Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH


UPTD SMK NEGERI 1 NGANJUK
Jl. Dr.Soetomo 61C Telp. (0358) 321483 Faks. (0358)329358 Nganjuk
Website: www.smkn1nganjuk.sch.id • E-Mail: smknegeri1nganjuk@gmail.com

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
A. IDENTITAS
1. Satuan Pendidikan : UPTD SMKN 1 NGANJUK
2. Mata Pelajaran : Fisika
3. Kelas / Semester : x / Genap
4. Standart Kompetensi : F.6 Menginterpretasikan sifat
mekanik bahan
5. Kompetensi Dasar : F.6.3 Menentukan Kekuatan
bahan
6. Indikator Pencapaian :
a. Membedakan kekuatan tarik dan luluh. (Ketelitian)
b. Membedakan rgangan tarik, tekan dan geser. (Ketelitian)
c. Menghitung modulus elastic dan modulus geser. (Ketelitian)
d. Menjabarkan ketangguhan dan kepecahan bahan. (Rasa ingin tau)
7. Alokasi Waktu : 4 X 45 menit – 2 pertemuan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Siswa dapat membedakan kekuatan tarik dan luluh .
2 Siswa dapat membedakan rgangan tarik, tekan dan geser .
3 Siswa dapat menghitung modulus elastic dan modulus geser .
4 Siswa dapat menjabarkan ketangguhan dan kepecahan bahan.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Ketika kita mendengar kata elastis, biasanya terlintas dalam pikiran kita adalah karet atau
pegas. Karet atau pegas memang merupakan benda elastis yang sering kita jumpai. Sekarang
bayangan sebuah karet gelang yang direntangkan seperti gambar (a) berikut. Apabila
dilepaskan, bentuknya akan kembali ke bentuk semula.

Bentuk awal

Saat direntangkan F F

Bentuk Akhir

Gambar (a)
Sifat elastisitas pada karet gelang

Perhatikan sebuah penggaris yang diletakkan di atas meja,kemudian dijepit dan


digetarkan seperti tampak pada gambar (b)
Gambar (b). Sifat elastisitas pada penggaris
Ketika penggaris tersebut kita tarik sedikit kemudian dilepaskan,akan kita lihat bahwa
penggaris tersebut akan kembali ke bentuk semula.
Sifat sebuah benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut elastis. enda benda
yang mempunyai clastisitas atau sifat elastis seperti karet gelang,pegas,pelat logam, dan
sebagainya disebut benda elastis.
Sifat yang berbeda akan terjadi jika pada bola yang terbuat dari tanah liat kita berikan
suatu gaya. Setelah gaya dihilangkan,bentuk benda tidak dapat kembali ke bentuk semula
seperti tampak pada gambar (c).
Bentuk awal

Saat dikenai gaya F F

Bentuk Akhir

Sifat suatu benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula atau tidak bersifat elastis
disebut plastis. Benda yang mempunyai plastisitas atau bersifat plastik seperti plastisin (lilin
mainan), tanah liat, dan sebagainya disebut benda plastic.
Pada umumnya setiap benda yang mempunyai sifat elastis juga mempunyai sifat plastis.
Apabila sebuah karet kita rentangkan dengan gaya yang lebih besar, maka pada saat tertentu
akan terjadi keadaan dimana karet tidak dapat kembali ke bentuk semula. Dalam keadaan ini
berarti batas elastisitas benda sudah terlampaui. Jika gaya kita perbesar terus, benda akan
menjalani sifat plastis hingga pada titik tertentu dimana pegas akan patah. Hal ini bisa dilihat
pada sebuah grafik di bawah ini.

Setiap bahan memiliki batas elastisitas yang berbeda-beda. Pengetahuan akan batas
elastisitas untuk bermacam-macam bahan sangat penting bagi para ahli bangunan dan para
arsitek, karena penggunaan bahan yang tidak tepat akan membahayakan struktur bangunan.
Kabel-kabel penopang pada jembatan-
jembatan besar memiliki batas elastisitas cukup
besar sehingga mampu menahan beban dan
goncangan-goncangan. Hal ini terlihat seperti
gambar di samping.
B. Tegangan dan Regangan
a. Tegangan
Perhatikan gambar gambar (1) yang menunjukkan sebuah karet penghapus yang
ditarik dengan sebuah gaya sehingga karet penghapus itu bertambah panjang. Pada gambar
(2), karet penghapus yang terbuat dari bahan yang sama dan mempunyai panjang yang
sama, tetapi mempunyai luas permukaan yang berbeda (dua kali lebih besar), memerlukan
gaya yang besarnya dua kali gaya yang diperlukan pada gambar (1).

Luas = A Luas = 2A

L L L L

F F 2F 2F
(1) (2)
Gambar (1) karet penghapus dengan panjang L dan luas penampang A ditarik oleh
gaya F sampai bertambah panjang L . (2) jika luas penampang dijadikan 2A, maka gaya
yang diperlukan untuk menarik karet penghapus sepanjang L adalah 2F
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa besaran yang sangat menentukan
pertambahan panjang suatu benda yang ditarik gaya adalah rasio gaya yang diberikan
dengan luas penampang benda. Rasio ini disebut tegangan. Atau dapat dituliskan ;
F N
Tegangan (σ) = = 2 = Pascal
A m
Berdasarkan arah gaya dan pertambahan panjangnya (perubahan bentuk), tegangan
dibedakan menjadi 3 macam yaitu tegangan rentang, tegangan mampat dan tegangan
geser.

b. Regangan

L LR

(a) F F

LM

(b) F F

Gambar (a) tegangan rentang (b) tegangan mampat


Perhatikan gambar (a) dan (b) yang menunjukkan sebuah batang yang dikenai
tegangan rentang dan tegangan mampat. Ketika tidak ada gaya yang dikerjakan, panjang
batang tersebut L. Ketika gaya F dikerjakan untuk menghasilkan tegangan rentang,
perubahan panjang batang adalah LR , sedangkan ketika gaya tersebut diberikan untuk
menghasilkan tegangan mampat, perubahan panjang batang adalah LM . Perubahan
panjang LR dan LM tidak harus memiliki nilai yang sama, tetapi yang jelas,
perubahan panjang ini tergantung pada panjang batang mula-mula. Dari sini disefinisikan
suatu besaran baru yang disebut regangan, yaitu rasio antara perubahan panjang dengan
panjang mula-mula.
L
Regangan (e) =
L0
c. Modulus elastis
Kebanyakan benda adalah elastis sampai suatu gaya yang tertentu besarnya,
dinamakan batas elastis. Jika gaya yag dikerjakan pada benda lebih kecil dari batas
elastisitasnya, benda akan kembali ke bentu semula jika gaya dihilangkan. Tetapi jika gaya
yang diberikan melampaui batas elastis, benda tidak kembali ke bentuk semula, melainkan
secara permanen berubah bentuk. Secara umum, reaksi benda terhadap gaya yang
diberikan dicirikan oleh suatu nilai besaran yang disebut modulus elastis. Dimana modulus
elastis yang berkaitan dengan rentangan disebut modulus Young dan dinyatakan dengan
huruf Y. Dengan
tegangan 
Y= =
regangan e
F
A
=
L
L0

FL0
Y=
AL
Maka dapat juga diperoleh hubungan antara gaya tarik F dan modulus elastis. Yaitu:
F
E =

=
A
e L
L0
F L
= E
A L0

D. METODE PEMBELAJARAN
Model : Pembelajaran Kooperatif
Tipe : Jigsaw
Metode : Diskusi, presentasi, tanya-jawab.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-langkah pembelajaran :
Pertemuan 1 (Macam-macam kekuatan dan Regangan)
No Proses KBM Tempat Waktu Life skill Ranah Nilai
kegiatan awal : 10 Eksistensi diri, Religius
o Guru mengucap salam, menit Potensi diri, Komunikati
mengabsen Komunikasi f
o Guru memberiakn motivasi
1 sesuai dengan materinya
o Guru mengkondisikan KD yang
dipelajari hari ini
o Guru mengkondisikan siswa
untuk menerima materi.
Kegiatan Inti : 65 Eksistensi diri, Ketelitian,
o Guru menyampaikan menit Potensi diri, toleransi
informasi atas materi yang Komunikasi lisan, demokrasi
diajarkan. (Fase 1) Bekerja sama, komunikatif
o Guru mengorganisasikan Menggali
dalam kelompok untuk informasi,
melakukan diskusi tentang Menggolah
macam-macam informasi
2 regangan(Diskusi). (Fase 2) Kongniti
Ruang
o Guru membimbing kelompok f dan
Kelas
bekerja dan belajar. (Fase 3) afektif
o Guru mengevaluasi hasil
diskusi dari semau kelompo.
(Fase 4)
o Guru memberikan
penghargaan atas hasil
berkelompok .
Kegiatan Penutup : 15 Eksistensi diri, Ketelitian
o Guru bersama siswa menit Potensi diri, Komunikati
merefleksi materi pelajaran Komunikasi f
sambil mengadakan tanya Religius
jawab.
3 o Guru memberi penugasan
untuk dikerjakan di rumah
dan dikumpulkan Minggu
depan
o Guru mengucapkan salam
tanda pelajaran diakhiri.

