Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada luas permukaan bidang.
Contohnya, saat kita memberikan dorongan (Gaya) pada permukaan suatu benda, maka
akan terjadi tekanan. Oleh karena itu, tekanan sangat dipengaruhi oleh kekuatan
dorongan (Gaya), luas permukaan yang tertekan, dan zat yang bersangkutan dengan
tekanan.
Mengapa kita mempelajari tekanan zat? Karena banyak teknologi yang
memanfaatkan tekanan zat dan telah berhasil banyak membantu kehidupan manusia di
segala bidang. Bahkan organ manusia sendiri pun banyak memanipulasi tekanan zat.
Seperti pada tekanan darah, pengangkutan nutrisi, dan proses pernapasan.
Tekanan dapat terjadi dalam zat padat, cair, dan gas. Masing-masing tekanan
dalam setiap zat memiliki karakteristiknya sendiri. Karakter yang dimaksud itu seperti
apa? Berikut adalah penjelasan dan pemaparan materi tekanan zat dimulai dari tekanan
zat padat.
Contoh Soal 1
Sebuah tong berbentuk tabung bermassa 100 kg diletakkan di permukaan sebuah lantai.
Jika jari-jari tong tersebut adalah 28 cm, berapa tekanan yang di alami oleh permukaan
lantai. Diketahui g = 9,8 m/s2.
Jawab
r = 28 cm
m = 100 kg
g = 9,8 m/s2
Luas permukaan bidang tekan = luas lingkaran = phi x r x r = 22/7 x 28 x 28 = 2464
cm2 = 0,2464 m2
gaya yang bekerja = berat tabung = m x g = 100 x 9,8 = 98 N
P = F/a = 980/0,2464 =3977 N/m2 atau 3977 Pa
Contoh Soal 2
Tekanan yang diberikan oleh sebuah benda yang diletakkan diatas sebuah papan kayu
adalah 5000 Pa. Jika benda tersebut berbentuk kubus dengan jari-jari 100 cm, berapa
massa benda tersebut? g = 10 m/s2
Jawab
P = 5000 Pa
r = 100 cm = 0,1 m
g = 10 m/s2
Luas Bidang tekan = luas persegi = s x s = 0,1 x 0,1 = 0,01 m2
P = F/a
F = a. P = 5000 x 0,01 = 50 N kita tahu rumus gaya = m.a
F = m.a
50 = m . 10
m = 50/10 = 5 Kg
Jadi berat benda tersebut adalah 5 Kg.
TEKANAN HIDROSTATIS
Dapat disimpulkan bahwa Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan
zat cair berdasarkan kedalaman dan massa jenisnya. Semakin besar massa jenis zat cair,
semakin besar pula tekanan yang dihasilkan.
Oleh karena fenomena tekanan hidrostatis tersebut, saat kita menghitung tekanan
di dalam air kita tidak dapat menggunakan rumus yang sama dengan tekanan zat padat.
Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (w) yang berada di atas benda.
Namun demikian, berat zat cair tidak dapat diambil begitu saja, karena Massa
benda (m) dan percepatan gravitasi akan memengaruhinya pula. Untuk mengetahui berat
zat cair yang sebenarnya, kita harus mengalikan massa benda (m) dengan percepatan
gravitasi (g), maka rumus tekanan zat cair adalah:
Hukum Archimedes
Tentunya kita semua telah melihat dan mengetahui bahwa benda yang
dimasukkan ke air terkadang dapat mengapung ketika dimasukkan ke kolam air.
Peristiwa tersebut seakan membuat suatu benda yang dimasukkan ke dalam air beratnya
berkurang.
Sebetulnya bukan berarti ada massa benda yang hilang, hal tersebut disebabkan
oleh adanya gaya apung (Fa ) yang mendorong benda ke atas atau berlawanan dengan
arah berat benda. Secara matematis, gaya apung dapat diperoleh melalui rumus:
Fenomena ini telah diamati dan dipelajari oleh Archimedes yang hasilnya
kemudian dinyatakan sebagai hukum Archimedes yang berbunyi: “Jika benda dicelupkan
ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan
berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”.
