Anda di halaman 1dari 9

Nama : Sephia Amelia Akay

NIM : 711335120018

Tugas Fisika Lingkungan


 HIDROSTATIKA
A. Rumus-rumus dasar dan satuan tentang hidrostatika
Rumus tekanan hidrostatis :
Ph = ρ.g.h
P = Po+ρ.g.h
Keterangan :
Ph = tekanan hidrostatis, satuannya pascal (Pa atau N/m2)
P = tekanan total, satuannya pascal atau N/m2
Po = tekanan udara atau tekanan di atmosfer, satuannya pascal atau N/m2
g = percepatan gravitasi bumi, nilainya 9,8 m/s2 atau 10 m/s2
ρ = massa jenis zat cair, satunnya kg/m3
h= kedalaman zat cair dari permukaan, satuannya meter
B. Materi tentang
- Gaya Apung
Gaya apung ialah kemampuan suatu benda mengapung dalam cairan
ataupun fluida. Hubungan berat benda dengan berat air yang
dipindahkan ialah apa yang menentukan jika benda akan dapat
mengapung; meskipun ukuran dan juga bentuk dari benda akan
memiliki efek, mereka bukan alasan utama mengapa benda mengapung
ataupun tenggelam.
Pada saat menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada
timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan pada saat
menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur
pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu
ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda
apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika
diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau
benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil,
tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah
dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu
atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan.
Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung
= F2-F1). Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang
diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih besar daripada
gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1). Hal ini
dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada
tekanan fluida pada bagian atas batu.

Prinsip Archimedes
Archimedes ialah Matematikawan yang hidup pada abad III SM, yang
mendapat penghargaan dengan menemukan cara bagaimana kerja gaya
apung. Menurut legendanya Archimedes masuk ke kamar mandi pada
suatu hari dan juga melihat bahwa semakin Archimedes
membenamkan dirinya di dalam air, semakin tinggi tingkat air yang
akan naik. Dia menyadari bahwa tubuhnya tersebut menggeser air di
bak mandi. yang setelahnya Archimedes memutuskan bahwa benda
yang berada didalam airtnya akan kurang dari benda di udara. Melalui
ini dan juga realisasi lainnya, Archimedes mendirikan apa yang
kemudian dikenal dengan Prinsip Archimedes
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang
dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang
lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut.
Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada
kedalaman yang berbeda. Tekanan fluida bertambah terhadap
kedalaman. Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan
fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida,
maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas
benda dan fluida pada bagian bawah benda.
Prinsip Archimedes
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air.
Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih
besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini
disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki
kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda
(h2 > h1).
Archimedes ialah Matematikawan yang hidup pada abad III SM, yang
mendapat penghargaan dengan menemukan cara bagaimana kerja gaya
apung. Menurut legendanya Archimedes masuk ke kamar mandi pada
suatu hari dan juga melihat bahwa semakin Archimedes
membenamkan dirinya di dalam air, semakin tinggi tingkat air yang
akan naik. Dia menyadari bahwa tubuhnya tersebut menggeser air di
bak mandi. yang setelahnya Archimedes memutuskan bahwa benda
yang berada didalam airtnya akan kurang dari benda di udara. Melalui
ini dan juga realisasi lainnya, Archimedes mendirikan apa yang
kemudian dikenal dengan Prinsip Archimedes:

Dari Prinsip Archimedes memiliki 2 Gaya Apung ialah sebagai berikut


:Gaya Apung Positif
Sebuah benda yang mengapung didalam cairan akan dapat memiliki
gaya apung positif. hal tersebur berarti bahwa jumlah air yang
dipindahkan oleh benda berat tersebut lebih besar dari benda itu
sendiri. Misalnya, perahu yang beratnya 23 kg, tetapi memindahkan 45
kg air akan mudah mengapung. Perahu yang menggantikan berat air
yang lebih besar sebagian karena ukuran dan bentuk; sebagian besar
interior perahu adalah udara, yang sangat ringan. Hal ini menjelaskan
mengapa kapal laut yang berukuran besar dapat mengapung: asalkan
air yang dipindahkan beratnya lebih besar dari kapal-kapal itu sendiri,
mereka tidak akan tenggelam.

