OLEH
NIM : 4183321020
JURUSAN FISIKA
MEDAN
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini dengan baik. Tak lupa rasa terima
kasih penulis sebesar-besarnya dengan dosen pengampu mata kuliah Pengukuran & Assesment
data, keluarga dan kerabat terdekat atas bimbingan dan dukungannya, penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Rekayasa Ide dari mata kuliah Pengukuran &
Assesment data , Jurusan Fisika, Universitas Negeri Medan. Makalah ini diperuntukkan sebagai
bahan refrensi untuk pelajar dan mahasiswa agar kiranya dapat memilih secara selektif buku
yang akan dijadikan sebagai sumber pelajaran.
Makalah ini diharapkan mampu dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mempermudah
mencari buku yang baikdanbermutu baik di perpustakaan, internet dan ditempat yang lainnya.
Adanya kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk penyusunan makalah yang lebih baik
kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13
4.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut bertambah
panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang semula. Demikian
juga ketika Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi
ketika dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di laboratorium
sekolah Anda terdapat pegas, silahkan melakukan pembuktian ini. Regangkan pegas
tersebut dan ketika dilepaskan maka panjang pegas akan kembali seperti semula.
Mengapa demikian ? hal itu disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat
elastis.
Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah
gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah.
Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan
panjang. Perlu Anda ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas
tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati
batas elastisitasnya.
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun agar dapat lebih mendalami tentang makna Elastis dan Hukum
Hooke. Elastis dan Hukum Hooke seterusnya seperti yang ada pada rumusan masalah.
Tidak hanya itu, penyusunan makalah ini juga tidak hanya bagi para pembaca saja, akan
tetapi agar dapat pula menjadi bahan informasi/bahan ajar bagi orang lain (siswa).
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep Elastisitas
a. Tegangan
Tegangan (stress) di defenisikan sebagai besarnya gaya yang diberikan persatuan luas
penampang. Besarnya tegangan yang dialami suatu benda adalah
gaya F
tegangan= atau σ= (2.1)
luas A
Besarnya tegangan yang dialami oleh suatu benda bergantung pada gaya luar dan luas
permukaan benda dimana gaya luar tersebut diberikan. Satuan dari tegangan adalah Nm-2 atau
Pascal (Pa). Tegangan merupakan besaran skalar.
b. Regangan
pertambahan panjang ∆L
regangan= atau e= (2.2)
panjang awal L
Pertambahan panjang bersatuan meter dan panjang mula-mula lo bersatuan meter sehingga
regangan tidak memliki satuan.
Kebanyakan benda adalah elastis sampai ke suatu gaya yang tertentu besarnya,
dinamakan batas elastis, jika gaya yang dikerjakan pada benda lebih kecil dari batas elastisnya,
benda akan kembali ke bentuk semula jika gaya dihilangkan, tetapi jika gaya yang diberikan
melampui batas elastis, benda tidak kembali ke bentuk semula, melainkan secara permanen
berubah bentuk.
2
Gambar 2.1 Grafik Tegangan – Regangan Untuk Sebuah Logam Ulet yang Mengalami
Penarikan
Grafik pada gambar 2.1 menunjukkan bagaimmana variasi tegangan terhadap regangan
ketika seutas kawan logam (baja) diberi gaya tarik sampai kawat itu patah. Titik O ke B,
deformasi (perubahan bentuk) kawat adalah elastis, apabila tegangan dihilangkan, kawat akan
kembali ke bentuk semula. Daerah deformasi elastis terdapat daerah yang grafiknya linier (garis
lurus), yaitu OA. Titik O sampai A berlaku hukum Hooke, A disebut batas hukum Hooke.
d. Modulus Elastis
Gambar 2.1 daerah OA, yaitu daerah dimana grafik o-c berbentuk garis lurus,
perbandingan antara tegangan dengan regangan, yaitu ditunjukkan oleh kemiringan garis OA
(tan θ) adalah konstan. Konstanta ini disebut modulus elastis. Dengan demikian, modulus elastis
E suatu bahan didefenisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan tegangan yang dialami
bahan.
tegangan σ
Modulus elastis= atau E= (2.3)
regangan e
Modulus elastis juga disebut modulus Young(diberi lambang γ) untuk menghargai Thomas
Young. Satuan SI untuk tegangan σ adalah Nm-2 atau Pa, sedangkan regangan e tidak memiliki
satuan. Sesuai dengan persamaan (2.3), maka
3
satuanσ
satuan E= =Nm−2 atau Pa (2.4)
satuane
Jika didistribusikan σ =F I A dan regangan e=∆ L I L ke dalam persamaan (2.3), maka diperoleh
hubungan antara gaya tarik F dengan modulus elastis E.
Hukum Hooke
Hubungan antara gaya yang meregangkan pegas dan pertambahan panjangnya pada
daerah elastis pertama kali diselidiki oleh Robert Hooke (1655-1703). Hasil penyelidikannya
dinayatakan dalam sebuah hukum yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hooke.
Pada daerah elastis, besar gaya F yang meregangkan pegas sebanding dengan pertambahan
panjang (x). Dirumuskan :
F=k . x (2.5)
k adalah suatu konstanta perbandingan yang selanjutnya disebut konstanta gaya pegas. Nilainya
berbeda-beda untuk jenis pegas yang berbeda. Dari persamaan (2.5) diperoleh :
F
k= (2.6)
x
Keterangan :
F = gaya (N)
4
Gambar 2.2 saat ditarik, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya tarikan, tetapi
arahnya berlawanan (aksi = - reaksi). Jika gaya itu disebut gaya pegas F P maka gaya pegas itu
pun sebanding dengan pertambahan panjang pegas.
F P=−F
F=−kx (2.7)
Keterangan :
F P=gayapegas ( N )
Persamaan (2.5) dan (2.7), hukum Hooke dapat dijadikan sebagai berikut :
“Pada sebuah elastisitas suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya
yang bekerja pada benda itu”.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Kelompok :
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
A. Indikator Pembelajaran
1. Membedakan prinsip susunan pegas seri dan paralel
2. Menentukan konstana pegas susunan seri dan paralel
3. Mendesain percobaan susunan pegas
4. Menyimpulkan hasil percobaan
B. Tujuan Pembelajaran
6
C. Puzzeling event
Pada pagi hari Rita sedang bermain boneka diteras rumah. Ibu memanggil Rita dan
menyuruhnya untuk menjaga adiknya Adel yang ada didalam ayunan, karena ibu mau memasak
untuk sarapan. Rita mengayun adeknya yang menggunakan satu pegas, tiba – tiba ayunan itu
terputus dan Adel yang badannya gemuk pun terjatuh dan menangis. Mendengar suara tangisan
Adel, ibu pun bergegas menemui Rita dan adiknya yang sedang menangis dan dipangku oleh
Rita. Melihat kejadian tersebut Ibu Rita bertanya – tanya dalam hati mengapa hal tersebut bisa
terjadi. Bantulah Ibu Rita untuk menjawab kebingungannya.
D. Identifikasi Masalah
1. ................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
E. Merumuskan Hipotesis
1. ................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
F. Alat dan Bahan
7
2 Pegas 1 buah
3 Mistar 1 buah
4 Beban 50 gr 1 buah
G. Skema Percobaan
H. Prosedur Percobaan
Susunan Pegas Seri
8
2. Ukurlah panjang masing - masing pegas yang di gantung sebelum diberi beban dan catat
hasilnya dalam tabel!
3. Berikan beban pada ujung susunan pegas seri dengan massa 50 gram, kemudian ukurlah
panjang masing- masing pegas setelah diberikan beban dan catatlah hasilnya dalam
tabel!
4. Lakukan langkah 3 untuk variasi massa 100 gram, 150 gram, dan 200 gram.
Susunan Pegas Paralel
1. Ukurlah panjang masing - masing pegas yang di gantung sebelum diberi beban dan catat
hasilnya dalam tabel!
2. Berikan beban pada ujung susunan pegas paralel dengan massa 50 gram, kemudian
ukurlah panjang masing- masing pegas setelah diberikan beban dan catatlah hasilnya
dalam tabel!
3. Lakukan langkah 3 untuk variasi massa 100 gram, 150 gram, dan 200 gram.
1)Tabel Hasil Pengamatan Percobaan Susunan Pegas Seri
0,05 0,5
9
0,1 1
0,15 1,5
0,2 2
0,25 2,5
0,05 0,5
0,05 0,5
0,1 1
10
0,15 1,5
0,2 2
0,25 2,5
0,05 0,5
I. Pertanyaan
Diskusikan pertanyaan – pertanyaan berikut!
1. Apakah besarnya gaya yang menarik pegas dan masing – masing pegas sama besar?
Jelaskan!
Jawab:
11
3. Bagaimana persamaan nilai konstanta pegas yang disusun seri?
1. Apakah besarnya gaya yang menarik pegas dan masing – masing pegas sama besar?
Jelaskan!
Jawab:
12
Jawab:
K. Kesimpulan
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahwa percobaan ini yang dibuat agar para siswa mendapatkan pengetahuan tentang
materi elastisitas. Karena selain mendpatkan materi yang dijelaskan oleh guru dengan
mempraktekkannya maka, siiswa akan mengetahui bagaimana konsep fisika tentang
hukum hooke itu sebenarnya. Praktikum yang dilakukan untuk menguji siswa dengan
pemberian praktek yang sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga dari segi kreatifitas
dan kekompakan tim lah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan praktokum ini.
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15