Anda di halaman 1dari 69

BAB 7

TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA


DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

Tekanan sangat berhubungan dengan gaya dan luas permukaan benda. Gaya adalah tarikan atau
dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan kecepatan benda.

A. Tekanan Zat Padat

Sobat pintar, ketika kamu mendorong uang logam di atas plastisin, berarti kamu telah
memberikan gaya pada uang logam. Besarnya tekanan yang dihasilkan uang logam pada
plastisin tergantung pada besarnya dorongan (gaya) yang kamu berikan dan luas
permukaan pijakan atau luas bidang tekannya. Konsep tekanan sama dengan
penyebaran gaya pada luas suatu permukaan. Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada
suatu benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar.

Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil.
Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.

Keterangan:
p = Tekanan (N/m2 yang disebut juga satuan pascal (Pa)
F = Gaya (newton)
A = Luas bidang (m2)

Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh besarnya gaya dan luas bidang,
sekarang kamu tentunya dapat menjelaskan alasan ketika kamu berjalan di tanah berlumpur
dengan menggunakan sepatu boot, kamu akan lebih mudah berjalan dan tidak mudah
terjebak masuk ke dalam lumpur dibandingkan dengan menggunakan sepatu dengan
pijakan yang sempit. Kamu juga dapat memahami alasan angsa lebih mudah mencari
makanan di tempat yang berlumpur daripada ayam.

B. Tekanan Zat Cair

1. Tekanan hidrostatis adalah kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair
mempengaruhi tekanan yang dihasilkan oleh zat cair. Semakin dalam zat cair,
semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Semakin besar massa jenis zat cair,
semakin besar pula tekanan yang dihasilkan.

1
Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (W) yang berada diatas benda,
sehingga :

Karena berat (W) = m × g


m=ρ×V
V=h×A

Maka atau

dengan : P = tekanan (N/m2)


m = massa benda (kg)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)g =
percepatan gravitasi (m/s2) h =
tinggi zat cair (m)
V = volume (m3)

Tekanan hidrostatis penting dalam merancang struktur bangunan penampungan


air seperti pembangunan bendungan untuk PLTA. Para arsitek kapal selam
memperhitungkan tekanan hidrostatis air laut agar kapal selam mampu menyelam ke
dasar laut dengan kedalaman ratusan meter tanpa mengalami kebocoran atau
kerusakan akibat tekanan hidrostatis.

Berikut struktur bendungan :

2
Ketika suatu benda dimasukkan dalam air, beratnya seperti berkurang. Ini
disebabkan oleh gaya apung (Fa) yang mendorong benda keatas atau berlawanan
dengan arah berat benda. Secara sistematis, dapat dituliskan :

Fa = Wbu – Wba

Sehingga,
Wba = Wbu – Fa

dengan : Fa = gaya apung (N)


Wba = berat benda di air (N) Wbu =
berat benda di udara (N)

Berikut gaya pada batu yang tenggelam :

2. Hukum Archimedes : jika benda dicelupkan kedalam zat cair, maka bendaitu akan
mendapat gaya keatas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak oleh benda
tersebut.

Menurut Archimedes, benda lebih ringan bila diukur dalam air daripada diukur
diudara, karena di dalam air benda mendapat gaya keatas. Ketika di udara, benda
memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak
atau dipindahkan benda adalah :

Wcp = mcp × g dan mcp = ρcp × Vcp

Sehingga berat air yang didesak oleh benda adalah :

Wcp = ρc × g × Vcp
Berarti, menurut Archimedes, besar gaya keatas adalah :
Fa = ρc × g × Vcp

3
dengan : Fa = gaya apung (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Vcp = volume zat cair yang dipindahkan (m3)

Hukum Archimedes digunakan sebagai pembuatan dasar kapal laut dan kapal
selam. Suatu benda dapat terapung atau tenggelam tergantung pada besarnya gaya
berat (w) dan gaya apung (Fa). Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya
berat maka benda akan terapung. Jika gaya apung lebih kecil daripada gaya berat
maka benda akan tenggelam.

Jika gaya apung maksimum sama dengan gaya berat maka benda akan
melayang. Gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada
dibawah permukaan zat cair.Kapal laut dapat terapung karena ketika diletakkan
secara tegak di lautan, kapal laut dapat memindahkan banyak air laut, sehingga
kapal laut mendapat gaya keatas yang sama besar dengan berat kapal laut. Berikut
struktur kapal laut di air :

Kapal selam dapat terapung, melayang dan tenggelam di laut karena berat kapal
selam dapat diperbesar dengan cara memasukkan air kedalam badan kapal dan dapat
diperkecil dengan cara mengeluarkan air dari badan kapal. Ketika kapal selam akan
tenggelam, air laut dimasukkan ke penampungan badan kapal.Berat kapal selam
menjadi lebih besar daripada gaya keatas sehingga kapal selam tenggelam. Agar
tidak tenggelam terus, air dalam badan kapal dikeluarkan dari penampungan
sehingga berat kapal selam sama dengan gaya keatas dan kapal selam melayang
dalam air.

Saat kapal selam akan mengapung, air di penampungan badan kapal


dikeluarkan sehingga volume kapal selam menjadi lebih kecil dari gaya keatas dan
kapal selam dapat mengapung. Berikut mekanisme keluar masuknya air di badan
kapal selam :

4
3. Hukum Pascal : tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Penerapan dari hukum Pascal yaitu
pompa hidrolik. Berikut model pompa hidrolik :

Jika penampang luas A1 diberi gaya dorong F1 maka tekanan yangdihasilkan


adalah :

Menurut hukum pascal, tekanan diteruskan ke segala arah dengan sama besar,
termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2 dengan
tekanan :

Secara sistematis, diperoleh persamaan pompa hidrolik yaitu :

atau

dengan :
P = tekanan (Pa)
F1 dan F2 = gaya yang diberikan (N)A1
dan A2 = luas penampang (m2)

Contoh soal : luas penampang kecil (A1) besarnya 1 cm2 akan diberi gaya kecil (F1)
sebesar 10 N sehingga menghasilkan tekanan (P) sebesar 10 N/cm2. Kemudian
tekanan tersebut diteruskan ke luas penampang besar (A2) besarnya 100 cm2. Berapa
gaya yang dihasilkan pada luas penampang (A2)?

Jawab :

5
Jadi, dengan memberikan gaya pada luas penampang kecil (A1) mampu
menghasilkan gaya 1000 N pada luas penampang besar (A2). Berdasarkan prinsip
inilah sehingga pompa hidrolik dapat mengangkat mobil ataupun motor.

C. Tekanan Gas

Ketika air dalam enlemeyer ditutup dengan balon karet kemudian dipanaskan akan
membuat balon karet mengembang. Ini terjadi karena partikel gas dalam enlemeyer
menerima kalor dari pemanasan, akibatnya gerakan partikel gas dalam enlemeyer semakin
cepat dan terjadilah pemuaian sehingga tekanannya besar. Tekanan dalam enlemeyer
diteruskan sama besar menuju balon, sehingga tekanan didalam balon lebih besar daripada
tekanan gas diluar balon yang mengakibatkan balon mengembang. Berikut ilustrasi balon

karet dan air dalam enlemeyer :

a. : balon karet dan air dingin dalam enlemeyer


b. : balon karet dan elemeyer berisi air panas

Ketika enlemeyer berisi air panas ditutup dengan balon karet kemudian dimasukkan
dalam air dingin maka balon karet tertekan kedalam enlemeyer. Ini disebabkan
partikel gas dalam enlemeyer dirambatkan menuju air dingin. Gerak partikel
semakin lambat dan terjadi penyusutan. Penyusutan menyebabkan tekanan gas
dalam enlemeyer lebih rendah daripada diluar.
6
Balon udara dapat terbang karena massa jenis balon udara lebih rendah daripada
massa jenis udara disekitarnya. Massa jenis balon dikendalikan oleh pilot
perubahan temperatur pada udara dalam balon denganmenggunakan pembakar
dibawah lubang balon
Ketika bara api memanaskan udara dalam balon, berat balon menjadi lebih kecil
daripada gaya keatas sehingga balon bergerak keatas (udara panas lebih ringan
daripada udara dingin). Jika ingin turun, pemanasan udara dalam balon dikurangi
atau dihentikan sehingga suhu udara dalam balon menurun.

Berikut struktur balon udara :

D. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan

Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup seperti pengangkutan air dan
nutrisi pada tumbuhan; tekanan darah pada sistem peredaran darah manusia; tekanan
gas pada proses pernapasan manusia.
Pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan : pengangkutan air pada tumbuhan terjadi
karena adanya jaringan xilem. Air dari dalam tanah diserap oleh rambut – rambut akar
kemudian masuk ke sel epidermis melalui osmosis. Selanjutnya, air menuju korteks,
endodermis dan perisikel. Kemudian air menuju xilem akar, xilem batang dan xilem
daun.
Berikut ilustrasi pengangkutan air masuk kedalam akar :

7
❏ Air dapat diangkut naik ke daun dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena
adanya daya kapilaritas batang yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi.
Kohesi adalah kecenderungan molekul untuk berikatan dengan molekul lain yang
sejenis. Adhesi adalah kecenderungan molekul untuk berikatan dengan molekul lain
yang tak sejenis.

❏ Dengan gaya adhesi, molekul air berikatan lemah dengan dinding pembuluh. Dengan
gaya kohesi, molekul air berikatan dengan molekul air lainnya. Ini menyebabkan
tarik – menarik antar molekul air di sepanjang pembuluh xilem. Selain itu,
penyebab naiknya air ke daun adalah karena daya hisap daun.

