Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : XI/1 (Satu)
Topik : Fluida Statis
Sub Topik : Hukum Archimedes

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan mengamati, ekperimen dan diskusi kelompok dalam pembelajaran diharapkan
siswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip hukum Archimedes
2. Menjelaskan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari

B. MATERI PEMBELAJARAN
 Hukum Archimedes

c. informasi pendukung

Apabila suatu benda dimasukkan kedalam suatu zat cair maka


benda tersebut akan mendapatkan gaya angkat (F A) dari zat
cair akibat gaya berat (W) benda tersebut sehingga benda
tersebut bisa berada pada kondisi tenggelam, melayang
ataupun mengapung di permukaan zat cair tergantung dari
massa jenis bendanya dibandingkan dengan massa jenis
fluida. Pada gambar di samping ada benda yang mengapung,
melayang, dan tenggelam.

Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang


dialami oleh benda apabila berada dalam fluida. Benda-benda
yang dimasukkan pada fluida seakan-akan mempunyai berat
yang lebih kecil daripada saat berada di luar fluida. Misalnya,
batu terasa lebih ringan ketika berada di dalam air
dibandingkan ketika berada di udara. Berat di dalam air
sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya
ke atas. Hal ini menyebabkan berat batu akan berkurang,
sehingga batu terasa lebih ringan. Berdasarkan peristiwa di
atas dapat disimpulkan bahwa berat benda di dalam air
besarnya: Wair = Wudara - FA
dengan:
Wair = berat benda di dalam air (N)
Wudara= berat benda di udara (N)
FA = gaya tekan ke atas (N)

Besarnya gaya tekan ke atas dapat ditentukan dengan


konsep tekanan hidrostatik. Gambar 7.7 menunjukkan
sebuah silinder dengan tinggi h yang luasnya A. Ujung
atas dan bawahnya, dicelupkan ke dalam fluida yang massa
jenisnya ρ.
Besarnya tekanan hidrostatik yang dialami permukaan atas
dan bawah silinder adalah:
P1 = ρ.g.h1
P2 = ρ.g.h2
Sehingga besarnya gaya-gaya yang bekerja:
F = P.A
F1 = ρ .g.h1.A (ke bawah)
F2 = ρ .g.h2.A (ke atas)

Gaya total yang disebabkan oleh tekanan fluida merupakan gaya apung atau gaya tekan ke atas yang
besarnya: FA = F2 – F1
= ρ .g.h2. A – ρ .g.h1. A
= ρ.g.(h2– h1). A
karena h2 – h1 = h, maka: FA = ρ .g.h.A
A.h adalah volume benda yang tercelup, sehingga: FA = ρ g V
dengan:
FA = gaya ke atas atau Archimedes (N)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume benda yang tercelup (m3)

Gaya total ρ.g.V = m.g adalah berat fluida yang dipindahkan. Dengan demikian, gaya tekan ke
atas pada benda sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Pernyataan ini pertama kali
dikemukakan oleh Archimedes (287 - 212 SM), yang dikenal dengan Hukum Archimedes, yang berbunyi:
“Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya di dalam fluida mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan”.

Contoh Soal:

a. Gaya Archimedes (tekan ke atas) yang dirasakan benda sebesar:


FA = ρa g V
= 1000 . 10 . 1,5 . 10-3 = 15 N
b. Berat benda di air memenuhi:
Wair = Wudara − FA
= m g − FA
= 3.10 − 15 = 15 N

D. penerapan hukum archimedes

Aplikasi hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai diberbagai


sektor. Sektor industri, militer, perdagangan, kelautan dan sektor lainnya. Pembuatan
idrometer, desain kapal selam, perbaikan kapal digalangan, pembuatan jembatan ponton, desain
balon udara, dan desain kapal pesiar.
1. Hidrometer
Hidrometer merupakan alat untuk mengukur massa jenis suatu fluida. Prinsip gaya
apung digunakan dalam proses pembuatan hidrometer. Semakin besar massa jenis fluida
semakin tinggi batang hidrometer yang muncul di permukaan fluida. Sebaliknya semakin
kecil massa jenis fluida semakin tenggelam batang hidrometer. Pembuatan skala pada
hidrometer didasarkan pada kalibrasi massa jenis fluida yang sudah diketahui nilainya.

