Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI

“STRES”

DOSEN : LUH SURANADI, SKM. M.Si.

DISUSUN OLEH :

 NAMA : NI WAYAN DEWI ADRIANI


 NIM : P07120120076
 KELAS : 1B
 JURUSAN/PRODI : D-III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,
            

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

            Adapun isi dari makalah ini mengenai “STRES”, yang akan membahas tentang penertian
dan gejala, factor penyebab stress, dampak negative & positif bagi kesehatan tubuh, cara strategi
mengatur stress serta tips menghilangkan stress

Tak lupa pula ucapan terima kasih kami kepada Dosen pembimbing mata kuliah yang
telah berpartisipasi atas terselesaikannya makalah ini.

            Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat
dibutuhkan agar makalah ini kedepannya dapat disempurnakan.
            

Sekian dan terimakasih


                                                                               

Mataram, 26 November 2020                

2
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian stress..................................................................................6
B. Gejala-gejala stress..............................................................................6
C. Faktor-faktor penyebab stress.............................................................7
D. Dampak negative dan positif stress bagi kesehatan tubuh..................7
E. Strategi mengatur stress dalam psikologi kesehatan...........................8
F. Tips menghilangkan stress..................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata stres biasa digunakan untuk mengartikan reaksi seseorang dalam mengahadapi suatu
masalah. Stres bisa timbul akibat hal-hal sepele. Misalnya, terjebak keadaan macet. Kejadian
lebih serius dapat mengubah hidup seseorang, misalnya kematian orang terdekat atau orang
tercinta. Stress kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu. Walau stress
itu sendiri tak dapat menyebabkan kematian, pengaruhnya bisa membuat kematian. Banyak hal
yang dapat menyebabkan stress dalam kehidupan sehari-hari. Tanda-tanda stress dapat muncul
di tubuh dengan berbagai bentuk. Stress yang dialami tiap orang berbeda-beda.
Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan
atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan.
Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan
indikasi-indikasi dari gelaja stres.
Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres. Stres
sebenarnya positif bagi kita, asalkan dalam porsi sedang-sedang saja, karena bisa
membangkitkan sistem kekebalan dan mengasah otak. Sedangkan stres berat dapat
menyebabkan kita rentan terkena penyakit. Stres dapat memicu penyakit maag, darah tinggi,
asma dan migren. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres berat bisa memperburuk
penyakit degeneratif kronis, yaitu penyakit yang menyerang fungsi organ atau jaringan tubuh
seperti penyakit rematik.
Sementara stres yang tersembunyi akan lebih berbahaya bagi kesehatan karena kita tidak
menyadari adanya masalah. Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan
jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang
menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan
pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus,
dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan. Gejala stres yang berkaitan
dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran
karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol,
bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
1. Apakah stres itu ?
2. Apa saja gejala yang mencirikan stres ?
3. Apa saja faktor-faktor penyebab stres ?
4. Apa saja dampak negatif dan positif stress bagi kesehatan tubuh ?
5. Bagaimana strategi mengatur stres dalam psikologi kesehatan ?
6. Apa saja tips menghilangkan stres ?

4
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini meliputi beberapa aspek berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian stres
2. Untuk mengetahui gejala-gejala stres
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya stress
4. Untuk mengetahui dampak negatif dan positif stres bagi kesehatan tubuh
5. Untuk mengetahui strategi untuk mengatur stres dalam psikologi kesehatan
6. Untuk megetahui cara untuk menghilangkan stres

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian stress
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan
pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban
rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang
terkontrol secara sehat.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres
memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh,
banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang
mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang
mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres
yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan,
atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan
dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan
memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.

B. Gejala-gejala stress
Hardjana (1994) mengemukakan bahwa terdapat kriteria-kriteria gejala-gejala stress, antara lain :
1)    Gejala fisikal:
Sakit kepala, pusing, pening. tidur tidak teratur, insomania atau susah tidur, bangun terlalu awal,
sakit punggung, terutama bagian bawah ,mencret-mencret dan radang usus besar, sulit buang air
besar, sembelit. gatal – gatal pada kulit. urat-urat tegang terutama leher dan bahu, keringat
berlebih, terganggu pencernaan atau bisulan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, berubah
selera makan, lelah atau kehilangan daya energy, bertambah banyak melakukan kekeliruan dan
kesalahan dalam kerja dan hidup.
2)    Gejala Emosional
Gelisah dan cemas,  sedih, depresi, mudah menangis, merasa jiwa dan hati atau mood berubah-
ubah dengan cepat, mudah panas dan marah, gugup,  rasa harga diri menurun  dan merasa tidak
aman, rasa harga diri menurun  dan merasa tidak aman, marah-marah, gampang menyerang
orang dan bersikap bermusuhan, emosi mengering  kehabisan sumber dayamental (burn out).
3)   Gejala Kognitf
Susah berkonsentrasi dan memusatkan pikiran, sulit mengambil keputusan, mudah terlupa,
pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara berlebihan, pikiran dipenuhi oleh satu
pikiran saja, kehilangan rasa humor yang sehat, produktifitas atau prestasi kerja menurun, mutu
kerja yang rendah.
4)   Gejala Interpersonal
Kehilangan kepercayaan terhadap orang lain., mudah mempermasalahkan orang lain., mudah
membatalkan janji atau tidak memenuhi perjanjian, suka mencari – cari kesalahan orang lain atau
menyerang orang dengan kata-kata, mengambil sikap terlalu membentengi dan mempertahankan
diri, membiarkan orang lain.

6
C. Faktor-faktor penyebab stress
Faktor-faktor yang menyebabkan stress dapat di bagi menjadi dua faktor, yaitu faktor psikologis/
pribadi dan faktor sosial/ lingkungan.
1.      Faktor pribadi
Stress terjadi dapat terjadi di dalam pemikiran kita saja, jadi terkadang apa yang ada di pikiran
kita dapat membuat stress kita sendiri. Misalnya kita akan berkenalan dengan cewek, tapi tiba-
tiba saja ada kata-kata yang muncul dipikiran kita, "bagaimana kalo cewek itu sudah punya
cowok" atau "wajah gue kan jelek", atau "gimana kalo nanti gue ditolak". Nah karena pemikiran-
pemikiran negatif kita sendiri itulah yang malah membuat kita menjadi stress sendiri.
Faktor pribadi yang menyebabkan stress lainnya adalah kehilangan harta atau jabatan atau
kematian. Banyak juga bukan para calon-calon Bupati dan Gubernur yang stress karena mereka
tidak terpilih. Padahal mereka sudah melakukan apapun untuk menjadi terpilih. Selain itu faktor
kematian atau ditinggal pergi oleh orang yang sangat kita sayangi juga bisa menyebabkan stress,
misalnya bapak Habibie yang ditinggal pergi Istrinya.
2.      Faktor Sosial
Banyak sekali faktor-faktor sosial yang bisa menimbulkan stress. Misalnya aja di lingkungan
pekerjaan, beban kerja yang berat serta waktu yang mepet ditambah rekan kerja yang tidak
menyenangkan bisa membuat kita menjadi stress. Selain itu letak atau tempat pekerjaan elo yang
deket dengan bengkel servis motor misalnya yang setiap hari harus mendengar suara-suara bising
bisa juga menambah tingkat ke stress-an.

D. Dampak negative dan positif stress bagi kesehatan tubuh


Gangguan kesehatan akibat stres dapat meliputi penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker,
sakit kepala, migren, radang usus besar, maag, gangguan pernapasan, dan ketegangan otot.
Gangguan tersebut mulai dari gangguan kesehatan ringan sampai dengan gangguan kesehatan
fatal. Stres juga dapat dihubungkan dengan beberapa gangguan mental seperti rasa cemas atau
gelisah, sakit jiwa dan depresi. Gangguan mental lebih sulit untuk dideteksi dan didiagnosa
dibandingkan dengan gangguan fisik. Itulah sebabnya gangguan mental akibat stres lebih
berbahaya daripada gangguan fisik.
1.      Dampak Negatif Stres
Stres secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Hal
tersebut tergantung dari bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap stres dan seberapa baik kita
menghadapi dan melindungi diri kita dari stres tersebut.
a. Depresi
b. Obesitas
c. Demensia (kemerosotan daya ingat)
d. Sering infeksi
e. Kanker payudara
f. Insomnia
g. Penyakit jantung
h. Alergi
i. Mengurangi kesuburan
j. Stroke