Pertemuan 2 (Modulus dan ketangguhan)


No Proses KBM Tempat Waktu Life skill Ranah Nilai
kegiatan awal : 10 Eksistensi diri, Religius
o Guru mengucap salam, menit Potensi diri, Komunikati
mengabsen Komunikasi f
o Guru memberiakn motivasi
1 sesuai dengan materinya
o Guru mengkondisikan KD yang
dipelajari hari ini
o Guru mengkondisikan siswa
untuk menerima materi.
Kegiatan Inti : 65 Eksistensi diri, Ketelitian,
o Guru menyampaikan menit Potensi diri, toleransi
informasi atas materi yang Komunikasi lisan, demokrasi
diajarkan. (Fase 1) Bekerja sama, komunikatif
o Guru mengorganisasikan Menggali
dalam kelompok untuk informasi,
melakukan diskusi tentang Menggolah
modulus elastic dan geser informasi
2 (Diskusi). (Fase 2) Kongniti
Ruang
o Guru membimbing kelompok f dan
Kelas
bekerja dan belajar. (Fase 3) afektif
o Guru mengevaluasi hasil
diskusi dari semau kelompo.
(Fase 4)
o Guru memberikan
penghargaan atas hasil
berkelompok .
Kegiatan Penutup : 15 Eksistensi diri, Ketelitian
o Guru bersama siswa menit Potensi diri, Komunikati
merefleksi materi pelajaran Komunikasi f
sambil mengadakan tanya Religius
jawab.
3 o Guru memberi penugasan
untuk dikerjakan di rumah
dan dikumpulkan Minggu
depan
o Guru mengucapkan salam
tanda pelajaran diakhiri.

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Fisika kelas X yang relevan
 LKS Absolut kelas x semester ganjil

G. PENILAIAN
1. Penilaian
Aspek kognitif dengan test tertulis
Test tulis (tugas terstruktur)
soal : terlampir
2. Tindak lanjut
Siswa yang telah mencapai kompetensi diberikan pengayaan.
RUBRIK PENILAIAN KARAKTER

Sikap yang Skala Nilai


Aspek Rincian
dievaluasi 1 2 3 4

Religius Menjawab salam yang diberikan guru

a. Terlibat secara aktif dan penuh inisiatif


Rasa Ingin tau b. Pengalaman mencari informasi di sumbern lain
SIKAP c. Selalu aktif untuk bertanya.
a. Berfikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan hasil baru.
Ketelitian
b. Bersikap dan melakukan tindakan untuk
mengetahui materi lebih dalam.
a. Bahasa terstruktur dengan baik
b. Komunikatif
Bahasa Komunikatif
c. Efektif, singkat dan jelas
d. Tepat sesuai dengan konteks.

Kuanlitas / a. Pembicaraan tidak menyimpang dari topik.


Demokrasi
Gagasan b. Kreatif dan tidak meniru.

Keterangan Skala Penilaian :


1. Kurang ( 12 – 20 )
2. Cukup ( 21 – 29 )
3. Baik ( 30 – 38 )
4. Amat Baik ( 39 – 48 )
Nganjuk, 11 Juli 2011
Guru Pengajar, Guru PPL

JONI WIJAYANTO, S.Pd ACHMAD UZLUL ROZIK


NIP.19721217 200501 1 004 NIM. 083184021

Mengetahui
Kepala UPTD SMKN 1 Nganjuk

Drs. H. DANI HENDARTO, M.M.


NIP. 19640414 198903 1 015

Anda mungkin juga menyukai