Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

KAJIAN PENYAKIT TROPIS


DHF (Dengue Hemmorhagic Fever)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6 :


1. NI WAYAN DEWI ADRIANI
(P07120120076)
2. NOVI HINDRIYANI (P07120120077)
3. NURHIDAYATUL HASANI (PO7120120078)
4. NURSIFA (P07120120079)
Sebelumnya, Apa
yang dimaksud
penyakit tropis ?

Penyakit tropis adalah penyakit yang umumnya terjadi di daerah


tropis dan subtropis. Daerah tropis dan subtropis atau dikenal juga
dengan Temperate Zone, adalah daerah atau area yang berada
antara 2 garis pada peta dunia yaitu garis Cancer dan garis
Capricorn. Kawasan yang termasuk dalam zona ini adalah Asia
pada umumnya termasuk Indonesia, sebagian benua Australia,
Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika (Satyareni, 2011).
APA ITU DHF ??

DENGUE HEMMORHAGIC FEVER ADALAH PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH


VIRUS DENGUE MELALUI GIGITAN NYAMUK, PENYAKIT INI TELAH DENGAN CEPAT
MENYEBAR DI SELURUH WILAYAH WHO DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR. VIRUS
DENGUE DITULARKAN OLEH NYAMUK BETINA TERUTAMA

DARI SPESIES AEDES AEGYPTI DAN, PADA TINGKAT LEBIH RENDAH, A.


ALBOPICTUS. PENYAKIT INI TERSEBAR LUAS DI SELURUH DAERAH TROPIS, DENGAN
VARIASI LOKAL DALAM RISIKO DIPENGARUHI OLEH CURAH HUJAN, SUHU DAN
URBANISASI YANG CEPAT TIDAK DIRENCANAKAN (WHO, 2015).
ETIOLOGI DHF
Empat virus dengue yang berbeda diketahui menyebabkan demam
berdarah. Demam berdarah terjadi ketika seseorang digigit oleh nyamuk
yang terinfeksi virus. Nyamuk Aedes aegypti adalah spesies utama yang
menyebar penyakit ini. Ada lebih dari 100 juta kasus baru demam berdarah
setiap tahun di seluruh dunia. Sejumlah kecil ini berkembang menjadi
demam berdarah. Kebanyakan infeksi di Amerika Serikat yang dibawa dari
negara lain. Faktor risiko untuk demam berdarah termasuk memiliki
antibodi terhadap virus demam berdarah dari infeksi sebelumnya
MANIFESTASI KLINIS DHF

II. Gejala fase akut termasuk


kegelisahan diikuti oleh:
I. Gejala awal a. Bercak darah di bawah kulit
termasuk: b. Bintik-bintik kecil darah di kulit
a. Nafsu makan c. Ruam Generalized
menurun d. Memburuknya gejala awal
b. Demam
c. Sakit kepala
d. Nyeri sendi atau III. Fase akut termasuk seperti
otot shock ditandai dengan:
e. Perasaan sakit a. Dingin, lengan dan kaki
umum berkeringat
f. Muntah b. Berkeringat
PATOFISIOLGI DHF
Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah
meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan
terjadinya perembesan atau kebocoran plasma, peningkatan permeabilitas
dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma yang secara
otomatis jumlah trombosit berkurang, terjadinya hipotensi (tekanan darah
rendah) yang dikarenakan kekurangan haemoglobin, terjadinya
hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit > 20%) dan renjatan (syok).
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita
adalah penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-
pegal di seluruh tubuh, ruam atau bitnik-bintik merah pada kulit (petekie),
sakit tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran
limpa (splenomegali).
KOMPLIKASI DHF

1. Perdarahan Disebabkan oleh perubahan vaskuler, penurunan jumlah


trombosit dan koagulopati, dan trombositopeni dihubungkan
meningkatnya megakoriosit muda dalam sel-sel tulang dan 25
pendeknya masa hidup trombosit.