❏ Air dimanfaatkan dalam fotosintesis. Didalam daun, air mengalami penguapan


(transpirasi). Penggunaan air oleh daun akan menyebabkan terjadinya tarikan
terhadap ari dalam xilem sehingga air didalam akar dapat naik ke daun.

❏ Berikut ilustrasi pengangkutan air dari akar menuju daun :

Semua bagian tumbuhan memerlukan nutrisi. Nutrisi tumbuhan berupa gula dan
asam amino hasil fotosintesis yang diedarkan oleh jaringan floem. Pengangkutan
hasil fotosintesis dimulai dari daun (daerah berkonsentrasi gula tinggi) menuju ke
seluruh tubuh (daerah berkonsentrasi gula rendah) dengan bantuan sirkulasi air yang
mengalir melalui xilem dan floem.

8
❏ Berikut ilustrasi pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan

E. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Tekanan pada pembuluh darah berprinsip keja seperti hukum pascal. Ketika jantung
memompa darah, darah mendapat dorongan sehingga dapat mengalir melalui
pembuluh darah kemudian memberi dorongan pada pembuluh darah yang disebut
tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, pembuluh darah harus penuh oleh
darah. Bila kehilangan darah karena kecelakaan atau penyakit, tekanan darah akan
hiang sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel – sel di seluruh tubuh,
akibatnya sel – sel akan mati karena tidak mendapat oksigen dan nutrisi. Tekanan
darah diukur menggunakan alat sphygmomanometer atau tensimeter.

Berikut sphygmomanometer :

9
❏ Tekanan darah diukur dalam pembuluh nadi (arteri) yang terdapat di lengan atas.
Tekanan darah orang normal sekitar 120/80 mmHg. 120 : angka sistol, menunjukkan
tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui
pembuluh arteri.

❏ 80 : angka diastol menunjukkan hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan
darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik – bilik berkontraksi lagi.
Berikut cara pengukuran tekanan darah :

❏ Berdasar hukum pascal : tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Begitu pula tekanan darah pada
aorta, sama dengan tekanan pada arteri atau pembuluhnadi pada lengan atas.

F. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia

Dalam paru – paru, yaitu alveolus terjadi pertukaran gas O 2 dan CO2 secara difusi, yaitu
perpindahan zat terlarut dari daerah berkonsentrasi dan bertekanan parsial tinggi ke daerah
berkonsentrasi dan bertekanan parsial rendah. Setiap menit paru – paru dapat menyerap
sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan CO2 sekitar 200 mL

Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas
tersebut yaitu tekanan O 2 dan CO2 yang terlarut dalam darah. Pada sistem peredaran darah,
darah yang masuk ke paru – paru melalui arteri pulmonalis memiliki parsial O 2 yang lebih
rendah dan parsial CO2 lebih tinggi daripada udara dalam alveoli (alveoli : jamaknya
alveolus).

Ketika darah memasuki kapiler alveoli, CO2 dalam darah berdifusi menuju alveoli dan O2
dalam alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya, pasial O 2 dalam darah naik (banyak
mengandung O2) dan parsial CO2 turun (sedikit mengandung CO2). Selanjutnya, darah
menuju jantung kemudian dipompa ke seluruh tubuh

10
❏ Berikut proses difusi gas pada pernapasan dan peredaran darah :

11
BAB 8
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Makhluk hidup tidak bisa hidup tanpa menghirup udara. Begitupula dengan manusia,
manusia menghirup udara dan mengeluarkan udara juga. Apa fungsi udara bagi
manusia? Apakah semua udara diperlukan manusia? Bagaimana mekanisme
pertukaran gas didalam tubuh manusia? Untuk mengetahui jawabannya, pelajari
ringkasan materi dibawah ini.

A. STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA


Respirasi (pernapasan) adalah proses pertukaran gas yang terjadi didalam tubuh.
Respirasi ada 3 yaitu bernapas, respirasi internal dan respirasi eksternal.

a. Bernapas atau ventilasi paru – paru adalah menghirup udara (inhalasi) dan
menghembuskan udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran udara antara
atmosfer dengan alveolus paru – paru.
b. Respirasi eksternal adalah pertukaran gas antara alveolus dengan darah dalam
kapiler paru – paru, darah dalam kapiler paru – paru mengikat O2 dari alveolus dan
melepas CO2 menuju alveolus.
c. Respirasi internal adalah pertukaran gas antara darah dalam kapiler jaringan
dengan sel – sel atau jaringan tubuh, darah mengikat O2 dan melepas CO2.

Dalam sel tubuh, O2 digunakan dalam reaksi metabolisme yang menghasilkan


energi berupa ATP dan zat sisa berupa CO2. Repirasi metabolisme ini disebut
dengan respirasi seluler. Secara struktural, sistem pernapasan tersusun atas 2
bagian yaitu 1). Sistem pernapasan bagian atas : rongga hidung dan faring 2).
Sistem pernapasan bawah : laring, trakea, bronkus dan paru – paru.
Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas 2 bagian yaitu
1). Zona penghubung : rongga dan saluran yang saling terhubung dari luar dan dari
dalam paru – paru; meliputi : hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus;
fungsinya : menyaring, menghangatkan, melembapkan dan menyalurkan udara
menuju paru – paru.
2). Zona respirasi : tersusun atas alveolus yaitu jaringan dalam paru – paru
berperan dalam pertukaran gas. Sistem respirasi manusia tersusun atas hidung,
faring (tenggorokan), laring (ruang suara), trakea (batang tenggorokan), bronkus,
bronkiolus, alveolus dan paru – paru. Berikut sistem pernapasan manusia :

12
1. ORGAN PERNAPASAN MANUSIA

a. Rongga hidung : organ yang berhubungan langsung dengan dunia luar, terdiri atas
rambut hidung, selaput lendir dan konka. Rambut hidung berfungsi menyaring
debu atau kotoran; selaput lendir berfungsi memerangkap benda asing seperti
debu, bakteri dan virus; konka mengandung kapiler darah berfungsi menyamakan
suhu udara dengan tubuh.
b. Faring : organ pernapasan yang letaknya dibelakang (posterior) rongga hidung
hingga rongga mulut dan diatas (superior) laring; tersusun atas otot rangka yang
dilapisi membran mukosa; kontraksi otot rangka membantu dalam proses menelan
makanan.
c. Faring berfungsi jalur keluar masuknya udara dan makanan, ruang resonansi suara
dan tempat tonsil yang berfungsi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan
benda asing. Berikut bagian – bagian rongga hidung, faring dan laring :

13
d. Laring (ruang suara) : organ pernapasan yang menghubungkan faring dan trakea.
Dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis adalah katup tulang rawan
yang bentuknya seperti daun dilapisi sel epitel, berfungsi menutup laring ketika
menelan makanan atau minuman. Jika ada debu, makanan atau minuman yang
masuk ke laring, terjadi refleks batuk.
e. Udara yang melewati laring menggetarkan pita suara dan menghasilkan gelombang
suara yang dapat diatur untuk menghasilkan bunyi dengan mengatur kolom udara
pada faring, rongga hidung dan mulut. Apabila pita suara tegang akibat tertarik
oleh otot, pita suara bergetar lebih cepat dan menghasilkan nada tinggi.
f. Berkurangnya tegangan pita suara menyebabkan pita suara bergetar lamban dan
menghasilkan nada rendah. Akibat adanya hormon andorgen (hormon kelamin
pria), pita suara pada pria lebih tebal dan lebih panjang sehingga pita suara
bergetar lebih lamban. Berikut struktur pita suara dalam laring :

g. Trakea : saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus; tersusun atas cincin
– cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitel bersilia.
Silia berfungsi menyaring benda asing yang masuk saluran pernapasan.
h. Bronkus : cabang dari trakea, menghubungkan trakea dengan bronkiolus; bronkus
memasuki paru – paru kanan dan paru – paru kiri; tersusun atas tulang rawan yang
bentuknya tidak teratur dan berselang – seling dengan otot polos. Bronkiolus :
cabang bronkus yang berukuran 0,5 – 1 mm.
i. Paru – paru : organ utama pernapasan, mempunyai selaput rangkap 2 (pleura);
pleura berfungsi melindungi paru – paru dari gesekan dalam mengembang dan
mengempis; terdapat alveolus yang tersusun atas satu lapis sel epitel. Paru – paru
dibagi jadi 2 yaitu paru – paru kanan (pulmo dexter) terdiri dari 3 lobus dan kiri
(pulmo sinister) terdiri dari 2 lobus.
j. Alveolus : berupa gelembung – gelembung yang memudahkan pertambahan luas
permukaan untuk proses pertukaran gas; didalam alveolus terjadi pertukaran gas
O2 dengan CO2, luas permukaannya 100 kali luas permukaan tubuh manusia
sehingga penyerapan oksigen lebih efisien.

14
k. Berikut struktur paru – paru :

B. Mekanisme Pernapasan
a. Mekanisme pernapasan ada 2 yaitu 1). Menghirup udara (inhalasi/inspirasi) 2).
Menghembuskan udara (ekhalasi/ekspirasi). Diafragma adalah otot yang yang
terdapat diantara rongga dada dan rongga perut. Berikut mekanisme penapasan
dada dan pernapasan perut :

b. Inspirasi : diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada membesar,
paru – paru mengembang dan udara masuk ke paru – paru. Ekspirasi : diafragma
dan otot dada relaksasi, volume rongga dada kembali normal, paru – paru kembali
normal dan udara keluar dari paru – paru. Sekali pernapasan terdiri 1 kali inspirasi dan
1 kali ekspirasi.
c. Pernapasan dada adalah bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume
rongga dada, pernapasan perut adalah bernapas dengan membesarkan dan
mengecilkan rongga perut

15
C. Frekuensi Pernapasan
a. Frekuensi pernapasan adalah banyaknya jumlah respirasi (inspirasi dan ekspirasi)
setiap menit; dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, posisi tubuh, kegiatan tubuh
dan suhu tubuh. Umur : semakin bertambahnya umur, semakin rendah frekuensi
pernapasannya karena energinya juga semakin sedikit.
b. Jenis kelamin : frekuensi pernapasan laki – laki lebih banyak daripada perempuan
karena banyak beraktivitas, banyak memerlukan energi dan proses metabolisme
lebih tinggi. Suhu tubuh : semakin tinggi suhu tubuh, semakin banyak frekuensi
pernapasannya karena proses metabolisme meningkat dan diperlukan pasokan O2
lebih banyak.
c. Posisi tubuh : ketika berdiri, otot – otot berkontraksi menghasilkan tenaga yang
dibutuhkan untuk tetap tegak berdiri. Ketika duduk atau berbaring, beban berat
tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan
banyak energi dan frekuensi pernapasannya rendah.
d. Aktivitas tubuh : semakin banyak aktivitas tubuh, semakin banyak energi yang
dibutuhkan sehingga membutuhkan semakin banyak oksigen dan frekuensi
pernapasan meningkat.

D. Volume Pernapasan
a. Voloume udara yang digunakan dalam proses pernapasan dikelompokkan menjadi
beberapa macam yaitu volume tidal (500 mL), volume cadangan ekspirasi (1500
mL), volume cadangan inspirasi (1500 mL) dan volume residu (1000 mL).
b. Volume tidal adalah volume udara yang keluar masuk paru – paru saat tubuh
melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal). Volume cadangan ekspirasi
adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal dari paru –
paru setelah melakukan ekspirasi biasa.
c. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara yang masih dapat dimasukkan ke
paru – paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume residu adalah volume udara
yang masih tersisa dalam paru – paru meskipun telah melakukan ekspirasi secara
maksimal.
d. Kapasitas vital paru – paru = total dari volume tidal + volume cadangan ekspirasi +
volume cadangan inspirasi. Kapasitas total paru – paru adalah volume udara yang
dapat ditampung secara maksimal dalam paru – paru. Volume kapasitas total =
volume kapasitas vital paru – paru + volume residu.

16
E. Gangguan pada Sistem Pernapasan dan Upaya Mencegahnya
a. Gangguan pada sistem pernapasan disebut juga Infeksi Saluran Pernapasan Atas
atau akut (ISPA) atau Upper Respiratory Tract Infect (URI) merupakan penyakit
yang diakibatkan adanya infeksi virus, bakteri atau jamur pada sistem pernapasan
bagian atas.
b. Gangguan pada sistem pernapasan atas yaitu Influenza, Tonsilitis, Faringitis,
Laringitis, Rhinitis dan Sinusitis. Infeksi virus, bakteri atau jamur pada sistem
pernapasan bagian bawah atau Lower Respiratory Tract Infect (LRI) meliputi
Pneumonia, Tuberculosis (TBC), Asma, Bronkitis dan Kanker Paru – paru.
c. Influenza : penyakit yang disebabkan oleh virus influenza; gejalanya : demam
dengan >39°C, pilek, bersin – bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot dan rongga
hidung gatal, hidung tersumbat, sulit bernapas; ditularkan melalui udara yaitu
ketika penderita batuk atau bersin – bersin, virus keluar dari mulut dan menyebar
ke udara.
d. Virus influenza juga dapat menular apabila seseorang menyentuh permukaan yang
terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut menyentuh mulut dan mata. Agar
tidak tertular virus, gunakan masker ketika berkendara dan rajin cuci tangan dengan
sebelum makan dan setelah beraktivitas. Berikut struktur virus influenza :

e. Tonsilitis (amandel) : tonsil berfungsi menyaring virus dan bakteri yang masuk
bersama makanan atau udara; jika sistem imun lemah, virus dan bakteri
menginfeksi tonsil menyebabkan tonsilitis; Gejalanya : tonsil meradang, sakit
tenggorokan, batuk, sakit kepala, sakit leher atau telingadan demam.
f. Golongan virus yang menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus,
Influenza virus dan Corona virus. Golongan bakteri yang menyebabkan tonsilitis
yaitu Streptococcus.
g. Faringitis adalah infeksi pada faring yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan faring. Virus yang dapat menyebabkan
faringitis yaitu Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Corona virus.

17
Bakteri yang menyebabkan faringitis yaitu Streptococcus pyogenes.

h. Faringitis merupakan penyebab umum sakit tenggorokan, penderita disertai


dengan tonsilitis. Penanganan faringitis : memberi antibiotik dan antifungi untuk
membunuh bakteri dan jamur, mengonsumsi makanan yang bergizi agar sistem
imun lebih kuat. Berikut faringitis dan struktur bakteri Streptococcus Pyogenes :

(a) : faringitis
(b) : struktur bakteri Streptococcus Pyogenes
i. Pneumonioa : infeksi pada bronkiolus dan alveolus; penyebabnya yaitu infeksi
bakteri, virus, jamur dan parasit. Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae. Pada alveolus penderita terdapat cairan kental yang
mengganggu pertukaran gas. Berikut gambar paru – paru normal dengan
penderita pneumonia :

(a) : paru – paru normal


(b) : penderita pneumonia

j. Gejala pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit dada,
kadang kesulitan bernapas. Pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika
penderita batuk atau bersin. Penanganan pneumonia : diberi antibiotik, obat
18
pembuat saluran napas lebar (bronkodilator), terapi oksigen dan penyedotan
cairan paru – paru.

k. Berikut perbandingan alveolus normal dengan penderita pneumonia :

a. Tuberculosis (TBC) : disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.


Ketika bakteri ini menginfeksi paru – paru, memicu sistem imun untuk bergerak
menuju area yang terinfeksi dan segera memakan bakteri tersebut agar tidak
menyebar luas. Jika sistem imun lemah, bakteri masuk ke sistem peredaran darah
dan limfa untuk menginfeksi organ lain.
b. Berikut struktur paru – paru penderita TBC dan bakteri Mycobacterium
tuberculosis :

19
(a) : paru – paru penderita TBC
(b) : bakteri Mycobacterium tuberculosis

20
c. Gejala TBC : mudah lelah, berat badan menurun drastis, lesu, nafsu makan hilang,
demam, berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada dada dan batuk
berdarah.
d. Asma : kelainan yang menyerang saluran pernapasan; disebabkan faktor lingkungan
seperti masuknya zat pemicu alergi (alergen) yang berupa : asap rokok, debu, bulu
hewan peliharaan dan sebagainya. Masuknya alergen memicu tubuh menghasilkan
senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin yang menyebabkan
penyempitan saluran pernapasan.
e. Berikut kondisi bronkus normal dengan penderita asma :

a. Penyempitan saluran pernapasan membuat penderita kesulitan menghirup


oksigen. Penderita mengalami batuk, napas berbunyi, napas pendek dan sesak
napas. Sehingga penderita asma harus berhati – hati dan menghindari benda yang
dapat memicu asma.
b. Kanker paru – paru : disebabkan pertumbuhan sel – sel yang tidak terkendali (sel
kanker) pada jaringan dalam paru – paru, jika tidak segera ditangani akan
menyebar ke jaringan di sekitar paru – paru. Gejalanya yaitu batuk berdarah, berat
badan menurun drastis, napas pendek dan sakit pada bagian dada.

Sekitar 85% penderita kanker paru – paru disebabkan oleh merokok dalam waktu lama
dan 15% penderita bukan perokok. Penyebab pada penderita bukan perokok yaitu faktor
keturunan dan lingkungan seperti menghirup debu asbes dan udara terpolusi, serta
perokok pasif.

21
BAB 9
SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Manusia menghasilkan zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh seperti urine,
keringat, gas CO2, urea, asam urat dan bilirubin. Zat sisa tersebut harus dikeluarkan
karena apabila menumpuk dalam tubuh menimbulkan penyakit, bahkan kematian.
Lalu, bagaimanakah proses pengeluaran zat sisa tersebut? Berikut ringkasan materi
tentang pengeluaran zat sisa manusia. Yuk, pelajari sama – sama.

a. Ginjal
● Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan
tubuh. Ekskresi diperlukan tubuh agar zat sisa metabolisme tidak meracuni tubuh.
Organ eksresi manusia ada 4 yaitu ginjal, kulit, paru – paru dan hati. Berikut
ilustrasi organ – organ ekskresi :

22
● Ginjal adalah organ ekskresi yang berperan penting karena membuang sisa
metabolisme melalui urine; berfungsi menyaring darah yang mengandung zat sisa
metabolisme dari sel di seluruh tubuh; terletak di kanan dan kiri tulang pinggang;
Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan; berwarna merah karena
mengandung banyak darah.
● Ginjal mempunyai 3 lapisan yaitu lapisan terluar (korteks renalis/kulit ginjal),
bagian tengah ginjal (medula renalis) dan lapisan terdalam terdapat rongga
(rongga ginjal/pelvis renalis). Berikut penampang melintang ginjal :

● Nefron adalah unit utama penyusun ginjal; berperan penting dalam penyaringan
darah; terdiri atas komponen penyaring (badan malpighi) yang dilanjutkan saluran
– saluran (tubulus). Setiap badan malpighi mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. Berikut struktur
badan malpighi :

23
● Medula renalis tersusun atas saluran – saluran yang merupakan kelanjutan dari
badan malpighi dan saluran yang ada di korteks renalis; saluran – saluran tersebut
yaitu tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal dan tubulus kolektivus.
Lengkung henle adalah ginjal yang melengkung pada daerah medula yang
menghubungkan tubulus proksimal dan tubulus distal.
● Pelvis renalis berfungsi menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui
ureter. Tahapan ekskresi ginjal ada 3 yaitu filtrasi, reabsopsi dan augmentasi.
● Filtrasi : adalah tahap pembentukan urine primer. ketika darah masuk ke
glomerulus, tekanan darah tinggi sehingga mendorong air dan zat – zat yang
memiliki ukuran kecil keluar melalui pori – pori kapiler dan menghasilkan filtrat.
Cairan hasil penyaringan disebut filtrat, tersusun atas urobilin, urea, glukosa, asam
amino, air, asam amino, natrium, kalium, kalsium dan klor.
● Selanjutnya, filtrat disimpan sementara di kapsula bowman dan merupakan urine
primer. Darah dan protein tetap di kapiler darah karena tidak dapat menembus
pori – pori glomerulus. Berikut proses filtrasi :

24
● Reabsorpsi : urine masuk ke tubulus proksimal dan terjadi penyerapan kembali
(reabsopsi). Glukosa, asam amino, kalium dan zat – zat yang masihdiperlukan tubuh
diangkut ke dalam sel kemudian ke kapiler darah dalam ginjal. Urea hanya sedikit
yang diserap kembali. Berikut proses reabsorpsi :

● Hasil dari reabsorpsi yaitu urine sekunder yang mengandung air, garam, urea dan
urobilin. Urobilin memberi warna kuning, urea menyebabkan bau pada urine.
Selanjutnya, urine sekunder mengalir melalui lengkung henle menuju tubulus
distal. Di lengkung henle, air dalam urine sekunder juga di reabsorpsi.
● Augmentasi : pada tubulus distal terjadi proses augmentasi yaitu pengeluaran zat –
zat yang tidak diperlukan dalam urine sekunder. Urine sekunder dan zat – zat sisa
inilah disebut urine sesungguhnya. Selanjutnya, urine disalurkan ke pelvis renalis
kemudian keluar ginjal melwati ureter dan menuju kandung kemih untuk disimpan
sementara.

25
● Kandung kemih memiliki dinding elastis, mampu meregang untuk menampung
urine 0,5 L. Urine keluar dari kandung kemih karena adanya tekanan dalam
kandung kemih berupa sinyal yang menunjukkan kandung kemih penuh. Sinyal
tersebut memicu kontraksi otot perut dan otot – oto kandung kemih yang
menyebabkan urine keluar tubuh melalui urethra.
● Berikut sistem pembentukan urine :

b. Kulit
● Kulit berfungsi membentuk dan mengeluarkan keringat; melindungi jaringan
dibawahnya dari kerusakan karena gesekan, penyinaran, kuman penyakit, zat kimia
berbahaya; mengurangi kehilangan air, menjaga suhu tubuh dan menerima
rangsang dari luar. Keringat berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme dan
menjaga suhu tubuh.
● Kulit terdiri dari 2 lapisan utama yaitu kulit ari (epidermis) dan kulit janggat
(dermis). Berikut struktur kulit :

26
● Epidermis adalah lapisan kulit paling luar; tersusun atas sel – sel epitel yang
mengalami kertinisasi; terdapat pembuluh darah dan serabut saraf; terdapat
stratum korneum (lapisan kulit mati, selalu mengelupas) dan stratum granulosum
(mengandung pigmen melanin). Dibawah stratum granulosum, terdapat stratum
germinativum.
● Stratum germinativum terus menerus membentuk sel – sel baru menggantikan sel
– sel kulit yang terkelupas.
● Lapisan dermis : terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, pembuluh
limfa, saraf, kelenjar minyak (glandula sebaceae) dan kelenjar minyak (glandula
sudorifera). Kelenjar keringat berbentuk seperti pembuluh panjang, pangkalnya
menggulung, berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf.
● Serabut saraf meningkatkan kerja kelenjar keringat, memicu produksi keringat.
Keringat menyerap air, ion – ion, NaCl dan uera dalam darah yang dikeluarkan
melalui pori – pori kulit.
● Lapisan hipodermis (subkutan) adalah lapisan yang terdiri dari kumpulan jaringan
ikat yang berfungsi melekatkan kulit pada otot, terdapat banyak jaringan lemak
sehingga juga berfungsi mengatur suhu tubuh.

c. Paru – paru
● Paru – paru adalah organ ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme berupa
CO2 dan H2O. O2 yang masuk alveolus berdifusi memasuki kapiler darah yang
mengelilingi alveolus, kemudian darah mengikat O2 dan diangkut

27
ke jaringan tubuh. CO2 berdifusi berlawanan arah dengan O2, darahmengikat CO2
untuk dikeluarkan bersama uap air. Berikut prosesnya :
C6H12O6 + O2 → CO2 + H2O

Glukosa + Oksigen → Karbondioksida + Uap air

d. Hati
● Sebagai organ ekskresi, hati berfungsi mengekskresikan zat warna empedu
(bilirubin). Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin pada eritrosit. Eritrosit
memiliki waktu hidup 100 – 120 hari karena tidak memiliki inti sel, membran selnya
bergesekan dengan pembuluh kapiler darah, tidak dapat membentuk komponen
baru untuk menggantikan sel yang rusak.
● Berikut struktur hati :

● Eritrosit yang rusak dihancurkan oleh makrofag dalam hati dan limpa; hemoglobin
dipecah menjadi menjadi zat besi, globin dan hemin. Zat besi dibawa ke sumsum
merah tulang untuk membentuk hemoglobin baru; globin dipecah mejadi asam
amino untuk pembentukan protein; hemin diubah menjadi zat warna hijau atau
biliverdin.
● Biliverdin diubah menjadi zat warna kuning oranye atau bilirubin. Bilirubin
dikeluarkan bersama getah empedu ke usus dua belas jari menuju usus besar.
Dalam usus besar, bilirubin diubah menjadi urobilinogen; urobilinogen diubah
menjadi urobilin sebagai warna kuning pada urine dan sterkobilin sebagai warna
coklat pada feses.
● Berikut proses pemecahan eritrosit :

28
● Sel hati menghasilkan 800 – 1000 mL getah empedu perhari. Getah empedu
mengandung air, garam empedu (natrium dan kalium), lesitin, kolestrol, pigmen
empedu dan beberapa ion. Jika getah empedu kekurangan lesitin, garam empedu,
kebanyakan kolesterol, maka kolestrol tersebut membentuk batu kristal (batu
empedu).
● Jika batu empedu terus terbentuk akan menyumbat saluran empedu, sehingga
getah empedu tidak dapat dikeluarkan menuju usus halus. Penanganan untuk
mengatasi batu empedu yaitu minum obat pelarut batu empedu, terapi dengan
gelombang ultrasonik, sinar laser, dan operasi.
● Hati memiliki kemampuan menetralisir racun dan menghasilkan getah empedu.
Hati juga berperan mengubah NH3 (amonia) yang akan dibuang melalui kulit dan
ginjal.

e. Gangguan sistem ekskresi


● Gangguan sistem ekskresi yaitu nefritis, batu ginjal, albuminuria, hematuria,
diabetes insipidus, kanker ginjal, jerawat dan biang keringat.
● Nefritis : peradangan nefron yang disebabkan infeksi bakteri Streptococcus.
Nefritis mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah
(uremia), adanya penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu (edema).
Penanganan nefritis adalah dengan cuci darah (dialisis) dan cangkok ginjal
(transplantasi ginjal).
● Berikut gambar penderita nefritis :

29
● Dialisis adalah cara yang dilakukan ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik
atau mengalami kerusakan, namun kekurangannya penderita harus terus menerus
melakukan dialisis selama periode waktu tertenu. Sehingga, cara lain yang dapat
mengobati kerusakan ginjal yaitu dengan transplantasi ginjal.
● Transplantasi ginjal adalah operasi yang dilakukan dengan cara memberikan ginjal
yang sehat dari orang lain (pendonor) kepada pasien kerusakan ginjal. Namun
beresiko seperti penolakan tubuh terhadap organ ginjal yang diberikan. Jadi,
penderita yang telah mendapatkan transplantasi harus mengonsumsi obat tertentu
untuk mencegah reaksi penolakan tubuh.
● Batu ginjal : adanya endapan garam kalsium dalam pelvis renalis, saluran ginjal,
atau kandung kemih; berbentuk kristal yang tidak dapat larut; mengandung kalsium
oksalat, asam urat dan kristal kalsium fosfat. Endapan terbentuk jika terlalu banyak
mengonsumsi garam mineral, kurang minum airdan sering menahan kencing.
● Selain itu, vitamin C dalam dosis tinggi meningkatkan resiko batu ginjal, karena
sebagian vitamin C tidak diserap tubuh akan dikeluarkan melalui urine sebagai
oksalat yagn merupakan komponen batu ginjal. Jadi, jumlah citamin C yang masuk
ek tubuh harus sesuai dengan kebutuhan.
● Batu ginjal yang kecil dapat keluar melalui urine, tapi seringkali sakit. Batu ginjal
yang besar bisa dikeluarkan melalui operasi. Upaya mencegah batu ginjal yaitu
minum air cukup, kurangi konsumsi garam dan jangan menahan kencing.
● Berikut contoh batu ginjal :

30
● Albuminuria : adanya kerusakan pada glomerulus, sehingga terdapat protein pada
urine. Albuminuria terjadi akibat kurangnya asupan air ke tubuh sehingga
memperberat kerja ginjal; konsumsi banyak protein, kalsium dan vitamin C
membuat glomerulus bekerja ekstra dan meningkatkan resiko kerusakan.
● Upaya untuk mencegah albuminuria yaitu mengatur jumlah garam, protein dan
vitamin C yang dikonsumsi, menjaga pola hidup sehat dnegan gizi seimbang.
● Hematuria : penyakit yang ditandai dengan adanya sel – sel darah merah pada
urine; disebabkan sakit pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu ginjal dan
infeksi bakteri pada saluran kemih. Penangannya yaitu memberi antibiotik untuk
membersihkan bakteri pada saluran kemih.
● Upaya mencegah hematuria yaitu segera buang air kecil ketika sudah ingin,
membersihkan tempat keluarnya urine dari depan ke belakang untuk menghindari
masuknya bakteri dari dubur dan minum cukup air.
● Diabetes Insipidus : disebabkan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH),
menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air sehingga penderita sering ingin
buang air kecil secara terus menerus. Penanganannya yaitu memberi suntikan
hormon ADH sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.
● Kanker ginjal : adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol (sel kanker) pada
tubulus ginjal; menyebabkan adanya darah pada urine, kerusakan ginjal,
mempengaruhi kerja organ lainnya dan jika menyebar menyebabkan kematian.
Upaya pencegahannya yaitu menghindari bahan – bahan kimia yang memicu
kanker.
● Jerawat (acne vulgaris) : kondisi kulit yang ditandai peradangan dan penyumbatan
kelenjar minyak; disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan kulit sehingga
terjadi penumpukan kotoran dan sel kulit mati,

31
faktor hormonal yang merangsang kelejar minyak pada kulit, pengunaankosmetik
berlebihan dan konsumsi makanan berlemak berlebihan.
● Jerawat muncul pada wajah, leher dan punggung. Upaya pencegahannya yaitu
bersihkan wajah secara rutin, kurangi makanan berlemak, perbanyak makan buah
dan sayur, menjaga aktivitas tubuh, kurangi stres (kontrol stes).
● Biang keringat : kelenjar keringat tersumbat oleh sel – sel kulit mati yang tidak
dapat terbuang. Keringat yang terperangkap menimbulkan bintik – bintik merah
disertai gatal. Sel – sel kulit mati, debu dan kosmetik dapat menyebabkan
terjadinya biang keringat. Biang keringat terjadi pada wajah, leher, punggung dan
dada.
● Upaya pencegahannya yaitu menjaga kebersihan kulit, menggunakan pakaian yang
longgar dan menyerap keringat, apabilak ulit berkeringat, segera keringkan dengan
handuk atau tissue. Penanganan biang keringat yaitu memberi bedak atau salep
yang dapat mengobati gatal – gatal.
● Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi yaitu
mengatur pola makan yang sehat, banyak minum air putih minimal 2 liter per hari,
olahraga teratur dan tidak menunda buang air kecil.

32
BAB 10

GETARAN DAN GELOMBANG DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

a. Getaran
□ Getaran adalah gerakan bolak – balik melalui titik kesetimbangan yang energinya
akan merambat dalam bentuk gelombang, contohnya bandul sederhana.

□ Bandul sederhana mula – mula di posisi O, bila ditarik ke posisi A kemudian dilepas,
bandul akan bergerak bolak – balik secara teratur melalui titik A-O-B-O-A dan
gerakan bolak – balik ini disebut satu getaran. Ciri getaran adalah adanya
simpangan terbesar (amplitudo).
□ Panjang tali berpengaruh terhadap periode getar, semakin panjang tali semakin
besar periode getarnya dan semakin kecil frekuensinya. Karena getaran berbanding
terbalik dengan frekuensi.

33
b. Gelombang
□ Energi getaran merambat dalam bentuk gelombang, namun yang merambat
hanyalah energinya, zat perantaranya tidak ikut merambat (hanya ikut bergetar).
Ketika kita mendengar, getaran merambat melalui gelombang yang membawa
energi sehingga sampai ke saraf yang menghubungkan dengan otak.
□ Berdasar energinya, gelombang dibagi 2 yaitu gelombang mekanis dan
elektromagnetik. Gelombang mekanis memerlukan perantara (medium),
contohnya gelombang tali, gelombang air dan gelombang bunyi. Gelombang
elektromagnetik tidak memerlukan medium, contohnya gelomabng cahaya.
□ Berdasar arah rambat dan arah getarannya, gelombang dibagi 2 yaitu gelombang
transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang
yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya, contohnya gelombang tali
dan gelombang air. Berikut ilustrasi gelombang transversal :

□ Panjang gelombang transversal adalah jarak antara 1 bukit dan 1 lembah (a


sampai e atau d sampai h). Panjang gelombang dilambangkan (dibaca
lambda) dan satuannya meter. Simpangan terjauh dalam gelombng disebut
amplitudo (bb’ atau dd’), dasar gelombang terletak pada titik terendah (d dan
h), puncak gelombang terletak pada titik tertinggi (b dan f).
□ Lengkungan c-d-e dan g-h-i adalah lembah gelombang. Lengkungan a-b-c dan e-f-g
adalah bukit gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang ditentukan untuk
menempuh satu gelombang, satuannya sekon (s) dan lambangnya T. Frekuensi
gelombang adalah jumlah gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon, lambangnya f
dan satuannya hertz (Hz).
□ Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan
arah getarnya, contohnya gelombang bunyi, dapat diamati pada slinki atau pegas
yang diletakkan diatas lantai. Ketika slinki digerakkan

34
maju-mundur secara terus menerus, gelombang merambat pada slinki yang
berupa rapatan dan renggangan.
□ Berikut ilustrasi gelombang longitudinal :

□ 1 gelombang longitudinal terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan.


□ Gelombang cahaya memiliki kecepatan 3 × 108 m/s, gelombang bunyi memiliki
kecepatan 340 m/s. Cepat rambat gelombang dilambangkan
dengan , satuan gelombang m/s.
□ Cepat rambat gelombang dirumuskan dengan :

karena maka cepat rambat gelombang ditulis :

Keterangan : = cepat rambat gelombang (m/s)

= panjang gelombang (m)

= frekuensi gelombang (Hz)

= periode gelombang (s)


□ Dalam medium yang sama, cepat rambat gelombang adalah tetap atau sama.
Contohnya diketahui pada tali adalah 12 m/s, adalah 4 Hz, maka adalah 3
m. Jika diperbesar menjadi 6 Hz, maka adalah 2 m dan tetap 12 m/s.

35
□ Pemantulan gelombang adalah membaliknya gelombang setelah mengenai
penghalang, contohnya gelombang air dan gelombang tali :

(a) : gelombang air


(b) : gelombang tali

□ Pada gelombang tali, gelombang yang mencapai ujung akan memberi gaya keatas
pada penopang yang ada di ujung, sehingga penopang memberikan gaya yang
sama tetapi berlawanan arah kebawah pada tali. Gaya tali kebawah inilah yang
membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik.

c. Bunyi
□ Bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambatkan energi gelombang di
udara sampai terdengar oleh reseptor pendengar. Bunyi ditimbulkan oleh benda –
benda yang bergetar, misalnya garpu tala. Bunyi garpu tala menuju telinga
dihantarkan oleh rapatan dan renggangan partikel – partikel udara.

□ Pada waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung menumbuk molekul – molekul
udara disebelahnya yang mengakibatkan rapatan dan renggangan, demikian
seterusnya hingga sampai ke telinga. Berikut gelombang bunyi yang merambat
menuju telinga :

36
□ Bunyi dapat terdengar bila ada : 1). Sumber bunyi, 2). Medium/zat perantara dan 3).
Alat penerima/pendengar. Kecepatan bunyi dipengaruhi oleh suhu dan medium,
dipengaruhi oleh suhu : semakin rendah suhu udara, kecepatan bunyi semakin
tinggi. Hal ini menjelaskan pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas daripada
siang hari.

□ Pada siang hari, bunyi dibiaskan ke arah udara yang lebih panas (ke atas) karena
suhu udara di permukaan bumi lebih dingin dibanding udara diatasnya. Pada
malam hari, gelombang bunyi dipantulkan ke arah lebih rendah, karena suhu bumi
lebih hangat daripada udara diatasnya.

□ Berikut cepat rambat bunyi pada berbagai medium :

Medium Suhu (°C) Cepat rambat bunyi (m/s)

Udara 0 331
Udara 15 340
Air 25 1940
Air laut 25 1530
Alumunium 20 5100
Tembaga 20 3560
Besi 20 5130

□ Berdasar frekuensinya, bunyi dibagi menjadi 3 yaitu infrasonik, audiosonik dan


ultrasonik. Infrasonik : frekuensinya <20 Hz, mampu didengar oleh hewan seperti
jangkrik dan anjing. Audiosonik : frekuensinya 20 – 20.000 Hz, mampu didengar
oleh semua makhluk hidup termasuk manusia. Ultrasonik : mampu didengar oleh
hewan seperti kelelawar, lumba – lumba dan anjing.

□ Pada manusia dewasa, suara perempuan lebih tinggi daripada laki – laki. Laki – laki
memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, perempuan mempunyai nada dasar oktaf yaitu
250 Hz. Tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi, semakin besar
frekuensinya, semakin tinggi pula nadanya, semakin kecil frekuensinya, semakin
rendah pula nadanya.

□ Faktor – faktor yang menentukan tinggi rendahnya nada pada dawai atau senar
gitar yaitu :

1). Panjang senar : semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan.

37
2). Tegangan senar : semakin besar tegangan senar, semakin semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
3). Luas penampang senar : semakin kecil penampang senar, semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan

□ Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi getaran teratur, desah adalah bunyi
yang frekuensinya tidak teratur. Berikut deret nada yang berlaku standar :

□ Setiap alat musik memiliki suara yang khas yang disebut dengan kualitas bunyi
(timbre). Manusia juga memiliki kualitas suara yang berbeda – beda, ada yang
memiliki suara merdu atau serak. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya
sebuah benda karena kesamaan frekuensi alami benda dengan frekuensi sumber
getar.

□ Resonansi terjadi pada kolom udara; bunyi akan terdengar kuat ketika

panjang kolom udara mencapai kelipatan ganjil dari panjang gelombang


bunyi; contohnya pada kentongan, gamelan, alat musik pukul, alat musik
tiup dan alat musik petik atau gesek.

□ Telinga memiliki selaput tipis yang mudah bergetar apabila diluar terdapat sumber
getar, mudah beresonansi, sehingga sumber getar yang frekuensinya lebih kecil
atau lebih besar dengan mudah menyebabkan selaput tipis ikut bergetar. Prinsip
kerja resonansi dimanfaatkan manusia seperti memperkuat bunyi asli pada alat
musik.

□ Dampak yang merugikan dari resonansi yaitu bunyi ledakan bom dapat
memecahkan kaca jendela meskipun tidak mengenai kaca, bunyi guntur juga dapat
memecahkan kaca jendela meskipun tidak mengenai kaca.

□ Hukum pemantulan bunyi :

1. Arah bunyi datang, bunyi pantul dan garis normal terletak pada satu
bidang datar
2. Besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya sudut pantul (r).

38
□ Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli : antara bunyi pantul dan bunyi asli
terdengar hampir bersamaan, sehingga bunyi asli terdengar lebih keras. Contohnya
apabila berbicara di ruangan kecil, lebih terdengar jelas daripada berbicara di ruang
terbuka seperti lapangan.

□ Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersama
– sama dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas,
contohnya apabila mengucapkan fisika :

Bunyi asli : fi-si-ka


Bunyi pantul : fi... si... ka...
Bunyi yang terdengar jelas : fi. ...... ka

□ Agar dapat menghindari terjadinya gaung, pada dinding ruangan besar dilengkapi
peredam suara. Peredam suara terbuat dari karet busa, karton tebal, karpet dan
bahan – bahan lain yang bersifat lunak. Biasanya dijumpai di bioskop, studio TV
atau radio, aula dan studio rekaman.

□ Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Contohnya apabila
berteriak di lapangan atau lereng gunung, bunyi pantul yang terdengar sama persis
seperti bunyi asli dan akan terdengar setelah bunyi asli.

d. Mekanisme Mendengar pada Manusia


□ Manusia mendengar melalui telinga. Telinga mempunyai 3 bagian yaitu
telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Berikut struktur telinga :

39
□ Bunyi memerlukan medium untuk merambat, pada telinga luar dan telinga
tengah terisi oleh udara dan rongga telinga dalam terisi oleh cairan limfa.
Berikut bagian telinga dan fungsinya :

Bagian penyusun telinga Fungsi


Bagian luar :
Daun telinga Mengumpulkan gelombang suara
ke saluran telinga
Saluran telinga (menghasilkan Menangkap debu yang masuk ke
minyak serumen) saluran telinga
Mencegah kewan kecil masuk
telinga
Bagian tengah :
Gendang telinga (mimbran timpani) Menangkap gelombang suara dan
mengubahnya menjadi getaran
yang diteruskan ke tulang telinga
Tulang telinga (maleus/martil, Meneruskan getaran dari gendang
inkus/landasan, stapes/sanggurdi telinga ke rumah siput
Bagian dalam :
Saluran eustachius Menghubungkan ruang telinga
tengah dengan rongga mulut
(faring)
Berfungsi menjaga tekanan udara
antara telinga tengah dengan
saluran di telinga luar agar
seimbang
Tekanan udara terlalu tinggi atau
rendah disalurkan ke telinga luar
akan mengakibatkan gendang
telinga tertekan kuat lalu sobek
Rumah siput (koklea) Saluran berbentuk spiral yang
menyerupai rumah siput
Terdapat organ korti yang
merupakan fonoreseptor
Organ korti berisi ribuan sel rambut
yang peka terhadap tekanan
getaran. Getaran akan diubah
menjadi impuls saraf didalam sel

40
rambut kemudian diteruskan ke
otak.
Saluran gelang (labirin) Terdiri atas saluran setengah
lingkaran (semisirkularis) Berfungsi
mengetahui posisi tubuh(alat
keseimbangan)

□ Tahapan mendengar pada manusia : lubang telinga menerima gelombang dari


sumber suara → gelombang menggetarkan membran timpani → getaran
ditransmisikan melalui tulang martil, landasan dan sanggurdi → getaran dari tulang
sanggurdi ditransmisikan melalui koklea → dalam koklea terdapat organ korti,
berisi cairan sel – sel rambut yang merupakan reseptor
→ getaran diteruskan melalui saraf auditori ke otak.

□ Berikut proses mendengar pada manusia :

e. Mekanisme Mendengar pada Hewan


□ Sistem sonar adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam
melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sound
Navigation and Ranging (sonar) merupakan metode penggunaan gelombang
ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, letak dan kedalaman benda – benda.
Berikut sistem sonar pada kelelawar :

41
□ Kelelawar : dapat mengeluarkan dan menerima gelombang ultrasonik lebih dari
20.000 Hz ketika terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali
oleh objek yang dilewati dan diterima oleh receiver kelelawar. Ekolokasi adalah
kemampuan kelelawar menentukan lokasi.

□ Ketika kelelawar terbang dan berburu, kelelawar menghasilkan bunyi berfrekuensi


tinggi kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Ketika kelelawar
mendengarkan gema, kelelawar terfokus pada suaranya sendiri. Rentang frekuensi
yang mampu didengar oleh kelelawar terbatas, sehingga kelelawar harus
menghindari efek dopler yang muncul.

□ Efek dopler : jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak, maka
penerima akan mendengar frekuensi bunyi yang sama dengan yang dipancarkan
oleh sumber suara. Namun, jika sumber bunyi atau penerima suara bergerak,
frekuensi yang diterima berbeda dengan yang dipancarkan.

□ Lumba – lumba : memiliki sistem sonar untuk menghindari benda – benda dilautan,
mencari makan dan berkomunikasi. Cara kerja sistem sonarnya yaitu lumba – lumba
bernapas melalui lubang yang ada di kepala, dibawah lubang ini terdapat kantung –
kantung udara yang dapat dialirkan udara untuk menghasilkan bunyi berfrekuensi
tinggi.

□ Kantung udara fungsinya memfokuskan bunyi, kemudian diteruskan ke semua arah


secara putus – putus. Gelombang bunyi dipantulkan kembali jika membentur
benda, kemudian ditangkap bagian bawah rahang (jendela akustik), selanjutnya
informasi bunyi diteruskan ke telinga tengah dan ke otak untuk diterjemahkan.
Berikut sitem sonar pada lumba – lumba :

42
f. Aplikasi Getaran dan Gelombang dalam Teknologi
□ Ultrsonografi (USG) : teknik pencitraan untuk diagnosis menggunakan gelombang
ultrasonik, frekuensinya sekitar 1-8 MHz. USG digunakan untuk melihat struktur
internal seperti otot, tendon, sendi, pembuluh darah, bayi dalam kandungan,
berbagai jenis penyakit seperti kanker dan sebagainya.

□ Tahap gelombang bunyi menghasilkan gambar ada 3 yaitu pemancaran gelombang,


penerimaan gelombang pantul dan interpretasi gelombang pantul. USG
memancarkan berkas gelombang ultrasonik ke jaringan tubuh menggunakan alat
pemancar sekaligus penerima gelombang (transducer).

□ Selanjutnya, transducer mengubah gelombang menjadi sinyal listrik dan


dihantarkan ke komputer. Komputer memproses dan mengubah sinyal listrik
menjadi gambar. Berikut contoh hasil USG :

(a) : transduser USG


(b) : komputer pemroses hasil USG
(c) : hasil USG bayi

□ Sonar : digunakan untuk menentukan kedalaman dasar laut dengan cara


memancarkan bunyi kedalam air. Data waktu dan cepat rambat bunyi di air laut
digunakan untuk menghitung kedalaman dasar laut menggunakan persamaan :

43
Dengan : s = kedalaman lautan
v = kecepatan gelombang ultrasonik
t = waktu tiba gelombang ultrasonik

□ Untuk mengukur kedalaman laut, menggunakan transduser dan detektor.


Transduser mengubah sinyal listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan
ke dasar laut. Pantulan gelombang menimbulkan efek gema (echo) dan dipantulkan
kembali ke kapal kemudian ditangkap detektor. Berikut contoh pengukuran
kedalaman laut :

□ Sonar banyak digunakan nelayan modern untuk menentukan lokasi ikan, kondisi
ombak dan kecepatan arus air laut.

□ Terapi Ultrasonik : terapi yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk


keperluan medis. Metode yang digunakan yaitu memancarkan gelombang
berfrekuensi tinggi (800 – 2000 kHz) pada jaringan tubuh; contohnya keseleo pada
ligamen, keseleo pada otot, tendonitis, inflamasi sendi, osteoartritis dan memecah
endapan batu pada penderita batu ginjal (lithotripsi).

□ Berikut contoh terapi pada penderita batu ginjal :

44
□ Selain itu, terapi ultrasonik untuk membersihkan gigi, penanganan penyakit
katarak, kemoterapi sel – sel kanker dan sebagainya.

□ Pembersih Ultrasonik : alat yang menggunakan gelombang ultrasonik dengan


frekuensi antara 20 – 400 kHz dengan cairan pembersih atau air biasa untuk
membersihkan benda seperti perhiasan, lensa, jam tangan, alat bedah, alat musik,
alat laboratorium dan alat – alat elektronik tertentu. Berikut contoh pembersih
ultrasonik pada benda :

(a) : alat pembersih ultrasonik


(b) : gelombang dan gelembung pembersih ultrasonik
(c) : hasil pembersihan ultrasonik

□ Sonifikasi (Sonifikation) : proses pemberian gelombang ultrasonik pada suatu


bahan (larutan atau campuran) sehingga dapat dipecah menjadi sangat kecil.
Didalam laboratorium, sonifikasi dilakukan menggunakan sonikator. Pada alat
pembuatan kertas, terdapat alat yang memancarkan gelombang ultrasonik pada
serat selulosa sehingga tersebar merata dan kertas menjadi lebih kuat.

□ Sonifikasi juga digunakan dalam prosuksi nanopartikel seperti nanoemulsi dan


nanokristal; mempercepat ekstraksi minyak dari jaringan tumbuhan dan pemurnian
minyak bumi; merusak atau menonaktifkan material organik seperti merusak
membran sel dan melepaskan isi selulernya (sonoporasi). Berikut contoh sonikator :

45
□ Pengujian Ultrasonik (ultrasonic testing) : teknik pengujian berdasar penyaluran
gelombang ultrasonik pada objek atau material yang diuji. Frekuensi gelombang yang
digunakan sekitar 0,1 – 15 MHz. Dengan teknik pemantulan gelombang ultrasonik yang
dipancarkan dalam benda, kerusakan bagian dalam benda, ketebalan dan karakteristiknya
dapat diketahui.

□ Contohnya kerusakan logam akibat korosi. Pengujian ultrasonik digunakan dalam produksi
logam baja dan alumunium; produksi pesawat; automotif dan industri lainnya. Keunggulan
pengujian ultrasonik yaitu daya tinggi, akurat, tidak berbahaya dan mudah dibawa.

46
BAB 11

Cahaya dan alat optic

Cahaya tidak memiliki wujud, tidak dapat dipegang, namun cahaya ada disekitar kita
dan dapat dirasakan keberadaannya. Cahaya dapat membantu melihat benda -
benda disekitar terlihat jelas. Apabila tidak ada cahaya, yang terlihat hanyalah
kegelapan. mengapa cahaya dapat membantu melihat benda? bagaimana proses
melihat dengan bantuan cahaya? yuk, pelajari ringkasan materi dibawah dengan
seksama.

a. Sifat – sifat Cahaya


❏ Sifat – sifat cahaya ada 4 yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan
dan merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya merambat lurus contohnya lilin
atau lampu yang dinyalakan dalam ruangan gelap akan menerangi ruangan tersebut.
❏ Pemantulan terjadi jika cahaya menumbuk suatu permukaan bidang, pemantulan
berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya
dipantulkan oleh bidang tidak rata seperti aspal, tembok, batang kayu dan
sebagainya.
❏ Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang rata seperti cermin
datar atau permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan baur dan pemantulan
teratur, sudut pemantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datangnya
cahaya.
❏ Berikut ilustrasi pemantulan baur dan teratur :

47
❏ Hukum Pemantulan Cahaya :
1). Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidangdatar

2). Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul ( )

Berikut proses pemantulan cahaya pada cermin datar :

❏ Cahaya yang mengenai benda sebagian dipantulkan ke mata, sebagian lagi diserap
benda sebagai energi, contohnya cahaya yang mengenai benda terlihat berwarna
merah, berarti spektrum cahaya merah dipantulkan oleh benda dan spektrum cahaya
lainnya diserap oleh benda.
❏ Pembiasan terjadi jika cahaya melalui 2 medium yang kerapatan optiknya berbeda.
Semakin besar kecepatan cahaya melalui 2 medium, semakin besar pula efek
pembiasannya. Namun, pembiasan tidak terjadi saat cahaya masuk dengan posisi
tegak lurus bidang batas kedua medium. Berikut contoh pembiasan :

48
(a) : pembiasan berkas cahaya
(b) : pembiasan sendok dalam gelas berisi air

□ Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan
listrik secara periodik sehingga merupakan gelombang elektromagnetik.
Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi meskipun
melalui ruang hampa. Ini berarti cahaya dapat merambat melalui ruang kosong
tanpa adanya materi.
❏ Berdasar frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada banyak jenis yang disebut
spektrum elektromagnetik. Berikut jenis – jenis spektrum elektromagnetik :

49
□ Cahaya tampak adalah cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia, sekitar 400
– 700 nm. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung padapanjang
gelombang dari gelombang cahaya yang masuk ke mata. Bendahanya
memantulkan cahaya yang warnanya sama dengan warna
permukaannya, sehingga kita dapat menghindari dengan tepat warnabenda.

b. Pembentukan Bayangan pada Cermin


□ Bayangan bersifat nyata jika titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar
– sinar pantul yang mengumpul (konvergen). Sebaliknya, bayangan bersifat maya
jika titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar – sinar pantul yang
menyebar (divergen). Berikut contoh pembentukan bayangan pada cermin datar :

50
s = jarak benda terhadap cermin
s’ = jarak bayangan terhadap cermin
□ Cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar :
1). Lukis sinar benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata sesuai hukum
pemantulan cahaya yaitu ( )

2). Lukis sinar kedua seperti langkah pertama


3). Lukis perpanjangan sinar – sinar pantul dibelakang cermin hingga
berpotongan. Perpotongan sinar – sinar pantul merupakan bayangan benda
4). Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadapcermin
□ Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari
perpotongan sinar – sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus – putus.
Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
Cahaya akan dibiaskan pada lensa cekung dan lensa cembung.
□ Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung. Cermin lengkung
ada 2 yaitu cermin cekung dan cembung. Berikut penampang melintang cermin
lengkung :

51
□ Unsur – unsur cermin lengkung yaitu :
1). Pusat kelengkungan cermin : titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin,
disimbolkan dengan M

2). Vertex : titik di permukaan cermin yang sumbu utamanya bertemu dengan
cermin, disimbolkan dengan O
3). Titik api (titik fokus) : titik bertemunya sinar – sinar pantul yang sejajar dengan
sumbu utama (terletak antara vertex dan titik pusat), disimbolkan dengan F

4). Jari – jari kelengkungan cermin : jarak antara vertex (O) ke pusat kelengkungan
cermin (M), disimbolkan dengan R

5). Jarak fokus : jarak dari vortex ke titik api, disimbolkan dengan f.

□ Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar – sinar


istimewa. Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung :

No. Sinar – sinar Diagram sinar


istimewa

52
1. Sinar datang
sejajar sumbu
utama akan
dipantulkan
melalui titik
fokus

2. Sinar datang
melalui titik
fokus akan
dipantulkan
sejajar sumbu
utama

3. Sinar datang
melalui titik
pusat
kelengkungan
cermin akan
dipantulkan
melalui titik
pusat
kelengkungan
cermin

□ Cara melukis sinar istimewa cermin cekung :

53
1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik
tersebut menuju cermin
2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinarsesuai
aturan sinar istimewa cermin cekung
3). Tandai titik potong sinar pantul sebagai tempat bayangan benda4).

Lukis perpotongan sinar – sinar pantul tersebut

□ Berikut contoh melukis bayangan cermin cekung :1).

Benda berada pada jarak lebih dari R :

Bayangan yang terbentuk : nyata, terbalik dan diperkecil 2).


Benda di titik fokus (F) :

Bayangan yang terbentuk : tidak terbentuk bayangan atau bayangan terletak di jauh
tak hingga
54
3). Benda diantara cermin dan F :

Bayangan yang terbentuk : maya, tegak dan diperbesar


□ Pembagian ruang menurut Dalil Esbach :

□ Menurut Dalil Esbach, jumlah ruang benda dengan ruang bayangan = 5(Rbenda
+ Rbayangan = 5)
□ Persamaan cermin cekung :

dengan : f = jarak fokus (cm)


s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak banyangan (layar) ke cermin (cm)
□ Perbesaran cermin cekung :

dengan : M = perbesaran

55
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan (layar) ke cermin
h’ = tinggi bayangan
h’ positif menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya)
h’ negatif menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata)

□ Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak dan diperkecil.


Berikut sinar – sinar istimewa pada cermin cembung :

□ Cara melukis bayangan pada cermin cembung :


1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik
tersebut menuju cermin

56
2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinarsesuai
aturan sinar istimewa pada cermin cembung
3). Tandai titik potong sinar – sinar pantul atau perpanjangan sinar – sinarpantul
sebagai tempat bayangan benda
4). Lukis bayangan benda pada cermin perpotongan sinar – sinar pantul
□ Contoh pembentukan bayangan pada cermin cembung :

□ Persamaan cermin cembung sama dengan cermin cekung, namun titik fokus
(F) dan pusat kelengkungan (M) terletak dibelakang, sehingga jarak folus (f)dan jari
– jari (R) bernilai negatif.

c. Lensa
□ Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau
cembung, berfungsi membiaskan cahaya. Jika dipegang, lensa cembung bagian
tengahnya lebih tebal daripada bagian tepi. Lensa cekung bagian tengahnya lebih
tipis daripada bagian tepi. Berikut contoh lensa cembung dan lensa cekung :

□ Kaca pembesar (lup) bagian utamanya lensa cembung yang berfungsi


memperbesar bayangan benda yang akan diteliti. Sifat bayangan pada lensa
cekung dan cembung tergantung pada posisi benda.

57
□ Sinar – sinar istimewa pada lensa cembung :

No. Sinar istimewa Diagram sinar


1 Sinar datang
sejajar sumbu
utama lensa akan
dibiaskan menuju
titik fokusaktif (F1)
dibelakang lensa

2 Sinar datang
melalui titik fokus
pasif (F2) didepan
lensa akan
dibiaskan sejajar
sumbu utama

3 Sinar datang
melalui pusat optik
lensa (O) akan
diteruskan tanpa
dibiaskan

□ Sinar – sinar istimewa pada lensa cekung :

58
□ Pada lensa cekung, benda yang terletak didepan lensa akan selalu menghasilkan
bayangan maya, tegak, diperkecil dan terletak didepan lensa. Perbesaran pada
lensa :

Pada lensa cembung, titik fokus (F) bernilai positif (sama seperti cermin cekung);
pada lensa cekung, titik fokus bernilai negatif (sama seperti cermin cembung).
□ Kuat lensa (D) adalah kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan
sinar, satuannya dioptri, dinyatakan sebagai :

Dengan syarat f harus dinyatakan dalam m, jika f dinyatakan dalam cm maka


rumusnya :

59
d. Indra Penglihatan Manusia dan Hewan
□ Mata adalah organ penglihatan pada manusia dan hewan, berbentuk bulat,
memiliki bagian – bagian yang memiliki fungsi berbeda. Mata manusia dilindungi
oleh 3 lapisan yaitu lapisan sklera yang membentuk kornea, lapisan koroid yang
membentuk iris dan lapisan ketiga (retina). Berikut bagian – bagian mata manusia :

□ Mata berbentuk seperti bola, berdiameter 2,5 cm. Sklera membentuk putih mata,
bersambung dengan bagian depan bening (kornea). Kornea bersifat kuat, tembus
cahaya, berfungsi melindungi bagian sensitif dibelakangnya dan memfokuskan
bayangan pada retina.
□ Pupil adalah bagian berwarna hiam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke
mata. Pupil dikelilingi iris : bagian berwarna pada mata yang letaknya dibelakang
kornea. Besar kecilnya pupil dan iris tergantung cahaya yang masuk ke mata.
□ Lensa mata berbentuk bikonvex (cembung depan – belakang), bersifat fleksibel,
otot siliar yang ada di mata akan membantu mengubah kecembungan mata.
Berikut contoh kecembungan lensa mata :

60
□ Ketika melihat benda berjarak jauh, otot siliaris berelaksasi, menyebabkan lensa
mata lebih datar (tak berakomodasi). Ketika melihat benda berjarak dekat, otot
siliaris berkontraksi, menyebabkan lensa menjadi cembung (akomodasi
maksimum).
□ Retina : sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima rangsang
(fotoreseptor) pada bagian belakang mata. Sel fotoreseptor ada 2 yaitu sel batang
dan sel kerucut. Sel batang akan menunjukkan responnya ketika di tempat redup,
mampu menerima rangsang sinar tidak berwarna, jumlah selnya sekitar 125 juta.
□ Sel kerucut memungkinkan kita melihat warna, tapi membutuhkan cahaya yang
lebih terang dari sel batang, jumlah selnya sekitar 6,5 – 7 juta. Berikut struktur sel
batang dan sel kerucut :

□ Mekanisme cahaya masuk ke mata manusia : cahaya masuk melalui kornea


→ merambat melalui pupil → masuk ke lensa mata (bayangan
difokuskan)
→ bayangan terbentuk pada retina → sel khusus di retina mengubah
bayangan menjadi impuls → impuls menuju otak dan diterjemahkan
sebagaiobajek atau benda yang kita lihat.

61
□ Gangguan pada lensa mata dapat menyebabkan seseorang menderita
hipermetropi, miopi, buta warna, presbiopi dan astigmatisma.
□ Hipermetropi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas benda yang jaraknya dekat (± 30 cm). Karena bayangan yang
terbentuk jatuh di belakang retina. Penderita dibantu dengan lensa cembung.
Berikut perubahan fokus sinar pada hipermetropi :

□ Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan yaitu :

dengan : PH = kekuatan lensa kacamata hipermetropi (D)


s = jarak benda didepan kacamata (Cm)
PP (punctum proximum) = titik dekat mata (Cm)

□ Miopi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan
jelas benda yang jaraknya jauh (tak hingga). Karena bayangan yang terbentuk jatuh
didepan retina. Penderita dibantu dengan lensa cekung. Berikut perubahan fokus
sinar pada miopi :

□ Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan :

62
dengan : PM = daya lensa untuk miopi (D)
PR (Punctum Remotum) = titik jatuh mata (Cm)

□ Buta warna adalah kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel – sel kerucut
mata untuk menangkap suatu warna tertentu, bersifat menurun, ada 2 jenis yaitu
buta warna total dan sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna
hitam dan putih, buta warna sebagian tidak mampu melihat warna tertentu
misalnya merah, biru atau hijau saja.
□ Untuk menguji buta warna (uji ushihara) digunakan huruf tokek seperti berikut :

□ Penderita presbiopi tidak dapat melihat benda berjarak jauh dan berjarak dekat,
karena kurangnya daya akomodasi mata. Penderita dibantu dengan lensa rangkap
(kacamata bifokal) yaitu kaca mata cekung dan cembung.
□ Astigmatisma (silinder) adalah gangguan pada mata karena penyimpangan dalam
pembentukan bayangan pada lensa, disebabkan cacat lensa yang tidak dapat
memberi gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horizontal secara
bersamaan sehingga penglihatannya kabur. Penderita dibantu menggunakan
kacamata silindris.
□ Mata serangga disebut mata majemuk (faset) yang terdiri atas beberapa omatidia
(tunggal : omatidium). Omatidia berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang
terpisah. Setiap omatidium terdiri atas 5 bagian yaitu :
1). Lensa : permukaan depannya merupakan satu faset mata majemuk
63
2). Kerucut kristalin : dapat menembus cahaya 3).

Sel – sel penglihatan : peka terhadap cahaya

4). Sel – sel yang mengandung pigmen : pemisah antar omatidia


□ Setiap omatidium menangkap informasi penglihatan dari satu objek yang dilihat
serangga dari arah yang berbeda – beda. Gabungan semua informasi omatidium
merupakan bayangan mozaik yang menyusun pandangan serangga. Berikut struktur
mata lalat :

□ Contohnya, lalat terdiri atas mata yang ditata dalam segi enam (omatidium), setiap
oamtidium diarahkan keatas, bawah, depan, belakang dan samping sehingga bisa
melihat ke semua arah; terdapat 8 neuron (reseptor cahaya) sehingga totalnya
48.000 sel indra penglihatan. Dengan demikian, lalat dapat memproses 100
gambar per detik.

e. Alat Optik dalam Kehidupan Sehari – hari


□ Pembentukan bayangan pada mata manusia merupakan bentuk pemanfaatan alat
optik dalam kehidupan sehari – hari. Contoh alat optik dalam kehidupan sehari –
hari yaitu kamera, lup, mikroskop, teropong dan teleskop.
□ Kamera : alat untuk mengambil gambar atau foto suatu objek; memiliki diafragma
dan pengatur (shutter) untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke lensa;
kemudian memfokuskan bayangan benda pada film foto; bayangannya nyata,
terbalik dan diperkecil; ukuran bayangan tergantung pada panjang fokus lensa dan
jarak lensa pada film.
□ Berikut bagian – bagian kamera analog :

64
□ Kaca pembesar (lup) : alat untuk melihat objek yang kecil agar terlihat lebih besar
dan jelas. Besar objek yang kita lihat, tergantung pada ukuran bayangan objek pada
retina, ukuran bayangan tergantung pada sudut mata yang berhadapan dengan
objek. Agar mata tidak mudah lelah ketika menggunakan lup, letakkan objek pada
titik fokus lup.
□ Berikut contoh pengamatan menggunakan lup :

(a) : pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum


(b) : pengamatan menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi

65
66
□ Mikroskop : alat untuk melihat benda atau makhluk hidup yang bersifat
mikroskopik. Mikroskop mempunyai 2 lensa cembung yaitu 1). Lensa okuler adalah
lensa yang dekat dengan mata 2). Lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan
objek. Berikut bagian – bagian mikroskop cahaya :

□ Benda yang diamati ditempatkan pada kaca objek dan disinari bawah. Cahaya
melalui lensa objektif membentuk bayangan nyata dan diperbesar, kemudian
diperbesar lagi oleh lensa okuler membentuk bayangan maya dan diperbesar.
Berikut pembentukan bayangan pada mikroskop :

67
□ Teleskop : alat optik yang dapat melihat benda jarak jauh menjadi dekat; ada
2 jenis yaitu teleskop bias dan pantul. Teleskop bias sederhana
adalah kombinasi antara 2 lensa cembung yang terletak pada bagian
pipa. Lensa yang besar adalah objektif, lensa yang kecil adalah okuler.
Lensa objektif membentuk bayangan dan diperbesar lagi dengan lensa
okuler.
□ Lensa objektifnya berdiameter lebih besar daripada diameter mata, berarti
banyak cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian ke
mata, sehingga bayangan yang terbentuk sangat jelas dan detail. Berikut
contoh teleskop bias :

□ Teleskop pantul : mempunyai cermin cekung pada lensa objektifnya, cahaya


yang dipantulkan objek jauh masuk salah satu ujung tabung dan ditangkap
oleh cermin lain pada ujung yang lain. Cahaya dipantulkan dari cermin
cekung ke cermin datar dalam tabung, kemudian memantulkan cahaya ke
lensa okuler yang berfungsi memperbesar gambar.
□ Berikut contoh teleskop pantul :

68
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I, 2017, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VIII Semester
2, Pusat Kurikulumdan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud, Jakarta.

Maulani, A.H. dkk, 2016, Buku Ringkasan Latihan dan Materi BRILIAN IPA SMP/MTs Kelas VIII,
Grasindo, Bandung.

Tim Abdi Guru, 2016, IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta.

www.wirahadie.com, Rangkuman Materi IPA Kelas 8 K13 Revisi Lengkap, diunduh 20 Juni 2022

69

Anda mungkin juga menyukai