Anda di halaman 1dari 34

ELASTISITAS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pendekatan saintifik diharapkan peserta didik


mampu menjelaskan sifat elastis bahan dalam kehidupan
sehari-hari, menemukan besaran-besaran yang mempengaruhi
elastisitas suatu bahan melalui percobaan berikut presentasi
hasil percobaan dan pemanfaatannya dengan sikap kritis,
kreatif, komunikatif dan kerjasama dalam membangun
penguasaan materi diskusi, kemampuan menjawab
pertanyaan, kemampuan mengolah data, kemampuan
menyelesaikan masalah dan kesadaran akan kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa
Elatisitas

Hukum Hooke Modulus Young

Energi Tegangan Regangan


Susunan
Potensial
Pegas
(Ep)

Paralel Seri
Coba kalian regangkan karet
gelang! Coba pula regangkan
plastisin! Apa yang terjadi
pada keduanya setelah kalian
regangkan?

Tentu keduanya akan berubah


bentuk karena kita kenai gaya
pada kedua benda tersebut.
PENDAHULUAN

Apabila gaya yang diterapkan terhadap suatu bahan dihilangkan,


bahan tersebut akan kembali ke bentuknya semula, contohnya
pegas dan karet. Ada juga benda yang mengalami bentuk secara
permanen jika dikenai gaya, contohnya tanah liat dan lilin. Untuk
membedakan karakteristik kedua jenis benda ini, benda
dikatakan memiliki sifat elastis
ELASTISITAS

Sifat elastis atau elastisitas


adalah kemampuan suatu
benda untuk kembali ke
bentuk awalnya segera
setelah gaya luar yang
diberikan kepada benda itu
dihilangkan
contoh : ketapel dan karet.
ELASTISITAS

Sebuah benda dapat dikatakan elastis


sempurna jika gaya penyebab perubahan
bentuk hilang maka benda akan kembali ke
bentuk semula. Benda yang bersifat elastis
sempurna yaitu mempunyai batas-batas
deformasi yang disebut limit elastik sehingga
jika melebihi dari limit elastik maka benda
tidak akan kembali ke bentuk semula.
Gaya F
Batas Batas elastisitas Titik
linearitas C patah

B
A
Daerah Daerah
elastis plastis

Pertambahan panjang x
0
Dari grafik:
 Garis lurus 0 – A : F sebanding dengan
x
 Garis A – B : batas linearitas pegas
 Garis 0 – B : daerah elastis
 Garis B – C : daerah plastis
Stress dan Strain
Tegangan ( Stress= σ )
Stress : Gaya (F) yang dialami
benda persatuan luas (A).
F
A
 Tegangan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Tegangan normal
Tegangan normal yaitu intensitas gaya normal per unit luasan. Tegangan normal dibedakan
menjadi tegangan normal tekan atau kompresi dan tegangan normal tarik. Apabila gaya-gaya
dikenakan pada ujung-ujung batang sedemikian rupa sehingga batang dalam kondisi tertarik,
maka terjadi tegangan tarik pada batang, jika batang dalam kondisi tertekan maka terjadi tegangan
tekan.
2. Tegangan geser
Tegangan geser adalah gaya yang bekerja pada benda sejajar
dengan penampang.

3. Tegangan volume
Tegangan volume adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang
menyebabkan terjadinya perubahan volume pada benda tersebut
tetapi tidak menyebabkan bentuk benda berubah.
Regangan

Jika benda diberi gaya,


akan mengalami perubaha
panjang. Perbandingan L
perubahan panjang mula- 
mula dengan panjang L0
benda disebut regangan

Lo
Diberi gaya F
F
DL
L
Modulus Young
Perbandingan antara suatu tegangan (stress) terhadap
regangannya (strain) disebut : “MODULUS Young”.
Modulus kelentingan linier atau disebut juga modulus young.