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada
di udara karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di udara, benda
memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak atau
dipindahkan benda adalah:
Hukum Archimedes tersebut dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kapal laut
atau kapal selam. Hal itu karena kita mengetahui bahwa suatu benda dapat terapung atau
tenggelam tergantung pada besarnya gaya berat dan gaya apung, dengan pertimbangan:
1. Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat maka benda akan
terapung.
2. Sebaliknya, jika gaya apung maksimum lebih kecil daripada gaya berat maka
benda akan tenggelam.
3. Jika gaya apung maksimum sama dengan berat benda, maka benda akan
melayang.
Sebagai catatan, gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada di
bawah permukaan zat cair.
Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup ternyata akan
diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Hal ini merupakan bunyi dari hukum
Pascal yang dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623- 1662).
Mengapa hal demikian menjadi penting? Karena melalui hukum tersebut kita tahu
bahwa benda kecil seperti tiang sekalipun dapat memiliki tekanan yang tinggi. Misalnya
bagaimana alat pengangkat mobil di tempat pencucian mobil dapat mengangkat mobil
hanya dengan udara atau minyak saja.
Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama
besar, termasuk ke luas penampang. Secara matematis diperoleh persamaan pada
dongkrak hidrolik sebagai berikut.
Pompa hidrolik menerapkan prinsip dari Hukum Pascal. Pada pompa hidrolik terdapat
dua luas penampang yang berbeda, yaitu luas penampang kecil (A1 ) dan luas
penampang besar (A2 ). Tekanan p (10 N/cm2 ) akan diteruskan menuju luas penampang
besar (A2 ) misalnya 100 cm2.
Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan memberikan gaya 10 N
pada luas penampang kecil mampu menghasilkan gaya 1.000 N pada luas penampang
besar. Berdasarkan prinsip inilah pompa hidrolik tersebut mampu mengangkat mobil
yang cukup berat dan jauh lebih besar dari penampangnya.
Penerapan Tekanan Zat Cair dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebenarnya ada banyak sekali contoh dari tekanan Zat Cair yang biasa kita
temui di kehidupan sehari-hari. Namun, kerap kali kita tidak menyadari bahwa kejadian
tersebut merupakan contoh dari tekanan Zat Cair. Berikut ini beberapa contohnya agar
kita makin memahami mengenai materi tekanan zat cair diam ini:
1. Ketika kita menyelam di laut atau kolam, maka kita akan merasakan tekanan
hidrostatis yang semakin besar jika kita menyelam semakin dalam.
2. Dasar bendungan pada bagian bawah akan semakin tebal guna menahan tekanan
zat cair yang semakin ke bawah semakin besar.
3. Dalam pemasangan infus, semakin tinggi posisi botol infus, maka akan semakin
besar tekanan yang terjadi. Hal ini membuat cairan infus dapat lebih mudah
masuk ke aliran darah.
4. Air mengalir pada lubang kran
5. Styrofoam terapung di atas air
6. Kapal tenggelam di atas air
7. Ikan berenang di dalam air
8. Kran bocor karena tekanan air yang besar
3. Kapilaritas Batang
Kapilaritas batas ini seperti yang terjadi pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki
bentuk yang hampir menyerupai sedotan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah
satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan
lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler.
Batang tanaman juga dapat diibaratkan seperti pipa yang memiliki diameter yang
sangat kecil. Ketika batang tersebut lebih tinggi dari air yang berada di sekitar batang
sekalipun, air akan berusaha mengisi “pipa” kecil batang tersebut.
Air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang juga dipengaruhi oleh adanya gaya
kohesi dan adhesi.
1. Gaya Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan
dengan molekul lain yang sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk
ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh.
2. Gaya Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan
molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara
satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya
di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun juga disebabkan
oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Pada daun,
air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan
air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada
bagian xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.