Anda di halaman 1dari 3

MASSA JENIS FLUIDA

Massa jenis. Salah satu sifat penting dari suatu benda adalah kerapatan
alias massa jenisnya. Istilah kerennya adalah densitas (density). Massa jenis
adalah perbandingan massa terhadap volume zat.

Secara matematis ditulis : p = m/v (p dibaca rho) merupakan huruf yunani


yang biasa digunakan untuk menyatakan kerapatan, m adalah massa dan v adalah
volume.

Satuan sistem Internasional Massa janis adalah kilogram per meter kubik
(kg/m3). Untuk satuan CGS alias centimeter, gram dan sekon, satuan massa jenis
dinyatakan dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3).

Berikut ini data massa jenis dari beberapa benda.

Massa jenis benda yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan massa jenis
benda pada suhu 0o C dan tekanan 1atm (atmosfir alias atm = satuan tekanan)

1. Massa jenis udara dan zat cair

Massa jenis fluida berbeda dengan massa jenis zat padat. Besi atau kayu memiliki
kerapatan yang sama pada setiap bagiannya. Berbeda dengan fluida, misalnya
udara atau air. Makin tinggi udara dari permukaan permukaan laut, massa jenis
udara semakin kecil. Hal ini disebabkan karena gaya gravitasi berkurang terhadap
ketinggian. Semakin ke atas, gaya gravitasi semakin kecil sehingga jumlah udara
yang ditarik juga berkurang. Jumlah udara di dekat permukaan laut lebih banyak
dibandingkan jumlah udara di puncak gunung. Dalam suatu ruang atau volume
yang sama, udara yang berada di dekat laut mempunyai massa yang lebih besar
sehingga massa jenisnya juga lebih besar. Sebaliknya udara yang berada di puncak
gunung mempunyai massa lebih kecil sehingga massa jenis udara juga lebih kecil.
Semakin jauh dari permukaan laut, massa jenis udara semakin kecil.

Bagaimana dengan massa jenis air, misalnya air laut ? Udara terdiri dari atom atau
molekul yang terpisah dan mudah bergerak sehingga banyak atau sedikitnya
jumlah udara sangat dipengaruhi oleh besar atau kecilnya gaya gravitasi yang
menariknya. Sebaliknya molekul air tidak berdiri sendiri dan tidak terpisah satu
sama lain; molekul air saling terikat dan tidak mudah bergerak. Karenanya jumlah
molekul air pada permukaan laut tidak berbeda jauh dengan jumlah molekul air di
dasar laut. Jadi massa jenis air laut di permukaan hampir sama dengan massa
jenis air laut di dasar laut, walaupun ketinggiannya berbeda.

2. Pengaruh perubahan suhu dan volume terhadap massa jenis fluida

Setiap benda memuai (volume bertambah) jika suhunya meningkat dan menyusut
(volume berkurang) jika suhunya berkurang. Kecuali air pada suhu 0oC4oC.
Beberapa contoh berikut menjelaskan hal ini. Pernah mengalami peristiwa di
mana roda sepeda motor yang sedang diparkir kempes walaupun tidak ada
kebocoran ? Roda sepeda motor kempes karena volume udara di dalam roda
berkurang. Volume udara berkurang karena menurunnya suhu udara tersebut.
Hal ini terjadi ketika suhu udara sangat dingin. Contoh lain. Silahkan meniup balon
karet hingga mengembang lalu ikat mulut balon agar udara tidak keluar. Jemur
balon di tempat yang panas. Amati apa yang terjadi pada balon! Balon akan
meletus karena volume udara di dalam balon bertambah akibat peningkatan suhu
udara tersebut. Elastisitas karet tidak mampu menahan pemuaian udara sehingga
balon meletus.

Dua contoh di atas menunjukkan bahwa volume fluida, baik zat cair maupun zat
gas dapat berubah jika suhunya berubah. Massa udara di dalam roda atau balon
tertutup selalu sama; yang berubah hanya volume udara. Perubahan volume
udara menyebabkan massa jenis udara berubah
MASSA
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari,
massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah
modern berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat
mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk
benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan,
maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya
tetaplah sama.
Tubuh manusia dilengkapi dengan indera-indera perasa yang membuat kita
dapat merasakan berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan dengan massa.
Seseorang dapat mengamati suatu objek untuk menentukan ukurannya,
mengangkatnya untuk merasakan beratnya, dan mendorongnya untuk merasakan gaya
gesek inersia benda tersebut. Penginderaan ini merupakan bagian dari pemahaman
kita mengenai massa, namun tiada satupun yang secara penuh dapat mewakili konsep
abstrak massa. Konsep abstrak bukanlah berasal dari penginderaan, melainkan berasal
dari gabungan berbagai pengalaman manusia.
Konsep modern massa diperkenalkan oleh Sir Isaa Newton dalam penjelasan
gravitasi dan inersia yang dikembangkannya. Sebelumnya, berbagai fenomena
gravitasi dan inersia dipandang sebagai dua hal yang berbeda dan tidak berhubungan.
Namun, Isaac Newton menggabungkan fenomena-fenomena ini dan berargumen
bahwa kesemuaan fenomena ini disebabkan oleh adanya keberadaan massa.

Anda mungkin juga menyukai