7
2.      Dampak Positif Stres
Banyak gangguan yang berpotensi sangat fatal bagi kesehatan akibat terjadinya stres. Walaupun
demikian, stres juga mempunyai sisi positif. Direktur medis dari Fibromyalgia and Fatigue
Centers, Jacob Teitelbaum, MD, menyebutkan bahwa stres adalah hal yang sangat menyehatkan
karena dapat memberikan tenaga yang kamu butuhkan dalam menjalani hidup. Berikut ini
dampak positif stress :
       -     Meningkatkan daya ingat
       -     Mempercapat pemulihan pasca operasi
       -     Mencegah flu dan pilek
       -     Mendekatkan diri dengan seksama
       -     Melawan tumor

E. Strategi mengatur stress dalam psikologi kesehatan


Selain belajar untuk menghindari penyebab stress, anda dapat pula menerimanya secara realistis.
Mencoba berteman dan belajar mengelola stress dengan benar amat membantu anda untuk hidup
lebih baik secara fisik dan emosional serta memberi kebahagian lahir dan batin. Beberapa hal
yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi stress adalah tindakan positif untuk menurunkan
tingkat stress yaitu :
1.      Relaksasi
Relaksasi atau berlatih untuk mengatur cara pernafasan dapat dilakukan. Dengan kegiatanuntuk
melemaskan otot syaraf seperti meditasi, yoga, latihan pelemasan, pijat, sambilmendengarkan
iringan musik lembut dan tenang atau alunan ayat suci.
2.      Berolahraga
Berolahraga secara teratur membantu anda menurunkan stres dan meningkatkankepercayaan diri,
selain yang terpenting dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegahpenyakit.
Penambahan energi untuk beraktifitas, peningkatan kualitas tidur, daya konsentrasi,rasa bahagia
dan keyakinan diri serta penurunan risiko serangan jantung adalah manfaatpenting olahraga.
Olahraga ringan seperti berjalan-jalan santai sambil menghirup udara segarselama 20-30 menit
setiap hari akan efektif untuk mengurangi stres.
3.      Cerdas Mengatur Ambang Keinginan dan Rencana
Tak pernah ada larangan untuk bermimpi dan menginginkan sesuatu. Cita-cita danharapan
bahkan dapat menjadi daya hidup yang menganggumkan. Namun perlu diketahui seringkali
stress muncul akibat ketidakmampuan menerima kenyataan yang berbeda dengan keinginan atau
harapan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merencanakan dan membatasi segala rencana yang dibuat
dengan mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya atau peluang yang dimiliki hingga
lebih siap dalam menghadapi kenyataan nantinya. Menentukan prioritas apa yang terpenting
dalam hidup anda, membuat rencana realistis serta berlatih untuk berlapang dada menerima
kenyataan yang akan datang nantinya meski tak sesuai dengan keinginan anda adalah cara cerdas
berteman dan mengatur stres.
4.      Menjadi pribadi
Sungkan dan perasaan hati yang tidak enak untuk menolak atau mengatakan tidak kerap terjadi
pada seseorang Belajar menjadi orang yang asertif, yang mampu mengatakan No dan bukan Yes,
ketika ia memang ingin mengatakan No, memang sulit. Kita seringkali merasa tidak dapat
menolak permintaan dan akhirnya terpaksa menerima dan kemudian merasa terperangkap
dengan permintaan tersebut. Hal tersebut membuat kita merasa marah dan tidak berdaya, lalu

8
berujung pada timbulnya stress. Karena itu, belajar untuk menolak permintaan (jika kita memang
tidak sanggup memenuhinya), menjadi sangat penting jikaanda peduli pada kesehatan lahir batin anda.
5.      Manajemen Waktu
Waktu yang selalu terasa sempit, juga bisa menyebabkan stress. Oleh karena itumanajemen
waktu menjadi penting. Beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengelola waktu dengan baik.
a.       Tentukan hasil akhir dan jadikan skala prioritas anda
b.      Buat daftar pekerjaan dan prioritaskan tugas dan pekerjaan yang utama terlebih dahulu
c.   Buat perencanaan sebelum anda melakukan pekerjaan tersebut. Satu pekerjaan
yangdikerjakan selama satu jam yang telah direncanakan akan lebih efektif daripada
andamengerjakan pekerjaan selama 3-4 jam yang tidak anda rencanakan terlebih dahulu.
d.   Kerjakan tugas anda sesuai dengan waktu dimana anda merasa produktif. Misal,
seseorangakan lebih baik melakukan pekerjaan pada pagi hari dibandingkan sore hari. Batasi
pulagangguan seperti adanya tamu serta bunyi telepon selama waktu-waktu produktif anda.
e.     Belajarlah untuk mendelegasikan beberapa tugas andaf. Buat jadwal waktu untuk beristirahat
dan bersantai.
6.      Positive Thinking
Yakinkan diri untuk tetap berpikir positif. Selalu mengambil hikmah dari setiapkejadian merupakan
salah satu caranya. Karena apa yang seseorang pikirkan akanberhubungan langsung pada perasaan atau suasana
hatinya dan pada gilirannya jugamempengaruhi kinerja dan produktifitasnya.
7.      Mencari Dukungan Sekitar
Berbicara tentang suatu persoalan, mengekspresikan perasaan pada saat merasakecewa. ataupun
sekedar membicarakan topik yang hangat, dapat membantu menenangkanhati. Oleh karenanya, anda
dapat menurunkan tingkat stress anda dengan berbicara padaseorang pendengar yang baik yang akan
membantu anda untuk berpikir realistis ataupunmengambil sisi positif dari suatu peristiwa.
Mulailah mencari seseorang yang dapat menjadipendengar yang baik. Anggota keluarga, teman
dekat, atau siapapun yang membuat andanyaman untuk berbagi dan bisa dipercaya.

F. Tips menghilangkan stress


         Tarik Nafas Panjang
Stress dapat membuat kita bernafas pendek. Hal ini sebenarnya akan dapat meningkatkan stres
itu sendiri. Cobalah untuk bersantai sejenak dan bernafas lebih perlahan. Tarik nafas panjang
dari hidung dan keluarkan dari mulut.
         Bicarakan dengan orang lain
Ketika stress sebaiknya kita ekspresikan perasaan kita. Semakin kita menyimpannya maka
semakin tinggi stres yang kita rasakan. Mungkin teman, anggota keluarga, atau guru dapat
membantu kita melihat masalah dari sisi lain. Berbicara dengan orang lain dapat mencerahkan
pikiran kita dan fokus pada pemecahan masalah. Meminta bantuan ketika masalah muncul, akan
menghindari berkembangnya masalah yang lebih serius. Menulis pikiran dan perasaan dalam
buku diari juga dapat memperjelas situasi dan memberikan cara pandangan baru pada masalah
kita.
         Berlibur "satu menit"
Ciptakan situasi yang tenang di pikiran kita adalah hal yang baik  untuk meringankan stres. Kita
tidak bisa selalu lari dari masalah, tapi kita boleh bermimpi. Pejamkan mata dan bayangkan suatu
tempat tenang yang dapat membuat kita merasa tenang dan santai.

9
         Perhatikan kenyamanan fisik
Kita perlu memastikan bahwa kita memang nyaman dengan situasi sekeliling termasuk secara
fisik. Menggunakan pakaian yang nyaman adalah hal yang paling mudah dapat dilakukan.
         Merawat Tubuh
Makan - makanan sehat dan tidur cukup akan memberikan energi pada pikiran dan tubuh kita.
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi kafein ( kopi dan teh ) dan gula. Tubuh yang sehat akan
lebih mudah menangani stres.
         Berolahraga
Berolahraga akan membantu melancarkan peredaran darah dan juga bisa menjadi sarana untuk
melupakan sejenak masalah yang sedang kita hadapi. Aktivitas fisik dapat meringankan dan
mencegah stres. Coba olahraga yang memang kita sukai dan siapkan waktu teratur untuk
melakukannya. Berlari, jogging bahkan menari bisa dilakukan dimana saja. Berkebun, bermain
dengan anak kecil juga dapat menghilangkan stress.
         Tertawa
Untuk mencegah dan meringankan stres, kita perlu mempertahankan selera humor kita, termasuk
bisa menertawai diri sendiri. Kita bisa berbagi cerita lucu dengan teman - teman untuk
menghibur diri.
         Atur waktu
Rencanakan lebih jauh dan buat jadwal yang realistis untuk diri sendiri dan termasuk juga waktu
untuk kegiatan mengurangi stres. Jika kita ingin mengerjakan banyak hal dalam waktu yang
sama akan menjadi beban bagi diri kita sendiri. Sebaiknya buat daftar hal - hal yang harus
dikerjakan kemudian tandai satu persatu yang telah diselesaikan. Buat prioritas yang paling
penting untuk dikerjakan terlebih dahulu.
         Ketahui Batas diri
Ketika dihadapkan dengan situasi yang menekan, terkadang kita perlu bertanya pada diri sendiri
apakah ini memang masalah kita atau tidak? Jika tidak, maka tinggalkanlah masalah itu, jangan
campuri urusan orang lain. Ada beberapa hal yang memang di luar kendali kita. Jika menemukan
hal ini terima saja dulu dan kemudian perlahan kita bisa berusaha untuk menemukan waktu yang
tepat untuk mengubahnya.
         Menyadari bahwa kita tidak perlu selalu benar
Ketika terjadi sesuatu hal yang tidak sesuai dengan cara kita maka kita bisa bekerja sama atau
berkompromi, hindarkan konfrontasi. Dengan konfrontasi hanya akan meningkatkan ketegangan
dan semua orang menjadi nyaman.
         Menangis adalah hal yang wajar
Pada usia berapa pun adalah hal yang normal untuk menangis. Menangis ketika stres dapat
meringankan beban yang kita rasakan, dan juga dapat mencegah sakit kepala atau konsekuensi
fisik lainnya. Harus diingat bahwa hendaknya bukan menangis yang berlebihan atau pada setiap
sesuatu yang dialami.
         Cari hal yang positif di sekitar kita
Jangan terpaku pada kelemahan kita. Kumpulkanlah hal - hal yang positif dari diri kita dan
berbahagialah dengan kelebihan kita tersebut. (jangan terlalu bangga).

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan
pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban
rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang
terkontrol secara sehat.
Bahwasannya stress itu ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya, serta pikiran.
Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya dapat merespon apa yang
terjadi pada hubungan stresor, dianggap positif karena adanya interaksi individu  dan
lingkungan. Stress dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik,
psikososial maupun spiritual serta  dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
Stress yang dialami seseorang tidak mungkin secara langsung beberapa tahap akan muncul
dalam diri seesorang tersebut, apabila stress tidak dapat ditanggulangi maka akan berdampak
lebih lanjut. Oleh, sebab itu terapkanlah sebuah manajemen agar keadaan seesorang tersebut
masih bisa terkontrol. 

B. Saran
 Jangan terlalu menganggap hal- hal sepele menjadi hal- hal yang berat, karena akan
menambah beban pikiran bagi kita. 
 Jagalah kesehatan dengan rajin berolahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar
 Apabila anda merasa stress, hindari aktivitas yang dapat menyebabkan kejenuhan dalam
berfikir, dan sebaiknya anda harus melakukan liburan bersama orang- orang terdekat
anda
 Hindari mengkonsumsi obat- obatan yang dapat mempengaruhi system kerja saraf otak
yang akan menimbulkan stress. 
 Anda harus memiliki dukungan yang bagus terhadap karir atau pekerjaan anda.

11
DAFTAR PUSTAKA
“5 Efek Positif Stres Bagi Kesehatan.” http://ciricara.com/2012/07/01/5-efek-positif-stres-bagi-
kesehatan/ (Akses 26 Mei 2013)
Destianti, Dena. “Strategi Mengatur Stres Dalam Psikologi
Kesehatan.” http://stikesdena.blogspot.com/2012/10/strategi-mengatur-stres-dalam-
psikologi.html (Akses 26 Mei 2013)
“Gejala Stres.” http://kajianpsikologi.blogspot.com/2012/02/gejala-stress.html (Akses 26 Mei
2013)
Hendrata, Henricus E. A. “Faktor-Faktor Penyebab Stres dan Tips
Mengatasinya.” http://www.icoez.com/2013/04/faktor-faktor-penyebab-stress-dan-
tips.html (Akses 26 Mei 2013)
Hibel, Diaz. “Dampak Negatif Stres.” http://diazhibel.wordpress.com/2010/11/11/dampak-
negatif-stress/ (Akses 26 Mei 2013)
“Mengenal Dampak Positif dan Negatif Stres.” http://suksesitubebas.com/2013/02/18/mengenal-
dampak-positif-dan-negatif-stres/ (Akses 26 Mei 2013)
Nuraziz, Falah K. “12 Cara Menghilangkan Stres.” http://falah-
kharisma.blogspot.com/2013/03/12-cara-menghilangkan-stress.html (Akses 26 Mei 2013)
Yusinta, Annas. “Makalah Stres.” http://annazyusinta.blogspot.com/2011/03/makalah-
stress.html (Akses 24 Mei 2013)

12

Anda mungkin juga menyukai