2. Kegagalan sirkulasi DSS (Dengue Syock Syndrom) terjadi pada hari


ke 2-7 yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler
sehingga terjadi kebocoran plasma, efusi cairan serosa ke ronnga
pleura dan peritoneum, hiponatremia, hemokonsentrasi, dan
hipovolemi yang mngekaibatkan berkurangnya alran balik vena,
penurunan volume sekuncup dan curah jantung sehingga terjadi 13
disfungsi atau penurunan perfusi organ.
3. Hepatomegali Hati umumnya membesar dengan
perlemakan yang dihubungkan dengan nekrosis karena
perdarahan yang terjadi pada lobulus hati dan sel-sel kapiler.

4. Efusi Pleura Terjadi karena kebocoran plasma yang


mngekibatkan ekstrasi cairan intravaskuler sel, hal tersebut
dibuktikan dengan adanya cairan dalam rongga pleura dan
adanya dipsnea.
PENATALAKSANAAN DHF

1. Beritahu pasien untuk minum banyak cairan 6. Jika pasien tidak dapat
dan mendapatkan banyak istirahat. mentoleransi cairan secara oral,
2. Beritahu pasien untuk mengambil mereka mungkin perlu cairan IV.
antipiretik untuk mengontrol suhu mereka. 7. Kaji status hemodinamik dengan
anak-anak dengan dengue beresiko untuk
memeriksa denyut jantung, pengisian
demam kejang selama fase demam.
kapiler, nadi, tekanan darah, dan
3. Peringatkan pasien untuk menghindari
aspirin dan nonsteroid lainnya, obat anti Output urine.
inflamasi karena mereka meningkatkan risiko 8. Lakukan penilaian hemodinamik,
perdarahan. cek hematokrit awal, dan jumlah
4. Memantau hidrasi pasien selama fase trombosit.
demam 9. Terus memantau pasien selama
5. Mendidik pasien dan orang tua tentang terjadi penurunan suhu badan sampai
tanda-tanda dehidrasi dan pantau output urine yg normal.
10. Fase kritis DBD dimulai dengan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Uji tourniquet
Perocbaan ini bermaksud menguji ketahanan kapiler darah dengan
cara mengenakan pembendungan kepada vena sehingga darah
menekan kepada dinding kapiler.
2. Hemoglobin
Kadar hemoglobin darah dapat ditentukan dengan bermacam-macam
cara yaitu dengan cara sahli dan sianmethemoglobin.
3. Hematokrit
Nilai hematokrit ialah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah dan
disebut dengan persen dan dari volume darah itu.
4. Trombosit
Trombosir sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar
dibedakan deari kotoran kecil.
PENGOBATAN DHF
Hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi demam
berdarah. Langkah pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang
muncul, serta mencegah infeksi virus semakin parah. Berikut ini
beberapa upaya yang dapat dilakukan:
1. Cegah dehidrasi dengan banyak minum air putih.
2. Mencukupi waktu istirahat.
3. Konsumsi obat penurun panas yang relatif aman dan dianjurkan
dokter;
4. Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Hal ini
dikarenakan obat-obatan tersebut dapat menimbulkan komplikasi
perdarahan. 
5. Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
PENCEGAHAN DFH

Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan  Menaburkan bubuk larvasida


untuk mencegah demam berdarah, yaitu:
(abate) pada penampungan air
 Anak usia 9–16 tahun seharusnya
yang sulit dikuras
divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan
 Menggunakan kelambu saat tidur
jarak 6 bulan
 Menanam tumbuhan pengusir
 Memberantas sarang nyamuk yang
dilakukan dalam dua kali pengasapan nyamuk
insektisida atau fogging dengan jarak 1  Menghentikan kebiasaan
minggu menggantung pakaian
 Menguras tempat penampungan air, seperti  Menghindari wilayah daerah yang
bak mandi, minimal setiap minggu rentan terjadi infeksi
 Menutup rapat tempat penampungan air  Mengenakan pakaian yang
 Melakukan daur ulang barang yang longgar; dan
berpotensi menjadi tempat  Menggunakan krim anti-nyamuk
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti; yang mengandun
 Mengatur cahaya yang cukup di dalam Ndiethylmetatoluamide (DEET),
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai