Anda di halaman 1dari 3

Tugas

NAMA : MUHAMMAD ILMI MAULANA

NIM : 362021401116

KELAS : 1D

Prodi : Teknik Mesin

Pemilihan bahan teknik

1. a. Preparasi spesimen
Standar dalam pengujian tarik yang digunakan adalah ASTM E8. Metode pengujian ini mencakup
pengujian tarik untuk material logam dalam berbagai bentuk dan temperatur. Metode pengujian ini
dilakukan untuk pengujian tarik material logam pada temperatur ruangan (10-38 0C). Secara spesifik,
metode ini dapat menentukan yield strength, yield point elongation, tensile strength ,elongasi dan
reduksi area.

Dalam ASTM ini, spesimen bisa berukuran penuh atau dengan machining. Untuk yang machining
diusahakam memaksimalkan preparasi sampelnya supaya menghasilkan hasil yang presisi, karena
apabila tidak sesuai akan menghasilkan hasil test yang kurang memuaskan. Terdapat bebagai
jenis spesimen

a. Plate-type specilnens, digunakan untuk pengujian logam berbentuk plate, shapes, dan
flat material yang memiliki ketebalan 5 mm atau lebih.
b. Sheet-type specimens, digunakan untuk pengujian logam dengan bentuk spesimen
lebih beragam seperti band, hoop, rectangels yang memiliki ketebalan 0.13-19 mm.
c. Round specimens, digunakan dalam pengujian material logam, baik cetak ataupun
tempa, memiliki diameter standar 12.5 mm.
b. Pengukuran ( bagian-bagian dari alat uji )

Menurut Hukum Hooke (Hooke's Law) untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji
tarik, hubungan antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang
bahan tersebut. Mengikuti aturan Hooke rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah
konstan. Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan panjang
dibagi panjang awal bahan. Dirumuskan dengan:

Stress : σ = Strain: ε =
F ΔL
A L Dimana
Dimana
σ = tegangan (N/m2) ε = regangan
F: gaya tarikan (N) ΔL: pertambahan panjang (m)
A: luas penampang (m²) L: panjang awal (m)
Hubungan antara stress dan strain (Modulus Elastisitas) dirumuskan dengan hukum
Hooke:
σ
E=
ε

c. Hasil ( data ) yang diperoleh apa saja


Dengan adanya Tensile Test / Uji Tarik dari sebuah spesimen yang telah dilakukan maka bisa
mengetahui suatu kuliatas material yang dimiliki, nilai pertambahan panjang, beban tarik, beban
maksimum, kekuatan tarik, tegangan, regangan, modulus, beban ketika benda uji patah, dan
kemudian akan mendapatkan grafik Stress Strain Diagram atau biasa disebut Grafik Uji Tarik yang
nantinya bisa dicetak jika diperlukan. Namun, sebelumnya melakukan uji tarik kita harus mengetahui
terlebih dahulu panjang awal dari material tersebut yang nanti bisa digunakan untuk perbandingan
sebelum dan setelah melakukan Uji Tarik.
2. a. Material tersebut tergolong ulet (ductile) atau getas (brinttle)? Berikan alasannya
Menurut perolehan hasil uji tarik, material tersebut tergolong ulet (ductile). Karena, pada material
yang ulet terdapat elongasi atau perpanjangan yang nyata saat bahan ditarik dan dapat terlihat yield
strenght, ultimate tensile strenght, dan fracture stress.
b. Berapa nilai tegangan saat yield, max, dan fracture?
Tegangan Yield : 4000 Pa, Tegangan Max : 6000 Pa, dan Tegangan Fracture : 5500 pa
c. Berapa nilai regangan saat yield, max, dan fracture?
Regangan Yield : 2 mm, Regangan Max : 9 mm, Regangan Fracture : 13 mm
d. Berapa modulus elastisitas, modulus resilien, dan modulus ketangguhannya?
Diket : Lo = 100 mm, A = 2 mm x 25 mm = 50 mm 2 = 5x10-5
 Modulus Elastisitas
1. Mencari Regangan ( ε )
ΔL 13
ε= = = 0,13
L 100

2. Mencari Modulus Elastisitas ( Ε ¿

σ 4000 4 x 103 5 −3 5 2
Ε= = = =0,307 x 10 =307 x 10 . 10 =30700=307 x 10 Pa
ε 0,13 13 x 10−2

 Modulus Resilien
εy
1
U r =∫ σ dε atau Ur= σ y ε y
0
2
1 1
Jadi, U r = σ y ε y = x 4000 x 2=4000 Pa
2 2

 Modulus Ketangguhan
2
U t =σ u . ε f ( BahanUlet ) atau U t = σ ε f ( BahanGetas )
3 u

Jadi, U t =σ u . ε f =6000 x 13=7800 Pa ( Dilihat dari Gambar Grafik Soal No. 2 )

Anda mungkin juga menyukai