Anda di halaman 1dari 13

pertama yang kita dapati ketika kita berada dalam suatu fluida (zat cair) yaitu tekanan.

Kita merasakan
ada tekanan pada tubuh kita yang berada di dalam zat cair.

Tekanan

Pengertian tekanan akan mudah kita pahami setelah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini. Mengapa pisau yang tajam lebih mudah memotong dari pada pisau yang tumpul? Mengapa paku
yang runcing lebih mudah menancap kedalam benda dibandingkan paku yang kurang runcing?
Pertanyaan diatas sangat berhubungan dengan konsep tekanan.

Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu menyertai pengertian tekanan. Tekanan yang besar
dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil. Dari
pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya. Mari kita lihat orang
memukul paku sebagai contoh. Orang menancapkan paku dengan gaya yang besar menghasilkan paku
yang menancap lebih dalam dibandingkan dengan gaya yang kecil.

palu

Pengertian tekanan tidak cukup sampai disini. Terdapat perbedaan hasil tancapan paku bila paku
runcing dan paku tumpul. Paku runcing menancap lebih dalam dari pada paku yang tumpul walaupun
dipukul dengan gaya yang sama besar. Dari sini terlihat bahwa luas permukaan yang terkena gaya
berpengaruh terhadap tekanan. Luas permukaan yang sempit/kecil menghasilkan tekanan yang lebih
besar daripada luas permukaan yang lebar. Artinya tekanan berbanding terbalik dengan luas
permukaan.

Penjelasan di atas memberikan bukti yang sangat nyata pada pengertian tekanan. Jadi, tekanan
dinyatakan sebagai gaya per satuan luas.

Pengertian tekanan ini digunakan secara luas dan lebih khusus lagi untuk Fluida. Satuan untuk tekanan
dapat diperoleh dari rumus di atas yaitu 1 Newton/m2 atau disebut dengan pascal. Jadi 1 N/m2=1 Pa
(pascal).
Bila suatu cairan diberi tekanan dari luar, tekanan ini akan menekan ke seluruh bagian cairan dengan
sama prinsip ini dikenal sebagai hukum Pascal.

Massa Jenis

Fluida memiliki bentuk dan ukuran yang berubah-ubah tergantung dengan wadah tempat fluida berada.
Namun ada satu besaran dari fluida yang dapat mencirikan suatu jenis fluida dan membedakannya
dengan fluida yang lain. Misalnya apa perbedaan cairan air dan cairan minyak tanah selain dari baunya.
Sifat yang membedakan fluida satu dengan yang lainnya dinamakan dengan massa jenis. Massa jenis
tidak hanya berlaku pada fluida saja, tapi berlaku juga pada semua benda tak terkecuali benda tegar.
Namun, pengertian massa jenis akan sangat berguna untuk membedakan fluida satu dengan yang
lainnya karena bentuk fluida yang tidak tentu.

Massa jenis berhubungan dengan kerapatan benda tersebut. Kita ambil contoh; suatu ruangan yang diisi
oleh orang. Sepuluh orang menempati ruang kecil dikatakan lebih rapat dibandingkan dengan sepuluh
orang yang menempati ruangan yang besar. Contoh ini membuktikan bahwa kerapatan berbanding
terbalik dengan volume (isi) ruang. Kerapatan yang besar dihasilkan dari ruang yang kecil (sempit) dan
kerapatan kecil didapat dari ruang yang besar. Kemudian kerapatan juga sebanding dengan jumlah
materi yang ada di dalam ruang atau massa benda.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kerapatan sebanding dengan massa.

Kerapatan sebanding dengan massa

Massa jenis dilambangkan dengan (rho) dan memiliki satuan kg/m3 atau gr/cm3 dimana 1 gr/cm3=1.000
kg/m3

Tekanan dalam Fluida

Misalkan kita sedang berendam di dalam air, apa yang kita rasakan? Seolah-olah air menekan seluruh
tubuh kita yang bersentuhan dengan air. Tekanan ini semakin besar apabila kita masuk lebih dalam ke
dalam air. Fenomena apa yang ada di balik peristiwa ini?
berenang

Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa fluida memberikan tekanan terhadap benda yang berada
di dalamnya. Pengertian ini diperluas menjadi tekanan pada fluida tergantung pada ketebalannya atau
lebih tepatnya kedalamannya.

Udara/atmosfer terdiri dari gas-gas yang juga merupakan bentuk dari fluida. Maka udara juga akan
memiliki tekanan seperti definisi di atas. Tekanan udara kita anggap sama untuk ketinggian tertentu di
atas bumi namun untuk ketinggian yang sangat tinggi di atas permukaan bumi besarnya menjadi
berbeda. Hal ini dapat dilakukan karena udara kita anggap kerapatannya kecil sehingga untuk titik-titik
yang tidak terlalu jauh perbedaan ketinggiannya bisa dianggap sama.Hukum Boyle Pada Pernapasan

Pada saat proses inspirasi, rongga dada membesar, paru-paru mengembang, volume bertambah dan
tekanan udara kecil, sedangkan pada saat proses ekspirasi, rongga dada mengecil, paru-paru
mengempis, volume berkurang, dan tekanan udara besar. Volume bertambah saat tekanan kecil dan
volume berkurang saat tekanan besar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Robert Boyle yang
kemudian disebut Hukum Boyle (1691).

“Perkalian teknan dan volume gas dengan massa tetap adalah kostan”

Daam persamaan hukum botyle dituliskan :

P x V = konstan (suhu dan massa tetap)

Bentul lain dari hukum boyle:

“Volume suat gs dengan massa dan suhu setiap berbanding terbalik dengan tekananya”.

P1 . V1 menunjukkan suatu keadaan dan P2 . V2keadaan yang lain dari suatu gas dengan massa dari
suhu yang tetap, maka:
P1/P2 merupakan faktor koreksi, bila tekanan gas makin besar atau faktor koreksi lebih kecil dari satu
maka volume gas makin kecil (menyusuri), hal ini sesuai degan sifat gas.

Tekanan Udara, Volume, dan Kapasitas Paru

Tekanan Udara dan Hubungannya dengan Pernapasan

respirationCZat cair dan gas mempunyai banyak karakteristik yang sama. Namun demikian, zat cair dan
gas dapat dibedakan dalam beberapa hal. Misalnya, zat cair hampir tidak dapat dimampatkan,
sedangkan gas dapat dimampatkan dengan mudah. Zat cair cenderung mempunyai massa jenis yang
lebih besar daripada gas. Fase gas dari suatu zat biasanya mempunyai temperatur lebih tinggi daripada
fase cairnya. Oleh karena itu molekul-molekul gas mampu menyeruak bebas dari suatu tempat ke
tempat lain. Gas mampu melepaskan diri dari wadah yang terbuka, sedangkan zat cair tidak bisa. Zat cair
dan gas secara bersama disebut fluida yang artinya zat alir atau zat yang mempunyai kemampuan untuk
mengalir.

Gas tidak memiliki bentuk atau volume yang tetap dan mengisi semua ruang yang ada. Partikel-partikel
dalam gas bebas bergerak dalam ruang dan saling bertumbukan saru sama lain. Tumbukan antara
partikel gas dengan dinding wadah akan menyebabkan tekanan. Semakin banyak jumlah tumbukan
maka semakin tinggi tekanan yang terjadi.

Tekanan merupakan konsep yang paling penting dalam fluida. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang
diberikan per satuan luas, yang dapat dituliskan sebagai

persamaan

dengan:

F = gaya yang diberikan

A = luas tempat gaya itu bekerja

P = tekanan

1Definisi tekanan ini berlaku umum, pada zat padat, zat cair, dan gas. Pengukuran tekanan merupakan
peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ban harus dipompa sampai tekanan yang
sesuai, tekanan darah seharusnya berada dalam jangkauan normal, dan tekanan dalam mata yang
terlampau besar (glaucoma) dapat menyebabkan kebutaan. Udara yang mengalir didalam saluran napas
merupakan salah satu macam peristiwa terkait tekanan, khususnya tekanan udara dalam tubuh
manusia.

Secara umum, udara mengalir karena ada perbedaan tekanan. Udara mengalir dari tekanan yang lebih
tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Perbedaan tekanan udara di paru terjadi akibat adanya
daya kekuatan yang bekerja pada sistem pernapasan sehingga dapat mengatasi kekuatan-kekuatan yang
melawan gerak udara ketika masuk ke paru.