Modulus Young (E) = tegangan t arik/desak= Stress σ


regangan tarik/desak Strain = ε

F = gaya tekan/tarik
Lo = panjang mula-mula
A = luas penampang yang tegak lurus gaya
σ F . Lo F
E= = ∆L = pertambahan panjang
ε A . DL E = modulus elastisitas
σ = stress
ε = strain
Modulus Young

Nilai Modulus Elastisitas merupakan nilai yang


menunjukkan sifat keelastisitasan material
Masing-masing material memiliki nilai masing
masing
Nilai modulus elastisitas berdasarkan Hukum Hooke

E=s/e
Yang nilainya sama dengan besaran gaya persatuan
luas
Contoh soal
Dalam suatu pengujian terhadap baja, diperoleh data bahwa
ketika baja tersebut ditarik dengan gaya 4.104 N, mengalami
pertambahan panjang 1,125 cm. Jika panjang awal baja 50 m
dan luas penampangnya 8 cm2, tentukan:
a. tegangan baja
b. regangan baja
c. modulus elastis baja
Penyelesaian:
Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang
meregangkan pegas dengan pertambahan panjang pegas pada
daerah elastis pegas.

F=kx

F = gaya ((N)
K =konstanta elastisitas (N/m)
= pertambahan
pegas (m)

Berdasarkan Hukum III Newton (aksi-reaksi),


pegas akan mengadakan gaya yang besarnya
sama tetapi arah berlawanan
Tetapan Gaya
F = k.x
F = gaya pegas
k = konstanta pegas
x = simpangan pada
pegas

F k
Grafik hubungan gaya (F),
konstanta pegas (k) dan
pertambahan panjang (x)

x
CONTOH SOAL
1. Sebuah pegas mempunyai panjang mula-mula 10 cm.
Ketika digantungkan beban 1,5 kg panjang pegas
menjadi 20 cm. Berapakah konstanta elastis pegas
tersebut? (g= 10 m/s2).
 Diket :
xo = 10 cm
x1= 20 cm
m = 1,5 kg
g = 10 m/s2.
 Ditanya :

a. k…….?
Jawab :
a. Pertambahan panjang pegas:
X = x1-xo = 20 –10 = 10 cm = 0,1 meter
 Gaya yang bekerja pada pegas adalah gaya berat dan besarnya:
 F = m.g = 1,5.10 = 15 N
Maka: k=
Susunan Pegas Seri atau Paralel

paralel kp  k 1  k 2

seri 1 1 1
 
ks k1 k2

Campuran
SUSUNAN PEGAS

SERI
 PARALEL
1.Hitunglah konstanta pengganti dari susunan pegas
berikut ini:

A B C
B. Pegas Susunan Paralel :

kp=k1+k2
kp = 10+5
kp = 15 N/m
 Pegas Susunan Seri dan Paralel :
 k1 dan k2 paralel, maka:

kp =k1 + k2 =20+30=50 N/m

 kp dengan k3 seri, maka:

  kT = 25 N/m
k
Energi Potensial Pegas k
F

Posisi awal
Posisi awal

F
F
Posisi awal
Posisi awal
Energi potensial pegas dapat Usaha = Luas D yang diarsir
dihitung dengan grafik
hubungan antara gaya F dengan W = ½ F.x
pertambahan panjang x = ½ k.x.x = ½ k.x2
F k Usaha gaya tarik (F) = Energi
potensial pegas
F Ep = W

Ep = ½ k.x2
x x
STRAIN (Regangan) Thermal

Perubahan temperatur dapat menyebabkan perubahan


dimensi pada elemen. Akibat pemenasan suatu elemen
akan terjadi pemuaian. Akibat pendinginan terjadi
penyusutan
Sehingga elemen akan mengalami regangan thermal
merata (uniform thermal Strain)
et = a (ΔT)
Dgn a = koefisien muai thermal
Perubahan dimensi akhir menjadi :
δt = et L = a (ΔT)L
Stress (Tegangan) thermal

∆𝑳
=∝ ∆ 𝑻
𝑳𝟎

𝑭
=∝ 𝜸 ∆ 𝑻
𝑨
DAFTAR PUSTAKA
 Physics Study Program Istitut Teknologi Bandung.
 www.kuliah2009.co.cc

 www.psb-psma.org

 http://www.koran-jakarta.com/

 http://www.mediafisika.com/

 http://www.orioncoat.com/

 http://physicslearning.colorado.edu/

 http://myweb.dal.ca/

 http://www.educomputacion.cl/

 www.wikimedia.org/

 Palupi Dwi Satya .Fisika untuk SMA dan MA kelas XI.


2009 .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai