,
angka kecelakaan kerja, dan angka mangkir (absenteism rate). Sebegitu jauh penelitian yang ada
mengenai stres di tempat kerja baru melihat dampaknya terhadap individu pekerja yang berkaitan
dengan pekerjaannya.Belum sampai meneliti dampak stres di tempat kerja terhadap kehidupan
keluarga mereka.Reaksi tiap orang terhadap stres dapat berbeda-beda.
Masalah baru yang muncul akhir-akhir ini adalah adanya larangan merokok di tempat
kerja.Dalam ruangan ber-AC, banyak menggunakan komputer atau alat-alat elektronik yang peka
terhadap debu, atau sifat pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kecepatan, dan dengan
benda-benda yang mudah terbakar, atau pekerjaan yang memberikan pelayanan kepada orang
lain, perusahaan mengenakan larangan merokok di tempat kerja. Peraturan ini juga akan dapat
menimbulkan stres bagi mereka yang sudah kecanduan rokok. Sebaliknya, kalau dibiarkan
pekerja merokok di tempat kerja, ia dapat menimbulkan stress bagi yang bukan perokok. Kedua-
duanya merupakan masalah yang akan berdampak pada produktivitas pekerja. Di situlah
diperlukan kearifan pemilik perusahaan atau manajer perusahaan untuk membuat aturan yang
bijaksana.
B. TAHAPAN STRES
Menurut Dadang Hawari Tahapan stres dibagi menjadi 6 yaitu:
1. Stres tingkat I
2. Stres tingkat II
3. Stres tingkat III
4. Stres tingkat IV
5. Stres tingkat V
6. Stres tingkat VI

C. SUMBER-SUMBER STRES:
Menurut Dadang Hawari Stres bersumber dari:
- Faktor lingkungan
- Faktor organisasi
- Faktor pribadi
Menurut Maramis 1 Stres bersumber dari:
- Frustasi
- Konflik
- Tekanan atau krisis

Efek Stres
Gejala stres dapat mempengaruhi kesehatan, meskipun anda mungkin tidak
menyadarinya.Anda mungkin berpikir penyakit yang harus disalahkan untuk sakit kepala yang
mengganggu, insomnia atau produktivitas yang berkurang di tempat kerja.Tetapi stres
sebenarnya bisa saja pelakunya.Memang, gejala stres dapat mempengaruhi tubuh, pikiran dan
perasaan, serta perilaku Anda.Mampu mengenali gejala umum stres dapat memberikan informasi
pada bagaimana untuk mengelolanya.Stres yang dibiarkan tak terkendali dapat berkontribusi
pada masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas dan diabetes.
Tentu saja, jika anda tidak yakin jika stres adalah penyebabnya atau jika Anda telah
mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan stres, tetapi gejala berlanjut, pergilah ke
dokter.Dokter anda bisa memeriksa penyebab potensial lainnya yang mungkin menjadi penyebab
keluhan-keluhan tersebut.Juga, jika Anda memiliki nyeri dada, terutama jika itu terjadi selama
aktivitas fisik atau disertai dengan sesak napas, berkeringat, pusing, mual, atau nyeri yang
menjalar ke bahu dan lengan, sebaiknya anda mendapatkan bantuan darurat segera. Ini mungkin
peringatan dari serangan jantung dan bukan hanya gejala stres.

Efek Umum Stress


Pada Tubuh Pada Perasaan Pada Perilaku
Sakit kepala Kecemasan Kurang nafsu makan
Ketegangan atau Gelisah atau malah makan
nyeri otot Kurangnya berlebihan
Nyeri dada motivasi atau fokus Kemarahan yang
Kelelahan Lekas marah
Perubahan dalam Kesedihan atau meledak ledak
Penyalahgunaan obat
gairah seks depresi
Gangguan perut atau alkohol
Masalah Tidur Penarikan sosial
Merokok
Simptom Stres:
Simptom Stress yang tiba-tiba muncul dan tidak diketahui sebabnya:
- Jantung sering berdebar tanpa sebab diketaui
- Berkeringat-dingi atau merasa menggigil
- Ke toilet lebih sering dari biasanya
- Mulut terasa kering
- Sakit/ nyeri di perut bagian atas
- Mudah lelah walaupun mengerjakan pekerjaan yang ringan
- Merasa sakit seluruh otot badan yang tidak biasa
- Sakit kepala tanpa sebab
- Mudah tersinggung,
- Kurang rasa humor
- Kurang selera terhadap makanan, kesenangan ataupun seks
- Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit tanpa disadari
- Kurang punya waktu menjalankan hobi/ kebiasaan
- Merasa tidak mampu mengatasi permasalahan apapun
- Kurang tertarik berkomunikasi dengan orang lain, selalu menghindar
- Kurang percaya terhadap penampilan diri
- Merasa segala sesuatu tidak berguna
- Selalu merasa kehilangan dan sedih
- Pelupa
- Sulit tidur, tidur tidak nyaman dan mudah terbangun, bangun merasa tidak segar
-
Stres dan kesehatan
Setiap manusia menginginkan kebahagiaan.Setiap hari ingin bisa tersenyum dan tertawa
untuk mengekspresikan kebahagiaan di dalam hati, namun di dalam hidup ini hal itu tidak bisa
dinikmati seratus persen. Ada emosi sedih, marah, jengkel dan berbagai emosi negatif lain yang
datang bergantian. Ini sering kali muncul akibat proses emosi manusia yang kita sebut dengan
stres. Stres adalah suatu keadaan dimana seseorang menghadapi ataupun menghindari suatu
pengalaman yang berupa tuntutan untuk dirinya, stres adalah stimulus atau situasi yang
menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang dan berbagai
macam pengertian yang lainnya.
Stres berasal dari tiga sumber yaitu lingkungan, tubuh dan pikiran kita.Lingkungan
menuntut kita untuk bisa menyesuaikan diri.Beradaptasi dengan cuaca, suara, kepadatan,
tuntutan interpersonal, tekanan waktu, standar penampilan dan berbagai ancaman rasa aman dan
harga diri.Sumber stres yang kedua adalah fisiologis. Pertumbuhan yang cepat pada remaja,
menopause pada wanita, proses menua, penyakit, kecelakaan, kurangnya latihan (gerak badan),
nutrisi yang buruk, dan gangguan tidur, semuanya membebani tubuh. Reaksi kita pada ancaman
dan perubahan lingkungan juga menyebabkan perubahan dalam tubuh yang menyebabkan
keadaan stres.Sumber stres yang ketiga adalah pikiran. Otak akan menafsirkan dan
menterjemahkan perubahan yang kompleks pada lingkungan. Cara kita menafsirkan,
mempersepsikan dan melabel pengalaman kita saat ini dan apa yang diperkirakan pada masa
yang akan datang menentukan apakah kita relaks atau stres.
Berdasarkan penyebab stres tersebut, setiap orang memiliki respon yang beragam.Ada
yang berani menghadapi stres atau tekanan yang dihadapi, namun ada juga yang lari dari sumber
stres sehingga permasalahan menjadi tidak selesai.Cara kita merespon inilah yang
mempengaruhi kesehatan fisik kita.Pada saat kita mengalami tekanan atau stres, korteks selebri
(bagian berpikir dari otak) mengirim tanda bahaya ke hipotalamus (tempat utama pemberi respon
stres, terletak pada otak tengah).Hipotalamus kemudian menstimulus sistem saraf simpatis untuk
membuat serangkain perubahan pada tubuh kita sehingga denyut jantung, curah jantung, tekanan
darah semua meninggi.
Sementara semua ini berlangsung, hal lain terjadi yang dapat member dampak negatif
pada jangka panjang jika diabiarkan tanpa dikontrol. Kelenjar adrenal mulai mengeluarkan
kortikoid (adrenalin, epineprin, noreprineprin) yang menghambat pencernaan, reproduksi,
pertumbuhan dan perbaikan jaringan, dan respon imun dan implamasi. Dengan kata lain
beberapa fungsi sangat penting untuk menjaga agar tetap merasa sehat mulai tertutup.
Orang yang menderita gangguan berkaitan dengan stress cendrung memperlihatkan
hiperaktivitas pada sistem tubuh tertentu seperti sistem otot-skeletal, kardiovaskular, atau
pencernaan. Sebagai contoh, fakta memeprlihatkan bahwa stress kronis dapat menyebabkan
kelemahan otot (miopati) pada beberapa orang. Bagi orang lain peningkatan tekanan darah dapat
menimbulkan hipertensi, merusak jantung dan pembuluh nadi. Selain itu stress juga berkembang
menjadi penyakit tukak lambung, colitis, dan diare kronis jika stres menghambat fungsi
pencernaan tubuh.
Selain itu, hampir semua sistem tubuh dapat dirusak oleh stress.tekanan pada sistem
reproduksi dapat mnyebabkan amenore (penekanan menstruasi) dan kegagalan ovulasi pada
wanita, impoten pada pria, dan kehilangan birahi pada keduanya. Stress juga bisa sebagai
pencetus perubahan pada paru-paru yang memungkinkan terjadinya asma, bronchitis dan kondisi
pernapasan lain. Kehilangan insulin selama respon stress dapat menambah kemungkinan
terjadinya diabet. Stres menghambat perbaikan dan pembentukan sel yang menyebabkan
gangguan proses pengapuran (dekalsifikasi) pada tulang, osteoporosis, dan mudah terjadi patah
tulang. Hambatan pada sistem kekebalan dan peradangan membuat anda lebih mudah terserang
penyakit. Sebagai tambahan stress telah diketahui berhubungan dengan penyakit lain seperti sakit
kepala, ketegangan otot, kelelahan dan artritis.
Ketenangan Hati Dan Ketenangan Jiwa
Setiap orang di dunia ini pasti mengharapkan ketenangan hati dan ketenangan jiwa,
namun belum tentu bisa mewujudkannya. Ada banyak kasus menarik mengenai topik ini di
antaranya, banyak orang yang sebenarnya tahu tetapi membuat aturan main sendiri, banyak
orang tahu caranya tetapi lebih memilih cara lain yang sebenarnya dia tahu bahwa itu
bertentangan, dan juga banyak orang yang tahu bagaimana menggapainya tetapi selalu mengulur
waktu dan melakukan pembebasan atas kemauannya. Itulah kita..Saya hanya memberikan
renungan kembali, bukan menyalahkan siapa-siapa.
Ada banyak kebahagiaan yang telah kita nikmati selama hidup kita, tetapi ada juga
banyak hal yang seharusnya kita nikmati dan syukuri tetapi kita malah melupakannya. Kita
hanya fokus pada apa yang belum kita raih, dan apa yang kita telah kita dapatkan kita lupakan
begitu saja untuk mengejar kesenangan hidup selanjutnya. Bila kepuasan diri yang kita kejar,
maka yakinlah ketenangan hati dan ketenangan jiwaakan sulit kita ciptakan dalam keseharian
kita. Kepuasan diri tidak salah jika kita kejar, tetapi rasa syukur atas apa yang telah kita raih
harus ditanamkan juga dalam diri kita agar kita bisa tenang.
Bagaimana menciptakan ketenangan hati dan ketenangan jiwa?Saya rasa kita semua tahu
jawabannya, yaitu kembali pada nilai akhlak agama.Agama telah terbukti membawa aturan-
aturan hidup yang berlaku sepanjang masa, tidak perlu kita ragukan lagi.Ditambah pula dengan
sejarah abadi manusia yang telah diceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi,
seharusnya menambah kemantapan hati kita untuk teguh memegang nilai agama kita.
Satu hal penting yang diajarkan dalam agama kita adalah berbuat baik.Kata yang sangat
sederhana, tetapi memiliki pembahasan yang sangat luas, apalagi kita tahu di dunia ini hanya dua
sifat, baik dan buruk.Kalau bukan baik ya buruk. Kita pun sudah tahu sebagian besar (bahkan
semuanya saya kira) hal yang baik di dunia ini, hal-hal baik yang akan membuat kita bisa
mencapai taraf ketenangan hati dan ketenangan jiwa yang optimal. Dengan kata lain, kata kunci
untuk mencapai ketenangan dalam hidup kita adalah berbuat baik. Dengan berbuat baik, maka
kita akan terhindar dari masalah personal dengan orang lain, kita tidak memiliki musuh tetapi
malah memiliki banyak teman yang membuat hidup kita semakin bermakna dan bahagia.
Tentunya termasuk dalam berbuat baik adalah dalam hubungan kita dengan Tuhan
kita.Kita adalah makhluk yang diciptakan oleh-Nya untuk beribadah dan diberi ujian dan cobaan
untuk mengetahui sejauh mana kekokohan iman kita. Dengan menyadari bahwa kita adalah
makhluk yang semua hal sudah digariskan dan dibatasi oleh-Nya, tentu akan menumbuhkan
kesadaran kita untuk bertawakkal kepada-Nya. Itulah ketenangan hati dan ketenangan jiwa yang
sebenarnya.
Stres dasar tingkat stres yang Anda alami dengan sumber daya pada stres dan sabotase
diri. Sementara ada banyak informasi yang tersedia tentang efek stres, hal itu bisa menjadi stres
mencoba untuk menyeberang melalui semua itu! Berikut adalah 10 fakta penting tentang efek
stres yang dapat pergi jauh dalam membantu Anda memahami stres dan perannya dalam
kehidupan Anda. Hal ini dapat membantu Anda dengan cepat dan mudah mempelajari lebih
lanjut tentang efek stres dan menemukan beberapa teknik manajemen stres yang efektif untuk
memasukkan ke dalam hidup Anda sekarang.
1. Sikap Salah signifikan Meningkatkan Tingkat Stres Anda
Kita semua mengalami stres, tetapi pesimis, perfeksionis, dan mereka dengan 'A'personalities
jenis (untuk beberapa nama) sangat meningkatkan tingkat stres yang mereka alami dalam acara
tertentu, dan bahkan membawa lebih banyak acara stres dalam kehidupan mereka dengan diri
mereka sabotase pola pikir dan perilaku. Jika Anda memiliki beberapa kecenderungan, Anda
dapat secara signifikan mengurangi
2. Beberapa Jenis Stres Bisa Menguntungkan
Sebuah jenis tertentu stres, eustress, sebenarnya diperlukan dan bermanfaat bagi kehidupan yang
seimbang dan menarik. Eustress adalah jenis stres yang Anda alami ketika Anda sedang
mengendarai roller-coaster (jika Anda menikmati wahana cepat), sedang bermain permainan
yang menyenangkan, atau jatuh cinta. Eustress membuat kita merasa penting dan hidup. (Stres
kronis, bagaimanapun, adalah cerita lain!) Jika Anda tertarik untuk belajar lebih banyak tentang
berbagai jenis stres dan bagaimana mereka mempengaruhi kesehatan Anda, membaca artikel
onstress dan kesehatan.
3. Anda dapat Stop Reaksi Anda Saat Stres
Ketika Anda mengalami stres, segala macam perubahan fisiologis terjadi untuk mendapatkan
Anda dalam bentuk fisik atas untuk melawan atau lari. Sayangnya, jika Anda tidak menenangkan
diri relatif cepat, Anda bisa tetap dalam keadaan yang berubah terlalu lama, dan bisa mengambil
tol pada kesehatan Anda. Berlatih penghilang stres seperti latihan pernapasan dan meditasi dapat
menenangkan Anda dengan cepat, kembali tubuh Anda normal. Baca lebih lanjut tentang cara
untuk menenangkan diri dengan cepat.
4. Bahkan Jumlah kecil Stres Bisa Mempengaruhi Kesehatan Anda
Anda mungkin menyadari bahwa bulan dihabiskan dalam situasi kehidupan yang penuh stres
dapat membuat Anda rentan terhadap penyakit, tetapi apakah Anda tahu bahwa waktu yang
relatif singkat stres juga dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, mengangkat risiko
penyakit? Sayangnya, itu benar. Pelajari lebih lanjut tentang cara-cara yang stres, khususnya
stres kerja, dapat mempengaruhi kesehatan Anda.
5. Sikap Salah Dapat Membuat Anda Sakit
Pola pikir negatif dan stres emosional dapat menyebabkan penyakit psikosomatik, suatu kondisi
yang disebabkan setidaknya sebagian oleh stres, tetapi memiliki gejala-gejala fisik yang perlu
diperlakukan sebagai penyakit lain tidak. Jika Anda khawatir tentang pikiran dan emosi
mengambil tol fisik, baca lebih lanjut tentang penyakit psikosomatis dan tetap sehat.

6. Anda Bisa Mencegah Jumlah Signifikan Dari Stres Dalam Hidup Anda Dari Terjadi
Beberapa stres tidak bisa dihindari, tetapi Anda dapat struktur kehidupan Anda dengan cara yang
Anda penyangga dari stres dan peristiwa stres. Misalnya, menjaga pola makan yang sehat,
berolahraga secara teratur, dan memiliki setidaknya persahabatan dekat beberapa adalah cara-
cara penting untuk menghilangkan stres dan tetap sehat. Cari lebih banyak cara untuk meredakan
stres sehari-hari dalam hidup Anda, dan mencegah beberapa stres Anda dari yang pernah terjadi!
7. Stres Bisa Usia Anda prematur dalam Berbagai Cara
Ini mungkin mengejutkan, tetapi stres bisa lebih dari satu faktor dalam menentukan usia fisik
Anda dari jumlah lilin Anda meniup setiap tahun. Stres sebenarnya mempercepat keausan pada
banyak, banyak bidang tubuh Anda dan pada semua tingkatan, mendorong banyak perubahan
yang kita lihat ketika kita berbicara tentang 'penuaan'. Baca lebih lanjut tentang penelitian
terbaru tentang ini di sini.
8. Tidak Semua orang Pengalaman Stres Dalam The Way Sama
Ciri kepribadian tertentu bawaan dan pola pikir belajar dapat menyebabkan dua orang yang
hidup melalui peristiwa yang sama untuk mengalami hal itu sangat berbeda, dengan satu orang
menemukan itu sangat menegangkan dan yang lainnya menemukan hanya sedikit stres atau tidak
sama sekali. Beberapa sifat-sifat Anda tidak dapat mengubah, tetapi yang lain Anda dapat
mengubah untuk tingkat besar. Baca lebih lanjut tentang sifat-sifat mental yang berkontribusi
terhadap kejenuhan dan stres, dan menemukan sumber daya untuk mengubah pengalaman Anda
stres.
9. Beberapa 'Penghilang Stres' Sebenarnya Penyebab Stres Lebih
Sebagian besar dari kita memiliki kurang sehat beberapa cara untuk mengatasi stres. Sayangnya,
sebagian besar 'kebiasaan buruk' yang merasa begitu baik pada saat itu benar-benar dapat
menyebabkan stres lebih banyak dalam jangka panjang. Jika Anda merokok, minum secara
berlebihan, menghabiskan terlalu banyak, atau menangani stres dengan cara yang Anda tahu
tidak mungkin baik bagi Anda, menemukan sumber daya untuk memahami bagaimana Anda
mempengaruhi tingkat stres Anda sekarang, dan menemukan sumber daya untuk mengatasi
sehat.
10. Dengan Membayangkan Stres Anda Hilang, Itu Bisa
Beberapa teknik bantuan stres mental, seperti afirmasi, dan visualisasi citra dipandu, melibatkan
membayangkan bahwa stres Anda hilang. Dan mereka bekerja! Pelajari lebih lanjut tentang ini
dan lainnya penghilang stres mental, dan melihat mana yang terbaik untuk Anda.
D. TANDA-TANDA STRES:

1. Tanda-tanda suasana hati (mood):


Menjadi overexcited
Cemas
Merasa tidak pasti
Sulit tidur pada malam hari
Menjadi mudah bingung dan lupa
Menjadi sangat tidak enak dan gelisah
Menjadi gugup
2. Tanda-tanda otot kerangka
Jari-jari dan tangan gemetar
Tidak dapat duduk diam atau berdiri ditempat
Mengembangkan gerakan tidak sengaja
Kepala mulai sakit
Merasa otot menjadi tegang atau kaku
Menggagap jika berbicara
Leher menjadi kaku
3. Tanda-tanda organ-organ dalam badan
Perut terganggu
Merasa jantung berdebar
Banyak berkeringat
Tangan berkeringat
Kapala merasa ringan atau akan pingsan
Mengalami kedinginan
Wajah menjadi panas
Mulut menjadi kering
Mendengar bunyi bordering dalam telinga
Mengalami rasa akan tenggelam dalam perut

E. DAMPAK STRES
1. Dampak Positif dari Stres:
Selama ini Anda mungkin hanya tahu dampak negatif dari stres.Padahal stres juga
menimbulkan dampak positif. Berikut lima dampak positif dari stres.
Mendorong orang berpikir kreatif
Banyak penulis atau artis mengungkap proses kreatif justru muncul sebagai akibat dari
frustrasi dan stres. Menurut Larina Kase, Ph.D., seorang psikolog dan penulis buku The
Confident Leader: How the Most Successful People Go from Effective to Exceptional, hal itu
bisa terjadi karena sebuah alasan.
Stres sering mendahului atau menyertai suatu terobosan kreatif.Jika pikiran kita benar-
benar tenang dan santai, justru tidak perlu alasan untuk melihat hal-hal berbeda. Stres akan
meningkat terutama ketika menghadapi hal baru yang terjadi karena perubahan. Hasil akhir dari
proses kreatif yang disertai stres akan sedikit mengintimidasi, karena reaksi orang lain, kata
Kase, seperti VIVAnews kutip dari Shine.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh dapat mengambil keuntungan
dari stres. Stres jangka pendek dapat membantu sistem kekebalan tubuh, ujar Mark Goulston,
MD, seorang psikiater klinis dan penulis buku Get Out of Your Own Way:Overcoming Self-
Defeating Behavior.
Goulston menjelaskan, ketika hormon kortisol atau hormon stres dilepaskan, akan
meningkatkan kekebalan tubuh. Itu adalah proses keseimbangan. Meskipun stres jangka pendek
dapat menjaga tubuh dari penyakit, ia memperingatkan bahwa terlalu banyak stres dapat
menyebabkan kelebihan kortisol. Hal ini bisa memicu obesitas, diabetes, dan penyakit
kardiovaskuler.
Membuat Tubuh lebih fit
Olahraga seperti, angkat berat, berjalan atau lari selama 45 menit, bisa membuat tubuh
berkeringat. Selain itu, stres juga bisa menjadi olahraga yang baik. Hal itu menurut Jessica
Matthews, MS, koordinator pendidikan berkelanjutan untuk American Council on Exercise
(ACE)
Stres merupakan latihan ringan yang bisa membuat tubuh lebih sehat.Dari perspektif
fisiologis, stres ditempatkan sebagai tuntutan, dan bisa membantu latihan menjadi lebih efisien,
kata Matthews.
Membantu memecahkan masalah
Stres sering dipicu karena munculnya dari dilema dalam diri Anda, atau ketika dipaksa
membuat keputusan besar? Rasa kekhawatiran ini sebenarnya bermanfaat. Stres menunjukkan
nilai-nilai yang kita miliki. Ja kita tidak peduli tentang sesuatu, kita tidak akan khawatir tentang
hal itu, kata Goulstin.
Jadi, dengarkan stres bisa jadi penanda untuk memberitahu Anda agar mendengarkan
intuisi.Memang sulit mendengar intuisi, ketika Anda berada dalam rasa khawatir dan stres.
Sehingga Anda akan memaksa diri untuk istirahat, berjalan-jalan, tidur nyenyak atau pergi
keluar untuk makan.
Pemulihan
Penelitian menunjukkan hubungan antara stres jangka pendek sebelum bedah atau
prosedur medis, membuat pemulihan lebih sukses. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa
stres dapat menekan produksi estrogen, pemicu utama perkembangan kanker payudara.Respons
stres dapat memperingatkan kita adanya tantangan, bahaya, atau bahkan kesempatan. Stres juga
memicu pelepasan adrenalin, dan gelombang adrenalin dapat membantu Anda lebih fokus dan
berpikir jernih, ujar Dr. Goulston menjelaskan.

2. Dampak Negatif Dari Stres

Tujuh dampak buruk stres berikut ini:


Emosi yang naik turun.
Dia dapat dengan mudah mengeluarkan emosi yang tidak terkontrol.
Kecenderungan bersikap negatif.
Orang yang mengalami stres dapat terpengaruh untuk berperilaku buruk. Di mana ia
berpikir dengan perilaku tersebut bisa menghilangkan rasa stresnya, seperti minum alkohol atau
menggunangan narkoba. Bukan pelepasan stres yang baik tentu saja.
Konsentrasi terganggu.
Orang yang menderita stres menjadi tidak fokus akan apa yang sedang dikerjakannya.
Selera makan terganggu.
Biasanya, orang yang sedang stres akan melupakan makannya, atau bahkan sebaliknya, ia
akan makan tanpa henti yang dapat menyebabkan obesitas.
Lebih hiperaktif dari biasanya.
Penderita stres akan membuat keputusan tanpa pertimbangan karena otaknya sedang
tidak bisa berpikir panjang.
Lebih mudah jatuh sakit.
Misalnya, terserang migrain dan maag.
Rentan terkena insomnia.
Stres dapat membuat seseorang tidak nyenyak saat tidur.

F. PENYEBAB STRES
Aktivitas kehidupan sehari-hari kadang membuat kita merasa jenuh dan bosan.Jika
aktivitas yang kita kerjakan itu bervariasi atau berganti-ganti, mungkin rasa bosan itu tidak
terjadi.Namun meskipun demikian, rutinitas yang dilakukan setiap harinya bisa memicu rasa
jenuh dan bosan.Hal ini sangat erat hubungannya dengan pekerjaan yang digeluti.Hampir setiap
pegawai atau pekerja mengeluh karena merasa bosan dengan rutinitas.
Keadaan tersebut makin diperparah oleh adanya beban kerja dan tekanan dalam
pekerjaan.Stres bisa timbul kalau keadaan sudah demikian parah dan tidak bisa dikendalikan
lagi. Bagi mereka yang mengalami, mungkin akan menganggap bahwa hidup ini tidak
menyenangkan, statis, tidak berkembang bahkan mungkin tidak ada gunanya.
Hampir segala usia, mereka yang mengalami kejenuhan dan rasa bosan. Mereka yang
memiliki pekerjaan tetap saja tidak bisa terhindar dari hal ini, apalagi mereka yang pengangguran
dan tidak punya aktivitas apa-apa.Kejenuhan yang sudah kronis dan mengakar pada diri
seseorang bisa mengakibatkan depresi, yaitu suatu kondisi kejiwaan yang lebih parah dari
sekedar stress.Kondisi semacam ini memerlukan terapi professional dari psikiater.Kalau
dibiarkan saja bisa berakibat fatal
Diantara sekian banyak orang yang mengalami kejenuhan, ada yang merasakan pada
waktu-waktu tertentu saja.Ini bisa hilang setelah beberapa jam, beberapa hari atau beberapa
minggu.Biasanya kejenuhan seperti ini mudah diatasi tanpa lari ke hal-hal yang merugikan atau
merusak.Tetapi ada pula orang yang mengalami kejenuhan permanen. Kejenuhan ini akan
menetap apabila tidak terjadi perubahan kondisi, baik lingkungan ataupun aktivitas. Hal inilah
yang bisa memicu terjadinya depresi, kalau tidak diatasi dengan segera.
Penyebab utama stress adalah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan. Stress
adalah tuntutan, stress selalu menuntut dan menuntut saja. Stress awalnya di gunakan pemicu
untuk meningkatkan performa dalam hal apapun namun saat ini stress sudah berlebihan dan
merusak keseimbangan yang ada. Banyak sekali penyebab stress. Penyebab-penyebab stress
tersebut mengelilingi kita dan hadir dalam kehidupan sehari-hati kita. Stress yang berbahaya
adalah stress yang berlebihan.
Berikut adalah beberapa penyebab stress yang dapat ditemukan dengan mudah:
1. Gangguan kecemasan.
Orang awam biasanya mencampuradukan saja pengertian fear,phobia, dan
anxienty.Semu disebut takut saja, tetapi dalam psikiatri dan psikologi, kegiatan istilah
mempunyai arti masing-masing.Fear adalah rasa takut (keadaan emosi yang tidak
menyenangkan),yang ditimbulkanolewh suatu obyek yang jelas dan alesanya pun jelas,atau
disebut juga takut yang rasional.Rasa takut ini normal,ada pada setiaporang yang berakal sehat.
Contohnya, takut digigit ular di hutan,takut ketabrak mobil kalau menyabrang di jalan tol,takut
pada dosen yang galak atau takut pada mertua.
Anxiety atau cemas ,adalah takut yang tidak jelas objeknya dan tidak jelas pula
alasanya.Pada orang normal sering terjadi rasa cemas yang normal.Sebagai contoh ,seorang ibu
yang selalu cemas jika anak gadisnya keluar malam dengan teman-temanya.Dia khawatir akan
terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan pada anaknya.Apa yang di khawatirkanya ,dia tidak tau
pasti.Mungkin ,sang ibu terlalu banyak membaca atau menonton TV tentang
pemerkosaan.Padahal ,selama ini anak gadisnya itu selalu pulang dengan selamat.
Kecemasan bisa berawal sejak masih usia kanak-kanak dan berkembang tahap demi
tahap.Misalnya,kecemasan yang timbul karena di masa kecilsering di kunci di kamar sendirian
sementara ibunya berbelanja.Di sisi lain kecemasan bisa juga terjadi setelah suatu peristiwa yang
menimbulkan trauma mental. Jenis kecemasan antara lain adalah kecemasan umum yang
terdapat pada perempuan dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Jenis ini tidak focus pada
objek atau situasi tertentu, tidak spesifik atau mengambang. Orang yang bersangkutan dapat
mengatakan bahwa dia cemas, takut, tetapi tidak bisa menyebutkan apa yang dicemaskannya dan
mengapa dia cemas. Yang jelas dia tidak bisa mengontrol emosi takutnya dan reaksi takut pada
tubuhnya (otot-otot tegang, jantung berdebar,sakit kepala, tidak bisa tidur dan sebagainya).
Jenis yang lain adalah panik, yaitu perasaan teror yang intens, gemetar, bingung yang
muncul begitu saja.Rasa panik ini biasanya timbul karena suatu peristiwa yang menakutkan, stres
yang berkelanjutan.Reaksi fisik yang yang intens bisa terjadi selama sepuluh menit atau kurang
tetapi dampaknya bisa berjam-jam sesudahnya.
Berikutnya adalah fobia sosial. Orang yang bersangkutan merasa bahwa dirinya selalu
dinilai jelek oleh orang lain. Termasuk dalam golongan ini adalah demam panggung yaitu
orang yang takut untuk tampil di depan umum (berkeringat dingin dan gemetar setiap kali harus
membacakan laporan di depan rapat atau untuk menerangkan PR nya di depan kelas). Pada
remaja laki-laki banyak terjadi gejala malu-malu kucing yaitu takut untuk bergaul dengan
lawan jenis.
Selanjutnya adalah cemas menghadapi perpisahan.Banyak terjadi pada anak-anak yaitu
ketika anak itu harus berpisah dari orang yang selama ini memberinya perasaan aman dan
terlindungi misalnya ketika anak itu harus ditinggalkan sendirian di kelas pada waktu awal
masuk sekolah. Jika gejala ini terjadi pada anak khususnya jika tidak berlangsung lama
maka tidak termasuk gangguan mental. Jika hal ini terjadi pada orang dewasa aplagi berulang-
ulang terjadi maka perlu di bantu mengatasinya oleh psikiater atau psikolog klinis.
2. Emosi yang berubah-ubah dari positif ke negative dan sebaliknya.
Gangguan mental ini adalah pergantian terus-menerus antara emosi sangat positif seperti
riang gembira, senang dan sebagainya dan emosi sangat negatif (depresif) seperti murung, sedih,
ingin menangis dan sebagainya.
3. Fobia (rasa takut yang tidak beralasan)
Fobia berasal dari kata Yunani yang berarti takut.Takut dalam fobia adalah tidak
rasional, menetap dan sangat intens (ditandai dengan gejala fisik seperti sesak napas, keringat
dingin, bisa juga menjerit-jerit histeria dan sebagainya) yang ditunjukan kepada situasi, benda,
kegiatan atau orang tertentu.Sepanjang hal yang ditakuti tidak ada, maka orang tersebut biasa-
biasa (normal) saja.Fobia adalah takut yang irasional pada suatu objek atau situasi tertentu
( Ferdman, 2003).Artinya,objeknya memang jelas,tetapi alasanya tidak masuk akal atau tidak
jelas.Misalnya,takut gelap,takut pada kucing,takut kepada tempat ramai,takut pada tempat yang
tertutup dan sebagainya.Fobia tergolong gangguan mental (akan diuraikan tersendiri).
Dengan perkataan lain penderita fobia masih bisa mengontrol ketakutannya dengan cara
menghindari objek yang ditakutinya tersebut, maka diagnosis yang lebih tepat adalah gangguan
kecemasan (anxiety disorder).
Sekarang para ahli menduga bahwa fobia disebsbkan oleh kombinasi antara faktor bakat,
keturunan dan pengalaman tertentu (biasanya pengalaman traumatis).
4. Halusinasi auditif (Schizophrenia)
Suatu diagnosis gangguan mental yang di tandai oleh kelainan dalam persepsi atau
ekspresi dari realitas.Yang sering adalah halusinasi auditif (seakan-akan mendengar suara suara
atau ada yang mengajak bercakap-cakap) delusi paranoid (curiga). Faktor penyebab skizofrenia
belum jelas dan bisa karena keturunan atau ginetik juga karena gangguan syaraf.
5. Dissociative Identity Disorder(DID)
DID atau yang lebih dikenal dengan istilah Split Personality atau Multiple Personality
(Kepribadian ganda), dulu dianggap sebagai salah satu jenis skizofrenia karena mengandung
suatu gejala dari gangguan mental itu yaitu pola pikir yang kacau. DID sudah digolongkan
sebagai jenis gangguan mental tersendiri.
Cirinya adalah adanya minimal dua identitas atau kepribadian yang berbeda yang mengendalikan
perilaku orang yang bersangkutan. Kepribadian itu mempersepsi, menilai, dan bereaksi terhadap
lingkungan dengan cara yang sangat berbeda dan ketika yang satu sedang memegang Kendal,
kepribadian-kepribadian yang lain tidak tahu- menahu.
Dengan demikian terjadi gejala yang khas pada pasien-pasien DID yaitu tidak ingat apa
yang sudah dilakukannya. Gejala lupaa ini bukan karena pengaruh obat-obatan, trauma di kepala,
melainkan karena ada pergantian kendali dalam jiwa penderita.

G. TEMPAT-TEMPAT YANG DAPAT MENGAKIBATKAN STRES:

Di rumah
Menjadi ibu rumah tangga adalah sebuah pekerjaan mulia yang kadang diremehkan
sebab tak menghasilkan profit.Ternyata ibu rumah tangga rentan sekali mengalami stress,
dibanding dengan wanita yang bekerja di luar rumah.
Hal ini diungkap oleh sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup, yang
melibatkan para ibu yang murni hanya menjadi ibu rumah tangga.Para ibu tersebut faktanya
harus mengatasi segala permasalahan emosionalseperti sedih, marah, depresi, dan lain-lain
seorang diri.
Perbandingannya, jika 26% ibu rumah tangga yang merasa sedih, maka wanita pekerja
hanya 16 %.Depresi ibu rumah tangga 28%, sedang wanita pekerja 17%. Sedangkan
tingkat stress ibu rumah tangga mencapai 50%, sedang wanita pekerja 48%.Meski masih
diperdebatkan, namun hal tersebut setidaknya menunjukkan betapa berat beban para ibu rumah
tangga yang murni bekerja mengurus keluarganya. Cara untuk mengurangi beban bagi Anda,
yang menjadi ibu rumah tangga agar tidak terlalu berat; biasakan putra dan putri Anda untuk
membantu pekerjaan Anda.Misalnya dengan menyuruh mereka membersihkan kamar serta
mainan mereka sendiri.
Lalu, minta pengertian pada keluarga agar tak memperlakukan Anda layaknya pembantu,
sebab urusan rumah dan seisinya adalah tanggung jawab semua penghuni rumah. Kerja sama
adalah hal yang dapat meringankan beban Anda, jika Anda tak memiliki asisten rumah tangga.
Di tempat kerja
Stress karena menumpuknya pekerjaan ditempat kerja merupakan hal yang biasa
dijumpai,belum lagi masalah-masalah internal, keluarga, pasti membuat otak Anda menjadi lebih
tegang.
Berhati-hatilah jika Anda pada situasi ini karena dari pikiran yang tidak sehat, potensi
terkena penyakit akan lebih mudah. Ketegangan yang ada di otak bisa mengakibatkan dampak
yang buruk. Pekerjaan Anda acak-acakan, dimarahi bos, dan akhirnya melampiaskan pada orang
lain ditempat kerja atau yang ada di rumah. Jelas, ini menambah masalah.
Di Jalan
Arus mudik dan arus balik lebaran tak pernah lepas dari kemacetan lalu lintas yang
parah.Akibatnya dapat memicu stres dan menguras banyak tenaga.Selain itu, masa lebaran
umumnya sekaligus dijadikan sebagai masa liburan sehingga banyak orang yang mengunjungi
tempat wisata.Dampaknya, lagi-lagi membuat jalanan macet.
Apabila membawa serta anak-anak yang masih kecil, kerewelannya dapat menjadi
penyebab utama stres di jalan dengan teriakan-teriakan dan tangisannya.Karena kemacetan sulit
dihindari, ada baiknya melakukan langkah-langkah untuk meminimalisir stres saat terjebak
macet. Berikut adalah tips-tips untuk mengatasi stres di jalan akibat macet:
a. Jangan terburu-buru
Terburu-buru dan tak mau kalah adalah penyebab utama stres di jalanan yang
macet.Karena hal ini pula maka banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Agar tidak terburu-buru,
siasati dengan berangkat lebih dini dan perhitungkan banyak waktu yang akan dihabiskan di
jalan akibat macet.
b. Ciptakan suasana berkendara yang menyenangkan
Setiap pengendara memiliki karakterisitik dan temperamennya masing-masing. Jangan
mudah terpancing oleh ulah pengendara lain yang menyulut emosi. Pastikan situasi di dalam
kendaraan tetap kondusif dan nyaman. Kalau perlu, bawa perlengkapan yang membuat tubuh
jadi santai seperti alat pijat, menyalakan radio atau bermain game untuk yang tidak menyetir.
c. Rapikan interior kendaraan
Tumpahan susu, makanan atau barang-barang lain yang carut-marut di dalam mobil
membuat suasana berkendara menjadi tidak nyaman. Barang-barang yang berantakan di dalam
mobil juga dapat mengganggu konsentrasi pengemudi.Apabila terjadi kemungkinan terburuk
seperti tabrakan, benda-benda pengganggu tersebut bisa malah mengancam nyawa.
d. Lampu Penerangan Harus Baik
Saat yang paling melelahkan untuk mengemudi biasanya adalah malam hari.Mungkin itu
sebabnya kecelakaan mobil lebih cenderung berakibat fatal setelah hari mulai gelap. Agar lampu
penerangan makin oke, pasanglah satu set lampu tambahan yang dapat menyinarkan cahaya
lebih luas sehingga dapat menerangi jalan lebih jauh ke depan dibanding lampu standar.
Disekolah
Beberapa stres yang dialami seorang pelajar sekolah antara lain:
Tekanan Orang Tua
Orang tua ingin yang terbaik dengan masa depan anaknya. Untuk mencapai nilai terbaik,
maka orang tua membebani anak-anaknya dengan berbagai kursus pelajaran yang dapat secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesehatan anak, istirahatnya, dan
perkembangannya.Banyak orang tua tidak menyadari bahwa membantu si anak merasa relaks
justru akan menyegarkan pikiran dan membantunya belajar dengan lebih baik. Sebaliknya para
orang tua terus membebani anak-anak mereka untuk mendapatkan prestasi terbaik dan lulus ujian
dengan memuaskan.
Tekanan Guru
Sama seperti orang tua, banyak guru ingin siswanya mendapat nilai terbaik. Guru selalu
mendorong muridnya untuk unggul dalam pelajaran, terutama jika muridnya berprestasi.
Mengapa guru juga ikut menekan murid-muridnya mendapat nilai terbaik?Karena reputasi guru
dan sekolah dipertaruhkan saat ujian sekolah khususnya Ujian Nasional.
Tekanan dari Sesama Siswa
Semangat kompetisi akan semakin memanas menjelang ujian sekolah. Setiap siswa
berlomba-lomba untuk menunjukkan prestasi terbaik. Bahkan segala cara dilakukan untuk
meraih nilai tertinggi termasuk menyontek maupun mencari bocoran soal.
Tekanan dari Diri Sendiri
Siswa berprestasi cenderung menjadi perfeksionis.Sehingga jika suatu kemunduran atau
kegagalan terjadi, entah itu nyata atau masih belum terjadi, dapat membuat stres dan depresi.

H. Siapa Saja Yang Mengalami Stres?


Stres bisa dialami oleh siapa saja baik dari kalangan bayi, anak-anak,remaja,maupun dewasa:
1. Bayi
Bayi juga bisa stres. Sayangnya, dia belum bisa ngomong memberitahukan hal-hal apa
saja yang menjadi sumber stresnya. Tugas kita untuk membuat bayi nyaman dan bebas stres.
Kenali dulu gejala dan penyebabnya, kemudian cari solusinya. Stress umumnya dialami bayi
sebagai pengaaruh lingkungan yang tidak ramah (unfamiliar), dan adanya keharusan untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan atau peraturan orangtua.
Dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan tersebut, dia harus mengendalikan dorongan-
dorongan alamiah atau naluriahnya. Tuntutan atau peraturan yang harus diikuti oleh bayi itu di
antaranya
1) Menerima penyapihan dari ibunya,
2) Belajar cara makan dan mematuhi jadwal waktunya, dan (toilet training).
Kemampuan penyesuaian diri bayi terhadap tuntutan tersebut ternyata tidak berlangsung
secara otomatis, tetapi melalui suatu proses yang tidak jarang menimbulkan kesulitan. Pada
proses penyesuaian diri inilah, bayi sering mengalami stress. Faktor lain dapat menyebabkan
stress pada bayi adalah sikap penolakan atau ketidaksenangan ibu, yang ditandai dengan
perlakuan kasar dari itunya, marah-marah, atau kurang memperhatikan kebutuhannya.

Gejalanya:

Rewel dan menangis. Menangis adalah tanda paling mudah dikenali bila bayi Anda
sedang stres. Semakin keras dan lama tangisannya, menandakan dia semakin stres.

Murung. Biasanya ceria dan lincah kini ia pemurung dan enggan diajak bermain.

Tidur gelisah. Anak batita sangat membutuhkan tidur nyenyak dalam masa
pertumbuhannya. Bayi kadangkala tidak tidur nyenyak. Tapi, Anda harus waspada bila
bayi kecil kerap tidur gelisah. Terlebih bila bukan karena popoknya basah, haus atau
lapar.

Perubahan kondisi fisik. Stres bisa menyebabkan anak sulit makan sehingga berat
badannya berkurang. Selain itu stres biasanya menyerang organ paling lemah, misalnya
kulit. Tanpa pemicu alergi, kulit seseorang bisa menunjukkan gejala alergi karena stres.

Tidak mau lepas. Bayi lengket terus pada ibunya. Biasanya tidak bermasalah bila ibu tak
ada di sisinya. Kini Anda pergi sebentar saja dia menangis.
Penyebab:

Kebutuhan dasar tidak terpenuhi. Lapar atau haus dan Anda tidak segera memberinya
makanan atau minuman. Sering ditinggal sendirian sehingga kurang perhatian.

Rasa sakit dan tidak nyaman. Bayi tidak dapat mengatakan jika bagian mana dia
merasa sakit atau tidak nyaman. Bila orang tua atau pengasuh tidak bisa mengenali
sumber penyakit itu, bayi bisa stres.

Ayah dan ibu bertengkar. Bayi bisa sangat peka dengan kondisi emosi orang tuanya.
Dia bisa merasakan situasi tegang dari ekspresi wajah dan nada bicara yang tinggi dan
keras.

Tertular ibu. Ibu stres dapat menyebabkan bayi ikut stres, karena cara menangani bayi
akan menjadi tidak tenang. Bayi dapat merasakan tekanan otot saat digendong, ekspresi
wajah dan nada suara ibunya.

Sering pindah rumah. Menyebabkan anak tidak memiliki home base yang
memberinya rasa aman dan nyaman. Meski anak tetap dalam pengasuhan ibunya, ibu
yang tidak mudah beradaptasi dapat mempengaruhi pengasuhannya pada bayi.

Berganti-ganti pengasuh dalam waktu singkat. Menyebabkan sering terjadi perubahan


cara mengasuh. Bisa muncul perilaku menarik perhatian orang dengan cara negatif,
misalnya sering menganggu, dan anak juga jadi mudah rewel atau mudah marah.(me)

2. Anak-anak
Anak menjadi lebih pendiam, pemurung, sesnitif, dan mudah marah?Kalau iya, maka
Divas harus berhati-hati karena bisa saja anak Divas sedang mengalami stres. Bukan hanya orang
dewas, anak kecil pun bisa stress.Pada dasarnya, anak sedang berada pada proses pertumbuhan.
Dalam proses tersebut anak harus belajar banyak hal dari kehidupan sosialnya. Inilah yang
membuat anak menjadi makhluk yang sangat rapuh.Pelajaran yang dia dapat dari hidup tidak
selamanya indah. Bisa saja sesekali ia menerima kekecewaan yang membuat mereka trauma.
Stres pada anak bisa saja terakumulasi hingga ia dewasa nantinya. Ini yang menyebabkan
ekspresi destruktif pada diri sendiri atau orang lain.Ekspresi destruktif kepada diri sendiri berupa
anak memiliki kecemasan yang berlebihan dan tidak masuk akal terhadap berbagai hal, fungsi
sosial yang buruk, menarik diri dari lingkungan, hingga melukai diri sendiri. Anak tersebut akan
tumbuh menjadi anak yang pemalu, penakut, dan rasa minder yang tinggi.
Sedangkan, ekspresi destruktif kepada orang lain berupa mudah marah hal-hal yang oleh
anak lain umumnya ditanggapi secara netral. Dia akan tumbuh dengan sikap sensitif dan negatif,
sering mencela orang lain, bahkan meremehkan atau bersikap kasar kepada orang lain.
Apa saja gejalanya? Anak stres biasanya memiliki gejala-gejala yang tampak dari
perilaku anak, seperti mengompol, susah makan, sulit tidur, dihantui mimpi buruk, berkeringan
dingin atau mudah sakit. Selain itu, anak stres juga memiliki gejala seperti rewel, mudah gugup,
dan tidak berani menatap mata orang lain.
3. Remaja
Stres dimana keadaan seseorang dalam kesehariannya. Siapa saja bisa mengalami stress
tak terkecuali remaja yang dalam kondisi labil. Misalnya saja ada penolakan dari teman-
temannya. Tidak lulus ujian ataupun tidak memiliki pacar. Terlebih lagi mereka merasa tertekan
dalam lingkungan keluarga dan sosialnya. Jika stress ini tidak diatasi dan berkepanjangan bisa
menjadi depresi, kata Psikiater RSUP H Adam Malik Medan Dr.Elmeida Effendy, SpKJ.
Menurutnya, stres tak memandang usia dan banyak penyebabnya. Pada remaja sendiri,
stres bisa dialami karena terjadinya perubahan dari masa anak-anak ke dewasa yang meliputi
perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional.Perubahan yang dialami remaja pada dirinya
membuat mereka kebingungan.Karena saat itu mereka mengalami masa transisi, jelasnya.
Namun, katanya, sebagian besar orangtua tidak mengerti dengan perubahan yang dialami
anak mereka.Sehingga terkadang terjadi problem antara orangtua dan anak.Tentunya kita harus
memperhatikan perkembangan mereka seperti perubahan perilaku kebiasaannya.Dari yang
awalnya periang menjadi tidak banyak bicara.Ini harus diperhatikan, urainya.
Untuk itu, orangtua perlu melakukan bimbingan terhadap anak mereka.Jika anak
mengalami masalah dan terlihat perubahan dari yang tidak biasanya, sebaiknya ajak mereka
bicara. Dengan komunikasi yang intens anak akan lebih terbuka, tentunya orangtua dan remaja
akan bisa saling memahami,.
4. Dewasa
Seseorang bisa hampir setiap hari mengalami stres. Bahkan, berdasarkan survei, orang
dewasa merasa stres atau putus asa 36 menit per harinya.Rata-rata hal yang menyebabkan
mereka merasa cemas hingga akhirnya menimbulkan stres, mulai dari masalah utang hingga
kehidupan seks yang mengecewakan .
Hasil survei yang dilakukan Everyman Campaign, sebuah gerakan kepedulian terhadap
pencegahan kanker prostat di Inggris, mengungkap, 36 menit perasaan stres yang dialami setiap
hari setara dengan sembilan hari penuh setiap tahun, atau satu tahun setengah selama seumur
hidup.Masalah biaya hidup dan kenaikan berat badan justru menjadi penyebab stres
teratas.Survei ini dilakukan di Inggris dengan melibatkan 2.000 orang berusia antara 18 dan 65
tahun. Empat dari 10 orang merasa tertekan karena utang, seperempat dari peserta survei
mengaku merasa cemas karena perjalanan hidupnya yang tak sempurna. Lalu, satu dari lima
orang merasa tak tenang karena anggota keluarganya jatuh sakit.
Para peneliti menemukan bahwa kecemasan ekstrem bisa dialami oleh banyak orang
yang tidak dapat berkonsentrasi di tempat kerja serta tidak mendapatkan waktu tidur yang
cukup.Termasuk perrtikaian dengan pasangan.Satu dari sepuluh responden mengatakan bahwa
mereka merasa stres selama lebih dari dua jam sehari. Sementara, satu dari dua orang merasa
sangat cemas dengan banyak hal yang telah memengaruhi kesehatan mereka."Pusing
memikirkan biaya hidup dan banyaknya tagihan adalah penyebab stres nomor satu di Inggris.
Uang mendominasi sebagian besar pikiran orang. Tapi yang menarik, masalah kesehatan justru
tidak berada dalam daftar teratas," kata juru bicara Everyman Campaign, seperti dikutip dari
Daily Mail.
Sebanyak 86 persen wanita diketahui memiliki tingkat stres yang lebih tinggi daripada
pria. Satu dari lima orang memikirkan tentang harga rumah dan risiko kanker dan satu dari enam
orang khawatir akan datangnya masa pensiun dan beban kerja yang berat. Masalah lain yang
menyebabkan stres termasuk juga takut tua, serta minimnya jam biologis. Tiga dari 10 orang juga
merasa tertekan karena hubungan suami istri, termasuk kekhawatiran tentang masa depan anak-
anak mereka. Satu dari 20 orang juga merasa stres karena kehilangan teman.
Hampir setengah dari responden mengaku mereka 'tidak bisa berhenti khawatir', tetapi
sepertiga mengatakan mereka bisa berbagi cerita pada siapapun tentang ketakutan
mereka.Sementara, satu dari sepuluh orang merasa mereka tidak bisa membagi beban pikirannya
pada orang lain.
Mereka yang mengalami stres setiap hari pun diketahui sering melakukan hal-hal yang
bisa menyebabkan kondisi kesehatan memburuk. Satu dari enam orang memilih pergi menikmati
segelas anggur untuk mengusir stres dan satu dari lima orang memilih santai menyaksikan acara
televisi.
5. Lansia
Pada lanjut usia, gejala dari stress ini akan lebih kelihatan karena lanjut usia lebih rentan
terhadap stress. Gejala stress pada lanjut usia meliputi penyakit darah tinggi, stroke, jantung
koroner yang tinggi frekuensinya, menangis, rasa ketakutan yang berlebihan, menyalahkan diri
dan rasa penyesalan yang tidak sesuai, daya ingat menurun, pikun, tidak bisa mengatasi
persoalan dengan benar, tidak mudah percaya pada orang lain, tidak sabar menghadapi orang
lain, dan menarik diri dari pergaulan. Bila banyak dari gejala tersebut diatas terjadi pada
seseorang, khususnya di sini pada lanjut usia, maka ada kemungkinan lanjut usia tersebut betul-
betul mengalami stress.
Stress pada lanjut usia tersebut dapat diartikan sebagai kondisi tidak seimbang, tekanan
atau gangguan yang tidak menyenangkan, yang terjadi menyeluruh pada tubuh dan dapat
mempengaruhi kehidupan, yang tercipta bila orang yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan
antara keadaan dan system sumber daya biologis, psikologis dan sosial yang berkaitan dengan
berfikir dan respon dari ancaman dan bahaya pada lanjut usia. Dimana terjadi penurunan
kemampuan mempertahankan hidup, menyesuaikan diri terhadap lingkungan, fungsi badan dan
kejiwaan secara alami dan yang akhirnya mengakibatkan kematian.
Singkatnya stress pada lanjut usia adalah kondisi tidak seimbang, terjadi menyeluruh pada
tubuh yang tercipta bila orang yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan antara keadaan dan
system sumber daya biologis, psikologis dan sosial, dimana terjadi penurunan kemampuan
mempertahankan hidup yang akhirnya mengkibatkan kematian.

Faktor Penyebab

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stress pada lanjut usia, antara lain:
Kondisi kesehatan fisik
Proses penuaan mengakibatkan perubahan struktur dan fisiologis pada lanjut usia seperti:

penurunan penglihatan,

penurunan pendengaran,

penurunan sistem paru,

penurunan pada persendian tulang.

Seiring dengan penurunan fungsi fisiologis itu, ketahanan tubuh lansia pun semakin
menurun sehingga berbagai penyakit dapat hinggap dengan mudah. Penurunan kemampuan fisik
ini dapat menyebabkan orang menjadi stress, yang dulunya semua pekerjaan bisa dilakukan
sendirian, kini terkadang harus dibantu orang lain. Perasaan membebani orang lain inilah yang
dapat menyebabkan stress. Menderita penyakit dapat mengakibatkan perubahan fungsi fisiologis
pada orang yang menderitanya. Perubahan fungsi tersebut dapat mempengaruhi kehidupan
seseorang dimana hal itu dapat menyebabkan stress pada kaum lanjut usia yang mengalaminya.
Macam perubahan fungsi fisiologis yang dialami seseorang tergantung pada penyakit yang
dideritanya. Semakin sehat jasmani lansia semakin jarang ia terkena stress, dan sebaliknya,
semakin mundur kesehatannya, maka semakin mudah lansia itu terkena stress. Para lansia yang
rentan terhada stress misalnya lansia dengan penyakit degeneratif, lansia yang menjalani
perawatan lama di rumah sakit, lansia dengan keluhan somatis kronis, lansia dengan imobilisasi
berkepanjangan serta lansia dengan isolasi sosial.

2. Kondisi psikologi
Faktor non fiisik seorang lansia, misalnya sifat, kepribadian, cara pandang, tingkat
pendidikan, dll dapat berpengaruh dalam menghadapi stress. Seorang lansia yang memiliki
pikiran yang positif, biasanya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan positif
pula. Orang yang selalu menyikapi positif segala tekanan hidup akan kecil resiko terkena stress.
Semakin luas dan semakin tinggi harapan seseorang tentang hidup (optimis), semakin jauh ia
dari stress. Semakin berserah diri kepada Tuhan, semakin terbebaskan seseorang dari stress.
Semakin santai suatu kejadian dipersepsi, semakin sukar seseorang terjangkit stress karena
kejadian tersebut. Begitu juga sebaliknya.

3. Keluarga
Keluarga berperan besar dalam kejadian stress pada lansia. Jika terdapat masalah dalam
keluarga, hal ini dapat menjadi pemicu stress bagi lansia, misalnya adanya konflik dalam
keluarga, hubungan yang tidak harmonis, merasa jadi beban keluarga, dll. Sebaliknya, peran
keluarga juga sangat besar dalam menjauhkan stress pada lansia. Dukungan, penghargaan, rasa
hormat, rasa peduli dan lain-lain sangat besar pengaruhnya untuk menjauhkan atau meredakan
stress pada lansia.

4. Lingkungan
Stress juga dapat dipicu oleh hubungan sosial dengan orang lain di sekitarnya atau akibat
situasi sosial lainnya. Contohnya seperti stres adaptasi lingkungan baru, teman-teman yang sudah
tidak ada lagi, dan lain-lain. Lansia juga bisa terkena stress karena lingkungan tempat tinggalnya.
Lingkungan yang padat, macet, dan bising bisa menjadi sumber stress. Selain itu, lingkungan
yang kotor, buruk, penuh dengan pencemaran juga dapat membuat merasa tidak nyaman dan
pikiran selalu was-was akan dampak buruk pencemaran pada kesehatannya, sehingga lama-
kelamaan dapat membuat lansia stress.

5. Pekerjaan
Pekerjaan dapat menjadi pemicu stres bagi lansia. Penurunan kondisi fisik dan psikis
berpengaruh pada turunnya produktifitas para lansia. Jika pada waktu mudanya ia telah
mempersiapkan cukup "bekal" untuk masa tua, maka ia bisa menikmati masa pensiunnya. Tetapi
jika lansia merasa belum cukup mempersiapkan "bekal"nya untuk masa pensiun, maka ia
dituntut untuk terus bekerja. Beban kerja yang tidak didukung oleh kondisi fisik dan psikis dapat
memicu lansia stress. Apalagi adanya tuntutan untuk pemenuhan nafkah keluarga. Jika lansia
memilih bekerja, pilihlah pekerjaan yang tidak terlalu berat, tidak perlu target-targetan, tidak
perlu persaingan, deadline, dll. Misalnya memelihara ayam atau ternak lain, atau berkebun, buat
kolam ikan di belakang rumah, sangat baik bagi lansia, selain sehat berolahraga ada juga
pendapatan bagi keluarga.
I. Kapan Orang Bisa Mengalami Stres?
Stres dapat terjadi pada seseorang pada saat:
a) Tuntutan Fisik
Kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh terhadap kondisi fatal dan psikologis diri
seorang tenaga kerja .Kondisi fisik dapat merupakan pembangkit stres.Bising : Bising selain
dapat menimbulkan gangguan sementara atau tetap pada alat pendengaran kita, juga dapat
merupakan sumber stres yang menyebabkan peningkatan dari kesiagaan dan ketidakseimbangan
psikologis kita. Paparan (exposure) terhadap bising berkaitan rasa lelah, sakit kepala, lekas
tersinggung , dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.vabrasi merupakan sumber stres yang
kuat yang mengakibatkan peningkatan taraf catecholamine dan perubahan dari berfungsinya
seseorang secara psikologikal dan neurological.Hygiene:Lingkungan yang kotor dan tidak sehat
merupakan pembangkit stres.Hal ini di nilai oleh para pekerja sebagai faktor tinggi pembangkit
stres.
b) Tuntutan tugas
Kerja shift/kerja malam : Penelitian menunjukkan bahwa kerja shift merupakan sumber
utama dari stres bagi para pekerja pabrik .Para pekrja sift lebih sering mrngeluh tentang
kelelahan dan gangguan perut daripada para pekerja pagi/ siang dan dapat dari kerja sift
terhadap kebisaan makanan yang mungkin menyebabkan gangguan gangguan perut.
Menurut Monk dan Folkard ada tiga faktor yang harus baik keadaannya agar dapat
berhasil menghadapi kerja sift :tidur, kehidupan sosial dan keluarga, dan ritme circadian. Faktor
faktor tersebut saling berkaitan, sehingga salah satu dapat membatalkan efek positif dari
keberhasilan yang telah dicapai dengan kedua faktor lain.
Beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stress.Beban
kerja dapat di bedakan lebih lanjut ke dalam beban kerja berlebih/terlalu sedikitKuantitatif,
yang timbul sebagai akibat dari tugas tugas yang terlalu banyak/sedikit di berikan kepada
tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu, dan kerja berlebih/terlalu sedikitkualitatif
yaitu jika orang merasa tidak mampu untuk melakukan suatu tugas, atau tugas tidak
menggunakan keterampilan dan/ atau potensi dari tenaga kerja.
Dalam rangka teknologi ini baru dapat menimbulkan baik bebean kerja berlebihan
maupun beban kerja terlalu sedikit. Di samping itu beban kerja berlebih kuantitatif dan kualitatif
dapat menimbulkan kebutuhan untuk bekerja selama jumlah jam yang sangat banyak yang
merupakan sumber tambahan dari stres.
Everly dan Girdano (1980) , kategori lain dari beban kerja dari kombinasi beban
berlebihan kuantitatif dan kualilatif:
1. Beban berlebih kuantitatif
Beban berlebih secara fisikal ataupun mental, yaitu harus melakukan terlalu banyak hal,
merupakan kemungkinan sumber stress pekerjaan. Unsur yang menimbulkan beban brlrbih
kuantitatif ini ialah desakan waktu ,setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin
secara tepat dan cermat. Bila desakan waktu menyebabkan timbulnya banyak kesalahan atau
menyebabkan kondisi kesehatan seseorang berkurang , maka ini merupakan cerminan adanya
beban berlebih kuantitatif dan pada saat ini desakan waktu menjadi destruktif
Kiev dan Kohn (1997) dalam meneliti 2.659 manajer puncak dan menengah menemukan
bahwa para manajer menyebutkan heavy workload / time pressures/unrealistic deadlines sebagai
factor pertama dari stress
Penelitian yang dilakukan oleh ahli jantung Mayer Friedman dan ray Rosenman (1974)
menunujukan bahwa desakan waktu kronis tampaknua memberikan pengaruh tidak baik pada
system cardiovascular. Hasilnya secara khusus ialah serangan jantung premature dan tekanan
darah tinggi.
Ancaman akan adanya beban berlebih kuantitatif mempunyai pengaruh yang tidak baik
bagi para pekerja, pada masa dilakukan analisis waktu gerak pada para pekerja,mereka
memperlihatkan rasa tidak senang dan curiga. Para pekerja tidak senang persepsi manajemen
yang mengatakan kepada mereka untuk do more work in less time.Dalam beberapa kasus analisis
semacam itu mengakibatkan dilakukannya pelambatan kerja (work slow down).Bagaimanapun
juga desakan waktu merupakan pembangkit stress dari organisasi yang dalam kebanyakan hal
harus diterima. Ini tampaknya merupakan salah satu aspek dari kehidupan organisasi.
2. Beban terlalu sedikit kuantitatif
Beban kerja terlalu sedikit juga dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang.
Kemajuan teknologi dan peningkatan otomasi dalam industry di satu pihak dapat mengarah pada
makin menjadinya majemuk pekerjaan, di lain pihak. Pada tingkat teknologi menengah,
mengarah pada penyederhanaan pekerjaan. Pada pekerjaan yang sederhana, dimana banyak
terjadi pengulangan gerak akan timbul rasa bosan, rasa monoton. Kebosanaan dalam kerja rutin
sehari-hari, sebagai hasil dari terlampau sedikitnya tugas yang harus dilakukan, dapat
menghasilkan berkurangnya perhatian.
Hal ini, secara potensial membahayakan jika tenaga kerja gagal untuk bertindak tepat
dalam keadaan darurat. Kebosanan di temukan sebagai sumber stres yang nyata pada operator
kran (cooper & Kelly,1984). Masa lama tidak adanya aktivitas, yang mungkin merupakan ciri
dari pekerjaan sehingga memerlukan rancangan ulang, merupakan peramal yang tepat dari
peningkatan kecemasan, depresi dan ketidakpuasan kerja.
Bentuk lain yang merupakan pembangkit stres juga ialah adanya fluktuasi dalam beban
kerja. Untuk jangka waktu tertentu bebannya sangat ringan, untuk saat-saat lain bebannya malah
berlebihan. Situasi tersebut dapat kita jumpai pada tenaga kerja yang mengatur perjalanan bagi
orang lain pada biro- biro perjalanan, yang menjadi pemandu wisata, tenaga kerja (baik klerikal
maupun yang profisional) yang berkerja di biro-biro konsultasi, pramuniaga di took-toko, dan
sebagainya. Keadaaan yangtidak tetap ini menimbulkan kecemasaan, ketidakpuan kerja dan
kecenderungan hendak meninggalkan pekerjaan.

3. Beban berlebihan kualitatif


Dengan kemajuan teknologi makin dirasakan kehidupan menjadi lebih majemuk.
Pekerjaan yang sederhana, pekerjaan yang di lakukan dengan tangan (pekerjaan manual) makin
banyak tidak dilakukan lagi oleh tenaga kerja, tetapi telah diganti oleh mesin atau robot.untuk
perakitan mobil di jepang digunakan robot pekerjaan yang dilakukan oleh manusia makin
beralihtitik beratnya pada pekerjaan otak. Pekerjaan makin menjadi majemuk. Kemajemukan
pekerjaan ini yang mengakibatkan adanya beban berlebihan kualitatif.Makin tinggi
kemajemukan pekerjaannya makin tinggi stresnya.Kemajemukan pekerjaan yang harus
dilakukan seorang tenaga kerja dapat dengan mudah berkembang menjadi beban berlebihan
kualitatif jika kemajemukannya memerlukan kemampuan teknikal dan intelektual yang lebih
tinggi yang dimiliki.
Kemajemukan pekerjaan, menurut Everly & Girdano (1980), biasanya meningkat karena
faktor-faktor berikut:
a. Peningkataan dari jumlah informasi yang harus digunakan;
b. Peningkatan dari canggihnya informasi atau dari keterampilan yang diperlukan pekerjaan;
c. Perluasan atau tambahan alternative dari metode-metode pekerjaan;
d. Introduksi dari rencana-rencana contingency
Jika memiliki kemampuan untuk menampung keempat factor tersebut, maka tenaga kerja
melakukan pekerjaan yang bagus dan berprestasi memuaskan. Sebaliknya kalau kita perhatikan
dengan baik, maka setiap factor dapat merupakan pembangkit stress .pada titik tertentu
kemajemuka pekerjaan tidak lagi produktif,tetapi menjadi destruktif. Pada titik tersebut kita telah
melewati kemampuan kita untuk memcahkan masalah dan menalar dengan car konstruktif.
Timbulah kelelahan mental yang reaksi-reaksi emosional dan fisik .hal ini merupakan bentuk
dari jawaban stress.
Penelitian menunujukan bahwa kelelhan emosional dan mental ,sakit kepala, dan
gangguan-gangguan pada perut merupakan hasil dari kondisi kronis dari beban berlebih
kualitatif.Penelitian lain menunjukan bahwa beba terlebih kualiitatif sebagai suber stress secara
nyata berkaiitan dengan rasa harga diri yang rendah.

4. Beban terlalu sedikit kualitatif


Dapat merusak pengaruhnya seperti beban berlebihan kualitatif, dalam hal tenaga kerja
tidak diberi peluang untuk menggunakan ketrampilan yang diperolehnya,atau untuk
mengembangkan kecakapan potensialnya secara penuh. Di sinipun dapat timbul kebosanan dan
gangguan dalam perhatian sehingga dapat mengakibatkan hal-hal yang parah.
Beban terlalu sedikit yang disebabkan kurang adanya rangsangan akan mengarah ke
semangat dan motivasi yang rendah untuk kerja. Tenaga kerja akan merasa bahwa dia tidak
maju-maju dan merasa tidak berdaya untuk memperlihatkan bakat dan minatnya (Sutherland &
cooper,1988).
Menurut udris, beban berlebihan kualitatif berhubungan dengan ketidakpuasan ,
ketegangan, harga diri rendah, sedanfjan beban terlalu sedikit berkaitan dengan ketidak puasan,
depresi, cepat tersinggung, dan keluhan psikosomatik.
5. Beban berlebihan kuantitatif dan kualitatif
Proses pengambilan keputusan merupakan suatu kombinasi yang unik dari faktok-faktor
yang dapat mengarah ke berkembangnya kondisi-kondisi beban berlebihan kuantitatif dan
kualitatif pada waktu yang sama.Proses pengambilan keputusan mencangkup membuat pilihan
antara beberapa kemungkinan/alternatatif. Setiap kemungkinan perlu dinilai kebaikan dan
keburukannya dan saling di bandingkan.
Faktor-faktor berikut ini yang menentukan derajat besarnya stress dalam proses
pengambilan keputusan (Everly & Girdano,1980):
1. Pentingnya akibat- akibat dari keputusan;
2. Derajat kemajemukan keputusan;
3. Kelengkapan informasi yang di miliki;
4. Yang bertanggung jawab terhadap keputusan;
5. Jumlah waktu yang di berikan untuk proses pengmbilan keputusan;
6. Harapan dari keberhasilan.
Pentingnya akibat keputusan ikut menentukan derajat besarnya stress.Misalnya memutuskan
untuk membuka cabang lebih besar stresnya dari pada memutuskan dimana makan siang, karena
risikonya lebih besar.Kalau gagal cabangnya berarti rugi besar, bahkan mungkin harus ditutup
perusahaanya.
Sebagaimana telah dibahas, kemajemukan pekerjaan akan menimbulkan stress. Kalau keputusan
yang harus diambil, misalnya, melibatkan bebagai macam faktor yang saling berkaitan
(keputusan membuka cabang), seperti rencana operasi, jumlah tenaga kerja, jumlah uang yang
harus disediakan, dan rencana pemasaran, maka proses pengambilan keputusan merupakan
proses yang penuh stress.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi yang dimiliki, yang dirasakan diterima oleh
seorang tenaga kerja, kedua-duanya akan dapat menimbulkan stress. Terlalu banyak informasi,
berarti kesulitan mengolah semua informasi, berarti beban berlebihan kualitatif.Terlalu sedikit
informasi menyebabkan kita mulai mereka-reka, menduga-duga, yang menibulkan ketegangan
dalam diri kita yang kita rasakan sebagai stres.bertanggung jawab, maka ini dirasakan lebih besar
stresnyadibandingkan dengan jika tanggung jawab dibagi bersama.Dalam keadaan sehari-hari
tanggung jawab pada umumnya ditanggung oleh seorang.
Factor waktu juga perlu dipertimbangkan. Makin singkat waktu yang diberikan dalam
proses pengambilan keputusan, makin dirasakan desakan waktu, makin besar stresnya.Akhirnya
harapan akan keberhasilan merupakan factor yang ikut menentukan besar kecilnya stress. Jones
menemukan bahwa jika orang memiliki harapan yang besar, memiliki kepastian, bahwa
keputusan yang diambil adalah tepat, maka taraf stres lebih rendah dibandingkan dengan jika
tidak pasti bahwa kepusannya adalah paling tepat.Jumlah dari stres yang terlibat dalam proses
penganbilan keputusan dapat diungkapkan sebagai berikut: Stres pengambilan keputusan =
kepentingan + kemajemukan + kurang informasi + tanggung jawab + kurang waktu + kurang
kepercayaan.
Paparan terhadap risiko dan bahaya: Risiko dan bahaya digandengkan dengan jembatan
tertentu merupakan sumber dari stress. Kelompok-kelompok jabatan yang dianggap memiliki
risiko tinggi, dalam arti kata secara fisikal berbahaya, antara lain polusi, pekerjaan tambang,
tentara, pegawai dilembaga pemasyarakatan, pegawaai mobil kebakaran, pekerja pada eksplorsi
gas dan minyak, dan pada instalasi produksi.

J. CARA MENGENDALIKAN DAN MENGATASI STRES:

CARA MENGENDALIKAN STRES:


Beberapa cara menghindari stress:
1. Saat di rumah :
Mencari waktu santai di rumah.
Begitu sampai di rumah mungkin sudah di sambut oleh masalah-masalah keluarga dan
tugas-tugas rutin yang harus dilakukan. Sering kali itu semua menambah stress yang sudah di
bawa dari tempat kerja. Begitu sampai di rumah ambilah waktu untuk bersantai sejenak.Biarkan
keluarga tahu bahwa kita membutuhkan waktu istirahat dengan berada sendirian. Pilihlah salah
satu dari banyak cara yang telah kita bahas sebelumnya dan gunakan cara tersebut untuk
menurunkan stress dan mengisi ulang tenaga. Maka kita akan mampu untuk mengatasi masalah
rumah tangga dengan baik. Luangkan waktu kedua untuk meredakan stress persis sebelum
hendak tidur.
Tidur yang Cukup
Hampir semua penelitian menunjukkan bahwa kita butuh tujuh sampai delapan jam tidur
di malam hari agar bisa berfungsi secara prima. Tidur membuat kita santai dan mendapatkan
tenaga kembali, serta membantu perlawanan terhadap stress.Jika kita hendak tidur dengan
nyenyak. Makan besar harus di lakukan paling tidak tiga jam sebelum kita tidur jika kita ingin
bisa tidur sepanjang malam. Menyantap banyak makanan di larut malam akan membuat stress
system pencernaan. Hindari tidur di siang hari kecuali dalam waktu yang amat singkat. Tidur
disiang hari hanya akan membuat kita sulit untuk tidur dimalam harinya. Jika harus tidur siang,
lebih dari 30 menit dapat memberikan dampak negatif terhadap siklus tidur. Hindari juga latihan
fisik yang dilakukan larut malam yang terlalu berat karena aliran oksigen kedalam sel-sel tubuh
akan membuat kita bersemangat kembali dalam menjadikan kita terjaga lebih lama.
Tubuh kita perlu istirahat yang cukup untuk bisa pulih dari aktivitas-aktivitas yang
padat.Istirahat, baik itu dalam bentuk tidur siang singkat maupun tidur malam yang cukup
sangatlah memberikan efek yang signifikan untuk meredakan stress yang mudah muncul.
Sebaliknya, apabila istirahat dirasakan kurang maka akan dengan mudah menjadi moody, cepat
marah dan stress. Akibatnya sudah bisa ditebak: produktivitas dan kualitas kerja yang tidak
optimal, sehingga mempengaruhi karir, cita-cita, dan hubungan dengan orang lain.
Pelajari dan Kuasai Tehnik Mengatur Waktu
Stress seringkali terjadi karena kita selalu dikejar oleh waktu, hasilnya adalah rasa panik
dan cenderung tidak sabar. Dengan belajar mengatur waktu, maka kita akan dengan mudah
meredakan potensi munculnya stress, karena pikiran kita lebih tenang dalam menghadapi tugas-
tugas. Hasil dari tugas yang dikerjakan pun menjadi lebih optimal.Milikilah agenda, atau
setidaknya gunakanlah diary atau organizer yang ada dalam HP.
Berolahragalah Secara Teratur
Aktivitas olahraga adalah salah satu pereda stress paling ampuh. Pada dasarnya stress
terbentuk karena ketidakberdayaan kita dalam menghadapi, menguasai maupun memecahkan
masalah yang ada. Aktivitas olahraga seperti latihan aerobik, latihan beban maupun aktivitas
olahraga lainnya, adalah cara terbaik untuk memutarbalikkan ketidakberdayaan tersebut menjadi
perasaan memegang kendali penuh atas tubuh dan pikiran kita.
Aktivitas olahraga juga menimbulkan rasa puas atas keberhasilan kita mengalahkan diri
kita sendiri.Rasa puas ini adalah hasil dari produksi hormon endorfin sesudah latihan. Hormon
tersebut adalah hormon yang sama yang diproduksi oleh tubuh apabila merasakan sensasi
kenikmatan / kepuasan yang sangat tinggi. Efek langsungnya adalah perasaan terhadap diri
sendiri yang lebih baik (greater sense of well-being) dan relaksasi dari otot-otot dan syaraf tubuh
yang tegang.
Banyak tersenyum
Semakin sering kita tersenyum semakin berbahagia. Sebuah senyuman juga membuat
orang lain kembali tersenyum. Usahakan tersenyum ketika kita sedang marahwalaupun terdengar
tidak masuk akal tetapi tersenyum akan mengendorkan otot-otot wajah.
Menata rumah
Salah satu unsur yang menyebabkan bertambahnya stress dalam hidup kita adalah
menumpuknya tugas rumah tangga.Jangan menunda-nunda dan mulailah menata rumah.Buatlah
komitmen waktu untuk membenahi lemari dan laci-laci serta menyingkirkan barang-barang lama
dan sudah tidak terpakai lagi atau menyumbangkannya. Kerjakan mulai dari yang paling
berantakan.
2. Saat di Tempat Kerja:
Mencari waktu santai di tempat kerja
Jika menghabiskan tiap menit dari hari kita dengan bekerja tanpa pernah mengambil
waktu istirahat, pada akhirnya akan merasa kecapaian dan keletihan mental. Pastikan bahwa kita
memanfaatkan semua waktu istirahat yang disediakan.Bangunlah dari tempat duduk, jalan
berkeliling dan biarkan darah mengalir.Yang paling baik jangan menyantap makan siang sambil
tetap melakukan pekerjaan.Regangkanlah otot-otot dengan pergantian suasana dapat
menciptakan keajaiban dengan menemukan sesuatu yang menggembirakan atau lucu untuk
dibicarakan.
Menghindari Politik Kantor
Manusia adalah makhluk berpolitik dan tempat kerja adalah arena politik. Pilih-pilih
teman dan pengelompokan terjadi dan konflik sering kali timbul akibat keberpihakan yang
berbeda satu sama lain. Persaingan dan perebutan posisi serta kekuasaan adalah hal yang wajar
dan hal tersebut dapat menimbulkan sisi terburuk dalam diri seseorang.Ketidaksetujuan dan
perselisihan kecil sering kali dapat meningkatkan menjadi konflik besar.Jauhilah sedapat
mungkin pergumulan semacam itu. Hal ini tidaklah sebanding dengan stress yang
diakibatkannya. Ketahuilah kapan saatnya untuk diam saja atau mengambil tindakan yang akan
melindungi pekerjaan kita. Jika kita tidak dapat menghindari situasi-situasi seperti ini
gunakanlah cara-cara berpolitik yang positif, bertindaklah dengan berani tapi disertai
kebijaksanaan dan budi pekerti.
Menghindari gosip kantor
Setiap tempat kerja memiliki bentuk komunikasi terselubung yang dapat menyebarkan
informasi, gossip, dan sindiran.Kadang-kadang informasinya benar tapi masalahnya terletak pada
kenyataan bahwa kita sering kali tidak tahu apakah itu realitas atau sekedar cerita. Ketika
komunikasi yang resmi tidak ada, penyebaran informasi dari mulut ke mulutlah yang akan
mengisi kekosongan tersebut, sering kali dengan informasi yang tidak benar atau negatif. Orang-
orang akan menambah informasi, terutama jika mereka mimiliki kepentingan sendiri. Berita
miring cenderung menyebar lebih cepat dan sering kali menjadi lebih buruk daripada kenyataan
sebenarnya, menimbulkan rasa takut,marah, dan stress.
Menjadi Anggota Perkumpulan
Berada di tengah-tengah orang lain benar-benar dapat mengalihkan pikiran dari
kesusahaan diri sendiri. Memberi waktu untuk memusatkan perhatian pada orang lain dan
sekaligus menurunkan stress kita. Jika tidak terlibat dalam perkumpulan mana pun , temukan
yang cocok dengan kita.
Bangunlah Sikap dan Pola Pikir Yang Positif
Bersikap positif dan optimis akan sangat membantu kita dalam mengusir rasa was-was
yang sebenarnya tidak kita perlukan. Pola pikir yang positif juga akan lebih mudah membuat kita
berinteraksi dengan banyak orang. Pancaran energi positif dari dalam diri kita juga sebenarnya
pasti akan dirasakan oleh orang lain. Dengan menjadi orang yang berpikiran, bertutur-kata, dan
berperilaku positif, tentunya kita akan menerima hal-hal positif pula.
Tidak membawa pulang kerjaan
Di rumah adalah waktunya anda menjalankan hidup sosial, sehingga anda wajib
menghindari lembur di rumah membawa pekerjaan, apalagi melibatkan anggota keluarga untuk
membantu menyelesaikan tugas-tugas dari kantor. Hal ini bisa berujung pada masalah hubungan
sosial dengan isteri/suami, anak, orangtua, tetangga, dan lain sebagainya.
Akrab dengan rekan, atasan dan bawahan kekeluargaan
Jika teman-teman dan atasan di kantor sudah anda anggap seperti keluarga sendiri, maka
anda bekerja bisa jadi nyaman serta akan saling membantu dan mendukung jika mengalami
kendala-kendala dalam bekerja. Usahakan hubungan anda dengan bos atau atasan anda akrab dan
tidak saling jaim (jaga image) seperti teman atau orang tua, namun anda tetap hormat kepadanya
dan menghormati ketika dia marah.
Bekerja untuk ibadah bukan uang semata
Jangan lupa menjalankan ibadah anda selama menjalankan berbagai tugas kantor seperti
solat wajib, salat sunat, puasa wajib, puasa sunah, dan lain-lain. Jika anda bekerja ikhlas demi
Allah dan tidak banyak mengharap imbalan yang besar, maka anda bekerja akan tenang, nyaman,
damai, tentram dan tanpa beban.
Selalu cari cara untuk mempermudah pekerjaan
Selalu pikirkan cara dan metode baru yang dapat membuat pekerjaan yang tadinya butuh
waktu lama jadi sebentar. Coba pelajari teknologi-teknologi baru, fitur/rumus office baru, ikut
seminar, coba-coba trial eror, tanya ke senior atau pakar, dan lain-lain.
Mencari peluang kerja lebih enak
Mungkin bisa saja posisi anda saat ini di kantor tidak sesuai dengan yang anda inginkan
secara horisontal. Misalnya anda suka kerja di lapangan namun anda ditempatkan perusahaan di
balik layar komputer terus-menerus sepanjang hari.Cobalah utarakan unek-unek anda masalah
penempatan dengan bagian hrd, mungkin mereka bisa membantu.Bisa juga tunjukkan saja
kemampuan dan dedikasi anda pada perusahaan karena bisa jadi jika ada posisi kosong, anda
bisa dipertimbangkan perusahaan untuk naik mengisi jabatan itu.
Tidak menggantungkan hidup pada pekerjaan
Jika kondisi perusahaan sedang gonjang-ganjing, maka anda bisa ikut sport jantung
karena berhubungan dengan kelangsungan hidup anda dan keluarga anda. Tetapi jika anda punya
bisnis lain maka anda bisa tenang walaupun kantor anda mau pailit dan bubar jalan. Di saat
senggang pikirkanlah kira-kira peluang dan usaha apa yang bisa anda jalankan sesuai dengan
modal yang anda miliki. Jangan takut untuk mencoba jika usaha sampingan yang anda jalani
belum berhasil alias gagal.
Isi waktu istirahat/luang dengan yang berguna/bermanfaat
Pada saat jam istirahat jangan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak penting seperti main
game sendirian, nongkrong di warteg, kerja terus, aktivitas pemerah tenaga, dan lain-lain. Isi
waktu senggang di kantor dengan hal-hal yang bisa mendukung pekerjaan anda seperti tidur
siang sebentar, makan-makan dengan teman sekerja, nbobrol dengan banyak teman, cuci mata,
jalan-jalan, merintis bisnis sampingan, dan masih banyak aktivitas berguna lainnya.
Mengatasi konflik dengan kepala dingin serta musyawarah
Konflik di kantor adalah hal yang biasa baik terjadi antara karyawan dengan karyawan
maupun antara karyawan dengan perusahaan. Untuk itulah jika anda sedang berada dalam
konflik, anda harus sesegera mungkin menyelesaikannya dengan win win solution tanpa
kekerasan secara musyawarah. Jika ada masalah selesaikanlah dengan tenang tanpa emosi agar
penyelesaian berjalan tanpa memunculkan masalah baru.
Bawa barang-barang yang anda sukai atau menghibur
Tidak ada salahnya anda membawa bingkai foto keluarga, boneka kesayangan, pajangan-
pajangan unik, aksesoris lucu-lucu, atk yang unik-unik, majalah hobi, makanan ringan kesukaan
anda, dan lain-lain. Buat senyaman mungkin dengan menyeting tempat kerja atau ruang kerja
anda sesuai dengan apa yang anda mau, tetapi tetap wajar tidak nyeleneh.
Jika segala macam upaya telah anda lakukan namun ternyata tidak ada perubahan yang
berarti di saat anda tertekan, maka ada baiknya untuk mulai melirik pekerjaan lain yang sesuai
dengan bakat dan minat anda. Siapa tahu dengan pindah kerja di tempat yang baru bisa membuat
anda bahagia lahir dan batin.
CARA MENGATASI STRES:
Psikoterapi.
Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa
mengatasi persoalannya. Pada dasrnya metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka
perorangan, tetapi dalam praktik banyak variasi teknik psikoterapi teragntung pada teori yang
mendasarinya dan jenis masalah yang sering dihadapi klien. Tujuan psikoterapi adalah untuk
mengembalikan keadaan kejiwaan klien yang terganggu (mulai dari masalah ringan sampai
gangguan mental berat) agar bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien tersebut
merasa bisa merasa dirinya lebih sehat mental.
Berdasarkan teori dan teknik yang diterapkan ada beberapa jenis psikoterapi:
1. Psikoanalisis.
Teknik ini diperkenalkan oleh Sigmund Freud.Sesuai dengan teorinya, Freud mencoba
menjelajahi alam ketidaksadaran pasiennya melalui wawancara yang dinamakannya asosiasi
bebas sampai pasien menemukan sumber masalahnya yang biasanya terdapat dalam alam
ketidaksadaran itu.Pasien harus berbaring di sofa dan psikoterapis duduk di belakangnya sambil
member pertanyaan pertanyaan dan mencatat.Gunanya adalah agar pasien bisa bebas
berasosiasi tidak terhambat oleh kehadiran terapis.Tahap penting dari teknik ini adalah jika
terjadi katarsis yaitu pasien bisa meluapkan emosinya sehingga menimbulkan perasaan lega.
Kelemahan teknik ini adalah bahwa proses penyembuhan bisa berlangsung bertahun-tahun.
2. Hypnoterapy.
Sebelum teknik psikoanalisis diperkenalkan psikeater menggunakan teknik hipnotis
untuk menurunkan ambang kesadaran dan mensugesti pasien untuk sembuh. Teknik ini bisa
langsung menghilangkan gejala, tetapi hanya berlangsung sesaat dan akan kambuh lagi jika
pengaruh sugesti sudah hilang. Oleh karena itu sekarang dikembangkan teknik hypnoterai baru
sehingga pasien / klien bisa mensugesti dirinya sendiri dan bisa sembuh total tanpa tergantung
pada psikoterapis lagi.
3. Terapi Humanistik
Disebut juga terapi client centered. Teknik yang dianjurkan oleh Carl Rogers ini
beranggapan bahwa semua orang punya aspek positif dalam dirinya. Psikoterapis bertugas untuk
membantu klien menelusuri semua potensi positif dalam dirinya, agar dia bisa mengembangkan
dirinya secara positif dan meninggalkan gejala-gejala gangguan mentalnya.
4. Terapi Perilaku.
Dasar teorinya adalah teori belajar dari J.B. Watson yang menyatakan bahwa perilaku
bisa ditimbulkan atau dihambat dengan memberinya reinforcement (ganjaran) yang positif
(untuk mendorong) atau negative (menghambat). Teknik ini digunakan untuk mengatasi
phobia.Caranya adalah mendekatkan benda yang ditakuti itu dengan hal-hal yang menyenangkan
klien sehingga timbul asumsi positif antara benda yang ditakuti dengan hal yang menyenangkan
dan lama kelamaan fobia bisa hilang. Kelemahan teknik ini adalah sewaktu-waktu bisa timbul
kembali kalau ada trauma (peristiwa yang tidak dikehendaki) baru atau jika persoalan intinya
belum terpecahkan bisa muncul dalam gejala / keluhan lain.
Berpikir Positif
Optimisme dapat menangkal dampak negatif stres, ketegangan dan kecemasan telah di
sistem kekebalan tubuh Anda dan kesejahteraan.Sangat penting untuk mengelilingi diri dengan
orang-orang positif.Getaran negatif dari teman-teman dan rekan kerja dapat menyebar, sehingga
sulit bagi Anda untuk bersantai.Lihatlah situasi tertentu berbeda. Mungkin cara Anda mencari
mungkin menyebabkan tekanan yang banyak.
Tidur
Aktivitas ini bisa dibilang efektif.Mendapatkan tidur nyenyak yang cukup memiliki
dampak besar pada tingkat stres Anda.Fungsi kekebalan dan ketahanan terhadap penyakit pun
bangkit.
Tidur tidak hanya mengurangi tingkat pemulihan Anda.Tapi ingat, ini bsia juga meningkatkan
tingkat stres dalam tubuh Anda jika kadarnya berlebih. Jadi, jangan kesiangan karena ini akan
membuat Anda bertambah lesu.
Tertawa
Tawa luka stres dan mempromosikan relaksasi.Itu, pada gilirannya, membantu sel-sel
kekebalan tubuh berfungsi lebih baik.Temukan humor dalam hal-hal dan terlibat dalam aktivitas
yang membuat Anda tertawa untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan ketahanan
terhadap penyakit.
Olahraga
Latihan akan merevitalisasi tubuh dan pikiran Anda dan Anda akan siap untuk
menghadapi apa pun. Olahraga teratur dan aktivitas fisik tidak hanya memperkuat sistem
kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, jantung, otot dan tulang, tetapi juga membantu dalam
manajemen stres dengan menyediakan gangguan dari situasi stres dan meningkatkan endorfin
(merasa-baik tubuh kimia).Penelitian menunjukkan bahwa 20 menit setiap hari adalah semua
yang diperlukan untuk pengalaman manfaat.Jadi mendapatkan beberapa memompa darah dan
melepaskan beberapa endorfin.
Meditasi
Meditasi sangat bagus tidak hanya untuk menghilangkan stres, tetapi juga untuk relaksasi
otot.Penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu dalam menurunkan tekanan
darah.
Cobalah mulai sekarang renungkan untuk memanggil energi positif.Caranya mudah,
cukup hanya mengambil nafas panjang dan mengosongkan pikiran Anda.Lakukan meditasi10
menit saja dan reguk manfaatnya.
Dengarkan Musik
Apakah Anda terjebak dalam kemacetan lalu lintas atau bersiap untuk hari yang berat di
tempat kerja, mendengarkan musik favorit Anda merupakan metode yang bagus untuk
mengurangi stres dan menghilangkan kecemasan.
Musik yang menenangkan dapat memiliki efek relaksasi pada gelisah, tegang pikiran.Hal ini juga
dapat menurunkan tekanan darah, memperlambat pernapasan dan detak jantung. Cari tahu apa
jenis musik yang bisa membantu Anda bekerja yang terbaik dan kemudian membuat koleksi
musik untuk membantu Anda rileks dan merasa baik.
Minum teh hijau
Teh hijau mengandung asam amino, Theanine, yang membantu dalam produksi dan
pelepasan bahan kimia yang disebut Dopamin.Kedua Dopamin dan Theanine merangsang
perasaan kesejahteraan di dalam tubuh.Namun, kafein dapat memperburuk respon stres, jadi
hindari minuman berkafein.
Pijat
Pijat seluruh tubuh membantu untuk melepaskan ketegangan dan rasa sakit dari stres otot
tegang. Jika Anda tidak pernah mengalami pijat, Anda akan kehilangan salah satu hal paling
indah dalam hidup.

Cara yang tak sehat untuk mengatasi stres:


Cara ini mungkin untuk sementara dapat mengurangi stres, tapi pada akhirnya menyebabkan
kerusakan:
Merokok
Mabuk-mabukan
Terlalu banyak makan ataupun makan terlalu sedikit
Terlalu lama di depan TV atau Komputer
Menjauhkan diri dari para teman, keluarga, dan aktivitas-aktivitas
Mengkonsumsi obat-obatan atau narkoba untuk menenangkan diri
Tidur terlalu lama
Menunda-nunda
Setiap saat menghindari untuk menghadapi sebuah permasalahan
Mengeluarkan stres anda ke yang lain (memukul, marah-marah,melakukan kekerasan fisik)

LAMPIRAN
Feeling like there are too many pressures and demands on you? Losing sleep worrying about tests and
schoolwork? Eating on the run because your schedule is just too busy? You're not alone. Everyone
experiences stress at times adults, teens, and even kids. But there are ways to minimize stress and
manage the stress that's unavoidable.

What Is Stress?
Stress is a feeling that's created when we react to particular events. It's the body's way of rising to a
challenge and preparing to meet a tough situation with focus, strength, stamina, and heightened
alertness.
The events that provoke stress are called stressors, and they cover a whole range of situations
everything from outright physical danger to making a class presentation or taking a semester's worth
of your toughest subject.
The human body responds to stressors by activating the nervous system and specific hormones.
The hypothalamus signals theadrenal glands to produce more of the hormones adrenaline and
cortisol and release them into the bloodstream. These hormones speed up heart rate, breathing rate,
blood pressure, and metabolism. Blood vessels open wider to let more blood flow to large muscle
groups, putting our muscles on alert. Pupils dilate to improve vision. The liver releases some of its
stored glucose to increase the body's energy. And sweat is produced to cool the body. All of these
physical changes prepare a person to react quickly and effectively to handle the pressure of the
moment.
This natural reaction is known as the stress response. Working properly, the body's stress response
enhances a person's ability to perform well under pressure. But the stress response can also cause
problems when it overreacts or fails to turn off and reset itself properly.

Good Stress and Bad Stress


The stress response (also called the fight or flight response) is critical during emergency situations,
such as when a driver has to slam on the brakes to avoid an accident. It can also be activated in a
milder form at a time when the pressure's on but there's no actual danger like stepping up to take
the foul shot that could win the game, getting ready to go to a big dance, or sitting down for a final
exam. A little of this stress can help keep you on your toes, ready to rise to a challenge. And the
nervous system quickly returns to its normal state, standing by to respond again when needed.
But stress doesn't always happen in response to things that are immediate or that are over quickly.
Ongoing or long-term events, like coping with a divorce or moving to a new neighborhood or school,
can cause stress, too.
Long-term stressful situations can produce a lasting, low-level stress that's hard on people. The
nervous system senses continued pressure and may remain slightly activated and continue to pump
out extra stress hormones over an extended period. This can wear out the body's reserves, leave a
person feeling depleted or overwhelmed, weaken the body's immune system, and cause other
problems.
Top 10 Things To Know About The Effects of Stress
From Your Guide, Elizabeth Scott
Updated February 22, 2012
About.com Health's Disease and Condition content is reviewed by the Medical
Review Board
See More About:
effects of stress
stress symptoms DICARI!!!!!
stress and health
inner peace
stress basics level of stress you experience with these resources on stress and self sabotage.
While there's a wealth of information available about the effects of stress, it can be stressful
trying to wade through it all! Here are 10 important facts about the effects of stress that can go a
long way in helping you understand stress and its role in your life. This can help you quickly and
easily learn more about the effects of stress and find some effective stress management
techniques to incorporate into your life right now.
1. The Wrong Attitude Significantly Increases Your Stress Level
We all experience stress, but the pessimists, perfectionists, and those with 'type A'personalities
(to name a few) greatly increase the level of stress they experience in a given event, and even
bring more stressful events into their lives with their self sabotage thought and behavior patterns.
If you have some of these tendencies, you can significantly reduce the
Ads
Dunia Kain Moltowww.facebook.com/DuniaKainMoltoIni Dia! Puspawarni By Anne Avantie
& Molto Di Jakarta Fashion Week.

Information on exerciseswww.FitnessSutra.comLearn to train with various workout Singapore's


No.1 Fitness Portal
Test Body's Stress Levelcybele-youth.comResult in 10 minutes, Home Use, Protect with
Antioxidant Supplement
2. Some Types of Stress Can Be Beneficial
A certain type of stress, eustress, is actually necessary and beneficial for a balanced and exciting
life. Eustress is the type of stress you experience when you're riding a roller-coaster (if you enjoy
fast rides), are playing a fun game, or are falling in love. Eustress makes us feel vital and alive.
(Chronic stress, however, is another story!) If you're interested in learning more about the
different types of stress and how they affect your health, read this article onstress and health.
3. You Can Stop Your Stress Reaction Right Now
When you experience stress, all manner of physiological changes occur to get you in top physical
shape to fight or run. Unfortunately, if you don't calm yourself down relatively quickly, you
could remain in this altered state for too long, and it could take a toll on your health. Practicing
stress relievers like breathing exercises and meditation can calm you down quickly, returning
your body to normal. Read more on how to calm down quickly.
4. Even Small Amounts of Stress Can Affect Your Health
You may be aware that months spent in a stressful life situation can leave you vulnerable to
illness, but did you know that relatively short periods of stress can also compromise your
immune system, elevating your risk of illness? Sadly, it's true. Learn more about the ways that
stress, especially job stress, can impact your health.
5. The Wrong Attitude Can Make You Sick
Negative thought patterns and emotional stress can lead to psychosomatic illness, a condition
that's caused at least in part by stress, but has physical symptoms that need to be treated as any
other illness does. If you're concerned about your thoughts and emotions taking a physical toll,
read more on psychosomatic illness and staying healthy.
6. You Can Prevent A Significant Amount Of Stress In Your Life From Occurring
Some stress is inevitable, but you can structure your life in ways that buffer you from stress and
stressful events. For example, maintaining a healthy diet, getting regular exercise, and having at
least a few close friendships are all important ways to relieve stress and stay healthy. Find more
ways to relieve daily stress in your life, and prevent some of your stress from ever occurring!
7. Stress Can Age You Prematurely in Many Ways
It may be surprising, but stress can be more of a factor in determining your physical age than the
number of candles you blow out each year. Stress actually speeds up wear and tear on many,
many areas of your body and at all levels, inducing many of the changes we refer to when we
talk about 'aging'. Read more about recent research on this here.
8. Not Everyone Experiences Stress In The Same Way
Certain inborn personality traits and learned thought patterns can cause two people who live
through the same event to experience it very differently, with one person finding it extremely
stressful and the other finding it only mildly stressful or not at all. Some of these traits you can't
change, but others you can alter to a large degree. Read more about mental traits contributing to
burnout and stress, and find resources for altering your experience of stress.
Ads
What is hair losswww.sunsilk.co.idMenutrisi & Merawat Kekuatan Rambut Dari Akar Hingga
Ujung. Cari Tahu!
Knowing your Personalitywww.personalitybook.comMost detailed Personality Assessment on
the Internet
9. Some 'Stress Relievers' Actually Cause More Stress
Most of us have a few less-than-healthy ways of dealing with stress. Unfortunately, most of these
'bad habits' that feel so good at the time can really cause much more stress in the long run. If you
smoke, drink in excess, spend too much, or handle stress in a way you know may not be good for
you, find resources for understanding how you're affecting your stress levels right now, and find
resources for healthier coping.

10. By Imagining Your Stress Gone, It Can Be


Certain mental stress relief techniques, such as affirmations, guided imagery and visualizations,
involve imagining that your stress is gone. And they work! Learn more about these and
other mental stress relievers, and see which one works best for you.
Email This Article To A Friend

Anda mungkin juga menyukai