Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN MATERI

TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA

gambar 1. orang berjalan di sawah

Gambar di atas menunjukkan bagaimana ketika orang berjalan di sawah yang berlumpur dan
struktur tanahnya lembek, terlihat sebagian kaki orang tersebut terbenam di dalam tanah yang
dapat dilihat jejak kedalamannya. Hal ini dikarenakan berat badan orang yang memberikan
tekanan pada tanah sehingga sebagian kakinya terbenam. Konsep tekanan ini banyak sekali kita
temui dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita baik tekanan pada zat pada, zat cair, atau zat
gas. Selain contoh di atas, beberapa contoh konsep tekanan antara lain: paku yang dibuat lancip
di ujungnya, pensil yang lancip lebih mudah di gunakan daripada pensil yang tumpul. Kapal yang
terbuat dari besi dapat terapung di laut, dll. Agar lebih memahami tentang konsep tekanan, mari
kita ikuti penjelasan di bawah ini.

Tekanan pada zat padat


Telah disebutkan di atas, bahwa ketika orang berdiri di atas tanah sawah yang berlumpur dan
lembek maka sebagian kakinya akan tenggelam karena mendapat tekanan dari tubuh orang
tersebut, sekarang bagaimana jika orang tersebut berdiri dengan menggunakan satu kaki? Atau
orang tersebut duduk di atas tanah? Apakah sebagian tubuhnya tetap terbenam ke tanah?,
Bagaimana pula jika saat berdiri di atas sawah ia sedang membawa sekarung pupuk?. Berbagai
perubahan yang dilakukan oleh orang tersebut tentu akan memberikan dampak terhadap bagian
tubuh yang tenggelam ke lumpur atau tanah sawah.
Ketika orang tersebut berdiri satu kaki, maka bagian tubuh yang tenggelam ke dasar tanah akan
lebih banyak (ditandai jejak kakinya semakin dalam), akan tetapi ketika ia mengubah posisinya
menjadi duduk maka bagian tubuh yang tenggelam akan lebih sedikit (ditandai jejaknya semakin
dangkal). Hal ini mengindikasikan bahwa tekanan dipengaruhi oleh luas bidang tekannya (bagian
bawah yang bersentuhan langsung dengan tanah). Begitu pula saat orang tersebut berdiri sambil
mengangkat sekarung pupuk, tentunya jejak yang ditinggalkan akan semakin dalam daripada
saat berdiri tidak membawa sekarung pupuk karena ketika membawa pupuk beratnya bertambah
(berat orang + berat pupuk) atau dengan kata lain gaya yang bekerja betambahBerdasarkan
uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa tekanan dipengaruhi oleh gaya berat dan lua s
permukaan atau bidangnya, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
2
P : tekanan (Pa atau N/m )
F : gaya (N)
2
A : luas bidang tekan (m )

Tips:
Gaya yang dimaksudkan disini bisa berupa gaya tekan yang dilakukan oleh orang atau gaya
berat dari suatu benda. Gaya berat adalah yang timbul karena adanya gaya tarik bumi secara
matematis dapat ditulis w = m . g
Persamaan matematis di atas menunjukkan bahwa:

 Tekanan berbanding lurus dengan gaya

artinya ketika gaya yang bekerja semakin besar, maka tekanannya juga semakin besar
dan ketika gaya yang bekerja semakin kecil, maka tekanannya juga semakin kecil.

 Tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan

Artinya semakin besar luas permukaan atau bidang tekannya maka tekanannya semakin
kecil dan ketika luas permukaan semakin kecil maka tekanannya semakin besar.
Dengan memahami persamaan matematis di atas, tentunya kita dapat mengetahui agar tidak
mudah tenggelam atau terjebak di lumpur kita harus menggunakan alas kaki yang luas agar
tekanannya sempit. Alasan ini pula yang menjelaskan kenapa menulis menggunakan pensil
runcing lebih enak daripada pensil tumpul.

Satuan tekanan

Tekanan 1 atm digunakan sebagai standart untuk tekanan udara luar (p 0) yakni tekanan udara
ketika di atas permukaan air laut. Dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :

Contoh Soal :

1. Balok yang bermassa 720 gram yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi berturut-turut
adalah : 8 cm, 6 cm dan 2 cm, seperti pada gambar :

Jika balok tersebut diletakkan di atas lantai, tentukan tekanan terbesar dan terkecil yang dapat
diberikan balok ke lantai ! (g = 10 m/s 2)
Pembahasan :
Berdasarkan soal dapat diketahui
m = 720 gram = 0,72 kg
g = 10 m/s2
p = 8 cm
l = 6 cm
t = 2 cm
tekanan terbesar dan terkecil ...?
gaya yang digunakan untuk menekan lantai adalah gaya berat yang besarnya dapat ditentukan
sebagai berikut
w=m.g
w = 0,72 . 10
w = 7,2 N
tekanan terbesar yang dapat diberikan balok
tekanan terbesar diterima lantai jika luas permukaannya kecil. Luas permukaan kecil yang
dimaksudkan adalah luas alas yang bersentuhan dengan lantai yakni antara lebar dan tinggi
balok. Dapat diilustrasikan sebagai berikut
luas permukaan (alas) = 12 cm2 = 0,0012 m2
Sehingga tekanannya adalah

tekanan terkecil yang dapat diberikan balok


tekanan terkecil diterima lantai jika luas permukaannya besar. Luas permukaan besar yang
dimaksudkan adalah luas alas yang bersentuhan dengan lantai yakni antara panjang dan lebar
balok. Dapat diilustrasikan sebagai berikut

luas permukaan (alas) = 48 cm2 = 0,0048 m2


Sehingga tekanannya adalah
Tekanan pada zat cair
Selain pada zat pada tekanan juga terjadi pada zat cair, ada sedikit perbedaan dengan zat padat
jika pada zat padat tekanan hanya dipengaruhi oleh gaya dan luas penampang tidak demikian
pada zat cair. Selain itu, pada zat cair bentuk tekanan dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.
Beberapa konsep tentang tekanan pada zat cair antara lain, tekanan hidrostatis, bejana
berhubungan, kapilaritas, hukum Pascal, dan hukum Archimedes. Berikut penjelasannya

Tekanan hidrostatis

Sesuai dengan namanya hidro berarti “air” dan statis berarti “diam” sehingga tekanan hidrostatis
dapat diartikan sebagai tekanan yang terjadi pada air yang diam.
Perhatikan gambar berikut :

gambar 2. orang menyelam

Perhatikan gambar 2 di atas, orang yang menyelam memakai pakaian khusus yang berfungsi
untuk menahan tekanan air laut kepada tubuhnya. Semakin dalam orang tersebut menyelam
maka semakin besar tekanan yang akan di terima tubuhnya. Selain itu, ia juga menggunakan
penutup telinga agar gendang telinganya tidak rusak terkena tekanan air laut. Hal ini
menunjukkan bahwa tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh kedalaman benda tersebut, untuk lebih
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan ini perhatikan gambar berikut.

Gambar 3. Benda yang terletak pada kedalaman h pada suatu zat cair
Benda yang berada pada kedalaman “h" pada suatu fluida seperti pada gambar, akan mendapat gaya berat dari fluida di
atasnya ( kotak biru ) tekanan ini disebut takana hidrostatis, sehingga persamaannya tekanannya akan menjadi rumus :

Keterangan :
Ph : tekanan hidrostatis (Pa atau N.m-2)
ρ : massa jenis zat cair (kg.m-3)
g : percepatan gravitasi (m.s-2)
h : kedalaman (m)
Tekanan hidrostatis sebanding dengan massa jenis zat cair, percepatan gravitasi, dan
kedalaman. Sehingga terlihat bahwa semakin dalam (semakin jauh jarak dari permukaan) maka
semakin besar tekanan hidrostatis.
Tekanan total atau juga disebut tekanan absolut yang diterima benda tersebut adalah :

Ingatlah:
Konsep kedalaman dan ketinggian
Sering kali siswa kesulitan untuk membedakan antara kedalaman dan ketinggian. Kedalaman
adalah jarak yang diukur pada suatu titik dalam fluida dari permukaan zat cair, sedangkan
ketinggian adalah jarak yang diukur pada suatu titik dalam fluida dari dasar. Agar lebih
memahaminya perhatikan gambar berikut.

Gambar 4. Perbedaan kedalaman dan ketinggian

Keterangan gambar :
h1 : kedalaman (m)
h2 : ketinggian (m)

konsep tekanan hidrostatis ini digunakan untuk membangun bangunan-bangunan yang sebagian
terletak di bawah air, seperti membangun beton pembatas tepi sungai atau bendungan. Ketika
membangun bendungan bagian bawah bendungan akan dibuat lebih tebal dari pada bagian atas,
hal ini bertujuan agar dasar bendungan mampu menahan tekanan air yang besar. Desain
bendungan dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 5. Konstruksi bendungan

Contoh soal
1. Seorang penyelam dengan kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m 3, jika konstanta
gravitasi pada tempat tersebut adalah 10 N/kg. Tentukan besar tekanan hidrostatis yang diterima
penyelam tersebut !
Pembahasan :
Berdasarkan soal dapat diketahui
h:3m
g : 10 N/kg
ρ : 1000 kg/m3
P ... ?
Jawab:
P=ρ.g.h
P = 1.000 x 10 x 3
P = 30.000 N/m2
Perhatikan gambar berikut :

Apabila ikan berada dalam akuarium seperti terlihat pada gambar maka tekanan yang dialami
oleh ikan adalah ....
Pembahasan :
ρ = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
h = (60 – 40) = 20 cm = 0,2 m
(ingat kedalaman di ukur dari permukaan)
P ... ?
Jawab:
P=ρ.g.h
P = 1000 x 10 x 0,2
P = 2000 N/m2

Bejana Berhubungan

Gambar 6. Tukang bangunan menggunakan waterpass

Gambar di atas, menunjukkan seorang tukang sedang menggunakan waterpass untuk mengukur
ketinggian dua bagian agar memiliki ketinggian yang sama. Waterpass pada dasarnya
menggunakan salah satu sifat dari zat cair adalah memiliki bentuk yang berubah-ubah sesuai
dengan wadahnya dan permukaannya selalu datar jika zat cair tersebut diam, selain i tu bentuk
waterpass yang berbentuk U juga menggunakan konsep bejana berhubungan.

Gambar 7 di atas memperlihatkan ketika bejana berhubungan diisi oleh air, tampak permukaan
air membentuk satu garis lurus dengan ketinggian yang sama, hal ini sesuai dengan hukum
bejana berhubungan yakni sebagai berikut:

“jika bejana berhubungan diisi oleh zat cair yang sama, dalam keadaan seimbang permukaan zat
cair dalam bejana-bejana itu terletak pada satu bidang datar”
Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika.

1. Tekanan di atas bejana tidak sama (salah satu bejana di tutup)


2. Diisi dua jenis atau lebih zat cair
3. Digoyang-goyangkan
4. Salah satu bejana merupakan pipa kapiler

Hukum Pascal

Gambar 8. Sistem hidrolik

Perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini, manusia banyak menciptakan alat-alat
baru yang lebih efisien salah satunya adalah peralatan yang menggunakan prinsip hidrolik
seperti yang terlihat pada gambar 8 di atas. Prinsip hidrolik memberikan keuntungan yang lebih
besar karena dengan gaya gesek pada alat ini sangat kecil (hampir tidak ada) sehingga hampir
tidak ada energi yang terbuang percuma.
Prinsip kerja sistem hidrolik pada dasarnya dikembangkan dari konsep hukum Pascal. Hukum
Pascal pertama kali dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623 – 1662) seorang fisikawan Perancis
pada tahun 1653 yang berbunyi

“tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dan
sama besar”

Secara matematis dapat ditulis

P1 = P2

Keterangan :
F1 : gaya pada bidang 1
F2 : gaya pada bidang 2
A1 : luas permukaan bidang 1
A2 : luas permukaan bidang 2
Berdasarkan persamaan di atas, dapat kita ketahui bahwa semakin besar luas penampang,
maka gaya yang dihasilkan akan semakin besar. Sifat ini banyak dimanfaatkan untuk prinsip
kerja alat hidrolik karena akan sangat menguntungkan apabila memberikan gaya yang kecil
dapat menghasilkan gaya yang besar dengan mengubah luas penampangnya. Contoh yang
penggunaan hukum Pascal ini adalah alat yang digunakan untuk mengangkat mobil seperti
gambar berikut :
Gambar 9. Aplikasi hukum Pascal untuk alat pengangkat mobil
(sumber : Fundamentals of Physics)
Pada gambar 9 di atas, besarnya F 1 akan lebih kecil daripada berat mobil F 2 yang dikarenakan
luas penampang 1 lebih kecil daripada luas penampang 2. Penerapan lain dari hukum pascal
adalah dongkrak hidrolik, rem hidrolik, pintu bus hidrolik, dll.

Contoh soal
2
1. sebuah dongkrak hidrolik dengan luas penghisap kecil A 1 = 10 cm dan luas penghisap besar
60 cm2 digunakan untuk mengangkat beban 6.000 N. berapa gaya tekan yang harus diberikan
pada penghisap kecil supaya beban tersebut terangkat?
pembahasan:
Berdasarkan soal dapat diketahui
A1 = 10 cm2
A2 = 60 cm2
F2 = 6000 N
F1 ... ?
Jawab:

Jadi untuk mengangkat benda yang beratnya 6000 N dengan menggunakan prinsip hukum
pascal ukup mengeluarkan gaya sebesar 1000 N.
Jurus Jitu: Untuk menyelesaikan soal tipe perbandingan seperti hukum pascal seperti ini,
satuan yang digunakan tidak harus dijadikan satuan SI cukup disamakan satuannya (dalam hal
ini satuan yang digunakan sama-sama cm2 tidak diubah menjadi m2)
2. Perhatikan gambar berikut :
Penampang A memiliki diameter 2 cm sedangkan penampang B memiliki diameter 12 cm. Jika
pada piston A di berikan gaya sebesar 10 N. tentukan berat beban maksimal yang mampu
diangkat pada piston B !

pembahasan:
Berdasarkan soal dapat diketahui
FA = 10 N
dA = 2 cm
dB = 6 cm
FB ... ?
Jawab
Perhatikan bentuk permukaan piston adalah lingkaran sehingga luas piston dapat ditentukan
dengan persamaan
A = ¼ π d2
Maka persamaan hukum pascal dapat ditulis sebagai berikut!

Hukum Archimedes
Pernahkah kalian merasakan ketika mengangkat benda di dalam zat cair terasa lebih ringan
daripada ketika mengangkat benda tersebut di udara? atau mengapa menimbang berat benda di
dalam zat cair akan lebih ringan daripada ketika benda ditimbang di udara seperti gambar di
bawah ini.

Gambar 10. (a) menimbang udara dalam zat cair, (b) menimbang benda di udara

Fenomena ini pertama kali di teliti oleh Archimedes (287 – 212 SM) seorang ilmuwan dari Yunani
ketika ia dimintai raja Hieron II untuk membuktikan mahkota raja terbuat dari emas murni atau
tidak. Untuk membuktikan mahkota raja terbuat dari emas asli atau tidak ia kemudian
mengemukakan sebuah teori yang disebut dengan hukum Archimedes yakni

“setiap benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam suatu zat cair, maka benda
tersebut akan mendapatkan gaya tekan ke atas (gaya apung) yang besarnya sama dengan berat
zat cair yang dipindahkan”
Untuk memahami lebih lanjut hukum archimides, perhatikan gambar berikut :

Gambar 11. Proses ketika sebuah benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair
(sumber : Holt physics)

Gambar 11a menunjukkan sebuah benda yang digantung di atas bejana berisi air dengan
sebuah wadah kosong di letakkan di samping kanannya, Ketika benda tersebut mulai dicelupkan
sebagian ke dalam suatu zat cair (gambar 11b) maka zat cair yang tumpah sedikit dan semakin
banyak air yang tumpah ketika benda tersebut tercelup seluruhnya ke dalam zat cair (gambar
11c). Jika air pada wadah (d) di ambil kemudian ditimbang maka berat zat cair tersebut akan
sama dengan selisih berat benda ketika di udara dan di dalam zat cair (perhatikan lagi gambar
10) . Berat zat cair yang dipindahkan ini disebut dengan gaya tekan ke atas (gaya apung).
Secara matematis di tulis
FA = wf (berat fluida yang dipindahkan)
FA = mf . g
FA = ρf . Vf . g

Ingatlah
Volume zat cair pada persamaan di atas, bergantung pada volume benda yang tercelup ke
dalam zat cair semakin banyak bagian yang tercelup maka semakin banyak volume air yang
tumpah.