Gaya Apung Negatif


Gaya apung negatif inilah yang akan menyebabkan benda tenggelam.
Hal tersebut mengacu pada sebuah benda yang berat badannya lebih
dari berat cairan yang dipindahkan. Contohnya ialah kerikil mungkin
memiliki berat hanya 25 gram, namun jika hanya memindahkan 15
gram air, tidak akan bisa mengapung. Jika kapal tersebut setelah
dimuat memiliki berat 23 kg dengan ditambah 34 kg dari barang
bawaan, itu akan tidak lagi mengapung sebabkan berat totalnya
menjadi 56 kg lebih berat dari berat air yang dipindahkan yaitu sebesar
45 kg.
Hal tersebut juga memungkinkan untuk sebuah benda menjadi apung
netral atau melayang di air. hal tersebut berarti bahwa berat benda dan
juga jumlah cairan yang digantikan yang hampir sama. Sebuah benda
apung netral akan dapat melayang-layang dalam cairan, tidak
tenggelam maupun mengambang. Sebuah kapal selam dapat juga
menyesuaikan berat badan dengan menambahkan ataupun
mengeluarkan air dalam tangki khusus yang disebut tangki ballast.
Dengan keseimbangan ballast-nya, kapal selam akan dapat melayang-
layang di berbagai tingkatan dibawah permukaan air tanpa harus
tenggelam.

Ukuran dan Bentuk


Berapa banyak dari permukaan suatu benda dapat menyentuh
permukaan air yang memiliki efek pada suatu daya apung. Sebuah
kapal yang sangat besar ini akan memiliki banyak area permukaan,
yang berarti bahwa berat badan pada kapal yang tersebar dibanyak air,
semuanya akan dapat mendorong pada kapal. Apabila kapal yang sama
berada di air dengan bentuk busur yang dapat mengarah ke bawah, itu
akan dapat mulai tenggelam disebabkan karena semua berat
terkonsentrasi di satu area kecil, dan juga air itu menggusur berat
kurang dari berat kapal.

Rumus Fisika Hukum Archimedes


Rumus fisika yang dipakai pada hukum archimedes / Gaya Apung

Ketika sebuah benda berada di dalam air, air yang berada di bagian
atas medorong benda ke bawah dan air yang berada di bagian bawah
mendorong benda ke atas. Besar gaya apung :

Rumus fisika
Keterangan :

(rho) = Massa jenis air (Kg/m3)


g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s2),
V = Volume benda yang tercelup di dalam air (m3),
A = Luas permukaan benda (m2),
h = h2 – h1 = Perbedaan kedalaman fluida yang berada di atas dan di
bawah benda yang tercelup dalam air (m)
Fluida (air) yang berada di kedalaman h2 mempunyai tekanan atau
gaya dorong lebih besar dibandingkan fluida (air) yang berada di
kedalaman h1. Adanya perbedaan tekanan atau gaya dorong
menimbulkan gaya total yang arahnya ke atas. Fluida (air) yang berada
di sebelah kiri dan kanan benda mempunyai kedalaman yang sama
sehingga resultan gaya sama dengan nol.

Kesetimbangan Benda Terapung


Membicarakan kesetimbangan benda terapung maka kita akan merujuk
padaprinsip Archimedes, yakni: “Gaya apung yang bekerja pada
benda yang terbenam di dalam zat cair memilikikesesuaian dengan
berat zat cair yang berpindah dari benda, dan bereaksi
memberikantekanan keatas melewati pusat volumenya”. atau lebih
mudah dikenal dengan bunyi: “Gaya apung memiliki besar sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh bendadan mengarah
vertikal ke atas.”
Sebuah benda dikatakan stabil apabila benda tersebut kembali ke
posisikesetimbangannya semula apabila benda tersebut diusik
(meskipun sedikit). Untuk bendaterapung, masalah kestabilan lebih
rumit karena jika benda berotasi, lokasi dari pusatapungnya bisa
berubah

prinsip kesetimbangan
Pada prinsip kesetimbangan benda terapung kita juga mengenal adanya
metacenter M yang merupakan titik pertemuan garis-garis yang
bekerja pada gaya apung sebelum dansetelah rotasi benda tersebut atau
titik perpotongan antara sumbu vertikal dengan garisvertikal yang
melalui centre of buoyancy* pada saat menempati kedudukan barunya
(padasaat miring).

Kondisi stabilitas
Kondisi stabilitas benda terendam maupun terapung dapat diketahui
berdasarkan tinggi metasentrumnya( M ).
Sehingga benda terapung akan dikatakan:
Stabil, apabila titik M (metacenter) berada diatas titik G (gravitasi)
atau beratbenda yang terapung berada di bagian bawah dan pusat
gravitasi berada tepatsecara langsung dibawah pusat daya apung
B(buoyancy).
Tidak stabil, apabila titik M (metacenter) berada dibawah titik G
(gravitasi).
Apabila sebuah benda terapung di tinggi-rendahkan pada garis
vertikal, makabenda tersebut akan kembali pada posisi awalnya atau
aslinya. Ukuran kesetimbanganuntuk benda terapung adalahGM
(metacentric height) yakni jarak antara pusat gravitasidan metacenter.
Jadi, semakin luasGM , maka benda yang terapung tersebut akan
semakinstabil.

Berikut dapat dinyatakan rumus awal dari gaya apung :


Fa = F2 – F1
= h2 x A x g x – g x h1 x A x
= (h2- h1) g x A x
=hxAxgx
=Vxgx
( karena A h = V adalah volume benda yang tercelup dalam
fluida)Perhatikan x V = Mf adalah massa fluida yang di pindahkan
oleh benda Vbf g = Mf x g adalah berat fluida yang dipindahkan oleh
benda. Jadi gaya apung Fa yang dikerjakan fluida pada benda sama
dengan berat fluida yang di pindahkan oleh benda . Ini sesuai dengan
hukum Archimedes : gaya apung yang terjadi pada suatu benda yang
di celupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama
dengan berat fluida yang di pindahkan oleh benda tersebut .
Fa = Mf x g
Fa = Vbf x x g
Fa = gaya apung
g = gravitasi
Vbf = volume benda yang tecelup
= massa jenis fluida

Penerapan Kesetimbangan Benda Terapung


Dari pembahasan sekilas mengenai prinsip kesetimbangan benda
terapung, kitadapat melakukan penerapan pada benda. Penerapan
kesetimbangan benda terapung palingmudah kita temukan yakni pada
perahu atau kapal.Pembuatan lambung perahu atau kapaltentu saja
dengan perhitungan yang telitimengenai kesetimbangan sehingga
kapaltersebut akan aman untuk digunakan saatberlayar. Gaya apung
dan gaya berat kapalharus berada pada garis yang sama
sehinggadidapatkan momen nol.

- Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik dan turunnya permukaan zat cair di
dalam pipa kapiler (pipa dengan diameter yang sangat kecil atau
sempit). Adapun gambar dari kapilaritas ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Kapilaritas
Air yang berada pada pipa kapiler akan naik lebih tinggi karena adhesi
air dengan dinding pipa kapiler lebih besar daripada kohesi antar-air.
Sementara raksa akan semakin turun karena kohesi raksa lebih besar
daripada adhesi raksa dengan pipa kapiler.

Contoh Kapilaritas
Berikut ini adalah beberapa contoh dari gejala kapilaritas dalam
kehidupan sehari-hari:
- Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor minyak lampu minyak
- Merembesnya air dari luar ruangan ke dalam ruangan rumah.
- Meresapnya air pada kain pel, kertas tisu, spons, dan kertas isap.
- Naiknya air dan mineral dari dalam tanah melalui akar pada
tumbuhan.

Rumus Kapilaritas

Keterangan :

Y = perbedaan tinggi permukaan zat cair di dalam dan di luar pipa


kapiler (m)
τ = tegangan permukaan (N/m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
θ = sudut kontak (º)
r = jari-jari penampang pipa kapiler (m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)

- Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya
tegang yang dimiliki permukaan cairan tersebut. Contoh peristiwa
yang membuktikan adanya tegangan permukaan, antara lain, peristiwa
jarum, silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat mengapung di
permukaan air; butiran-butiran embun berbentuk bola pada sarang
laba-laba; air yang menetes cenderung berbentuk bulat-bulat dan air
berbentuk bola di permukaan daun talas.
Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap
satuan panjang. Jika pada suatu permukaan sepanjang l bekerja gaya
sebesar F yang arahnya tegak lurus pada l, dan menyatakan tegangan
permukaan, maka persamaannya adalah sebagai berikut.

Y=
Keterangan:

F : gaya (N)
l : panjang permukaan (m)
γ : tegangan permukaan (N/m)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika kita mengatakan
tegangan permukaan suatu cairan sabun 40 dyne/cm, ini artinya yang
bekerja pada tiap cm panjang lapisan sabun adalah 40 dyne
Bukti Adanya Tegangan Permukaan

Anda mungkin juga menyukai