Anda di halaman 1dari 12

FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

Pengukuran Tensile Strength, dan Modulus Elastisitas Benda Padat


Novi Tri Nugraheni (081211333009), Maya Ardiati (081211331137), Diana Ega Rani
(081211331138), Firdaus Eka Setiawan (081211331147), Ratna Yulia Sari (081211332002),
Hanif Roikhatul Jannah (081211332006), Khoirotun Nisa (081211332007), Fachrun Nisa
(081211332010),Ahmad Zusmi Humam (081211333006)

Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Airlangga
Surabaya

ABSTRAK
Dalam pemilihan suatu bahan akan diketahui sifat dari bahan itu dengan mengadakan
pengujian terhadap bahan yang dipilih. Yang akan dilakukan dalam praktikum ini adalah uji
tarik (tensile test) dan uji tekan (compression test). Dalam uji tarik, dilakukan dengan
menggunakan alat yang dinamakan autograph tipe AG-10 TE Shimadzu. Spesiment diberikan
suatu gaya yang akan spesiment tersebut bisa patah. Uji tarik ini diperlukan untuk mengetahui
kekuatan suatu material. Bahan uji diletakkan di bagian tengah autograph kemudian ditarik
sehingga dapat ditentukan perubahan panjang bahan yang ditarik. Dari hasil percobaan pada
PVC dapat diketahui hubungan antara stess dan strain, serta nilai modulus elastisitasnya. Dari
regresi tersebut modulus elastisitas dari PVC adalah .

Kata Kunci: Uji Tarik, modulus elastisitas

PENDAHULUAN padat seperti logam, keramik, polimer,


Sifat-sifat mekanik zat padat seperti semikonduktor, dan superkonduktor masing-
kekuatan tarik (tensile strength), kekuatan masing memiliki sifat-sifat mekanik yang
tekan (compressive strength), modulus berbeda satu sama lain. Hal inilah yang
elastis (modulus young, modulus geser dan menyebabkan adanya perbedaan aplikasi
modulus bulk), keuletan, ketangguhan, bagi bermacam-macam benda padat tersebut
kekerasan dan kekuatan impak merupakan diatas. Sebagai contoh, logam memiliki
sifat-sifat fisis zat padat yang perlu tingkat kekuatan yang lebih tinggi
mendapatkan perhatian bagi para peneliti dibandingkan polimer. Oleh karenanya
yang melakukan penelitian tentang rekayasa logam banyak digunakan untuk peralatan
bahan, karena sifat-sifat tersebut yang membutuhkan kekuatan yang besar
memberikan peranan penting bagi (alat-alat industri, komponen peralatan
terciptanya syatu bahan yang sesuai dengan transportasi dan lain-lain), sementara
yang dikehendaki. Masing-masing benda

1
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

polimer banyak digunakan untuk peralatan dengan i,j,k adalah vektor satuan untuk
rumah tangga. masing-masing sumbu.
Mengingat pentingnya pengetahuan 1.2 Strain (Regangan)
tentang sifat-sifat mekanik dalam rekayasa Strain atau regangan didefinisikan
bahan maka akan dilakukan pengukuran sebagai perbandingan perubahan panjang
beberapa sifat-sifat mekanik zat padat benda terhadap panjang mula-mula akibat
dengan menggunakan autograph tipe AG- suatu gaya dengan arah sejajar perubahan
10 TE Shimadzu. Sifat-sifat mekanik yang panjang tersebut (Van Vlack,1991). Dalam
akan diukur adalah stress (tegangan), strain satuan internasional, strain memiliki
(regangan), kekuatan tarik (tensile strength), lambang dengan satuan mm/mm atau %.
kekuatan tekan ( compressive strength) dan L L L
(3)
modulus elastisitas. L L
dengan L adalah perubahan panjang benda
DASAR TEORI dan Lo adalah panjang benda mula-mula.
Benda padat yang dikenai gaya akan
1.1 Stress (Tegangan) mengalami perubahan ukuran. Jika gayanya
Stress atau tegangan didefinisikan berupa gaya tarik maka benda akan
sebagai perbandingan antara gaya terhadap memanjang, sebaliknya jika gayanya adalah
luas penampang daerah yang dikenai gaya gaya tekan, maka benda akan memendek.
tersebut (Van Vlack, 1991). Dalam satuan Hal ini terjadi jika ukuran panjangnya jauh
international stress memiliki lambang S dan lebih besar dari lebarnya. Sementara jika
satuan N/m2. Gaya yang bekerja pada benda ukuran panjang dan lebar suatu benda
menyebabkan terjadinya perubahan ukuran hampir sama maka akibat adanya gaya akan
benda. Pengaruh vector gaya terhadap mengakibatkan terjadinya regangan geser.
sumbu x menghasilkan besaran tensile stress (Callister,1991).
dengan lambang x . Indeks x menyatakan 1.3 Modulus Elastisitas
arah vektor gaya. Pengaruh gaya terhadap Elastisitas didefenisikan sebagai
sumbu y dan sumbu z menghasilkan momen kemampuan bahan untuk menerima
yang disebut besaran shear stress. Untuk tegangan tanpa mengakibatkan tejadinya
sumbu y, shear stress dilambangkan xy , perubahan bentuk yang permanen setelah
sedangkan untuk sumbu z dilambangkan tegangan dihilangkan. Peristiwa ini disebut
xz. juga deformasi elastis. Deformasi elastis
Hubungan antara besaran-besaran terjadi bila logam atau bahan padat dibebani
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: gaya. Bila tegangan tersebut disebabkan
F oleh gaya tarik maka benda akan bertambah
S xi xyj xzK (1) panjang, setelah gaya ditiadakan benda akan
A
kembali ke bentuk semula. Sebaliknya jika
Fx
x (2) tegangan tersebut disebabkan oleh gaya
A
tekan maka akan mengakibatkan benda akan
menjadi lebih pendek dari keadaan semula
2
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

(Van Vlack, 1991). Bila hanya ada melampaui batas elastik, regangan akan
deformasi elastik, maka regangan sebanding sebanding dengan tegangan. Regangan
dengan tegangan. Perbandingan antara elastik akan sebanding dengan tegangan bila
tegangan () dan regangan elastik ( ) pada bahan / logam hanya terjadi deformasi
disebut modulus elastisitas (modulus young) elastik.
yang dapat dituliskan sebagai berikut : Regangan elastik merupakan hasil
perpanjangan sel satuan dalam arah
E (4)
tegangan tarik, atau hasil kontraksi dari sel
satuan dalam arah tekan. Makin besar gaya
tarik menarik antara atom logam, makin
tinggi pula modulus elastisitasnya. Modulus
elastisitas bersifat anisotropik, yaitu berubah
sesuai arah kristal dikenal sebagai
anisotropik kristalografi.
Pada pembebanan geser, bekerja dua
gaya yang sejajar (gambar 1). Tegangan
geser s adalah gaya Fs dibagi dengan luas
bidang geser As.
Fs
s (5)
As
Gaya geser menyebabkan adanya pergeseran
sudut . Regangan geser didefinisikan
sebagai tangen . Perbandingan tegangan
geser s dengan regangan geser disebut
modulus geser G.
s
G (6)

Modulus geser G disebut juga modulus
kekakuan, berbeda dengan modulus
elastisitas (modulus young) E. Untuk
regangan kecil berlaku hubungan:
E 2G (1 ) (7)
adalah bilangan poisson yaitu
perbandingan negatif antara regangan
melintang y dengan regangan tarik z .
Persamaan (4) dikenal juga dengan Hukum
Bilangan Poisson berada antara 0,25 sampai
Hooke. Hukum Hooke berlaku dibawah
0,5, maka nilai G mendekati 35 % dari E.
batas elastik, dimana untuk sebagian besar
Kekuatan tarik (tensile strenght) atau
bahan selama beban atau tegangan tidak
kekuatan tekan (compressive strenght)

3
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

menyatakan ukuran tegangan yang struktur (patah atau robek). Modulus of


diperlukan untuk mematahkan atau merusak resilence didefinisikan sebagai energy yang
bahan. diserap oleh benda setiap satu satuan pada
Diagram antara stress (tegangan) dan daerah elastis. Kedua besaran ini
strain (regangan) dapat digunakan untuk berpengaruh pada kerja benda yang pada
menentukan sifat mekanik dari suatu bahan. umumnya pada daerah elastis.
Diagram tersebut menggambarkan Keuletan (dusility) menyatakan
perubahan stress terhadap strain bila benda besarnya regangan plastis sampai patah,
dikenai suatu gaya. dapat dinyatakan sebagai presentasi
1.4 Deformasi Plastis perpanjangan (precent elongation).
Hukum Hooke menyatakan bahwa (10)
strain berbanding lurus dengan stress dan
hukum ini dipenuhi oleh benda pada daerah Kekuatan luluh (Yield strength), Sy
elastis. Jika bahan ditarik oleh suatu gaya merupakan ketahanan suatu bahan terhadap
pada daerah elastis, maka benda tersebut deformasi plastis dinyatakan dengan
akan mengalami perubahan ukuran, besarnya gaya pada suatu luluh dibagi luas
kemudian setelah gaya dihilangkan maka penampang.
benda akan kembali pada keadaan semula. 1.5 Kekuatan Tekan (Compresive
Pada tegangan yang lebih tinggi Strength)
(melewati batas elastis), terjadi pergeseran Kekuatan tekan (compressive strength)
tetap atom - atom dalam suatu bahan menyatakan ukuran besar gaya yang
disamping regangan elastik. Regangan tetap diperlukan untuk merusak bahan.
Fs
ini tidak mampu kembali pada keadaan s (11)
semula ketika tegangan ditiadakan. As
Regangan ini disebut regangan palastis dengan Fs merupakan besar gaya yang
(plastic strain). Pada daerah plastis, ukuran diberikan, sedangkan As merupakan luas
banda tidak dapat kembali seperti semula permukaan bahan yang diuji.
apabila gaya telah dihilangkan. Grafik stress ALAT DAN BAHAN
terhadap strain pada daerah elastis adalah Alat yang digunakan adalah sebagai
linier sedangkan pada daerah plastis berikut:
menunjukkan harga maksimum ulitimate 1. Autograph tipe AG-10 TE Shimadzu.
strength. Harga slope grafik linier
dinyatakan sebagai modulus Young. Luas
daerah total dari kurva menyatakan harga
modulus of toughness, sedangkan luas
daerah elastis menyatakan harga modulus of
resilence. Modulus of toughness
(ketangguhan) didefinisikan sebagai energy
total yang diserap oleh benda tiap satu
satuan volume hingga terjadi deformasi
4
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

2. Penggaris 8 155 0.00118


3. Mikrometer skrup 9 202 0.00139
Bahan yang dibutuhkan adalah: 10 240 0.00158
1. PVC 11 297 0.00184
12 340 0.00209
METODE EKSPERIMEN 13 362 0.00240
Pengukuran Stress, Strain dan Kekuatan 14 362 0.00255
Tarik (Tensile Strength) 15 362 0.00279
1. Memotong bahan sesuai dengan 16 362 0.00363
17 362 0.00368
keperluan.
2. Memasang asesoris alat untuk uji tarik
kemudian memilih beban (load cell) yang
sesuai dengan kekuatan bahan uji A,B,
dan C. PEMBAHASAN
3. Meletakkan bahan uji pada tempatnya. Untuk mengetahui sifat-sifat mekanik
4. Menyalakan power supply, tombol 1 dan suatu bahan, maka perlu dilakukan beberapa
2 dinyalakan dan di set up. pengujian diantaranya kekuatan tarik (tensile
5. Mengatur jarak maksimum yang strength) dan kekuatan tekan (compression
diperlukan. strength) dengan menggunakan autograph
6. Mengatur kecepatan pembebanan (pilih tipe AG-10 TE Shimadzu.
kecepatan rendah) Kekuatan Tarik (Tensile Strength)
7. Memilih range beban (gaya) yang diukur Kekuatan tarik (tensile strength)
8. Menarik load cell perlahan-lahan, menyatakan ukuran besar gaya yang
kemudian stop, dan mencatat besar gaya diperlukan untuk mematahkan bahan. Dalam
dan strainnya praktikum ini bahan yang digunakan adalah
9. Mengulangi langkah 8, dengan perubahan PVC.
yang sangat kecil sampai tercapai
keadaan plastik atau sampah patah.
10. Menulis hail pengamatan pada table.

DATA HASIL PENGAMATAN

F
No (meter)
(Newton)
1 0 0
2 12 0.00011
3 27 0.00028
4 42 0.00046
5 62 0.00063
6 87 0.00080 Grafik 1 Grafik untuk menentukan modulus elastisitas dari
Hubungan Stress dengan Strain
7 115 0.00097

5
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

Berdasarkan Grafik 1 PVC yang telah sebesar 362 Newton dengan perubahan
diberi tegangan mampu mempertahankan panjang sebesar 0,00248 m.
bentuknya saat tegangan dihilangkan. Sedangkan deformasi plastis ditunjukkan
Perbandingan antara stress dan strain pada table di bawah ini:
disebut modulus Young atau moduslus Tabel 1. Hasil Analisis Deformasi Plastis
elastisitas. Besar modulus Young dapat
diketahui dari gradien yang didapatkan pada No
Grafik 1 Besar modulus Young yang 1 0,00248 0,0564
2 0,00255 0,0579
diperoleh yaitu . Hal ini dapat
3 0,00279 0,0634
diketahui bahwa semakin besar gaya tarik 4 0,00363 0,0825
menarik antara atom bahan, maka akan 5 0,00568 0,1291
semakin tinggi modulus elastisitasnya.
Diagram antara stress (tegangan) dan
strain (regangan) hasil praktikum KESIMPULAN
ditunjukkan gambar di bawah ini: Berdasarkan eksperimen yang telah
Diagram Stress () terhadap dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Modulus elastisitas PVC hasil

Strain ( )
praktikum sebesar .
30000000
Stress ()

20000000 DAFTAR PUSTAKA


10000000 1. Lawrence H. Van Vlack, 1995, Ilmu
0 dan Teknologi Bahan, edisi kelima
0 0.05 0.1 0.15 (penerjemah Sriati Djaprie), Erlangga,
Jakarta.
Strain () 2. Sears, Francis W. ,Mark W.Zemansky,
1962, Fisika untuk Universitas 1
Grafik 2. Grafik Hubungan Stress dengan Strain (Mekanika, Panas, Bunyi), Alih bahasa :
Ir.Soedarjana, Drs. Amir Achmad, Tirta
Sedangkan dari Garfik diatas yang Mandiri, Jakarta.
3. Tim KBK Fisika Material, 2014.
awalnya dalam kondisi naik kemudian
Petunjuk Praktikum Fisika
grafik akan menjadi lurus. Saat grafik dalam Eksperimental I, Laboratorium Fisika
keadaan lurus ini menunjukkan daerah Material FST UA , Surabaya
plasits atau yield point yaitu stress akan
dalam kondisi tetap meskipun strainnya
bertambah. Daerah plastis ini terjadi saat
PVC diberi gaya sebesar 362 Newton.
Deformasi plastis merupakan besarnya
regangan plastis sampai patah. Deformasi
struktur atau titik ketika PVC patah pada
eksperimen ini terjadi saat diberi gaya

6
LAMPIRAN I
DATA HASIL PENGAMATAN

Panjang =( cm
Tebal (t) =
Lebar (l) =
No F (kN)
1 0,000 0,00
2 0,012 0,11
3 0,027 0,28
4 0,042 0,46
5 0,062 0,63
6 0,087 0,80
7 0,115 0,97
8 0,155 1,18
9 0,202 1,39
10 0,240 1,58
11 0,297 1,84
12 0,340 2,09
13 0,362 2,48
14 0,362 2,55
15 0,362 2,79
16 0,362 3,63
17 0,362 5,68
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

LAMPIRAN II
ANALISIS PERHITUNGAN TENSILE STRENGTH

A. Dimensi Plat
Panjang (L0) =(
Tebal (t) =
Lebar (l) =
<
<
<
<

| || | | || |

| || | | || |

| || | | | || |

<

8
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

B. Stress

No F (N)
( )
1 0 0,000
2 12 888888,889
3 27 2000000,000
4 42 3111111,111
5 62 4592592,593
6 87 6444444,444
7 115 8518518,519
8 155 11481481,480
9 202 14962962,960
10 240 17777777,780
11 297 22000000,000
12 340 25185185,190
13 362 26814814,810

C. Strain

No
1 0,00000 0,0000
2 0,00011 0,0025
3 0,00028 0,0064
4 0,00046 0,0105
5 0,00063 0,0143
6 0,00080 0,0182
7 0,00097 0,0220
8 0,00118 0,0268
9 0,00139 0,0316
10 0,00158 0,0359
11 0,00184 0,0418
12 0,00209 0,0475

9
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

D. Deformasi Plastis

No
1 0,00248 0,0564
2 0,00255 0,0579
3 0,00279 0,0634
4 0,00363 0,0825
5 0,00568 0,1291

Diagram Stress ( terhadap Strain

Diagram Stress () terhadap Strain ()


30000000

25000000

20000000
Stress ()

15000000

10000000

5000000

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14

Strain ()

10
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

Menentukan Modulus Elastisitas dari


Grafik Stress dan Strain
30000000 y = 6E+08x - 3E+06
25000000 R = 0.9821

20000000
15000000
Stress

Series1
10000000
Linear (Series1)
5000000
0
-5000000 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
Strain

Gradien atau modulus elastisitas Young adalah

11
FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

12

Anda mungkin juga menyukai