Keterangan :
FA : gaya apung (N)
ρf : massa jenis zat cair (kg.m-3)
Vt : volume benda yang tercelup di dalam air (m3)
g : percepatan gravitasi (m.s-2)
Berat benda dalam zat cair atau berat semu benda dapat ditentukan juga yakni

Keterangan :
ws : berat semu benda (ketika dalam zat cair)
wu : berat benda ketika di udara (berat asli benda)
FA : gaya apung
Berdasarkan persamaan di atas, maka berat benda di dalam zat cair (ws ) selalu lebih kecil
daripada berat benda di udara (wu) karena ketika benda di dalam zat cair terdapat gaya ke atas
sehingga menyebabkan beratnya seakan-akan berkurang. Hal ini yang membuat benda terasa
lebih ringan ketika berada di dalam zat cair.
Salah satu fenomena terkait dengan hukum Archimedes ini adalah keadaan benda ketika
terapung, melayang, maupun tenggelam. Perhatikan gambar berikut :

Gambar 12. (a) terapung, (b) melayang, (c) tenggelam


Terdapat beberapa ciri-ciri ketika benda terapung, atau tenggelam yang dituliskan dalam tabel
berikut

Tabel

Terapung Melayang Tenggelam


Posisi benda
Semua bagian berada di Semua bagian berada
Sebagian di atas
dalam zat cair tetapi di dalam zat cair dan
permukaan, sebagian
tidak menyentuh dasar menyentuh dasar
di dalam zat cair
wadah wadah
Massa jenis
Massa jenis benda Massa jenis benda
Massa jenis benda lebih
lebih kecil daripada lebih besar daripada
kecil sama dengan massa
massa jenis zat cair massa jenis zat cair
jenis zat cair (ρb = ρf)
(ρb < ρf) (ρb > ρf)
Gaya
FA = w FA = w FA < w

Ingatlah !
Pada zat suatu benda dalam keadaan terapung, bagian yang berada di atas permukaan akan
berbanding terbalik dengan massa jenis benda tersebut. Semakin kecil massa jenis benda maka
bagian yang berada di atas permukaan akan semakin besar (benda semakin terapung)
Beberapa penerapan hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari antara lain: kapal yang
terbuat dari besi dapat terapung di atas laut, kapal selam dapat diatur agar bisa terapung,
melayang, dan tenggelam, balon udara yang dapat terbang di angkasa, hidrometer, dll.
Contoh soal
1. sebuah bola pejal ditimbang di udara beratnya 50 N. ketika bola tersebut ditimbang di dalam
air, beratnya menjadi 45 N. berapa gaya ke atas yang diterima benda tersebut dan volume benda
pejal tersebut!

pembahasan:
Berdasarkan soal dapat diketahui
wU = 50 N (berat benda di udara)
wS = 45 N (berat semu benda)
3 3
ρair = 1000 kg/m (jika tidak diketahui di soal massa jenis air adalah 1000 kg/m )
menentukan gaya ke atas yang dialami benda (F A)
FA = wU – wS
FA = 50 – 45
FA = 5 N
menentukan volume benda (V t)
karena benda semua tercelup di dalam air (ditimbang di dalam air) maka volume benda
tercelupnya sama dengan volume total benda (V t = Vtot)
FA = ρf . g . Vt
5 = 1000 . 10 . V tot
0,0005 m3 = Vtot
3
2. benda yang bervolume 10 m beratmya ketika diukur di udara sebesar 10.000 N. benda
tersebut dicelupkan ke dalam zat cair yang massa jenisnya 1000 kg/m 3. Jika 1/5 bagian benda
tercelup ke dalam air. Tentukan besar gaya ke atas dan massa jenis benda tersebut!
pembahasan:
Berdasarkan soal dapat diketahui
w = 10.000 N
3 3
Vtot = 10 m ρair = 1000 kg/m Vt = 1/5 . Vtot
Vt = 1/5 . 10 = 2 m3 FA dan ρB ... ?
Menentukan gaya ke atas (F A)
FA = ρf . g . Vt
FA = 1000 . 10 . 2
FA = 20.000 N
Menentukan massa jenis benda (ρB)
Karena benda dalam posisi terapung maka
w = FA (w = berat benda di udara)
m . g = ρf . g . V t (m = ρB . Vtot)
ρB . Vtot = ρf . Vt (kedua ruas dibagi dengan g)
ρB . 10 = 1000 . 2
3
ρB = 200 kg/m

