Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Konsep Kewirausahaan,Bentuk Badan Usaha,Motivasi BerwiraUsaha,dan Potensi”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Dosen Pengampu: Prof.Dr.Eva Marlina Ginting,M.Si
Purwanto,S.Si.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Gerhat Moses Pakpahan 4183121031

Yosafat Pakpahan 4182121009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
membahas mengenai “ Kewirausahaan ”dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun dari materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Demikian penulis sampaikan, semoga makalah ini
sangat bermanfaat bagi para pembaca, terima kasih.

Medan, 25 February 2021

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Konsep Kewirausahaan (Enterprenuer)............................................................................4
2.2 Mengetahui berbagai bentuk badan usaha serta aspek bisnisnya (Peluang Bisnis)..........7
2.3 Motivasi Berwirausaha Dengan Mengenali Karakter Diri Dan Menganalisis Berbagai
Potensi dan Peluangnya...............................................................................................................8
BAB III PENUTUPAN................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Orang yang terlibat dalam kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan (entrepreneur)


yang mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan juga emosi yang sangat terkait dengan
nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Mereka yang menjadi wirausaha adalah
orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan usahanya. Kewirausahaan merupakan
kemampuan kreatif dan inovatif, menerima peluang dan terbuka untuk setiap masukan dan juga
perubahan positif yang mampu membawa bisnis bertumbuh dan memiliki nilai. Pada dasarnya
wirausaha merupakan orang yang berani berusaha mengambil risiko secara mandiri dengan
caranya sendiri dan menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk menentukan takdir dari
semua keputusan. Pada dasarnya setiap orang adalah wirausaha, karena setiap orang memiliki
kesempatan yang sama untuk melakukan kegiatan wirausaha.

Dalam berwirausaha terdapat aspek yang menentukan keberhasilan suatu usah yang
sedang dijalankan yaitu aspek modal, pengolahan maupun pemasaran. Modal yang didapat dari
berbagai cara baik dari modal sendiri ataupun modal pinjaman. Oleh karena itu, kemitraan atau
hubungan sosial yang baik sangat dibutuhkan dalam berwirausaha karena kekurangan uang,
sumber daya, maupun kreatifitas sehingga dalam berwirausaha tidak dapat memulainya dengan
sendiri. Oleh karena itu, kemitraan sangat dibutuhkan terhusus manajemen dan pemasaran lebih
baik dikuasi lebih jauh dari seorang wirausahawan karena aspek pengelolaan dan pemasaran
merupakan aspek yang memegang peranan penting.

Seseorang yang masuk dunia wirausaha termotivasi oleh berbagai macam keuntungan
yang ada dalam dunia wirausaha yang tidak ditemukan ketika menjadi pekerja. Banyak orang
termotivasi oleh wirausaha lain yang sudah sukses dibidangnya sehingga menimbulkan rasa
ingin mencoba menjadi wirausaha akan tetapi banyak yang gagal karena tidak dibekali oleh
pengetahuan ataupun manajemen yang baik dalam mengelola modal dan memanfaatkan potensi
yang ada dan hanya bermodal nekat. Hal inilah yang menjadi penyebab kegagalan dan membawa
efek jera untuk membangun usaha kembali. Meskipun memiliki motivasi dan semangat menjadi
wirausaha tidak boleh asal-asalan namun harus dibekali dengan pengetahuan untuk membantu
dalam pengambilan keputusan yang menjadi bagian penting dalam tumbuh dan berkembangnya
bisnis yang dibangun. Penting untuk mengetahui faktor yang dapat mendorong sesorang menjadi
wirausaha yang dapat dijadikan dukungan untuk mengawali kariernya. Menurut Suryana dalam
Nurain faktor pendorong berwirausaha terdiri atas faktor internal adalah faktor yang timbul dari
dalam diri individu dan faktor eksternal yaitu faktor dari hasil interaksi individu dengan
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Seorang yang telah masuk kedalam dunia usaha tentu termotivasi oelh berbagai macam
keuntungan yang ada dalam dunia wirausaha yang tidak ditemukan ketika menjadi pekerja.
Wirausaha menjadi salah satu jalan untuk mencapai keberhasilan dengan usaha sendiri. Dengan
melihat latar belakang ini perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja konsep kewirausahaan, bentuk badan usaha dan aspek bisnisnya ?
2. Bagaimana menumbuhkan motivasi dalam berwirausaha dengan potensi dan peluangnya?

1.3 Tujuan

Melihat kesempatan kerja saati ini semakin sulit dan jumlah pengangguran di Indonesia
semakin banyak salah satu solusi dari masalah ini adalah dengan berwirausaha. Akan tetapi
banyak orang yang belum termotivasi atau takut karena berbagai alasan. Tujuan dari penelitian
ini adalah;

1. Untuk mengetahui konsep tentang kewirausahaan, bentuk badan usaha, dan aspek bisnis
2. Untuk mengetahui cara menumbuhkan motivasi dalam berwirausaha dengan potensi dan
peluangnya.
1.4 Manfaat

1. Bagi Peneliti

Sebagai pengetahuan dalam mengetahui faktor mendorong seseorang menjadi wirausaha,


untuk mengetahui konsep tentang kewirausahaan, bentuk dan menumbuhkan motivasi
dalam berwirausaha.

2. Bagi Orang lain

Melalui penelitian ini daharapkan dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi orang
lain dalam memulai usaha/bisnis karena setiap orang memiliki peluang yang sama untuk
sukses dalam berwirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kewirausahaan (Enterprenuer)

A. Pengertian Kewirausahaan

Istilah Kewirausahaan ( entrepreneur ) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18
oleh ekonom Perancis, Richard Centillon yang berpendapat bahwa entrepreneur merupakan “
Agent who buys means of production at certain prices in order to combine them ”. Jean Baptista
Say menambahkan defenisi menyatakan bahwa kewirausahaan adalah konsep entrepreneur
sebagai pemimpin Say menyatakan bahwa entrepreneur merupakan sesorang yang membawa
orang lain bersama membangun sebuah organ yang produktif.
Kewirausahaan merupakan suatu proses untuk menciptakan nilai tambah atas barang dan
jasa serta kemakmuran. Thomas W. Zimmerer (1996:51) dalam jurnal [CITATION Rin17 \p 27 \l
1033 ] menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan juga
inovasi dalam pemecahan masalah dan mencari peluang yang dihadapi banyak orang dalam
kehidupan sehari-hari. Dimana inti dari kewirausahaan merupakan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan yang berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif
demi terciptanya peluang. Kewirausahaan memiliki arti yang cukup luas karena menyebutkan
seseorang atau setiap orang yang mampu menangkap peluang-peluang usaha yang dijadikan
sebagai bisnis dengan mencurahkan segenap waktu untuk menciptakan peluang bisnis setelah
peluas bisnis tercipta seorang akan tetap mempertahankan, mengembangkan dalam
berwirausaha.
Dalam Lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, mencantumkan bahwa :
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan
2. Kewirausahaan merupakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan juga produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
Tarmuji (2000) dalam [CITATION Eko12 \p 35 \l 1033 ] menjelaskan bahwa seorang
wirausaha memiliki kualitas pribadi yang menonjol dari sikap, motivasi dan perilaku yang
mendasarinya. Sehingga wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha dengan
kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimiliki. Kewirausahaan menunjuk kepada
sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha. Kewirausahaan dilihat
dari sumber daya yang ada didalamnya yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,
material, asset yang menambah nilai, inovasi dan perubahan baru.
Menurut Zimmerer dkk (2018) dalam [CITATION Mun16 \p 6 \l 1033 ] wirausaha
merupakan seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian
demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan.
Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang seringkali
disertai dengan tindakan yang kreatif dan inovatif. Selain itu, wirausahawan menjalankan peran
manajerial dalam aktivitasnya namun pengelolaan operasi sehari-hari tidak digolongkan kedalam
kewirausahaan. Kewirausahaan bisa bersifat kondisional ketika seorang individu menunjukkan
fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi tetapi selanjutnya menjalankan
fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya.

B. Tujuan Kewirausahaan

Drucker (1985) dalam [ CITATION Zoe17 \l 1033 ] berpendapat bahwa Kewirausahaan tidak
lebih dari disiplin dan disiplin tersebut dapat dipelajari. Poin utama dari Bapak Manajemen dan
inovasi adalah bahwa inovasi bukan merupakan kegiatan terbatas dalam kelas khusus segelintir
orang tetapi terbuka untuk siapa saja yang menginginkan dan disertai disiplin dalam
pelaksanaannya. Self-efficacy dipengaruhi oleh faktor kontekstual seperti pendidikan dan
pengalaman masa lalu yang merupakan model niat kewirausahaan dan sebagian besar
dioperasionalkan sebagai kelayakan walaupun terdapat perbedaan. Pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas kewirausahaan mahasiswa melalui penyediaan pengalaman
penguasaan, model peran, persuasi sosial dan dukungan dengan melibatkan mereka kedalam
pembelajaran, pengembangan rencana bisnis dan usaha kecil yang nyata. Kewirausahaan
merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan.
Visi ini berupa ide yang inovatif, peluang cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Adapun tujuan kewirausahaan :

1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas


2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
mayarakat yang mampu, andal dan unggul.
4. Menumbuhkan kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan
kuat terhadap masyarakat

C. Manfaat Kewirausahaan

Kegiatan kewirausahaan ini dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Menurut.
Menurut Zimmerer dkk (2008) manfaat kewirausahaan yaitu:

1. Peluang untuk menentukan nasib anda sendiri memiliki usaha atau perusahaan sendiri
memberikan kebebasan dan peluang bagi para wirausaha untuk mencapai apa yang
terpenting.
2. Peluang untuk melakukan perubahan semakin banyak bisnis yang memulai usahanya
karena mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang
menurut mereka sangat penting.
3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya banyak masyarakat yang menyadari bahwa
bekerja di suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang menantang dan tidak ada
daya tariknya. Bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatukan
aktualisasi diri. Keberhasilan ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi dan visi
mereka sendiri.
4. Peluang untuk meraih keuntungan walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik
utama bagi wirausahawan keuntungan merupakan faktor motivasi yang penting dalam
mendirikan usaha.
5. Memiliki peluang untuk tetap berperan aktif dalam masyarakat dan mendapat pengakuan
atas usahanya pengusaha atau pemilik usaha kecil merupakan warga masyarakat yang
dihormati dan dipercaya.
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai didasarkan oleh pengusaha kecil atau
pemilik perusahaan kecil merupakan kegiatan usaha mereka yang sesungguhnya bukan
kerja. Kebanyakan kewirausahaan yang telah berhasil memilih masuk dalam bisnis
tertentu dikarenakan mereka tertarik dan menyukai pekerjaan ini dimana mereka juga
menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan senang untuk
dilakukan.
Kewirausahaan juga memiliki 4 manfaat sosial yaitu :
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi yaitu menyediakan pekerjaan baru dalam ekonomi
saat ini seperti tanah yang subur bagi wirausahawan contohnya permintaan pelayanan
sector jasa meledak
2. Meningkatkan produktivitas yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang
dan juga jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit dari yang lain
3. Mengubah dan meremajakan persaingan di pasar yaitu pasar internasional yang
menyediakan peluang kewirausahaan\
4. Menciptakan teknologi, produk dan juga jasa baru yaitu seperti computer digital, mesin
fotokopi, laser dan power steering

2.2 Mengetahui berbagai bentuk badan usaha serta aspek bisnisnya (Peluang Bisnis)

Peluang bisnis merupakan peluang bagi pengusaha untuk memperoleh keuntungan namun
masih banyak peluang tersebut yang masih terbuang begitu saja sehingga hilang dikarenakan
tidak semua orang dapat melihat peluang tersebut jika melihat peluang terebut tidak berani untuk
memanfaatkannya. Dalam berbagai bentuk badan usaha atau peluang bisnisnya tentu kemitraan
dalam wirausaha sangat penting. Didunia usaha seperti sekarang ini kemitraan pada umumnya
satu bentuk usaha bersama dimana para mitra usaha saling berbagi keuntungan atau kerugian
sebagai akibat dari kegiatan investasi yang dilakukan. Dalam persaingan global yang semakin
berat dan ketat, kewirausahaan menjadi solusi yang tepat untuk memanfaatkan berbagai peluang
ekonomi berskala kecil ataupun menengah. Kementerian Kopeasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang berupaya memfasilitasi setiap kegiatan ekonomi berskala kecil dan juga
menegah dengan harapan bahwa peluang usaha yang dimanfaatkan secara maksimal untuk
menignkatkan taraf ekonomi masyarakatnya. Kemitraan inilah yang menjadi salah satu strategi
wirausaha untuk menciptakan dan meningkatkan daya saing usaha (bisnis) perusahaan.

2.3 Motivasi Berwirausaha Dengan Mengenali Karakter Diri Dan Menganalisis Berbagai
Potensi dan Peluangnya

Seseorang yang berminat dalam berwirausaha karena adanya motif tertentu yaitu motif
motivasi untuk berprestasi ( achievement motive ). Faktor dasar yang melandasi motivasi adalah
kebutuhan yang harus terpenuhi. Menurut Maslow (1934) dalam [CITATION Suh17 \p 57 \l 1033 ]
menjelaskan bahwa dengan teori motivasi tingkat kebutuhan sebagai landasan yang melatar
belakangi lahirnya motivasi bagi seseorang yaitu Kebutuhan fisik (physiological needs),
kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs) dan kebutuhan
akan aktualisasi diri (self-actualization needs). Faktor pendorong timbulnya motivasi yaitu
kebersihan, pengakuan, kreativitas dan juga tanggungjawab. Sedangkan faktor pemelihara
motivasi yang dapat membentuk karakter yaitu lingkungan kerja, insentif kerja, hubungan kerja
dan juga keselamatan kerjanya. Ciri seorang wirausaha yang memiliki motivasi untuk berprestasi
menurut Suryana (2003) yaitu ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan yang ada dalam
dirinya, selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan,
memiliki tanggung jawab personal yang tinggi, berani menghadapi resiko dengan pernuh
perhitungan, serta menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Terdapat dua
indikator menurut Traver (1982) dalam motivasi yaitu mengharapkan sukses dan takut akan
kegagalan. Oleh karena itu, hakikat motivasi merupakan rangsangan atau daya dorong yang ada
di dalam diri seseorang untuk semakin belajar dan berprestasi membentuk akrakter sesuai
harapan.
Selalu perspektif mencerminkan bahwa seorang wirausahawan itu harus berfikir,
berusaha dan memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan dalam meraih masa depan
secara optimis sehingga seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan untuk menciptakan
suatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah pernah ada. Orang yang memandang secara
optimis akan mempunyai dorongan untuk berkarya dan berpeluang dalam menyongsong masa
depan hidup. Sehingga itulah pentingnya pembentukan akrakter yang menekankan kepada ability
to create the new and different sebagai kunci utamanya (Drucker). Dalam menyosong masa
depan seorang wirausaha diharuskan untuk mampu memperhitungkan resiko yang ditimbulkan
dengan menghadapi segala tantangan yang diambil. Sehingga akhirnya seorang wirausaha yang
berjiwa kewirausahaan tidak akan pernah puas dengan hasil yang dicapai dan akan mencari
peluang untuk memperbaiki dan mengembangkan kehidupan agar lebih baik.

Wirausahawan yang berkomit terhadap pekerjaan yang dijalankanharus berani bangkit


dari kegagalan dan menjadikan masalah yang sedang dihadapi sebagai peluang melalukan
dengan setulus hati tidak setengah-setengah dalam mengelola kewirausahaan. Berdasarkan
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 memberikan petunjuk mengenai semangat
kewirausahaan yaitu :

1. Mempunyai kemauan yang kuat untuk berusaha dengan semangat yang mandiri
2. Mampu membuat keputusan yang tepat dan juga berani mengambil setiap resiko
3. Kreatif dan juga innovative
4. Tekun, teliti dan produktif
5. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
Menurut Wiyono Slamet (2006) dalam buku [CITATION Mun16 \p 24 \l 1033 ] menyatakan
bahwa potensi adalah kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam di dalamnya yang
menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri. Tujuan dan manfaat
pengenalan dan pengukuran potensi diri yaitu mengungkapkan misteri yang ada di dalam diri
mengetahui potensi diri diharapkan seorang wirausaha mampu memaksimalkan potensi dirinya
yang positif yang mampu meminimalkan kelemahan. Selalu mencari peluang dimaknakan bahwa
sebagai seorang wirausaha yang mempunyai jiwa kewirausahaan harus memberikan tanggapan
positif terhadap peluang yang ada yang berkaitan dengan mendapatkan keuntungan untuk usaha
(bisnis) serta memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat (organisasi nirlaba).
Pakerti (1997) dalam [CITATION Suh17 \p 66 \l 1033 ] mengartikan bahwa kewirausahaan sebagai
tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta
membuahkan hasil yang berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif serta inovatif.
Stevenson memahami bahwa kewirausahaan sebagai suatu pola tingkah laku manajerial yang
terpadu di dalam upaya pemanfaatan setiap peluang yang tersedia tanpa mengabaikan
keterbatasan sumber daya yang dimiliki dan Drucker menekankan kembali bahwa seorang
wirausaha harus mampu mengalihkan alokasi sumber dayanya dari bidang yang memberikan
hasil rendah ke bidang lainnya yang memberikan hasil tinggi. Dan Mossi berpendapat bahwa
seorang wirausaha adalah seorang yang merasakan adanya peluang, dimana mengejar setiap
peluang yang sesuai dengan dirinya dan mempercayai bahwa kesuksesan merupakan hal yang
dapat dicapai berdasarkan potensi diri dan mengejar setiap peluang yang ada dalam
kewirausahaan.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang didasarkan kepada sumber
daya untuk mecari peluang menuju kesuksesan, menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(create new and different) melalui pemikiran yang kreatif dan bertindak secara inovatif untuk
menciptakan peluang dan juga dalam menghadapi tantangan. Terdapat indikator, ciri dan sifat
kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu motif beprestasi tinggi, selalu
perspektif, memiliki kreativitas tinggi, memiliki inovasi tinggi, selalu komitmen terhadap
pekerjaan, mempunyai etos kerja dan juga tanggungjawab, mandiri dan tidak bergantung kepada
orang lain, berani mengambil resiko, selalu mencari peluang yang ada, memiliki jiwa
kepemimpinan, manajerial dan kemampuan interpersonal. Sehingga dapat disimpuljan bahwa
berwirausaha dapat menunjukkan kepada orang lain siapa dirikita dengan mengandalkan potensi
berwirausaha yang ada dalam diri kita hal ini yang sejalan dengan pendapat dari Abraham
H.Maslow (1954) yang intinya bahwa manusia mempunyai lima tingkat kebutuhan. Dapat
disimpulkan juga bahwa dalam berwirausaha penting untuk persiapan mental, persiapan sikap
dan perilaku, mencari gagasan usaha (bisnis), melakukan seleksi, menyaring, menyusun suatu
rencana usaha dan melaksanakan aktivitas usaha yang menguntungkan.

3.2 Saran

Seorang wirausaha sangat perlu untuk menghadapi resiko, karena dari setiap proses
resiko itu sendiri akan membawa sesuatu yang besar. Dengan jiwa semangat dan terus berkarya
seorang wirausaha membutuhkan hal tersebut dengan usaha yang dijalankannya. Ketika
seseorang mampu melihat peluang dalam bisnis teknologi sangat lah berdampak postif dalam
perkembangan kewirausahaan kita. Anak muda yang memiliki semangat dan pengetahuan
mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam persaingan usaha (bisnis) dengan inovasi,
keterampilan dan kreativitas yang dimiliki anak muda yang mampu untuk diaplikasikan. Untuk
meningkatkan jiwa wirausaha terkhusus kepada mahasiswa yaitu berkaitan dengan motivasi
wirausaha untuk mengembangkan jiwa wirausaha dengan memberikan perngetahuan dan
pandangan mengenai bidang kewirausahaan bukan hanya mencari untung namun memberikan
kontribusi bersama dalam jiwa berwirausaha dengan mengembangkan bakat dan hobi yang
dimiliki dengan merubah pola pikir mencari kerja menjadi penyedia kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Aidha,Z.(2016).PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA


MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUMATERA UTARA. Jurnal JUMANTIK, 1(1), 42-58.
Alfianto, E. A. (2012). Kewirausahaan : Sebuah Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat. Jurnal
Heritage, 1(2), 33-42.
Fahlia, E. M. (2018). Motivasi berwirausaha mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Jurnal Ilmu-Ilmu
Sosial, 15(2), 204 – 211.
Hutabarat, Z. (2017). MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI WIRAUSAHAWAN (Studi
Kasus: Mahasiswa Universitas Pelita Harapan). Jurnal Akuntansi dan Manajemen
(Jurakunman), 2(7), 22-28.
Munjiati Munawaroh, H. R., & Fajarwati. (2016). KEWIRAUSAHAAN. Yogyakarta: LP3M
UMY.
Saragih, R. (2017). A MEMBANGUN USAHA KREATIF, INOVATIF DAN BERMANFAAT
MELALUI PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL. JURNAL
KEWIRAUSAHAAN, 3(2), 26-34.
Saragih, R. (2017). MEMBANGUN USAHA KREATIF, INOVATIF DAN BERMANFAAT
MELALUI PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL. JURNAL
KEWIRAUSAHAAN, 3(2), 26-34.
Suharyono. (2017). SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN. Jurnal Ilmu dan Budaya,
40(56), 51-84.

Anda mungkin juga menyukai