Gambar Hidrometer

2. Kapal Selam

Gambar Kapal Selam

Bagian Kapal selam terdiri dari katup-katup (valves) untuk mengisi dan membuang air
laut. Pada saat kapal hendak menyelam maka katup bagian atas terbuka dan air laut masuk
memenuhi rongga dinding kapal selam. Akbatnya massa jenis kapal selam membesar, kapal
selam tengelam. Sebaliknya saat hendak mengapung, bagian tangki udara tekanan tinggi
(Compressed air tank), membuka katupnya untuk mengalirkan udara mendorong air laut di
rongga dinding (Ballast Tank) keluar dari kapal melalui katup yang ada di dinding kapal selam.
Akibatnya massa jenis kapal selam mengecil dan mampu mengapung di permukaan air laut.

3. Perbaikan kapal di galangan


Gambar Galangan Kapal

LATIHAN SOAL

1. Pada saat benda dicelupkan ke dalam zat cair, bagaimanakah hubungan berat benda dengan gaya
angkat zat cair serta hubungan massa jenis benda dengan massa jenis fluida pada kondisi benda;
a. Tenggelam
b. Melayang
c. Mengapung

2. Sebuah benda massa 5 kg dimasukkan ke dalam air ( ρ=¿1.000 kg/cm3). Ketika di dalam air berat
benda menjadi 20 N. hitunglah:
a. Gaya tekan ke atas terhadap benda
b. Volume benda
c. Massa jenis benda

3. Sebuah balon yang berisi 1200 m3 gas panas dan massa jenis 0,8 kg/m 3diikat di tanah. Massa balon
( tidak termasuk gas panas) 400 kg dan massa jenis udara 1,3 kg/m 3.
a. Mengapa balon akan naik jika tidak diikat di tanah?
b. Hitung gaya tegangan tali yang menahan balon tetap ditanah!

4. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air. Ternyata 25 % dari benda terapung di atas permukaan air.
Berapa massa jenis benda tersebut?

5. Jelaskan penerapan hukum Archimedes pada:


a. Desain Balon Udara

b. Desain kapal pesiar


c. Jembatan pontoon

PRAKTIKUM
“Telur dan Garam”
Tujuan: Menyelidiki pengaruh larutan garam pada keadaan telur
Mencoba
a. Alat dan Bahan
1. 3 butir telur
2. Air bersih
3. Wadah berupa potongan botol aqua
4. Garam
5. Sendok

b. Prosedur Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukkan telur ke dalam wadah A, B, dan C masing-masing satu butir telur.
3. Masukkan air ke dalam wadah yang telah disiapkan. Air yang dimasukkan hampir setinggi
wadah.
4. Masukkan garam pada wadah B. Lalu aduk secara perlahan-lahan menggunakan sendok hingga
menunjukkan perubahan keadaan pada telur dalam wadah tersebut.
5. Apabila terjadi perubahan keadaan pada telur dalam wadah tersebut, maka tidak perlu
menambahkan garam. Apabila belum terjadi perubahan keadaan pada telur, maka tambahkan
garam hingga terjadi perubahan keadaan, yaitu tenggelam, melayang, atau terapung.
6. Ulangi tahap 5 pada wadah C.
7. Amati keadaan telur pada wadah A, B, dan C.

Mengasosiasi

Kedalaman telur
No Perlakuan Campuran garam Keadaan telur
dari dasar gelas
1 Kondisi 1 ( ) sendok cm
2 Kondisi 2 ( ) sendok cm
3 Kondisi 3 ( ) sendok cm

No Keadaan Telur
Wadah Banyaknya Garam (sendok)
. Tenggelam Melayang Terapung
1. A
2. B
3. C

Mengkomunikasikan
Pertanyaan untuk diskusi kelompok.
1. Bagaimana keadaan telur untuk ketiga wadah tersebut?

2. Apa yang menyebabkan terjadi perbedaan antara ketiga wadah tersebut?

3. Apa fungsi dari garam yang dilarutkan dalam air pada percobaan yang telah dilakukan?

Kesimpulan
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Tanggal Nilai Paraf Guru

Anda mungkin juga menyukai