Tekanan pada zat gas (udara)


saat kalian pergi ke daerah pegunungan pernahkah telinga kalian tiba-tiba terasa mendengung?
Suara di sekitar kita menjadi tidak begitu jelas. Hal tersebut dapat terjadi karena terjadi
perubahan tekanan di dalam telinga dengan di luar telinga secara tiba-tiba. Di daerah
pegunungan tekanan udara lebih kecil daripada di daerah dataran rendah, sehingga ketika kita
melakukan perjalanan dengan tiba-tiba ke daerah pegunungan tekanan yang diterima gendang
telinga menjadi lebih kecil daripada tekanan di bagian dalam telinga sehingga terjadi dengungan
pada telinga, akan tetapi hanya berlangsung beberapa saat sampai tubuh kita mampu
beradaptasi.
Berdasarkan uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa pada udara atau zat gas juga terdapat
tekanan. Sedikit berbeda dengan tekanan pada zat pada dan zat cair, pada tekanan zat gas kita
akan mempelajari bagaimana tekanan udara saat berada di ruang terbuka (seperti pegunungan,
pantai, dataran renda) dan tekanan udara saat berada di dalam ruang tertutp (seperti tekanan
pada bola, tekanan pada roda sepeda, tekanan pada balon)

Tekanan zat gas pada ruang terbuka

Kita hidup di ruang terbuka yang diselimuti oleh udara di sekitar kita yang sebenarnya
memberikan tekanan terhadap tubuh kita. Tekanan udara standart disebut dengan tekanan
atmosfer (atm) yang diukur di atas permukaan air laut dengan percobaan yang dilakukan oleh
Evangelista Torricelli seorang fisikawan asal Italia pada tahun 1643 menggunakan barometer air
raksa (barometer = alat pengukur tekanan) yang digambarkan sebagai berikut

Gambar 13. Barometer air raksa

Gambar 13 merupakan seperangkat barometer air raksa yang digunakan oleh Torricelli untuk
menyelidiki tekanan di permukaan air laut. Ia menggunakan air raksa (Hg) sebagai zat cairnya,
ketika barometer tersebut diletakkan di permukaan laut ternyata tinggi air raksa sebesar 76 cm.
nilai ini kemudian yang pada sebagai tekanan atmosfer atau tekanan udara luar (P 0) dimana
Lihat kembali satuan tekanan di atas untuk mengkonversi menjadi bentuk satuan tekanan yang
lain. Selanjutnya ketika barometer dibawa ke tempat yang lebih tinggi ternyata ketinggian air
raksa juga turun hal ini hal ini menunjukkan semakin tinggi tempatnya maka tekanan udaranya
akan semakin kecil, dimana Setiap kenaikan 100 m tinggi air raksanya turun 1 cm atau
tekanannya turun sebesar 1 cmHg. misalkan sebuah kota A terletak 200 m di atas permukaan air
laut, maka kita dapat menentukan tekanan udara di kota A tersebut dengan cara mengurangi
tekanan atmosfer di permukaan air laut dengan perubahan ketinggiannya.
P = 76 – 2
(ingat setiap kenaikan 100 m tekanannya turun 1 cmHg, jadi kalau kenaikan ketinggiannya 200
m, maka tekanannya turun 2 cmHg)
P = 74 cmHg

Tekanan zat gas pada ruang tertutup

Tekanan gas pada ruang tertutup biasa kita lihat saat kita akan memompa bola, bola yang
awalnya kempes ketika di pompa akan mengembang menjadi lebih besar, pada saat memompa
itu sebenarnya menggunakan prinsip hukum Boyle yakni sebagai berikut

“hasil kali antara tekanan dan volume gas pada ruang tertutup adalah tetap, asalkan tidak terjadi
perubahan suhu”

Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :

Keterangan :
P1 = Tekanan gas mula – mula (atm)
P2 = Tekanan gas setelah di ubah (atm)
V1 = Volume gas mula-mula (m3)
V2 = Volume gas setelah di ubah (m3)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai