Anda di halaman 1dari 23

FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE


MIND MAPPING

1
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

FISIKA ITU ASYIK (Yohanes Surya, Ph.D.)

2
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Bab 1 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE


I. Elastisitas dan Modulus Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula
jika gaya yang mengubah bentuk benda itu dilepaskan atau dihilangkan.
Benda yang tidak kembali ke bentuk semula jika gaya dihilangkan disebut
benda plastis. Benda yang sangat sukar kembali ke bentuk semula disebut
benda yang mudah patah (brite). Benda yang mudah untuk kembali ke bentuk
semula disebut benda elastis
Ukuran elastisitas suatu bahan dinamakan modulus elastisitas. Ada tiga jenis
modulus elatisitas :
1) Modulus Young  Gaya yang diberikan mengubah panjang benda
2) Modulus Shear  Gaya yang diberikan menggeser bagian atas benda
terhadap bawahnya
3) Modulus Bulk  Gaya yang diberikan mengubah volume benda

Gambar 6.1 Ilustrasi yang menunjukkan Modulus Young (a),


Modulus Shear (b) dan Modulus Bulk (c)

II. Tegangan, Regangan dan Modulus Young


Tegangan/Stress (σ) didefinisikan sebagai gaya (F) yang mengubah panjang
suatu benda dibagi dengan luas penampang (A) benda itu
Dirumuskan dengan persamaan :
𝑭
𝝈=𝑨 ... (6.1)

Satuan Tegangan (σ) adalah N/m2


Regangan/Strain (e) didefinisikan sebagai perubahan panjang (ΔL) benda dibagi
dengan panjang mula-mulanya (L)
Dirumuskan dengan persamaan :
∆𝑳
𝒆= ... (6.2)
𝑳
Regangan (e) tidak memiliki satuan

3
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Dari percobaan berbagai bahan, ditemukan bahwa untuk bahan yang sama,
nilai tegangan dibagi regangan selalu sama besar, meskipun gaya, luas
penampang dan panjang bahan dibuat berbeda.
Nilai tegangan (σ) dibagi regangan (e) ini disebut modulus Young (E)

𝝈
𝑬= ... (6.3)
𝒆

𝑭.𝑳
𝑬 = 𝑨.∆𝑳 ... (6.4)

Satuan Modulus Elastisitas adalah N/m2 (Pa).

Tabel 6.1 Modulus elastisitas berbagai bahan

Material x 109 N/m2


Karet 0,01–0,1
Teflon 0,5
Nilon 2–4
Kayu 9 - 11
Tulang manusia 14
Magnesium (Mg) 45
Aluminum 69
Kaca 50–90
Gigi 83
Kuningan 100–125
Perunggu 96-120
Titanium (Ti) 110.3
Tembaga 117
Fiber Glass 40–45
Baja 200
Batu safir 435
Intan 1.220
Sumber : en.wikipedia.org

Untuk benda yang sama (jenisnya, panjangnya dan luasnya), dapat diperoleh :
𝐹. 𝐿
𝐸=
𝐴. ∆𝐿
𝐸.𝐴
𝐹=( ) . ∆𝐿
𝐿

𝑭 = 𝒌. ∆𝑳 ... (6.5)

4
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Persamaan 1.5 dikenal dengan nama Hukum Hooke.


Konstanta yang tetap (k) disebut dengan tetapan pegas

𝑬.𝑨
𝒌= ... (6.6)
𝑳

III. Kurva Elastisitas Bahan


Yang dimaksud kurva elastisitas bahan adalah kurva Tegangan (stress) terhadap
Regangan (strain) dari suatu bahan.
Kurva elastisitas benda elastis berbeda dengan benda mudah patah

Gambar 6.2 Kurva elastisitas benda elastis

Dari titik asal 0 ke titik A disebut daerah berlakunya Hukum Hooke,


menyatakan bahwa benda kembali ke bentuk semula jika stress dihilangkan
sesuai dengan hukum Hooke, grafik berbentuk linier.
Dari titik A ke titik B benda masih bersifat elastis, yaitu kembali ke bentuk
semula, tetapi hukum Hooke sudah tidak berlaku, grafik tiidak linier.
Dari titik B sampai titik C benda sudah tidak kembali ke bentuk semula
Dari titik C sampai titik D benda sudah rusak
Di titik D benda patah

5
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Gambar 6.3 Kurva elastisitas benda mudah patah

Penamaan titik A, B dan C sama dengan kurva sebelumnya


Jarak antara titik C dan titik D sangat dekat sehingga berimpit
Daerah linier antara proses compression (ditekan) dan tension (ditarik) tidaklah
sama
Fatique (kelelahan) adalah kemampuan bahan untuk patah jika gaya diulang
berkali-kali. Pada kondisi gaya yang sama diulang terus menerus, titik C akan
hilang dan benda akan gagal memberikan kondisi A dan B. Contoh : Penjepit
kertas yang berkali-kali ditekuk suatu saat akan patah

IV. Pegas
Pegas adalah benda elastis yang dapat menyimpan energi mekanik, biasanya
terbuat dari kawat baja yang dibentuk spiral. Robert Hooke (Fisikawan Inggris)
di tahun 1676 menemukan prinsip fisika yang mendasari pegas, yang disebut
Hukum Hooke :

𝑭 = 𝒌. ∆𝑳 ... (6.7)

Dengan k disebut sebagai konstanta pegas dengan satuan N/m, ΔL adalah


pertamabahan panjang pegas
Catatan : Rumus ini hanya berlaku sampai gaya maksimum tertentu saja

V. Susunan Pegas
Beberapa pegas dapat dirangkaikan bersama-sama dengan cara seri atau
paralel atau juga campuran seri dan paralel. Rangkaian gabungan pegas dapat
menghasilkan nilai konstanta pegas yang berbeda.

6
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Rangkaian Pegas Seri

k1

k2

k3
Gambar 6.4 Tiga buah pegas dirangkaikan secara seri

Pada rangkaian seri, gaya F yang diberikan pada sistem pegas akan menarik
setiap pegas dengan gaya F juga sehingga :

F = F 1 = F 2 = F3 ... (6.8)

Karena setiap pegas ditarik oleh gaya F, maka setiap pegas akan mengalami
pertambahan panjang yang berbeda karea konstanta setiap pegas tidak sama,
maka panjang gabungan rangkaian pegas adalah :

ΔLgab = ΔL1 + ΔL2 + ΔL3 ... (6.9)


𝐹 𝐹 𝐹 𝐹
= + +
𝑘𝑠𝑒𝑟𝑖 𝑘1 𝑘2 𝑘3
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
=𝒌 +𝒌 +𝒌 ... (6.10)
𝒌𝒔𝒆𝒓𝒊 𝟏 𝟐 𝟑

Rangkaian Pegas Paralel

k1 k2 k3

Gambar 6.5 Tiga buah pegas dirangkaikan secara paralel

Pada pegas rangkaian paralel yang ditarik oleh gaya F, pertambahan panajang
sistem pegas akan sama dengan pertambahan panjang masing-masing pegas,
atau :

ΔLgab = ΔL1 = ΔL2 = ΔL3 ... (6.11)

Gaya tarik yang bekerja terbagi ke tiga pegas yang ada, sehingga :

F = F1 + F 2 + F3 ... (6.12)
kpar.ΔL = k1.ΔL1 + k2.ΔL2 + k3.ΔL3

kpar = k1 + k2 + k3 ... (6.13)

7
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Pertanyaan Konsep
1. Apa yang dimaksud dengan Elastisitas dan berikan contohnya!
2. Manakah yang lebih elastis: Tulang manusia atau gigi manusia? Jelaskan!
3. Modulus elastisitas besi lebih besar daripada modulus elastis aluminium.
Manakah yang lebih mudah bertambah panjang jika ditarik? Berikan alasannya!
4. Dua buah kawat tembaga A dan B memiliki dimensi yang berbeda. Panjang A
dua kali panjang B sementara luas penamapang kawat A setengah kali kawat B.
Ketika ditarik dengan gaya yang sama besar, kawat manakah yang pertambahan
panjangnya lebih besar?
5. Mana yang lebih baik dari segi meredam guncangan, motor honda Supra X yang
memiliki 2 back sock breaker atau motor matic Yamaha Mio yang memiliki 1
back sock breaker ? Jelaskan!
6. Apa perbedaan dari benda yang bersifat plastis dan benda yang mudah patah?
Berikan contohnya!
7. Apa dimensi stress (tegangan), strain (regangan) dan modulus Young? Uraikan!
8. Dapatkah kita menghitung modulus Young dari air? Bagaimana caranya?
9. Jika kita memiliki dua buah pegas yang memiliki nilai konstanta pegas yang
sama, bagaimana cara untuk memperkecil dan memperbesar konstanta
pegasnya?
10. Dua buah pegas dengan konstanta pegas A = 100 N/m dan kosntanta pegas B =
200 N/m dihubungkan ujungnya. Lalu dua orang anak menarik masing-masing
ujung pegas A dan B saling menjauhi. Ketika kedua anak itu melepas pegas
secara bersamaan, pegas manakah yang lebih dulu kembali ke bentuk semula?
Jelaskan!

8
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

PRAKTIKUM
KONSTANTA PEGAS

I. TUJUAN PERCOBAAN
Mencari nilai konstanta pegas tunggal, pegas seri dan pegas paralel

II. TEORI DASAR


(Bacalah materi pembelajaran di atas!)

III. ALAT DAN BAHAN


1) Satu buah pegas
2) Beberapa buah beban dengan berat 50 g dan 100 g
3) Statif
4) Penggaris
5) Benang kasur
6) Busur derajat
7) Gunting

IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN


1. Tuliskan nomor pegas yang kamu pakai
2. Gantungkan pegas pada statif
3. Gantungkan beban 100 g pada ujung pegas dan ukur pertambahan panjang
pegas (sebelum diberi beban dan sesudah diberi beban). (ambil nilai
percepatan gravitasi sebesar 9,78 m/s2)
4. Lakukan hal yang sama (no. 3) untuk beban yang berbeda-beda massanya
sebanyak 4 kali lagi dan ukur untuk masing-masing beban pertambahan
panjangnya (sebelum diberi beban dan sesudah diberi beban) yaitu ΔL.
5. Buat grafik F terhadap ΔL dengan membuat skala sbb. : (sesuaikan dengan
rentang data pada no. 4)
Skala sumbu x (ΔL)  panjang garis 1 cm pada skala sb. x mewakili ΔL =
....... meter.
Skala sumbu y (F)  panjang garis 1 cm pada skala sb. y mewakili F = ......
newton.
6. Plot nilai yang kamu peroleh dalam grafik F terhadap ΔL untuk pegas
tunggal (ada 5 titik pada grafik).
7. Tariklah sebuah garis lurus terbaik yang paling mendekati semua titik
percobaan pada kurva, ukurlah sudutnya (θ) terhadap garis mendatar dan
hitunglah nilai konstata pegasnya dengan rumus :
𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒔𝒃.𝒚
k...... = Tan θ . 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒔𝒃.𝒙
8. Bergabunglah dengan kelompok lain, catat nomor pegas kelompok tersebut.

9
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

9. Gabungkan pegas kelompokmu dengan pegas kelompok lain tersebut secara


SERI.
10. Ulangi langkah 2 sampai langkah 7
11. Gabungkan lagi pegas kelompokmu dengan pegas kelompok lain tersebut
secara PARALEL.
12. Ulangi langkah 2 sampai langkah 7
13. Jawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
14. Ambil Kesimpulanmu!

V. DATA PERCOBAAN
V.1 PEGAS TUNGGAL
Nomor Pegas : ...........
Gunakan nilai g = 9,78 m/s2

Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3 Perc. 4 Perc. 5

Massa (gr) 100 200 300 400 500

Berat (N)

Δ L (m)

GRAFIK F TERHADAP ΔL
Skala sumbu x (ΔL)  panjang garis 1 cm pada skala sb. x mewakili ΔL = ....... meter.
Skala sumbu y (F)  panjang garis 1 cm pada skala sb. y mewakili F = ...... newton.
Berat beban – F (N)

Sudut θ = ...............

Nilai konstanta pegas :


…………..
k ..... = Tan ........... x ⬚
…………..

k ..... = ................... N/m

Pertambahan panjang – ΔL (m)

10
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

V.2 RANGKAIAN PEGAS SERI


Nomor Pegas 1 : ........... Nilai konstanta Pegas 1 = ...........
Nomor Pegas 2 : ........... Nilai konstanta Pegas 2 = ...........

Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3 Perc. 4 Perc. 5

Massa (gr) 100 200 300 400 500

Berat (N)

Δ L (m)

GRAFIK F TERHADAP ΔL
Skala sumbu x (ΔL)  panjang garis 1 cm pada skala sb. x mewakili ΔL = ....... meter.
Skala sumbu y (F)  panjang garis 1 cm pada skala sb. y mewakili F = ...... newton.
Berat beban – F (N)

Sudut θ = ...............

Nilai konstanta pegas :


…………..
k seri ..... = Tan ........... x ⬚
…………..

k seri ..... = ................... N/m

Pertambahan panjang – ΔL (m)

V.2 RANGKAIAN PEGAS PARALEL


Nomor Pegas 1 : ........... Nilai konstanta Pegas 1 = ...........
Nomor Pegas 2 : ........... Nilai konstanta Pegas 2 = ...........

Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3 Perc. 4 Perc. 5

Massa (gr) 100 200 300 400 500

Berat (N)

Δ L (m)

11
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

GRAFIK F TERHADAP ΔL
Skala sumbu x (ΔL)  panjang garis 1 cm pada skala sb. x mewakili ΔL = ....... meter.
Skala sumbu y (F)  panjang garis 1 cm pada skala sb. y mewakili F = ...... newton.
Berat beban – F (N)

Sudut θ = ...............

Nilai konstanta pegas :


…………..
k par ..... = Tan ........... x ⬚
…………..

k pari ..... = ................... N/m

Pertambahan panjang – ΔL (m)

VI. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI


1. Hitung nilai konstanta pegas seri dengan cara rumus (pers 1.4)!
Nilai k seri dari percobaan = ..............

Nilai k seri dari rumus =

Bandingkan hasilnya dengan hasil percobaan, bagaimana hasilnya?


2. Hitung nilai konstanta pegas paralel dengan cara rumus (pers 1.7).
Nilai k paralel dari percobaan = ..............
Nilai k paralel dari rumus =
Bandingkan hasilnya dengan hasil percobaan, bagaimana hasilnya?
3. Jika ada perbedaan, jelaskan mengapa demikian!
4. Sebutkan minimal 3 kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan ini!
5. Teruskan garis yang kalian buat pada kurva ke belakang hingga
menyentuh sumbu y, dan perkirakan nilai massa pada titik yang disentuh
garis kurva di sumbu y tersebut:
Pegas tunggal  m =
Pegas seri  m=
Pegas paralel  m =
Menurutmu apa makna dari nilai m tersebut?
VII. KESIMPULAN
(berikan minimal 3 buah kesimpulanmu dari percobaan ini)

12
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

PENEMU
ROBERT HOOKE PENEMU JENIUS YANG TERLUPAKAN

Robert Hooke lahir di Inggris tahun 1635, kemudian


bekerja sebagai pengawas eksperimen di Royal Society
of British (1662 - 1677).
Hooke adalah seorang penemu yang brilian. dia
menciptakan kopling, yang dipakai utk kendaraan
bermotor saat ini; diafragma iris, yg mengatur bukaan
lensa kamera; dan kendali pegas pada roda
penyeimbang arloji; bahkan dia membuat pompa udara
untuk Robert Boyle. Hukum Hooke adalah teori tentang
elastisitas pegas yang sampai sekarang dipakai untuk
patokan.
Prestasi terbesar Hooke adalah dengan menciptakan
mikroskop majemuk (Hookscop) yang kemudian dikembangkan oleh Christopher
Crock. "Sel" adalah kata ciptaannya utk menggambarkan rongga-rongga berbentuk
sarang lebah pada gabus, kata "sel" kemudian digunakan untuk unit dasar
pembentuk makhluk hidup.
Bukunya, Micrographia (gambar-gambar kecil), yang diterbitkan tahun 1655,
memuat gambar kehidupan serangga yang dia gambar dengan indah dan akurat
berdasarkan apa yang dia lihat di bawah mikroskopnya. Dia menggambarkan sketsa
kutu dalam sketsa berukuran 30x45 cm dengan detail dari mulai cakar, tulang
belakang, sampai kulit kerasnya. Konon gambar kutu yang hidup sebagai parasit
ini, mengejutkan para pembacanya. Bahkan, para wanita terhormat sampai jatuh
pingsan ketika melihat gambar itu!
Dalam bukunya Hooke menulis, "Mikroskop memungkinkan untuk melihat ratusan
kali ujung lancip dari jarum yang lebih tajam". Untuk pertama kali mikroskop
menyingkapkan "dunia organisme hidup yang luar biasa kompleks" menurut
Encyclopedia Britannica. Hooke adalah orang pertama yang memeriksa fosil dan
menyebutkannya sebagai jasad atau sisa organisme yang sudah lama mati.
Setelah kebakaran London 1666, Hooke diangkat menjadi juru survei untuk
pembangunan kembali London, bersama dengan Christopher Wren. Hooke
membuat Monumen peringatan setinggi 62 meter di London, pilar itu dibuat tanpa
penopang, dan dia berniat menggunakannya untuk menguji teori gravitasi dan
diapun ikut berpatisipasi dalam pembuatan Royal Observatory Greenwich oleh
Wren.
Montague House, gedung pertama British Museum pun salah atau karya nya.
Hooke adalah astronom hebat, termasuk orang pertama yang membuat teleskop
pemantul, yang dinamainya dengan nama astronom dan ahli matematika
Skotlandia, James Gregory. Berdasarkan pengamatannya, planet Yupiter berputar
pada porosnya dan sketsa Mars karyanya digunakan 2 abad kemudian sebagai
penentu kecepatan rotasi planet tersebut.

13
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Tahun 1687, Sir Isaac Newton menerbitkan Mathematical Principles of natural


Philosophy. Buku tersebut terbit 22 tahun setelah Micrographia Hooke,
menguraikan hukum gerakan termasuk hukum Gravitasi. tetapi, menurut Allan
Chapman (Sejarawan sains Universitas Oxford), Hooke sudah terlebih dahulu
mengungkapkan hukum gravitasi ini.
Karena perdebatan tentang optika dan gravitasi, hubungan Hooke dan Newton
rusak, bahkan Newton menghapuskan nama Hooke dari Mathematical Principles.
Selain itu karya-karya Hooke serta satu-satunya potret dirinya ikut hilang, tak lama
setelah Newton menjadi ketua Royal Society of British.
Tahun 2003, dalam rangka memperingati 300 tahun meninggalnya Hooke, Royal
Observatory Greenwich di London memamerkan beberapa temuannya yang luar
biasa dan para ilmuwan berusaha keras untuk memulihkan reputasi Hooke sebagai
"penemu jenius yang terlupakan" begitu menurut penulis biografi Stephen Inwood.
Robert Hooke meninggal di London pada tanggal 3 Maret 1703.
Sumber: http://tokohternama.blogspot.com/

Uji Kompetensi ESSAY


1. Kawat baja sepanjang 10 m ditarik dengan gaya 20 N. Jika luas penampang baja
2 x 10-4 m2 dan modulus Young Baja adalah 40 x 109 N/m2, carilah :
a. Pertambahan panjang kawat baja
b. Regangan kawat baja
c. Tegangan kawat baja
d. Tetapan pegas kawat baja
2. Tali nilon dengan luas penampang 1 x 10-3 m2 memiliki panjang 20m. Jika tali
tersebut memiliki Modulus Young 5 x 109 N/m2 dan digantung beban 40 N,
carilah :
a. Tegangan tali nilon
b. Regangan tali nilon
c. Pertambahan panjang tali nilon
d. Tetapan pegas tali nilon
e. Pertambahan panjang tali nilon jika beban diganti dengan seberat 80N
f. Berat beban yang digantung jika pertambahan panjangnya 8 x 10-5 m
3. Pada sebuah kawat baja (E=2 x 1011 N/m2) sepanjang 50 cm digantungkan beban
seberat 10 kg. Jika luas penampang baja itu 2 mm2, carilah :
a. Tegangan pada kawat baja
b. Regangan pada kawat baja
c. Pertambahan panjang kawat baja
d. Konstanta pegas kawat baja itu

14
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

4. Sebuah kawat yang panjangnya 30 cm dan penampang 20 mm 2 ditarik dengan


gaya 40.000 newton. Berapa meter pertambahan panjang kawat tersebut bila E
= 1,6 x 1011 N/m2?
5. Sebuah beban digantungkan pada dua buah pegas yang dihubungkan paralel
yang konstanta pegasnya masing-masing 200 N/m dan 100 N/m. Berapa cm
pegas tersebut bertambah panjang jika massa beban 3 kg?
6. Sebuah pegas vertical dengan panjang tanpa beban 50 cm, diikat pada ujung
atasnya. Ketika benda bermassa 100 g diletakkan di atas suatu wadah yang
digantung pada ujung bawah pegas, panjang pegas menjadi 58 cm. Ketika
benda bermassa 200 g diletakkan di atas wadah, panjang pegas menjadi 60 cm.
Berapa gram massa wadah itu?
7. Berapakah diameter d minimum sebuah kawat alumunium untuk ditarik oleh
gaya 800π N tanpa kehilangan sifat elastisitasnya? (Batas tegangan tarik
alumunium adalah 200 Mpa)
8. Sebuah batang kaku berat ditahan mendatar di tempatnya oleh 2 utas kawat
vertical A dan B, yang memiliki panjang awal sama dan mengalami pertambahan
panjang yang sama. Jika perbandingan diameter A dan B sama dengan 3 dan
perbandingan modulus elastisitas A dan B sama dengan 2, hitunglah
perbandingan gaya tegangan dalam kawat A dan B.
9. Seutas kabel baja yang memiliki penampang 6 cm 2 digunakan sebagai penahan
suatu lift yang beratnya 24.000 N. Jika tegangan pada kabel tidak boleh
melebihi 20% dari batas elastisitas kabel 32.000 N/cm 2, tentukan percepatan ke
atas maksimum yang dibolehkan!
10. Pada percobaan untuk mencari konstanta pegas, diperoleh data percobaan
sebagai berikut :
No Percobaan Massa beban Perubahan panjang pegas
1 100 gr 1,1 cm
2 200 gr 4,7 cm
3 300 gr 8,6 cm
4 400 gr 12,3 cm
5 500 gr 16,5 cm
a. Buatlah grafik F terhadap ΔL dari data percobaan tersebut (g = 9,8
m/s2) dalam kertas milimeter block!
b. Carilah nilai konstanta pegas dari grafik tersebut1
11. Sebuah pegas panjangnya 60 cm bila dibebani seberat 300 g yang digantungkan
pada ujung pegas tersebut dan menjadi 90 cm jika dibebani seberat 600 g.
Berapakah tetapan pegas tersebut?
12. Sebuah pegas memiliki tetapan k = 50 N/m. Ketika beban dengan massa 200 g
digantungkan pada ujung pegas tersebut, ternyata panjang pegas menjadi 40
cm. Berapakah panjang pegas mula-mula?

15
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

13. Grafik hubungan antara gaya F terhadap pertambahan panjang x suatu pegas
ditunjukkan pada gambar berikut. Dari grafik tersebut tentukan :
a. Tetapan pegas F (N)

b. Pertambahan panjangnya pada gaya 80 N? 50


c. Gaya yang diberikan jika ΔL = 0,03 m?

ΔL (m)
0,05
14. Jika sebuah pegas dengan konstanta pegas 100 N/m ditarik kedua ujungnya
dengan gaya 5 N dan 10N, berapakah panjang pegas sekarang jika panjang ula-
mulanya 25 cm?
15. Diberikan 4 buah pegas yang nilai konstantanya sama, yaitu 2 N/m. Carilah
semua rangkaian pegas yang mungkin dibentuk dan besarnya konstanta
penggantinya masing-masing!
16. Carilah tetapan pegas pengganti dari keempat rangkaian pegas di bawah ini jika
masing-masing pegas memiliki tetapan pegas k :
a) b) c) d)

17. Jika k1 = k2 = 100 N/m, k3 = k4 = 200 N/m, k5 = 300 N/m dan massa beban 1 kg,
carilah :
k2
a. Konstanta pegas pengganti ! k1 k4
b. Pertambahan panjang sistem pegas ! k3
c. Pertambahan panjang masing2 pegas! k5

18. Jika k1 = k2 = k3 = 200 N/m, k4 = k5 = 400 N/m dan massa beban 1 kg, carilah :
a. Konstanta pegas pengganti ! k2
k1
b. Pertambahan panjang sistem pegas ! k3
c. Pertambahan panjang masing2 pegas ! k4
k5
m

19. Sebuah pegas sepanjang 20 cm dengan konstanta pegas 500 N/m digantung
pada sebuah lift dan diberi beban 2 kg. Berapakah panjang pegas jika lift :
a) Diam !

16
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

b) Bergerak ke atas dengan kecepatan tetap 10 m/s !


c) Bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap 10 m/s !
d) Bergerak ke atas dengan percepatan 2 m/s2 !
e) Bergerak ke bawah dengan percepatan tetap 2 m/s2 !

20. Pegas dengan konstanta 200 N/m digantung dengan beban seberat 1 kg hingga
panjangnya menjadi 25 cm. Kemudian pegas itu dibawa ke atas gedung setinggi
50 m lalu dilepaskan ke bawah. Berapakah panjang pegas ketika sistem itu
jatuh (anggap jatuh secara vertikal)!

Uji Kompetensi PG
1. Dua buah kawat x dan y panjangnnya masing-masing 1 m dan 2 m ditarik
dengan gaya sama sehingga terjadi pertambahan panjang masing-masing 0,5
mm dan 1 mm. Jika diameter kawat y = 2x, makak perbandingan modulus
Young x terhadap y adalah ...
a. 1 : 1 d. 1 : 4
b. 1 : 2 e. 4 : 1
c. 2 : 1
2. Sebuah benda mempunyai luas penampang 2 cm2, diberi gaya 10 N sehingga
panjang benda menjadi 60 cm. Jika modulus elastisitas benda adalah 1.10 5
N/m2, panjang mula-mula benda itu adalah ...
a. 20 cm d. 50 cm
b. 30 cm e. 60 cm
c. 40 cm
3. Seutas kawat yang memiliki penampang 5 mm diberikan gaya F = 10 N. Panjang
kawat mula-mula 8 cm dan setelah ditarik bertambah 0,08 cm. Regangannya
adalah ...
a. 10-1 d. 10-4
b. 10-2 e. 10-5
c. 10-3
4. Kawat berpenampang 16 mm2 panjangnya 80 cm ditarik dengan gaya 40 N
sehingga panjangnya bertambah 0,5 mm. Modulus elastisitas kawat adalah ...
a. 4 . 102 N/m2 d. 2,5 . 109 N/m2
b. 1,6 . 103 N/m2 e. 4,0 . 109 N/m2
c. 1,6 . 109 N/m2

17
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

5. Suatu beban yang digantung pada ujung bebas seutas kawat baja vertikal
menghasilkan pertambahan panjang x. Pertambahan panjang ini dapat
dijadikan setengahnya dengan menggunakan ...
a. Kawat yang identik tetapi panjangnya setengah kali
b. Kawat yang identik tetapi luas penampangnya setengah kali
c. Beban setengah semula dan luas penampang kawat setengah kali
d. Bahan yang berbeda yang modulus elastisitasnya setengah kali semula
e. Kawat dengan bahan yang sama tetapi jari-jari penampang setengah kali
6. Sebuah kawat baja sepanjang 2 m dan luas penampang 4 mm 2. Modulus
elastisitas batang baja 2 x 105 N/mm2. Supaya batang baja dapat bertambah
panjang 3 mm, harus ditarik dengan gaya sebesar ...
a. 1,2 x 10-3 N d. 1,2 x 10-2 N
b. 2,4 x 10-3 N e. 2,4 x 10-2 N
c. 4,8 x 10-3 N
7. Salah satu cara untuk menjaga elastisitas dari suatu bahan adalah ...
a. Sekali-kali memberikan gaya yang melebihi batas elastisitas bahan
tersebut
b. Selalu menjaga agar gaya yang diberikan tidak melebihi batas elastisitas
c. Sering menarik-narik benda tersebut
d. Sekali-kali memanaskan benda tersebut
e. Memasukkan benda itu ke freezer
8. Dua kawat masing-masing terbuat dari logam P dan Q. Panjang L dan diameter
D masing-masing memenuhi hubungan LP = 2 LQ dan DQ = 2 DP. Jika kedua kawat
ditarik dengan gaya yang sama besa, maka perbandingan pertambahan panjang
kedua kawat adalah ΔLP/ΔLQ = 2. Perbandingan modulus Young YQ/YP kedua
kawat di atas bernilai ...
a. 1 d. ½
b. 2 e. ¼
c. 4
9. Sebatang logam mempunyai panjang 1 m dan luass penampang 2 cm 2. Ujung-
ujung batang ditekan dengan gaya 200 N sehingga panjangnya berkurang 1 cm.
Besar modulus elastisitas logam tersebut adalah ...
a. 1 . 108 N/m2 d. 4 . 104 N/m2
b. 1 . 10-4 N/m2 e. 1 . 108 N/m2
c. 4 . 10-4 N/m2
10. Lima buah kawat berikut terbuat dari bahan yang sama.
Kawat Panjang Diameter
1 50 cm 0,1 mm

18
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

2 100 cm 0,25 mm
3 160 cm 0,4 mm
4 200 cm 0,5 mm
5 220 cm 0,6 mm
Kawat yang memiliki pertambahan panjang yang sama jika masing-masing
kawat ditarik dengan gaya yang sama besar adalah ...
a. Kawat 1 dan 2 d. Kawat 2, 3 dan 4
b. Kawat 2, 4 dan 5 e. Semua kawat sama
c. Kawat 3 dan 4
11. Seutas kawat luas penampangnya 4 mm2 kemudian diregangkan oleh gaya 3,2 N
sehingga bertambah panjang 0,04 cm. Bila panjang kawat mula-mula 80 cm,
tegangan kawat adalah ...
a. 4 . 105 N/m2 d. 10 . 105 N/m2
b. 6 . 105 N/m2 e. 12 . 105 N/m2
c. 8 . 105 N/m2
12. Seutas kawat baja yang panjangnya 1,0 m dengan luas penampang 2,0 mm2
digunakan untuk mendukung beban 100 kg. Jika modulus elastisitas baja adalah
2,0x1011 N/m2, maka pertambahan panjangnya adalah ...
a. 0,0027 mm d. 1,3 mm
b. 0,03 mm e. 3,7 mm
c. 0,27 mm
13. Sepotong pegas yang digantung diberi beban 0,1 kg, ternyata mengalami
pertambahan panjang 2 cm, maka nilai konstanta pegas tersebut adalah ...
a. 10 N/m d. 45 N/m
b. 15 N/m e. 50 N/m
c. 20 N/m
14. Sebuah pegas bila ditarik dengan gaya 40 N akan meregang 10 cm. Gaya tarik
yang dikerjakan agar pegas meregang sepanjang 7 cm adalah ...
a. 4 N d. 24 N
b. 8 N e. 28 N
c. 16 N
15. Sebuah pegas yang digantung vertikal panjangnya 15 cm. Jika diregangkan
dengan gaya sebesar 0,5 N panjang pegas menjadi 27 cm. Panjang pegas jika
diregangkan dengan gaya sebesar 0,6 N sebesar ...
a. 32,4 cm d. 29,0 cm
b. 31,5 cm e. 30,0 cm
c. 29,4 cm

19
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

16. Sebuah pegas digantung pada sebuah lift. Pada ujung pagas digantungkan
sebuah balok dengan massa 40 g. Jika lift diam, maka pegas bertambah panjang
5 cm. Tetapan pegas (N/m) adalah...
a. 2 N/m d. 8 N/m
b. 4 N/m e. 10 N/m
c. 6 N/m
17. Tiga buah pegas yang identik mempunyai konstanta 60 N/m disusun seperti
pada gambar. Konstanta susunan pegasnya adalah ...
a. 30 N/m d. 120 N/m
b. 40 N/m e. 180 N/m
c. 90 N/m
18. Perhatikan susunan pegas di bawah ini. Enam pegas identik disusun menjadi dua
rangkaian, yaitu X dan Y. Pegas X bertambah panjang 15 cm ketika ditarik
dengan gaya 150 N. Agar pegas Y juga bertambah panjang 15 cm, harus ditarik
dengan gaya ...
a. 150 N d. 300 N/m
b. 200 N e. 350 N/m
c. 250 N

19. Perhatikan gambar!


Dua buah pegas dengan konstanta pegas k1 = 100 N/m dan k2
= 200 N/m dirangkai secara paralel. Jika pada gabungan
pegas diberi beban bermassa 60 kg maka gaya yang diterima
pegas 1 dan pegas 2 adalah ...
a. 200 N dan 400 N d. 500 N dan 100 N
b. 400 N dan 200 N e. 100 N dan 500 N
c. 300 N dan 300 N
20. Empat buah pegas yang dirangkai dengan konstata masing-masing 1 N/m akan
dapat memiliki konstata gabungan yang berikut ini, kecuali...
a. ¼ N/m d. 2 N/m
b. ½ N/m e. 4 N/m
c. 1 N/m

20
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

APLIKASI FISIKA
FUNGSI SHOCKBREAKER PADA KENDARAAN

Pada sebuah kendaraan shockbreaker adalah salah


satu perangkat vital. Merawatnya dengan baik
adalah kunci untuk memberikan kenyamanan bagi si
pengendara dan penumpang. Berikut ini, tips yang
perlu anda ketahui dalam merawat bagian dari
suspensi tersebut.
Sering dilupakan bagi kebanyakan pemilik kendaraan
motor atau mobil baru mereka menilai kendaraan
mereka sudah nyaman.
Meski dikemudikan melewati berbagai kondisi jalan
namun penumpang tetap merasa nyaman. Disadari
atau tidak kinerja suspensi ada batasnya, bila tidak
dijaga dengan baik. Ini sebabnya, pemilik kendaraan
perlu mengetahui kelemahan dan kelebihan shockbreaker.
Shockbreaker atau peredam kejut -seperti namanya-. Alat ini terbuat dari bahan
logam baja. Penggunaan logam baja sebagai bahan dasar memiliki tujuan agar
shockbreaker memiliki daya tahan yang cukup lama. Fungsinya sebagai peredam
goncangan sehingga bodi tidak bergoyang berlebihan akibat melewati jalan
bergelombang.
Apa bila pengemudi mengenai gundukan atau medan, melintas di jalan berlubang,
perangkat ini berperan untuk meredam gerakan saat per keongnya bergerak
keatas-bawah. Prinsip kerjanya, shockbreaker menekan pegas melalui minyak
sehingga dapat mengembangkan gesekan hydrolic yang diperlukan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan gerakan suspensi yang berlebihan.
Ada 2 cara shockbreaker itu bekerja, pertama sebagai kompresi atau gerakan
menutup. Dan kedua, rebound atau dikenal dengan istilah gerakan membuka.
Perlu diketahui, shockbreaker bekerja pada
masing-masing ban Ia membantu pegas dalam
meredam getaran. Semakin sering shockbreaker
terkena guncangan dengan beban berlebihan,
daya tahannya pun akan semakin berkurang.
Akibatnya, shockbreaker kendaraan menjadi
lemah yang mengakibatkan body kendaraan
terasa melayang saat melaju.
Fungsi dasar dari shockbreaker ada dua:
Pertama, faktor kenyamanan, yaitu mengurangi
getaran dan gerakan dari body, engine, serta
penumpang (Sprung Mass).
Yang ke dua adalah, faktor keselamatan, yaitu
menjaga getaran dari roda, velg, rem dan

21
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

shockbreaker itu sendiri pada tingkat minimum (Unsprung Mass).


Selain itu ada bagian-bagian dari shockbreaker. Pada dasarnya terdiri dari dua
bagian utama yaitu:
Spring (pegas), yang berfungsi menahan beban kendaraan dan memberikan fungsi
elastisitas pada suspensi serta Damper, yang berfungsi meredam gaya keatas dari
elastisitas spring dan menambah fungsi spring (untuk konstruksi double action).
Selain itu ada beberapa jenis shockbreaker yang digunakan pada motor-motor yang
beredar di Indonesia diantaranya:
Untuk Suspensi Depan (Front Fork) ada dua macam,
1. Teleskopik normal. Kompresi pipa teleskopik yang terikat di segitiga ditahan
pegas di dalam pipa. Lalu reboundnya diatur sirkulasi oli lewat pipa suling di
dalam tabung yang terhubung ke as roda depan,”
2. Type Up Side Down. Sistemnya tabungnya terikat di segitiga. Sementara pipa
teleskopik yang diameternya lebih kecil dari tabung, terikat pada adaptor as
roda depan Maka yang sering kelihatan gerak pipanya, bukan tabung seperti di
motor sport, bebek atau skubek standar.
Untuk Suspensi Belakang (Rear Cushion)
1. Single Tube, umumnya digunakan untuk motor bebek (cub) seperti Honda
Supra, Suzuki Smash, Kawazaki Edge
2. Double Tube, umumnya digunakan untuk motor jenis motor sport seperti
Honda MegaPro, Honda Tiger, dan lain-lain.
Jadi kesimpulanya adalah, shockbreaker adalah sebuah alat mekanik yang didesain
untuk meredam hentakan yang disebabkan oleh energi kinetik.
Ada dua jenis shockbreaker untuk shock depan
yaitu teleskopik dan USD.
Dari Gaya Redam yang dihasilkan, dibedakan
menjadi:
1. Single Action. Gaya redam hanya terjadi
pada langkah memanjang (Rebound Stroke)
Gaya redam tidak terjadi pada langkah
memendek (Compression Stroke).
2. Double Action. Gaya redam terjadi pada
langkah memanjang (Rebound Stroke) dan
langkah memendek (Compression Stroke)
Dari Konstruksinya, dibedakan
menjadi:
1. Mono Tub. Hanya terdiri dari
satu tabung. Posisi tabung berada
pada bagian atas.
2. Double Tube. Terdiri dari dua
tabung. Posisi tabung berada
pada bagian bawah.

22
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013
FISIKA KELAS X SEMESTER 1 BAB 6 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Dari Media Pengisi, dibedakan menjadi:


1. Oil Type. Tabung dalam (cylinder) berisi penuh dengan oli. Pada saat peredam
kejut bekerja, oli akan mengisi sebagian ruang pada tabung luar.
2. Gas Type. Tabung dalam (cylinder) berisi penuh dengan oli dan dimasukkan gas
nitrogen bertekanan yang akan mengisi ruang pada tabung luar
pada saat bekerja.
Tiap shokbreaker sudah di sesuaikan dengan karakter kendaraan kita dan kita bisa
memodifikasinya dengan catatan part yang sesuai dengan settingan motor,
misalnya pergantian shockbreaker belakang motor sport di gunakan untuk
shockbreaker belakang motor cub, ini sangat tidak disarankan karena tidak sesuai
dengan design awal, tetapi secara teknis bisa saja.
Sumber:
http://jurigkamera.wordpress.com/2013/12/03/mengenal-sedikit-tentang-shock-
absorber-padakendaraan/
http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-shockbreaker-pada-
kendaraan.html

23
SMAN 2 BANDUNG KURIKULUM 2013

Anda mungkin juga menyukai