Udara dari lingkungan luar dapat masuk kedalam paru-paru karena terdapat perbedaan tekanan antara
lingkungan luar dengan tekanan dalam paru-paru. Secara umum, inspirasi terjadi karena rongga paru-
paru yang berkontraksi dan mengembang sehingga terjadi peningkatan ukuran rongga. Peningkatan
ukuran rongga dada ini menyebabkan tekanan didalam paru-paru menurun sehingga lebih kecil dari
pada tekanan dilingkungan luar. Perbedaan tekanan ini menyebabkan udara terhisap masuk kedalam
paru-paru. Ketika otot-otot rongga dada mengalami relaksasi, maka ukuran rongga dada pun mengalami
penurunan sehingga menyebabkan tekanan didalam paru-paru meningkat dan menjadi lebih tinggi
daripada tekanan dilingkungan luar. Hal ini mendorong udara keluar dari dalam paru-paru sehingga
terjadilah apa yang disebut dengan ekspirasi.

2Penjelasan diatas merupakan penerapan dari salah satu hukum fisika yang berkaitan dengan
pernapasan, yakni hukum Boyle. Sebenarnya ada beberapa hukum fisika yang terkait dengan
pernapasan, diantaranya hukum Dalton (tentang tekanan parsial), Hukum Boyle (PV = konstan), serta
hukum Laplace. Namun demikian, disini hanya akan dibahas tentang hukum Boyle saja. Hukum Boyle
menyatakan bahwa tekanan pada suatu massa gas yang tetap berbanding terbalik dengan volumenya.
Jika pada suatu temperatur tertentu volume meningkat, maka tekanan akan berkurang, dan sebaliknya.
Hal ini berarti bahwa jika volume diperkecil menjadi setengahnya, maka tekanan akan menjadi dua kali
lipat, hal ini disebabkan karena lebih banyak partikel gas yang bertumbukan dengan dinding wadah.
Perhatikan gambar!

tekanan

Hukum Boyle itu sendiri berbunyi:

“Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap bila suhu gas tidak berubah.”

Hukum Boyle tersebut dapat dinyatakan dengan rumus:

P1V1 = P2V2

dengan

P1 = tekanan awal

P2 = tekanan akhir

V1 = volume awal

V2 = volume akhir
atau dikenal juga dengan rumus:

PV = konstan

dengan

P = tekanan

V = volume

3Hukum Boyle inilah yang menjelaskan mengapa tekanan udara diluar bisa menjadi lebih rendah atau
lebih tinggi daripada tekanan udara diparu-paru. Gerakan pernapasan menyebabkan perubahan volume
toraks (dada) dan perubahan tekanan gas dalam rongga dada yang mengakibatkan udara mengalir ke
dalam atau ke luar rongga dada. Seperti saat ketika inspirasi, dimana diafragma berkontraksi dan
mendatar serta otot-otot antariga (interkostal) berkontraksi. Volume toraks akan bertambah dan
tekanan paru-paru berkurang (hukum Boyle). Karena volume paru meningkat, maka tekanan dalam paru
akan lebih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga udara akan tertarik masuk ke paru.

Demikian pula halnya ketika ekspirasi, dimana diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas dan otot-otot
antariga berelaksasi. Volume toraks akan berkurang dan tekanan paru bertambah (hukum Boyle).
Karena volume paru berkurang, maka tekanan dalam paru akan lebih tinggi dari tekanan atmosfer
sehingga udara keluar dari paru-paru.

LKS

Untuk memperdalam pemahaman kamu tentang materi ini, lakukan kegiatan pada LKS yang dapat kamu
download disini.

Volume dan Kapasitas Paru Manusia

5771-Woman-Hyperventilating-And-Breathing-Into-A-Bag-Poster-Art-PrintBagian ini akan menjelaskan


tentang volume dan kapasitas paru manusia. Volume udara dalam paru-paru dan kecepatan pertukaran
udara saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer. Apa itu volume dan kapasitas paru?
Pelajari bagian ini baik-baik!

1) Volume

Macam-macam volume udara dalam paru-paru manusia dijelaskan sebagai berikut.

1.1) Volume tidal (VT) adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal
biasa. VT pada dewasa muda sehat berkisat 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml untuk perempuan.

1.2) Volume cadangan inspirasi (VCI) atau disebut juga volume komplementer adalah volume udara
yang diperoleh ketika menarik napas dalam-dalam (inspirasi maksimum). VCI berkisar 3.100 ml pada
laki-laki dan 1.900 ml pada perempuan.
1.3) Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau disebut juga volume suplementer adalah volume udara
yang diperoleh ketika menghembuskan napas sekuat-kuatnya. VCE biasanya berkisar 1.200 ml pada laki-
laki dan 800 ml pada perempuan.

1.4) Volume residual (VR) adalah volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi
kuat. Volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernapasan. Rata-rata
volume ini pada laki-laki sekitar 1.200 ml dan pada perempuan 1.000 ml.

2) Kapasitas

Macam-macam kapasitas udara dalam paru-paru manusia dijelaskan sebagai berikut.

2.1) Kapasitas residual fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan volume cadangan
ekspirasi (KRF = VR + VCE). Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa dalam sistem respiratorik setelah
ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah 2.200 ml.

2.2) Kapasitas inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan inspirasi (KI = VT +
VCI). Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml.

2.3) Kapasitas vital (KV) adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan
volume udara suplementer.

Sekitar Fisika

Monday, November 19, 2018

Aplikasi Konsep Fisika dalam Pernapasan

Aplikasi Konsep Fisika dalam Pernapasan - Pernapasan merupakan proses pertukaran gas antara O2 dan
CO2. Pernapasan merupakan kegiatan manusia yang sering dilakukan tanpa disadari. Pernapasan pada
manusia mempunyai cara kerja yang berbeda dengan hewan dan tumbuhan. Cara kerja pernapasan
manusia ternyata bisa kita pelajari menggunakan ilmu fisika. Dalam ilmu fisika setidaknya ada tiga
hukum yang bisa menjelaskan tentang pernapasan yaitu, Hukum Dalton, Hukum Boyle, dan Hukum
Laplace. Bagaima hukum-hukum tersebut menjelaskan tentang pernapasan, mari kita lihat penjelasan
berikut ini:
1.Hukum Dalton

Hukum ini menyatakan bahwa:

“Tekanan parsial suatu komponen dalam campuran gas adalah tekanan dari komponen itu
seaindainyasendirian mengisi seluruh volume gas yang tersedia”.

Maka dari, jumlah tekanan suatu campuran gas yang tidak reaktif dan bersifat ideal, adalah sama
dengan jumlah tekanan persial suatu komponen gas. Misalnya dalam suatu ruangan terdapat udara
dengan tekanan 1 atmosfir (760 mm-Hg). Jika dipindahkan seluruh molekul kecuali O2 maka O2 dalam
udara tersebut 20%, berarto O2 memiliki tekanan 20% x 760 mm Hg = 152 mm-Hg. Demikian pula N2 =
610 Hg (80% dari 760 mm-Hg).

Tekanan parsial uap air dipengaruhi oleh kelembaman. Suatu contoh udara ruangan mempengaruhi
tekanan parsial 15-20 mm-Hg. Sedangkan di dalam paru-paru mempunyai tekanan 47 mm-Hg pada
temperatur 370C dengan 1000C kelembaman. Dengan mempergunakan tekanan parsial dari hukum
Dalton dapat dibuat daftar sebagai berikut:

Aplikasi Konsep Fisika dalam Pernapasan

Tabel 1. Tekanan Parsial uap air pada pernapasan

Pada waktu ekspirasi terakhir di dalam paru-paru selalu terdapat 30% volume yang disebut Fungsional
Residual Capasit.

2. Hukum Boyle

Hukum ini menyatakan bahwa:

“Untuk suatu massa gas pada temperature konstan maka tekanan berbanding terbalik terhadap
volumenya”.

Sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan:


pV= tetap

(T konstan, dan jumlah massa gas m tetap)

Apabila terjadi peningkatan volume maka akan diikuti dengan penurunan tekanan, demikian juga
sebaliknya. Untuk mengetahui hubungan tekanan (P) terhadap volume (V) dapat dilihat pada grafik 1.

Aplikasi Konsep Fisika dalam Pernapasan

Grafik 1. Hubungan Tekanan (P) terhadap Volume (V)

Pada saat inspirasi volume paru-paru meningkat, sedangkan tekanan intrapleura mengalami penurunan.

Pada waktu inspirasi jumlah volume udara dalam paru-paru meningkat sedangkan pada waktu ekspirasi
jumlah volume udara paru-paru menurun.

Aplikasi Konsep Fisika dalam Pernapasan

Grafik 2. Volume paru-paru vs waktu pada saat inspirasi dan ekspirasi

3. Hukum Laplace

Hukum ini menyatakan bahwa

"Tekanan pada gelembung alveoli berbanding terbalik terhadap radius dan berbanding lurus terhadap
tegangan permukaan".

\small P=\frac{4\gamma }{R}

P = tekanan (mm-Hg)

R = jari-jari (cm)

\small \gamma = tegangan permukaan (dyne/cm)

Anda mungkin juga menyukai