Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEKANIK BAHAN

DI SUSUN

OLEH

NURLAELAH

(210820164)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

KOLAKA

2022/2023
KATA PENGANTAR
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULAHI WABARAKATU…
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribuksi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masi banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetauan dan pengalaman
kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kempurnaan makalah ini.

Popalia 16 Ferbruari 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………………….
1.2 Tujuan……………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian tegangan…………………………………………………
2.2 Jenis-jenis tegangan…………………………………………………
2.3 Rumus tegangan…………………………………………………….
2.4 Pengertian regangan…………………………………………………
2.5 Contoh regangan…………………………………………………….
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada semua kontruksi teknik,bagian bagian suatu bangunan harus diberi
ukuran fisik tertentu.bagian sruktur tersebut haruslah dihitung dengan tepat untuk
dapat menahan gaya-gaya sesungguhnya atau yang mungkin di bebankan
kepadanya.untuk mengetahui dan menghitung hal tersebut perlu mengetahui
metoda metoda analisis tentang kekuatan {strength},kelaluan {stiffness}dan
kestabilan {stability}yang kesemuanya dibahas dalam “Mekanika bahan”
Regangan dan tegangan merupakan suatu materi yan saling
berhubungan,dimana regangan meupakan suatu akibat yang terjadi karena adanya
tegangan dan tengangan ini terjadi akibat dari beberapa factor seperti
gravitasi,tekanan,pemanasan maupun pendinginan.
Hubungan antara tegangan dan regangan telah banyak di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari,oleh karena itu untuk dapat lebih memahami dan
mengerti mengenai hubungan tegangan dan regangan serta penerapanya dalam
kehidupan sehari-hari,maka penyusun membuat makalah ini sebagai bahan bacaan
maupun referensi mengenai hubungan tegangan dan regangan.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan tegangan dan regangan

2. Menghitung tegangan dan regangan

C.TUJUAN MASALAH
Tujuan utama mekanika bahan adalah untuk menentukan tegangan
{stress},regangan {strain}dan peralihan {displacement}pada struktur dan
komponen-komponenya akibat beban-beban yang bekerja pada konstruksi
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEGANGAN (Stress)

Dalam kaitannya dengan elastisitas, tegangan (stress) adalah

besarnya gaya yang bekerja pada tiap satuan luas penampang. Tegangan

merupakan salah satu faktor yang harus diketahui di dalam mempelajari sifat

elastis suatu bahan. Apabila suatu bahan diberikan gaya luar, molekul-molekul

pembentuk bahan tersebut akan memberikan gaya reaksi yang besarnya sama

dengan besar gaya luar untuk melawan gaya luar. Besar gaya yang diberikan oleh

molekul-molekul per satuan luas dengan benda yang dikenai gaya itulah yang

disebut tegangan (stress). Misalnya, terdapat sebuah benda berbentuk silinder

sepanjang l0 dengan penampang seluas A. Benda tersebut diberi gaya berupa

tarikan (a) dan dorongan/tekanan (b).

Stress/tegangan: Sebuah gaya yang diaplikasikan atau sistem gaya yang

cenderung akan meregangkan atau merubah suatu benda. or 2 Units- Pascal (Pa) ,

m N A P Stress   L : Panjang awal A: Luas penampang melintang P: beban

yang bekerja : Perubahan panjang


Teknik tegangan tinggi adalah ilmu yang mempelajari dan

mengaplikasikan gejala – gejala yang terjadi pada fenomena listrik tegangan

tinggi di berbagai medium. Sehingga, pada saat ini berkembanglah berbagai

sensor sebagai penunjangnya, salah satunya yaitu sensor partial discharge (PD).

PD atau peluahan sebagian merupakan peristiwa terjadinya peluahan listrik

(electrical discharge) tidak lengkap atau sebagian yang terjadi antara material

isolasi dengan konduktor. Peluahan ini dapat terjadi di permukaan maupun

ditengah bahan isolasi. Akibat adanya PD yang terus menerus maka akan terjadi

penuaan isolasi.

Bahan isolasi adalah bahan yang dipakai untuk memisahkan bagian-bagian

yang berbeda tegangan Sistem isolasi diperlukan pada peralatan tegangan tinggi

agar tidak terjadi hubung singkat satu dengan yang lain Bahan isolasi rentan

terkena medan listrik, dimana pada suatu titik bahan isolasi terjaadi kuat medan

listrik yang tinggi maka akan mengakibatkan gagal isolasi. sedangkan tegangan

Normal adalah Gaya aksial yang menghasilkan perubahan (perpanjangan) yang


seragam pada batang. tegangan normal tegangan yang bekerja dalam arah tegak

lurus terhadap permukaan potong melintang batang diberi notasi (sigma) Rumus:

PA (ton/m 2) ... dengan: P = gaya aksial A = luas penampang batang 2.1 Gaya

aksial adalah gaya yang melalui dan memiliki arah yang sama dengan sumbu

batang. Tegangan normal kerja (σ) diasumsikan memiliki distribusi yang merata

di seluruh penampang dan garis kerja gaya aksial melalui pusat berat penampang

melintang batang. PAP b. H 7 Dengan asumsi P bekerja sebagai gaya tarik, maka

tegangan tarik positif (+) P bekerja sebagai gaya tekan, maka tegangan tekan

negatif (-) = tegangan normal = tegangan geser

Jenis-Jenis Tegangan

Jenis tegangan yang dialami benda bergantung pada arah pembebanan gaya luar

yang diberikan pada benda. Ada lima jenis tegangan yang dapat terjadi, yaitu:

1. tegangan tarik

2. tegangan tekan

3. tegangan geser

4. tegangan lengkung

5. tegangan puntir
Simbol dan Satuan Tegangan

Tegangan disimbolkan dengan huruf Yunani σ, di baca "sigma". Satuan SI untuk

tegangan adalah N/m2 atau pascal (disingkat Pa dan dinamai demikian untuk

mengenang fisikawan Perancis abad ke-17 Blaise Pascal).

Rumus Tegangan

Tegangan (σ) adalah perbandingan atau hasil bagi antara gaya dan luas

penampang, secara matematis dirumuskan:

σ = F/A

Keterangan:

 F = gaya yang bekerja (N)

 A = luas penampang (m2)


contoh

Tali nilon berdiameter 2 mm ditarik dengan gaya 100 Newton. Tentukan tegangan

tali!

Pembahasan

Diketahui :

Gaya Tarik (F) = 100 newton

Diameter Tali (d) = 2 mm = 0,002 meter

Jari-jari Tali (r) = 1 mm = 0,001 meter

Ditanya: tegangan

Jawab :

Luas panampang tali:

2
A=π r

A=(3,14) ¿

−6 2
A=3,14 ×10 m

tegangan tali:

Gaya( F )
tegangan=
Luas ( A)

100 N
tegangan= −6 2
3,14 ×10 m

6 N
tegangan=31,5 ×10 2
M
B. PENGERTIAN REGANGAN

Regangan / Strain: Sebuah deformasi yang dihasilkan oleh tegangan rasio

perubahan panjang terhadap panjang awa Regangan didefinisikan sebagai

perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula -

mula. Regangan dinyatakan dengan:

∆L
e=
L

dimana:

e = Regangan

L = Pertambahan Panjang (m)

L = Panjang Mula - Mula (m)

egangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah

bentuk. koneksi diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah

tanggapan materi terhadap tegangan. Pada elastisitas daerah, besarnya tegangan

berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan antara tegangan dan regangan

benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus Young. Pengukuran

modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang akustik, karena

kecepatan bergantung pada modulus Young. Secara matematis dirumuskan:

σ
E=
e
F
E=
A
∆L
L

F∙L
E=
A∙∆ L

dimana:

E = Modulus Muda (N/m 2 )

F = Gaya (N)

L = Panjang Mula - Mula (m)

L = Pertambahan Panjang (m)

A = Luas Penampang ( m 2 )

Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenis benda (komposisi benda),

tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda.Tabel di bawah ini menunjukkan

beberapa nilai modulus young

Modulus Muda
Bahan
(N/m 2 )
Aluminium 70 x 10 9
Baja  200x10 9
Besi, Gips  100 x 10 9
Bertaruh  20x10 9
Granit  45x10 9
Karet  0,5 x 10 9
Kuningan  90 x 10 9
Nikel  210x10 9
Nilon  5x10 9
Timah  16x10 9
Regangan (strain) ini merupakan ukuran perubahan relatif dari ukuran dan

bentuk suatu benda yang mengalami tegangan. Kita bisa sebut juga regangan

sebagai rasio dari pertambahan panjang dengan panjang mula-mula benda. Dari

informasi ini kita bisa pahamin bahwa regangan ini adalah respon atau tanggapan

suatu benda terhadap tegangan yang diberikan dari luar. Regangan merupakan

perubahan relatif ukuran atau bentuk suatu benda yang mengalami

tegangan. Regangan dapat didefinisikan sebagai pebandingan antara pertambahan

panjang benda terhadap panjang benda mula-mula. Selain itu regangan menjadi

tolok ukur seberapa jauh benda tersebut berubah bentuk.

adalah pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang mula-mula

yang disebabkan oleh adanya gaya luar yang mempengaruhi benda. Regangan

dapat diartikan juga sebagai ukuran perubahan dimensi yang terjadi akibat

tegangan.

Untuk mempermudah pemahaman temen-temen tentang regangan, kalian

bisa perhatiin dulu gambar suatu benda elastis yang diberikan gaya tegangan.
Gambar di atas ini nunjukin kalau benda elastis itu mengalami pertambahan
panjang dari gaya tegangan tersebut. Regangan yang kita cari adalah
perbandingan antara pertambahan panjang benda dengan panjang benda mula-
mula. Kita bisa cari regangan dengan rumus berikut ini:

Keterangan:

ε: Regangan

ΔL: Pertambahan panjang (m)

Lo: Panjang mula-mula (m)

Info tambahan buat temen-temen nih, pada daerah elastis besarnya tegangan
berbanding lurus dengan regangan. Regangan ini tidak memiliki satuan atau
disebut juga sebagai tidak berdimensi.

Contoh Soal 1

Sebuah karet dengan panjang mula-mula sebesar 150 cm ditarik oleh Nina.
Akibatnya karet tersebut mengalami pertambahan panjang sebesar 5 cm.
Berapakah regangan dari karet tersebut?
Pembahasan:

Diktahui:

Lo = 150 cm

ΔL = 5 cm

Ditanya: ε

Jawab:

Lo = 150 cm =  1,5 m

ΔL = 5 cm = 0,05 m

Jadi regangan dari karet tersebut adalah 3.

Contoh Soal 2

Bila diketahui suatu tali dengan panjang mula-mula 250 cm mengalami regangan
sebesar 0,012. Berapakah pertambahan panjang pada tali tersebut?

Diketahui:

Lo = 250 cm

ε = 0,012 

Ditanya: ΔL

Jawab:
Lo = 250 cm = 2,5 m

ΔL = 0.03 m

Jadi pertambahan panjang pada tali tersebut adalah 0,03 meter


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 
Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Saya sebagai pembuat makalah ini mohon 
maaf apabilaada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
jelas, dimengerti,dan lugas.Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan Dan
saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempu
rnaanmakalah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan
saya ucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai