Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Fisika


MateriPokok : Fluida Statis
Sub Materi Pokok : Hukum Archimedes
Kelas/Semester : XI IPS-2 /I
AlokasiWaktu : 2 X 45menit

MATERI AJAR
HUKUM ARCHIMEDES

1. Gaya ke Atas
Pada waktu batu diletakkan di dalam air, maka sekeliling batu akan mendapat tekanan.
Gaya akibat tekanan air pada arah mendatar saling menghapuskan karena sama besar sedangkan
pada arah vertical tidak. Yaitu gaya arah keatas lebih besar dari gaya arah kebawah.

Gambar 1. Gaya yang bekerja pada batu pada arah vertikal


Selisih gaya keatas dan kebawah ini dinamakan gaya keatas. Akibat gaya keatas inilah batu
terasa lebih ringan ketika berada di dalam air.
Berat dalam air = Berat di udara – Gaya keatas
Berapa besar gaya ke atas? Archimedes berhasil mengukur gaya ke atas ini. Perhitungan ini
dinyatakan dalam suatu kalimat yang dikenal sebagai Hukum Archimedes.
“Apabila seluruh atau sebagian permukaan benda dimasukkan atau dicelupkan kedalam suatu
zat cair maka benda tersebut akan mengalami suatu gaya keatas yang sama besar dengan
berat zat cair yang dipindahkannya”
Untuk mengerti Hukum Archimedes ini, harus dipahami dahulu apa itu “berat zat cair yang
dipindahkan”
Gambar di samping memperlihatkan gelas
berpancur berisi penuh zat cair sampai
dipancurannya, dan didekatnya terdapat
sebuah gelas ukur. Ketika sebuah benda
berbentuk balok dimasukkan kedalam gelas
berpancur, permukaan zat cair naik dan zat
cair memancar kegelas ukur. Berat zat cair
yang terdapat dalam gelas ukur inilah yang
dimaksud dengan “berat zat cair yang
dipindahkan”

Gambar 1a. Zat cair yang dipindahkan


Sumber: bagifisika.com

Pada gambar di sebelah kanan, tampak sebuah benda


melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian
bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar dari
pada fluida yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini
disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda
memiliki kedalaman yang lebih besar dari pada fluida
yang berada di atasbenda (h2 > h1).

Gambar 1b. Benda di dalamzatcair


Sumber:wordpress.com
Berdasarkan gambar Besarnya tekanan fluida pada kedalam h2 dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan tekanan hidrostatik, sama halnya dengan tekanan fluida pada
kedalaman h1. Dari perhitungan di atas akan di peroleh besar F1 (gaya yang diberikan oleh fluida
pada bagian atas benda) dan F2 (gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda).
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita
kenal dengan istilah gaya ke atas.
Contoh soal
Sebuah batu dimasukkan dalam sebuah gelas berpancur berisi air. Ternyata air yang keluar 20
cm3. Jika g = 980 cm/s2, hitunglah:
a) Volume batu
b) Berat air yang dipindahkan
c) Gaya keatas yang dialami batu

Penyelesaian:
a) Ketika batu dimasukkan dalam sebuah gelas berpancur, batu akan tenggelam, sehingga
volume air yang keluar sama dengan volume batu.
V batu = V air yang keluar = 20 cm3
b) Berat air yang dipindahkan adalah berat air yang keluar
Wair yang dipindahkan = Vair keluar . ρ . g
= 20 . 1 . 980 (dalam satuan cgs)
= 19600 dyne
c) Gaya keatas yang dialami batu sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
FA = Wair yang dipindahkan = 19600 dyne

2. Pengaruh Gaya ke Atas pada Benda


Dengan adanya gaya ke atas pada zat cair, akan diperoleh tiga hal yang mungkin terjadi
pada benda saat dimasukkan ke dalam zat cair, yaitu: mengapung, melayang, dan
tenggelam.

Sumber: wordpress.com
a. Mengapung
Benda dikatakan mengapung jika benda tersebut sebagian tenggelam dalam zat cair dan
sebagian muncul di permukaan zat cair. Hal ini dapat terjadi jika massa jenis benda lebih
kecil daripada massa jenis zat cair (ρbenda< ρzat cair) dan gaya berat benda sama dengan gaya ke
atas zat cair pada benda.
b. Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika benda berada di dasar zat cair. Hal ini dapat terjadi jika
massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair (ρ zat cair> ρbenda) dan gaya berat
benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair pada benda.
c. Melayang
Benda dikatakan melayang jika seluruh bagian benda berada di dalam zat cair, tetapi tidak
menyentuh dasar zat cair. Hal ini dapat terjadi jika massa jenis benda sama dengan massa
jenis zat cair (ρbenda = ρzat cair) dan gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada
benda.
Contoh soal.
Sebuah patung kuno memiliki massa 80 kg tergeletak di dasar laut. Jika volume patung 4,0 x
104 cm3, berapa gaya yang diperlukan untuk mengangkat patung tersebut? Massa jenis air
laut 1025 kg/m3 dan g = 9,8 m/s2
Penyelesaian :
Dik: m = 80 kg
Vc = 4 x 104 cm = 4,0 x 10-2 m3
ρair laut = 1025 kg/m3
Dit: F untuk mengangkat patung = ...?
Jawab:
Gaya angkat air ke atas
FA = ρair laut . Vc . g
= 1025 . 4,0 x 10-2 . 9,8
= 402 N
Berat patung
wpatung =m.g
= 80 . 9,8
= 784 N
Gaya untuk mengangkat patung ke atas adalah:
F = wpatung - FA
= 784 – 402
= 382 N Jadi, untuk mengangkat patung tersebut diperlukan gaya sebesar 382 N.
LATIHAN
1. Sebuah ember berisi penuh air hangat, seorang ibu memasukkan balitanya ke dalam ember
tersebut untuk dimandikan. Ketika balita tersebut masuk ke dalam air, sebagian air dalam ember
tumpah. Mengapa hal ini dapat terjadi? Jelaskan dengan konsep Hukum Archimedes.
2. Ketika kita mengangkat sebuah batu yang tercelup di dalam zat cair, batu tersebut terasa lebih
ringan dibanding di udara bebas. Apakah karena sebagian massa batu menghilang? Jelaskan
alasanmu.
3. Sebuah balok massa jenisnya 2.500 kg/m 3 dan ketika di udara beratnya 25 Newton. Tentukan
berat balok di dalam air jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2.
4. Sebuah benda melayang dalam air. Apa yang dapat disimpulkan dari pernyataan tersebut?
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta
Saranggono, Subagya. 1995. Sains Fisika 2 SMA/MA Kelas XI.
Surya, Yohanes. 1997. Olimpiade Fisika Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan
SMU Caturwulan Ketiga Kelas 1. Primatika Cipta Ilmu. Jakarta
bagifisika.com
wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai