Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

FISIKA
PERTEMUAN PERTAMA

ELASTISITAS & HUKUM HOOKE

SMA KELAS XI
SEMESTER GASAL
2

Pendahuluan

P
ada bab sebelumnya anda telah mempelajari konsep tetang benda
tegar. Masih ingatkah anda apa yang dimaksud dengan benda tegar
? benda tegar merupakan benda yang tidak mengalami perubahan
bentuk ketika pada benda tersebut dikerjakan suatu gaya. Seperti halnya
partikel, benda tegar juga merupakan benda ideal. Pada kenyataannya
setiap benda dapat mengalami perubahan bentuk dan ukuran (deformasi)
ketika pada benda tersebut dikenai gaya luar. Akan tetapi, ketika suatu
gaya luar dikerjakan pada suatu benda, gaya-gaya internal pada benda
cenderung mempertahankan bentuk dan ukuran benda dengan melawan
gaya-gaya luar yang dikerjakan pada benda. Kecenderungan gaya-gaya
internal inilah yang dideskripsikan sebagai konsep elastisitas, yang terdiri
atas tegangan tarik, regangan, modulus Young, modulus geser, dan
modulus Bulk.

3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari

A. Elastisitas

1. Pengertian Elastisitas
Semasa kecil kita mungkin pernah bermain karet gelang, tanah liat, atau plastisin. Saat kita
menarik karet gelang dengan simpangan yang kecil, karet semakin panjang. Jika tarikan dihilangkan,
maka bentuk karet kembali seperti semula. Lain halnya dengan tanah liat, tanah liat saat ditekan akan
berubah bentuk. Jika tekanan dihilangkan, ternyata bentuk tanah liat tidak kembali seperti semula.
Sifat sebuah benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut elastis. Benda-benda yang
mempunyai elastisitas atau sifat elastis seperti karet gelang, dan pegas disebut benda elastis. Lalu
dapatkah kamu mendeskripsikan sifat benda plastis beserta contoh benda plastis lainnya?
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, bila kita menarik karet gelang dengan simpangan yang
kecil (karet gelang diberi gaya yang kecil), maka karet gelang dapat kembali ke bentuk semula.
Namun, bila karet gelang ditarik dengan gaya yang besar, maka bentuknya tidak kembali seperti
3

semula. Pada keadaan terakhir ini, karet gelang sudah tidak bersifat elastis. Jadi, sifat elastis zat padat
memiliki batas tertentu. Pegas atau benda-benda lain yang dikenai gaya besar akan hilang sifat
elastisitasnya. Gaya pada benda elastis akan menimbulkan tegangan, sehingga benda bertambah
panjang.

2. Tegangan (Stress)
Apakah yang dimaksud dengan tegangan tarik (stress) ? Mari perhatikan gambar 2.1 !
L

F F
A A

Gambar 2.1 Bahan yang diberi gaya pada kedua ujungnya

Gambar 2.1 memperlihatkan suatu batang yang luasnya A. Setiap ujung batang tersebut
mengalami gaya tarik sebesar F yang sama besar dan berlawanan arah. Batang itu dikatakan
mengalami tegangan. Tarikan oleh gaya F akan tersebar merata pada luas penampang A. Sehingga
tegangan dapat didefenisikan perbandingan besar gaya F terhadap luas penampang bidang A.
Secara matematis tegangan dapat dinyatakan :

𝑭
𝜎=
𝐴

dimana :
σ (sigma) = Tegangan (stress) (N/m2 atau pascal)
F = Gaya tarik/tekan (N)
A = Luas Penampang (m2)

L0
ΔL
3. Regangan (strain)
Gaya yang bekerja pada benda padat
tentunya akan menyebabkan benda padat
F F
tersebut mengalami deformasi (perubahan
L
bentuk dan ukuran).
Mari perhatikan gambar 2.2 ! Gambar 2.2 Proses bahan mengalami regangan
4

Pada gambar 2.2 meggambarkan sebuah batang yang mengalami regangan akibat gaya tarik
F. panjang batang mula-mula adalah L0. Setelah mendapat gaya tarik F batang tersebut berubah
panjangnya menjadi L. dengan demikian batang tersebut mendapatkan pertambahan panjang sebesar
ΔL, dengan ΔL = L – Lo. Oleh karena itu regangan didefenisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang dengan panjang benda mula-mula. Secara matematis regangan dinyatakan :

∆L
ε=L
0

dimana :
ε (epsilon) = Regangan (strain)
ΔL = pertambahan panjang benda (m)
L0 = panjang mula-mula benda (m)
4. Modulus Young
Setelah anda mempelajari konsep tegangan dan regangan ketika suatu benda padat yang
berbentuk padat ditarik pada kedua ujungnya mari kita temukan hubungan keduanya.
Cobalah anda menggantungkan sebuah beban pada beberapa bahan, misalnya pada kawat dan karet.
Apa yang terjadi? Kedua bahan tersebut akan bertambah panjang. Tetapi perpanjangan diantara
keduanya pasti berbeda. Pertambahan panjang pada kawat mungkin tidak begitu nampak, tetapi
perpanjangan pada karet dapat dengan mudah dilihat. Perbedaan ini disebabkan kawat mempunyai
modulus elastisitas atau modulus Young lebih besar daripada karet.
Modulus elastisitas/modulus Young merupakan angka yang menggambarkan tingkat
elastisitas suatu bahan. Semakin tinggi modulus elastisitasnya, artinya bahan tersebut semakin kaku.
Ini berarti untuk menekan bahan yang memiliki modulus elastisitas/modulus Young besar
membutuhkan gaya yang besar.
Ketika anda menggantungkan beban pada kawat dan karet, kedua bahan ini tampak lebih
tegang dari keadaan semula atau bahan mengalami tegangan. Selain itu, kawat dan karet mengalami
perubahan panjang atau bahan mengalami regangan. Ini berarti modulus elastisitas/modulus Young
berkaitan dengan tegangan dan regangan. Dengan demikian modulus elastisitas/modulus Young dapat
didefenisikan hasil bagi antara tegangan dengan regangan. Secara matematis modulus
elastisitas/modulus Young dapat didefenisikan :

F
Tegangan A
E= =
Regangan ∆L
L0

𝐅. L0
E=
A. ∆L
5

dimana:
E = Modulus elastisitas/modulus Young (N/m2 atau pascal)

Contoh Soal
Sebuah bahan elastis silinder dengan panjang 20 cm dan luas penampang 5
cm2 dalam keadaan tergantung bebas. Pada penampang yang bebas ditarik
dengan gaya 2 Newton sehingga beban bertambah panjang 1 cm.
Hitunglah :
a. Tegangan (stress) dari bahan elastis tersebut.
b. Regangan (strain) dari bahan elastis tersebut.
c. Modulus bahan elastis tersebut.
Penyelesaian
Diketahui : L0 = 20 cm = 0,2 m
A = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2
F=2N
ΔL = 1 cm = 0,01 m
Ditanya : a. σ =…?
b. ε =…?
c. E =…?
Jawab :
𝐹 ∆L σ
a. σ = 𝐴 b. ε = L c. E = ε
0

2 0,01 4.000
σ= ε= = 0,05 E= = 8 x104 N⁄ 2
5 x 10−4 0,2 0,05 m
σ = 4.000 N⁄ 2
m

5. Modulus geser
Perubahan bentuk lain yang mungkin terjadi ketika
suatu benda dikenai gaya adalah perubahan geser (shear
deformation). Mari perhatikan gambar 2.3 ! Gambar tersebut
menunjukkan sebuah gaya F yang dikerjakan sejajar
permukaan atas pada sebuah lemari. Akibatnya pada bidang
bawah lemari bekerja gaya yang sama besar dan berlawanan
arah (-F). dalam keadaan demikian lemari mengalami
modulus geser. Dalam hal ini, ukuran yang menyatakan Gambar 2.3 Lemari yang mengalami perubahan geser.
Diunduh dari http://philschatz.com/physics-book/resources/Figure_06_03_06a.jpg
elastisitas suatu benda atau bahan padat terhadap perubahan
geser dinamakan modulus geser (shear modulus).
6

Secara matematis besarnya modulus geser dinyatakan :


𝐹
Tegangan gese𝑟
S= = 𝐴
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 ∆x
L0

∆𝑃
𝑆=
𝐴∆𝑥
dimana :
S = Modulus geser (N/m2 atau pascal) A = Luas bidang tekan (m2)
P = Tekanan (N/m2 atau pascal) Δx = pergeseran yang dikenai gaya (m)
L0 = Tinggi bahan (m)
6. Modulus Bulk
Sekarang coba anda tinjau apabila pada sebuah benda padat yang
ditekan dari segala arah seperti pada gambar. Jika tekanan dari semua
arah yang diberikan sama besar, maka zat padat tersebut akan mengalami
perubahan ukuran (volume) tanpa berubah bentuk. Secara fisis, ukuran
yang menyatakan elasitisitas suatu bahan padat (termasuk cair dan gas)
terhadap volume dinyatakan modulus Bulk.
Secara matematis modulus Bulk suatu benda dengan persamaan :
Gambar 2.4 Benda padat mengalami perubahan
volume tanpa perubahan bentuk ketika mengalami
gaya yang sama besar dari semua arah.
http://philschatz.com/physics-book/resources/Figure_06_03_09a.jpg
𝐹
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝐵= =− 𝐴
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ∆𝑉
𝑉0

∆𝑃
𝐵=−
∆𝑉
𝑉0

dimana:
B = modulus Bulk (N/m2 atau pascal) V0 = Volume awal (m3)
P = Tekanan (N/m2 atau pascal) V = Volume akhir (m3)

Makna fisis dari tanda (-) pada persamaan modulus Bulk bermakna tekanan (ΔP) akan
menyebabkan penurunan volume (ΔV bernilai negatif) dan sebaliknya penurunan tekanan (ΔP bernilai
negatif) akan menyebabkan kenaikan volume (ΔV bernilai positif)
7

Tabel Nilai modulus beberapa bahan


Bahan Modulus Young (N/m2) Modulus Geser (N/m2) Modulus Bulk (N/m2)
Air - - 0,21 x 1010
Raksa - - 2,8 x 1010
Tungsten 35 x 1010 14 x 1010 20 x 1010
Baja 20 x 1010 8,4 x 1010 6 x 1010
Tembaga 11 x 1010 4,2 x 1010 14 x 1010
Kuningan 9,1 x 1010 3,5 x 1010 6,1 x 1010
Aluminium 7,0 x 1010 2,5 x 1010 7,0 x 1010
Kaca 6,5 – 7,8 x 1010 2,6 – 3,2 x 1010 5,0 – 5,5 x 1010
Kuarsa 5,6 x 1010 2,6 x 1010 2,8 x 1010

B. Hukum Hooke

Penggunaan pegas banyak anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Shockbreaker sepeda
motor/mobil, springbed, neraca pegas dan masih banyak lagi alat-alat yang menggunakan sifat elastis
pegas. Ketika anda duduk di atas sepeda motor, pegas pada shockbreaker akan memendek. Begitu
pula ketika anda menggantungkan benda di neraca pegas, maka pegas di dalamnya akan memanjang.
Kalau jeli mengamati, anda akan menemukan bahwa sebuah beban dengan berat tertentu akan
menyebabkan pertambahan panjang yang berbeda untuk dua jenis pegas yang berbeda. Perbedaan
pertambahan panjang ini dibabkan karakteristik pegas yang dinyatakan sebagai konstanta pegas.
Konstanta pegas menggambarkan kekakuan pegas. Semakin besar konstanta yang dimiliki pegas,
pegas semakin kaku dan semakin sulit diregangkan atau ditekan. Begitu pula sebaliknya, jika
konstanta pegas kecil, pegas tersebut semakin mudah diregangkan atau ditekan. Maka dengan
demikian, jika konstanta pegas semakin besar maka gaya yang diberikan untuk meregangkan atau
menekannya juga semakin besar.

Hubungan antara kedua besaran tersebut


F telah diselidiki oleh ilmuwan bernama Hooke. Dia
telah menemukan bahwa gaya yang bekerja pada
pegas sebanding dengan pertambahan panjang
pegas (F ∝ ΔL). Hubungan ini dinyatakan dengan
ΔL grafik pada gambar
θ

Gambar 2.5 grafik hubungan gaya (F) dengan


perpanjang pegas (ΔL)
8

Secara matematis, hubungan kesebandingan antara besar gaya dan pertambahan pegas ini
mengharuskan adanya konsanta, yaitu konstanta pegas (k) yang secara fisis mewakili sifat pegas
ketika dikenai gaya. Berdasarkan grafik F = f(ΔL), nilai konstanta pegas sama dengan nilai grafik
∆𝐹
kemiringan F = f(ΔL), yaitu 𝑘 = ∆𝐿
= tan 𝜃 di beberapa buku fisika, pertambahan perubahan

panjang pegas ini dinyatakan dengan Δx sehingga hubungan antara gaya, konstanta pegas dan
pertambahan panjang pegas dapat dinyatakan sebagai berikut :

𝐹 = 𝑘. ∆𝑥

dimana:
k = Tetapan pegas (N/m)

Persamaan ini merupakan representasi matematis dari pernyataan Robert Hooke. Hooke
merupakan seorang ilmuwan Inggris yang mengemukakan “Jika gaya tidak melampaui batas
elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya.”
Apakah yang terjadi pada pegas ketika masa beban pada kegiatan LKPD 2 terus ditambah ?
apakah pegas akan tetap elastis? Gaya tarik yang dikerjakan pada benda dapat mengubah bentuk dan
ukuran benda. Jika gaya yang dikerjakan pada benda lebih kecil dari batas elastisitas benda maka
benda akan kembali ke bentuk atau ukuran semula ketika gaya itu dihilangkan. Akan tetapi jika gaya
yang diberikan lebih besar dari batas elastisitas, maka benda berubah secara permanen.
Berdasarkan persamaan tegangan dan regangan, maka hubungan modulus Young (E) dengan
gaya (F) untuk benda elastis selain pegas dapat ditentukan dengan :
F = k Δx (hukum Hooke)
F
σ A FL0
E= = ∆L = ( Modulus Young)
ε A∆L
L0

AE
Sehingga 𝐹 = ΔL
L0
AE
k= (tetapan gaya bahan elastisitas)
L0

Contoh Soal
Sebuah pegas dalam keadaan tergantung bebas mempunyai panjang 10 cm.
Pada ujung bebas digantungkan beban 200 gram hingga panjang pegas
menjadi 11 cm. jika g = 10 m/s2, berapakah konstanta pegas tersebut ?
9

Penyelesaian
Diketahui : x0= 10 cm = 0,1 m
m = 200 gr = 0,2 kg
x = 11 cm = 0,11 m
g = 10 m/s2
Ditanya : k =…?
Jawab :
Δx = x – x0
Δx = 0,11 – 0,1 = 0,01 m
F m.g 2.10
k = ∆x = = 0,01
∆x

2
k = 0,01 = 200 N⁄m

LATIHAN
Isilah Pertanyaan berikut dengan Benar dan Tepat!

1. Adi punya sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm², kemudian diregangkan oleh gaya
sebesar 5,4 N sehingga bertambah panjang sebesar 5 cm. Bila panjang kawat mula-mula
adalah 30 cm, berpakah modulus elastisitas dari kawat tersebut?
a. 1,53 x 106 N/m2
b. 1,3 x 106 N/m2
c. 1,65 x 106 N/m2
d. 1,62 x 106 N/m2
2. Sebuah batan besi yang panjangnya 2 m, penampangnya berukuran 4 mm x 2 mm. Modulus
elastisitas besi tersebut adalah 105 N/mm2. Jika pada ujung batang ditarik dengan gaya 40 N.
Berapa pertambahan panjang besi tersebut?
a. 1 mm
b. 0,1 mm
c. 0,01 mm
d. 0,001 mm
3. Benda bermassa 4,5 kg digantungkan pada pegas sehingga pegas itu bertambah panjang
sebesar 9 cm. Berapakah tetapan pegas tersebut?
a. 200 N/m
b. 300 N/m
10

c. 400 N/m
d. 500 N/m

Isilah Pertanyaan berikut dengan Benar dan Tepat!

Sebuah kawat logam dengan luas penampang 8 cm2. dan panjangnya 60 cm digantungi beban
bermassa 10 kg. Ternyata kawat tersebut bertambah panjang 66 cm. Tentukan:
a. tegangan (stress),
b. regangan (strain), dan
c. modulus Young zat yang membentuk kawat.

EVALUASI
Isilah Pertanyaan berikut dengan Benar dan Tepat!

1. Sebuah kawat luas penampangnya 4 mm2, kemudian diregangkan oleh gaya 3,2 N sehingga
bertambah panjang 0,04 cm. Bila panjang kawat mula-mula 80 cm, maka modulus elastis kawat
tersebut adalah . . . .

2. Seutas kawat luas penampangnya 4 mm2, kemudian direnggangkan oleh gaya 4,8 N sehingga
bertambah panjang 0,04 cm. Bila panjang kawat mula-mula = 60 cm, maka tegangan kawatnya adalah .
. .

Anda mungkin juga menyukai