Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FISIKA I
PENGERTIAN DARI STRESS DAN TEGANGAN HUBUNGANNYA DENGAN
MODULUS ELASTISITAS (MODULUS YOUNG)

Disusun oleh:

Luthfi Wafi Fadhil 22040100011

Hadi Muhammad Rasyidan 22040100029

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
kelompok Fisika I, dengan judul : “Pengertian dari Stress dan Tegangan Hubungannya dengan
Modulus Elastisitas (Modulus Young).”

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari
banyak pihak yang mendoakan, memberikan masukan dan kritiknya yang tulus untuk
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
pengalaman dan pengetahuan kami. Untuk itu kami mengharapkan segala bentuk saran dan
kontribusi bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 26 September 2022

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
2.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
2.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
2.3 Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
2.1 Tegangan/Stress (σ)..................................................................................................... 5
2.2 Regangan/strain (ɛ)...................................................................................................... 7
2.3 Modulus Young (E)..................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Ilmu Fisika adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan
ilmu mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya sebagai
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Sifat benda terbagi menjadi dua yaitu plastis
dan elastis. Benda plastis adalah benda yang ketika diberikan suatu gaya tidak akan
kembali ke bentuk semulanya, meskipun gaya yang diberikan telah hilang. Sedangkan
benda elastis yaitu benda yang diberikan suatu gaya akan kembali ke bentuk semulanya
setelah gaya yang akan diberikan hilang. Elastisitas merupakan kemampuan suatu
benda yang dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang diberikan kepada benda
tersebut dihilangkan. Modulus Elastisitas dirumuskan dengan tegangan banding
regangan (tegangan : regangan).

2.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan tegangan/stress?
2) Apa yang dimaksud dengan regangan?
3) Apa yang dimaksud dengan Modulus Young?

2.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui terkait Tegangan/Stress
2) Untuk mengetahui terkait Regangan
3) Untuk mengetahui terkait Modulus Young
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tegangan/Stress (σ)


Tegangan atau Stress adalah gaya yang bekerja pada permukaan seluas satu satuan.
Tegangan merupakan besaran skalar yang memiliki N/m2 atau Pascal (Pa) dan tegangan
mampu merubah bentuk asli pada suatu objek.

Tegangan menyatakan perbandingan antara gaya dengan luasan yang mendapat gaya. bila
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut.

Keterangan:
σ : Tegangan (N/m2)

F : Gaya (N)

A : Luas Penampang (m2


Apabila gaya tegangan menyebabkan pertambahan panjang pada benda, maka disebut
dengan tegangan tensil dan jika gaya tegangan yang menyebabkan berkurangnya panjang
pada benda maka disebut dengan tegangan kompresional. Di dalam tegangan terdiri dari
beberapa jenis tegangan. Berikut uraian masing masing tegangan
1. Pada (Gambar 1) merupakan tegangan tarik yang menyebabkan pertambahan panjang,
pada umumnya terjadi pada rantai, tali, paku keling, dan lain. lain.
2. Pada (Gambar 2) merupakan tegangan tekan yang menyebabkan pengurangan atau
penyusutan panjang. Tegangan tekan terjadi pada tiang bangunan yang belum
mengalami tekukan, potok sepeda, dan batang torak.
3. Pada (Gambar 3) merupakan tegangan geser yaitu ketika suatu benda dengan dua gaya
yang berlawanan arah yang akan menyebabkan perubahan pada bentuk benda.
4. Pada (Gambar 4) merupakan tegangan lengkung yang diakibatkan karena adanya gaya
yang menumpu pada titik tengah suatu beban, sehingga mengakibatkan benda tersebut
seakan-akan melengkung. Tegangan ini terjadi pada poros-poros mesin dan poros roda
yang dalam keadaan ditumpu
5. Pada (Gambar 5) merupakan tegangan puntir yang merupakan tegangan diakibatkan
oleh gaya putar atau momen puntir. Tegangan ini terjadi pada poros roda gigi dan
batang torsi pada mobil, dan pada saat melakukan pengeboran.

Berikut contoh soal pada tegangan:


1. Sebuah gaya 40 N bekerja pada kawat dengan luas penampang 2 cm2. Hitunglah
tegangan kawat
Jawab:
Diketahui: - A= 2 cm2 = 2 x 10-4 m2
- F= 50 N
Ditanyakan: 𝞂=....?
Penyelesaiannya:
σ = F/A
= 40/2 x 10-4
= 20 x 105
Tegangan pada kawat tersebut adalah 20 x 105 N/m2

2. Sebuah kawat logam dengan diameter 2,5 mm digantungi beban bermassa 5 kg.
Tentukan tegangan kawat tersebut
Jawab:
Diketahui: - d = 2,5 mm = 2,5 x 10-3 m diubah ke jari-jari (r) = 1,25 mm = 1,25 x
10-3 m
- m = 5 kg
- g = 10 m/s2
Ditanyakan: σ =......?
Penyelesaiannya:
σ = F/A
= m.g/¼.𝛱d2
= 5.10/¼(3,14)(1,25 x 10-3)2
= 50/¼(3,14)(1,25 x 10-3)2
= 4,07 x 107 N/m2
3. Tali nilon berdiameter 4 mm ditarik dengan gaya 200 Newton. Tentukan tegangan
tali
Jawab:
Diketahui:- F = 200 N
- d = 4 mm = 0,004 m atau 4 x 10-3 diubah ke jari-jari (r) = 2 mm = 2 x
10-3
Ditanyakan: σ =......?
Penyelesaiannya:
σ = F/A
= F/𝜋r2
= 200/(3,14).(2 x 10-3)2
= 1,59 x 107 N/m2
4. Tiang beton mempunyai tinggi 5 meter dan luas penampang 3 m2 dan menopang
beban bermassa 3.000 kg. Berapakah tegangan pada tiang
Jawab:
Diketahui:- F = 30.000 N
- A = 3 m2
Ditanyakan: σ =......?
Penyelesaiannya:
σ = F/A
= 30.000/3
= 10.000 N/m2 atau 1 x 104 N/m2

2.2 Regangan/strain (ɛ)


Regangan adalah pertambahan panjang suatu benda per satuan panjang benda aslinya
karena gaya tarik yang diterima benda tersebut. Regangan tidak memiliki satuan.

Misalnya, sebuah benda yang digantungkan pada pegas menimbulkan gaya tarik pada
pegas, menyebabkan pegas menahan dalam bentuk gaya dalam yang sebanding dengan
berat beban yang dipikulnya (Gaya aksi = reaksi). Respons resistif pegas terhadap beban
yang diberikan padanya menyebabkan pegas berkontraksi dan meregang.

Jika pegas bertambah sejauh ΔL dari panjang awal L, tegangan yang terjadi pada pegas
adalah rasio pertambahan panjang yang terjadi dengan panjang awal pegas dan dinyatakan
sebagai:
ɛ : Regangan
Δl : Pertambahan panjang (m)
l0 : Panjang mula - mula (m)

Berikut contoh soal pada regangan:

1. Sebuah bahan elastis silinder dengan panjang 20 cm dan luas penampang 5 cm2 dalam
keadaan tergantung bebas. Pada penampang yang bebas ditarik dengan gaya 2 Newton
sehingga bahan bertambah panjang 1 cm. Hitunglah regangan (strain) dari bahan elastis
tersebut!

Jawab:

Diketahui : l0 = 20 cm = 0.2 m atau 2 x 10-1

Δl = 1 cm = 0,01 m atau 1 x 10-2

Penyelesaiannya :

ɛ = Δl/l0

= 0,01/0,2

= 0,05

2. Sebuah kawat yang memiliki luas penampang 4 mm2, kemudian diregangkan oleh gaya
sebesar 8 N sehingga bertambah panjang 0,08 cm. Bila panjang kawat mula – mula
adalah 60 cm. Berapakah regangan kawat tersebut?

Diketahui :Δl = 0,08 cm

l0 = 60 cm

Penyelesaiannya :

ɛ = Δl/l0

= 0,08/60

= 13,3 x 10-4
2.3 Modulus Young (E)
Modulus Young merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan sebab
regangan tidak memiliki satuan dan modulus young mempunyai suatu tegangan yang
setara dengan tegangan (stress). Modulus young adalah suatu besaran yang digunakan
untuk mengukur ketahanan suatu material untuk mengalami perubahan bentuk saat gaya
diterapkan pada material tersebut. Modulus Young menyatakan ukuran kekakuan dari
suatu material, sehingga semakin besar nilai modulus young suatu material, maka semakin
tidak elastis benda tersebut sehingga benda sulit mengalami perubahan dan jika nilai
modulus young semakin kecil, maka akan semakin mudah bagi suatu benda untuk
mengalami perpanjangan atau perpendekan.
Regangan yang terjadi pada suatu benda berbanding lurus dengan tegangannya dan
berbanding terbalik terhadap ke elastisitasnya. Ini dinyatakan dengan rumus:

Keterangan:
E : Modulus elastisitas (young) (N/m2)

σ : Tegangan (N/m2)

𝜀 : Regangan

Berikut contoh soal Modulus Young


1. Seutas kawat logam homogen memiliki panjang 140 cm dengan luas penampang 2
mm2. Kawat tersebut digunakan untuk menahan beban sebesar 100 Newton sehingga
menyebabkan pertambahan panjang 1 mm. Modulus Young panjang dari bahan kawat
tersebut sebesar?
Jawab:
Diketahui:- A = 2 mm2 = 2 x 10-6 m2
- F = 100 N
- l0 = 140 cm = 1,4 m
- Δl = 1 mm = 1 x 10-3
Ditanyakan: E = ….?
Penyelesaiannya:
E = σ/𝜀
= (100) x (1,4) / (2 x 10-6) x (1 x 10-3)
= 140 / 2 x 10-9
= 7 x 1010 N/m2
2. Diketahui suatu logam dengan diameter 2 mm sepanjang 80 cm diberikan gaya sebesar
150 Newton menyebabkan perubahan panjang sebesar 0,5 mm. Berapakah nilai
modulus young dari bahan tersebut.
Jawab:
Diketahui:- r = 1 mm
- A = 𝜋r2
= 3,14 x (1)2
= 3,14 x 10-6
- F = 150 Newton
- l0 = 80 cm = 8 x 10-1
- Δl = 0,5 mm = 5 x 10-4
Ditanya: E = …..?
Penyelesaiannya:
E = σ/𝜀
= (150) x (8 x 10-1) / (3,14 x 10-6) x (5 x 10-4)
= 120 / 1,57 x 10-9
= 7,64 x 1010 N/m2
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Modulus Young (E) merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan, yang
dapat dirumuskan dengan E = σ/𝜀 dimana (σ) merupakan tegangan dan (𝜀) merupakan
regangan. Adapun beberapa kesimpulan yaitu:
1. Modulus Young digunakan untuk mengukur suatu benda atau ketahanan bahan
untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda tersebut
2. Suatu benda akan mengalami perubahan apabila benda tersebut diberikan tekanan
(stress), dan regangan
DAFTAR PUSTAKA

(PDF) Tegangan Regangan dan modulus | Jefrisensius Hendra Riko. (n.d.). Retrieved
September 24, 2022 from Academia.edu:
https://www.academia.edu/9070452/Tegangan_Regangan_dan_modulus
Rumus Elastisitas Gaya Pegas - Materi Fisika Kelas 11. (2022, June 20). Retrieved September
24, 2022 from Zenius Education: https://www.zenius.net/blog/rumus-elastisitas-dan-
gaya-pegas#Apa_Itu_Elastisitas

Anda mungkin juga menyukai